tag:blogger.com,1999:blog-24926576403870307632024-02-17T23:01:35.226-08:00Indonesian Free PressMengungkapkan Kebenaran demi Kemaslahatancahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.comBlogger3224125tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-30521792122046850792020-06-20T21:57:00.001-07:002020-06-20T21:57:28.579-07:00Presiden Burundi Diracun dan Presiden Bellarussia Dikudeta karena Tolak Konspirasi WHO?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXG5KaWuWWHdRDox8LsyxpMjjzCukdkGxpPrpW_GcEiv0uwSQlWU4GnPssgFUdQ9hSzpB3SAbwjjaxvEjr7b5_vPQEBlX5lXZ5lW5Q1MPoP60o3HM0zYjyNkjgx75S2XumfYHTonuuaNQL/s1600/presiden+burundi.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXG5KaWuWWHdRDox8LsyxpMjjzCukdkGxpPrpW_GcEiv0uwSQlWU4GnPssgFUdQ9hSzpB3SAbwjjaxvEjr7b5_vPQEBlX5lXZ5lW5Q1MPoP60o3HM0zYjyNkjgx75S2XumfYHTonuuaNQL/s400/presiden+burundi.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b>Indonesian Free Press -- </b>Presiden Burundi Pierre Nkurunziza meninggal </span><span style="font-size: large;">dunia mendadak tidak lama setelah mengusir perwakilan WHO dari </span><span style="font-size: large;">negerinya karena dianggap telah memberi informasi palsu seputar </span><span style="font-size: large;">wabah Corona. Spekulasi pun merebak bahwa ia mati diracun yang </span><span style="font-size: large;">mengakibatkannya mengalami gagal jantung padahal tidak memiliki </span><span style="font-size: large;">riwayat penyakit tersebut.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Namun kontroversi bermunculan di negara Afrika itu setelah </span><span style="font-size: large;">sejumlah media lokal menyebutkan bahwa kematian itu akibat </span><span style="font-size: large;">racun," tulis Joaquin Flores di situs independen <i>Fort Russ</i>, 8 Juni lalu. </span><span style="font-size: large;">Nkurunziza sendiri baru berusia 55 tahun ketika nyawanya </span><span style="font-size: large;">meninggalkan jasadnya.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kurang sebulan sebelumnya pemerintah Burundi memerintahkan para </span><span style="font-size: large;">pejabat World Organization of Health (WHO) untuk meninggalkan </span><span style="font-size: large;">negari tersebut karena dianggap telah memberikan nasihat </span><span style="font-size: large;">menyesatkan perihal pandemik COVID-19. Pemerintah menyatakan </span><span style="font-size: large;">para pejabat tersebut sebagai ‘persona non grata’ alias tidak </span><span style="font-size: large;">diterima di negara itu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sekedar informasi, meski Burundi menolak rekomendasi WHO angka </span><span style="font-size: large;">kematian akibat Covid 19 di negara itu hanya 1 orang. Bandingkan </span><span style="font-size: large;">dengan negara-negara yang mengikuti rekomendasi WHO seperti </span><span style="font-size: large;">Perancis yang angka kematiannya mencapai 30.000 orang.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kematian Nkurunziza ini, sebut Floris, mengingatkan tentang </span><span style="font-size: large;">kematian Presiden Polandia Lech Kaczynski akibat kecelakaan </span><span style="font-size: large;">pesawat tahun 2009, setelah menolak rekomendasi WHO atas wabah </span><span style="font-size: large;">flu burung.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sementara itu Presiden Belarus Alexander Lukashenko tengah </span><span style="font-size: large;">menghadapi kudeta melalui revolusi sosial berjudul 'revolusi sepatu' </span><span style="font-size: large;">setelah menolak mentah-mentah rekomendasi WHO soal pandemik </span><span style="font-size: large;">Covid-19. Ia bahkan secara terang-terangan menuduh pandemi </span><span style="font-size: large;">Covid 19 sebagai upaya elit global untuk 'mengubah dunia menjadi </span><span style="font-size: large;">seperti yang mereka inginkan'. Ia menolak lockdown atau PSBB dan </span><span style="font-size: large;">menyarankan rakyat mengkonsumsi 'vodka' untuk melawan corona. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dan dengan semua tingkat kematian akibat corona di Belarus relatif </span><span style="font-size: large;">rendah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Seperti skenario elit global lain, revolusi di suatu negara mendapat </span><span style="font-size: large;">sebutan dengan nama warna, tumbuh-tumbuhan dan alam. Ada </span><span style="font-size: large;">revolusi hijau, revolusi oranye, revolusi pohon cedar, revolusi musim </span><span style="font-size: large;">semi dlsb. Namun untuk revolulisi di Belarusia kali ini media-media dan </span><span style="font-size: large;">pejabat Amerika/Uni Eropa menyebutnya sebagai 'revolusi sepatu'.</span><span style="font-size: large;"><b>(ca)</b></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-45314089503772478492020-05-03T09:26:00.002-07:002020-05-03T09:26:29.013-07:00Kita Semua Menjadi Kelinci Percobaan Bill Gates<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0hyphenhypheniznoDHNl5RBb7QcDqPbZiXN6GhckByxKyLm0yF4GbV_YOrGwzgwVmypvqwSWNClmuVl9b_fXxEE9tTeVEK1jXB5op6V_8jn_rxxSDkm2rUXCkZ1vnhVLLIJZAk1GZE1GOV0H98wpIm/s1600/epstein+bill+gates.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="550" data-original-width="1050" height="332" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0hyphenhypheniznoDHNl5RBb7QcDqPbZiXN6GhckByxKyLm0yF4GbV_YOrGwzgwVmypvqwSWNClmuVl9b_fXxEE9tTeVEK1jXB5op6V_8jn_rxxSDkm2rUXCkZ1vnhVLLIJZAk1GZE1GOV0H98wpIm/s640/epstein+bill+gates.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;">* Pengunjung setia rumah bordil Jeffrey Epstein </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><b>Indonesian Free Press -- </b>Pada saat tulisan ini dibuat (2 Mei) jumlah </span><span style="font-size: large;">pasien aktif covid 19 global mencapai 2,51 juta orang dengan </span><span style="font-size: large;">kondisi 98% bergejala ringan dan 2% serius/kritis. Dua minggu yang </span><span style="font-size: large;">lalu angkanya adalah 95% dan 5%, yang artinya tingkat kematian </span><span style="font-size: large;">(fatality rate) covid 19 semakin kecil (penderita dengan gejala ringan </span><span style="font-size: large;">hampir pasti sembuh, gejala serius/kritis ada harapan cukup besar </span><span style="font-size: large;">untuk sembuh). Ini juga sesuai dengan hukum alam bahwa pandemi </span><span style="font-size: large;">terjadi karena ketidak seimbangan alam, baik oleh kerusakan alam </span><span style="font-size: large;">maupun percobaan laboratorium, dan alam memiliki kekuatan untuk </span><span style="font-size: large;">mengembalikan keseimbangan. Ini juga sesuai dengan Hukum Farr, </span><span style="font-size: large;">bahwa semua pandemi pasti berakhir, semakin cepat </span><span style="font-size: large;">penyebarannya semakin cepat pula berakhirnya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bill Gates adalah orang yang paling berkuasa di dunia kesehatan, </span><span style="font-size: large;">mengalahkan semua pejabat publik dan otoritas kesehatan di </span><span style="font-size: large;">seluruh dunia. Dan kini Bill Gates telah menjadikan seluruh manusia </span><span style="font-size: large;">sebagai 'kelinci percobaan'.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Strategi Bill Gates membeli WHO dan mengontrol para pejabat </span><span style="font-size: large;">kesehatan Amerika seperti Tony Fauci dan Deborah Birx </span><span style="font-size: large;">menjadikannya orang yang lebih berkuasa, dalam sejumlah hal, </span><span style="font-size: large;">dibandingkan dengan mereka yang ditunjuk oleh presiden." </span><span style="font-size: large;">Demikian tulis Robert F Kennedy, Jr di situs <i>Fort Russ</i>, 29 April lalu. </span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut Kennedy kedudukan Bill Gates di WHO telah </span><span style="font-size: large;">memungkinkannya mendiktekan kebijakan kesehatan global </span><span style="font-size: large;">terhadap 7 miliar penduduk bumi dan mengontrol segala bentuk </span><span style="font-size: large;">kehidupan, kapan dan dimana boleh bekerja, berolahraga, </span><span style="font-size: large;">berbelanja, pergi ke sekolah, pergi ke pantai, bar, bioskop, konser, </span><span style="font-size: large;">dan tindakan kesehatan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Antek-anteknya bisa memaksa kita semua untuk mengenakan </span><span style="font-size: large;">masker, mengunci kita di rumah dan menentukan berapa jarak fisik </span><span style="font-size: large;">dengan orang-orang terkasih kita. Gates adalah donatur terbesar </span><span style="font-size: large;">kedua untuk WHO setelah pemerintah Amerika," tambah Kennedy.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut Kennedy sejak masuknya Gates ke WHO telah membuat </span><span style="font-size: large;">organisasi itu mengalihkan perhatian dari masalah kesehatan </span><span style="font-size: large;">penduduk miskin di dunia ke proyek-proyek ambisius Gates, seperti </span><span style="font-size: large;">GMO (organisme dengan gen termodifikasi), pertanian kimia dan </span><span style="font-size: large;">vaksin. Kebijakan-kebijakan itu hanya menguntungkan industri </span><span style="font-size: large;">farmasi besar (big Pharma), termasuk Monsanto yang dimiliki Bill </span><span style="font-size: large;">Gates.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Upaya-upaya itu telah merampok sumber daya dari sanitasi, higenis, </span><span style="font-size: large;">nutrisi dan pembangunan kesehatan untuk 'solusi vaksin' tanpa bukti </span><span style="font-size: large;">keberhasilan dan tanpa akuntabilitas," tambah Kennedy.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kennedy, putra mantan Jaksa Agung Amerika Robert F Kennedy, Sr </span><span style="font-size: large;">juga menyinggung program vaksin polio Gates yang telah </span><span style="font-size: large;">menghabiskan separoh anggaran WHO sembari menyebarkan wabah </span><span style="font-size: large;">folio di dunia. Program vaksin polio Gates disebut-sebut telah </span><span style="font-size: large;">menimbulkan 70% kasus polio di dunia.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Gates adalah warga swasta pertama yang menjadi pembicara kunci </span><span style="font-size: large;">sidang umum WHO. Ia diberlakukan seperti seorang kepala negara </span><span style="font-size: large;">pada acara-acara WHO dan G20. Sejumlah kritikus menyebutnya </span><span style="font-size: large;">sebagai “monopolistic philanthropy” dimana di bawah pengaruhnya </span><span style="font-size: large;">WHO melakukan eksperimen-eksperimen sosial dan medis demi </span><span style="font-size: large;">mewujudkan ambisi Gates untuk menjadi 'penyelamat dunia berbasis </span><span style="font-size: large;">teknologi’. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><b>Pengunjung rumah bordil Jeffrey Epstein</b></span><br />
<span style="font-size: large;">Sementara itu <i>New York Times</i> bulan Oktober 2019 lalu melaporkan </span><span style="font-size: large;">bahwa Bill Gates merupakan pengunjung setia rumah bordil milik </span><span style="font-size: large;">Jeffrey Epstein, germo kelas super kaya yang meninggal di penjara </span><span style="font-size: large;">saat menjalani penyelidikan kasus pelecehan seksual.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Kenyatannya, sejak tahun 2011, Mr. Gates telah bertemu Mr. Epstein </span><span style="font-size: large;">beberapa kali — termasuk tiga kali di kediaman Mr. Epstein di </span><span style="font-size: large;">kawasan Manhattan-New York," tulis <i>New York Times.</i></span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Pegawai-pegawai Mr. Gates juga melakukan sejumlah kunjungan ke </span><span style="font-size: large;">istana Mr. Epstein," tambah laporan itu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa properti-properti Epstein </span><span style="font-size: large;">yang terletak di berbagai tempat eksklusif di dunia juga berfungsi </span><span style="font-size: large;">sebagai rumah bordil.<b>(ca)</b></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-65123803447797201952020-04-24T17:40:00.000-07:002020-04-24T17:41:40.466-07:00Cukup sudah (Dengan Coronavirus)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6qlneEv6Ayp9D_VWH74N1QYD28zZec1HNb1icbC4L2ZF3yVe6MMqNfzcyda-b6FzAJNlJspW76p_Vr8rPZKi8tZfy-KmhR2WZwN4jZEqIoe86-6NMcqbg2Z_tr1YbNclzGfepAXkBn0UM/s1600/india+coronavirus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6qlneEv6Ayp9D_VWH74N1QYD28zZec1HNb1icbC4L2ZF3yVe6MMqNfzcyda-b6FzAJNlJspW76p_Vr8rPZKi8tZfy-KmhR2WZwN4jZEqIoe86-6NMcqbg2Z_tr1YbNclzGfepAXkBn0UM/s640/india+coronavirus.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;">Oleh Israel Shamir pada 22 April 2020</span><br />
<span style="font-size: large;">Israel Shamir - The Unz Review 21 April 2020</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Selama berminggu-minggu, saya bangun setiap pagi </span><span style="font-size: large;">berharap menemukan diri saya di dunia normal, </span><span style="font-size: large;">bukannya realitas alternatif ini. Dunia normal di mana </span><span style="font-size: large;">laki-laki dapat berkeliaran di perbukitan, berdoa di </span><span style="font-size: large;">gereja, pergi bekerja, tinggal di pantai, mendengarkan </span><span style="font-size: large;">konser, mengunjungi museum, bersosialisasi dengan </span><span style="font-size: large;">teman-teman, menggoda perempuan, mengirim anak-</span><span style="font-size: large;">anak ke sekolah; singkatnya, untuk memiliki </span><span style="font-size: large;">kesenangan kecil yang dimiliki orang-orang bahkan di </span><span style="font-size: large;">bawah pemerintahan Stalin atau Hitler yang keras. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sebaliknya, saya terus-menerus bangun untuk berperan </span><span style="font-size: large;">dalam film dystopian yang disutradarai oleh Stephen </span><span style="font-size: large;">Soderbergh, yang tidak mengejutkan, dinominasikan </span><span style="font-size: large;">untuk mengepalai komite Corona Hollywood. Saya kira </span><span style="font-size: large;">komite ini telah mengatur hidup kita, bukannya </span><span style="font-size: large;">presiden terpilih dan perdana menteri.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Mereka bermain sangat mirip dengan naskah film </span><span style="font-size: large;">'Contagion': virus itu diduga diciptakan oleh kedekatan </span><span style="font-size: large;">kelelawar dan mamalia lain di pasar basah Cina; </span><span style="font-size: large;">dengan cepat menyebar ke seluruh dunia; ada </span><span style="font-size: large;">penguncian (lockdown) yang sangat lama sementara </span><span style="font-size: large;">orang menunggu keselamatan mereka, vaksin; </span><span style="font-size: large;">sementara itu ada beberapa yang murah dan solusi </span><span style="font-size: large;">yang disediakan oleh peretasan korup; akhirnya </span><span style="font-size: large;">vaksinnya dikirim dan yang divaksinasi diberi pita </span><span style="font-size: large;">sertifikasi untuk dipakai pergelangan tangan sebagai </span><span style="font-size: large;">bukti mereka aman untuk memasuki masa depan. </span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;">Semua itu telah dilakukan; peran peretas korup telah </span><span style="font-size: large;">dimainkan oleh Dr Didier Raoult, dokter Prancis dari </span><span style="font-size: large;">Marseilles; dan sekarang kita seharusnya menunggu Dr </span><span style="font-size: large;">Bill Gates menyediakan vaksin hemat untuk mencap </span><span style="font-size: large;">mereka yang pantas dengan stempel yang tidak </span><span style="font-size: large;">terhapuskan yang dapat dibaca dalam inframerah oleh </span><span style="font-size: large;">smartphone. Tambahan lagi dengan aplikasi </span><span style="font-size: large;">penelusuran baru oleh Google dan Apple, turunan alat </span><span style="font-size: large;">pelacak dari Mossad-ShinBet, dan tatanan dunia baru a</span><span style="font-size: large;">kan tercapai!</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ups! Virus corona tidak cukup mematikan untuk </span><span style="font-size: large;">membenarkan penguncian (lockdown) dan </span><span style="font-size: large;">kepanikan besar, apalagi vaksinasi, melacak dan </span><span style="font-size: large;">menempatkan stempel yang tak terhapuskan di lengan </span><br />
<span style="font-size: large;">Anda. Namun tidak masalah. Semua media kita yang </span><span style="font-size: large;">bekerja bersama-sama dapat memberikan ketakutan </span><span style="font-size: large;">dan kepanikan yang cukup bahkan meski tanpa virus </span><span style="font-size: large;">mematikan. Ingat, kami yang mengatur Perang </span><span style="font-size: large;">Melawan Teror saat teroris adalah sekelompok kecil </span><span style="font-size: large;">bandit CIA di gua-gua Afghanistan. Kita dapat </span><span style="font-size: large;">membawa orang-orang histeris menginginkan vaksin </span><span style="font-size: large;">hanya dengan memutar media kita menjadi saluran </span><span style="font-size: large;">khusus untuk berita virus. Kami akan mengganti nama </span><span style="font-size: large;">mereka The Corona Guardian, New York Corona, Le </span><span style="font-size: large;">Monde de Corona. Orang akan menerimanya; mereka </span><span style="font-size: large;">akan mengunci diri di rumah mereka dan menangis </span><span style="font-size: large;">ketakutan. Dan itu berhasil - untuk sementara waktu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tetapi cukup sudah. Orang-orang biasanya patuh dan </span><span style="font-size: large;">patuh, sampai sesuatu patah, dan kemudian mereka </span><span style="font-size: large;">mematahkan lekuk leher mereka. Kuk itu bersifat global, </span><span style="font-size: large;">dan gerakan untuk mematahkannya juga global. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">'Minggu Kebangkitan' memberi kami tanda: Kematian </span><span style="font-size: large;">telah dikalahkan! Dan disana Presiden Trump </span><span style="font-size: large;">mendukung para demonstran anti-Lockdown di </span><span style="font-size: large;">Michigan. Orang Denmark dan Austria mengirim anak-</span><span style="font-size: large;">anak mereka ke sekolah; Norwegia membuka taman </span><span style="font-size: large;">kanak-kanak dan orang Italia - membuka toko-toko </span><span style="font-size: large;">mereka; Presiden Brasil dengan antusias menyampaikan </span><br />
<span style="font-size: large;">protes anti-karantina; di Israel yang mengalami kuncian </span><span style="font-size: large;">paling brutal dan total di Bumi, orang-orang </span><span style="font-size: large;">memberikan suara dengan berjalan kaki dan perayaan2 </span><span style="font-size: large;">muncul ketika pemerintah Netanyahu menyerah dan </span><span style="font-size: large;">mengizinkan mereka berjalan seratus meter dari rumah </span><span style="font-size: large;">mereka dan memasuki toko-toko karpet dengan </span><span style="font-size: large;">pemeriksaan suhu. Orang-orang telah melepaskan </span><span style="font-size: large;">kuncian dan kita tidak bisa mendorong mereka kembali </span><span style="font-size: large;">ke tabung, keluh Haaretz, koran liberal Israel.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Media pun merasakan perubahan di udara, dan segera </span><span style="font-size: large;">merespons - kecuali koran-koran liberal. TV Israel </span><span style="font-size: large;">mendukung penguncian dengan penuh semangat; </span><span style="font-size: large;">tetapi kemarin, mereka mengundang mantan kepala </span><span style="font-size: large;">Departemen Kesehatan Prof Yoram Lass, yang </span><span style="font-size: large;">merupakan penentang Corona yang blak-blakan dan </span><span style="font-size: large;">'persona non grata' di studio-studio teve, melakukan </span><span style="font-size: large;">wawancara TV. Dalam pandangannya yang </span><span style="font-size: large;">sebelumnya dianggap tabu, pemerintah tidak dapat </span><span style="font-size: large;">menghentikan virus dan penguncian akan membunuh </span><span style="font-size: large;">lebih banyak orang daripada virus.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tidak hanya dia diizinkan untuk mengatakan </span><span style="font-size: large;">pandangannya; anggota panel lainnya terdengar </span><span style="font-size: large;">seperti mereka selalu mendukungnya. Perubahan itu </span><span style="font-size: large;">bersifat global. Bahkan saya diundang untuk </span><span style="font-size: large;">mengekspresikan pandangan saya di Channel One </span><span style="font-size: large;">Rusia, meskipun beberapa hari sebelumnya pikiran itu </span><span style="font-size: large;">tidak dapat diterima. Inilah cara media bekerja. Ia tidak </span><span style="font-size: large;">memiliki pendapat sendiri; tetapi ketika angin berubah, </span><span style="font-size: large;">mereka berubah dengan angin. Ada preseden sejarah </span><span style="font-size: large;">yang baik dari surat kabar Prancis pada tahun 1815 </span><span style="font-size: large;">yang melaporkan pelarian Bonaparte dari Elba, </span><span style="font-size: large;">kemajuannya melalui Prancis, dan masuknya ia ke Paris </span><br />
<span style="font-size: large;">dengan cara berikut:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">· 9 Maret, Cannibal telah keluar dari sarangnya</span><br />
<span style="font-size: large;">· 10, Korsika Ogre telah mendarat di Cape Juan</span><br />
<span style="font-size: large;">· 11, Harimau telah tiba di Gap</span><br />
<span style="font-size: large;">· 12, Monster tidur di Grenoble</span><br />
<span style="font-size: large;">· 13, Tyrant telah melewati Lyons</span><br />
<span style="font-size: large;">· 14, Perampas mengarahkan langkahnya menuju Dijon.</span><br />
<span style="font-size: large;">· 18, Bonaparte hanya enam puluh liga dari ibukota.</span><br />
<span style="font-size: large;">· 19, Bonaparte maju dengan langkah cepat, tetapi dia </span><span style="font-size: large;">tidak akan pernah memasuki Paris</span><br />
<span style="font-size: large;">· 20, Napoleon, besok, akan berada di bawah benteng </span><span style="font-size: large;">kami</span><br />
<span style="font-size: large;">· 21, Kaisar ada di Fontainebleau</span><br />
<span style="font-size: large;">· 22, Yang Mulia dan Kerajaan Yang Mulia, kemarin </span><span style="font-size: large;">malam, tiba di Tuileries, di tengah-tengah seruan </span><span style="font-size: large;">gembira dari rakyatnya yang setia dan setia.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tetap saja, ini belum final. The New York Times dan </span><span style="font-size: large;">Guardian dan surat-surat kabar saudara mereka </span><span style="font-size: large;">masih menyerukan lebih banyak kuncian, "kalau tidak </span><span style="font-size: large;">orang tua kita semua akan mati". Tapi kini mereka telah </span><span style="font-size: large;">menemui lawan mereka.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di Swedia, TV pemerintah telah menyiarkan dialog </span><span style="font-size: large;">antara seorang dokter tua Swedia Johnny Ludvigsson, </span><span style="font-size: large;">pendukung kebijakan tanpa-penguncian, dan seorang </span><span style="font-size: large;">wanita muda Yahudi yang kaya dan berpengaruh, </span><span style="font-size: large;">Katrin Zytomierska untuk lobi virus liberal. Orang Yahudi </span><span style="font-size: large;">pada umumnya adalah pendukung kuat penguncian, </span><span style="font-size: large;">penelusuran, pencetakan dan kebajikan2 covid 19 </span><span style="font-size: large;">lainnya. Biasanya mereka akan mengatur agar lawan </span><span style="font-size: large;">yang lemah bisa dipukuli dengan baik; tapi kali ini </span><span style="font-size: large;">mereka bukan pengaturnya dan utusan merekapun </span><span style="font-size: large;">(Katrin Zytomierska) hancur. Terlepas dari keberatan </span><span style="font-size: large;">mereka (dan orang-orang Yahudi Polandia memegang </span><span style="font-size: large;">komando tinggi di media liberal Swedia) orang-orang </span><span style="font-size: large;">Swedia mendukung kebijakan kebebasan Swedia.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di Prancis, pejuang kuat melawan kuncian juga </span><span style="font-size: large;">merupakan musuh utama lobi Yahudi. Ini adalah Alain </span><span style="font-size: large;">Soral yang menemukan hubungan antara promosi </span><span style="font-size: large;">kampanye virus dan kebijakan lain yang ditujukan </span><span style="font-size: large;">untuk penaklukan Manusia.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sekarang itu tergantung pada Manusia Berdaulat. Jika </span><span style="font-size: large;">kita mendukung semangat kebebasan, kita akan bebas. </span><span style="font-size: large;">Jika kita akan mendukung semangat perbudakan, kita </span><span style="font-size: large;">akan tetap menjadi budak, dan anak-anak kita akan </span><span style="font-size: large;">tumbuh dalam perbudakan. Bahayanya ada dan </span><span style="font-size: large;">segera, karena ada banyak kelompok orang kuat yang </span><span style="font-size: large;">ingin kita dikurung.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kuncian tidak diperlukan dari sudut pandang medis, </span><span style="font-size: large;">karena virus ini tidak jauh lebih buruk daripada flu biasa </span><span style="font-size: large;">yang kuat. Untunglah, 'Produser' tidak melepaskan pada </span><span style="font-size: large;">kita wabah yang benar-benar mematikan. Jadi </span><span style="font-size: large;">tindakan ekstrem tidak diperlukan. </span><span style="font-size: large;">Ada bukti ganda di Swedia dan Belarus: tindakan yang </span><span style="font-size: large;">sangat lunak yang tepat untuk wabah flu yang kuat </span><span style="font-size: large;">sudah cukup. Kedua negara Eropa ini menolak </span><span style="font-size: large;">menempatkan warganya sebagai tahanan rumah, dan </span><br />
<span style="font-size: large;">ini telah berhasil dengan cukup baik. Beberapa orang </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Swedia dan Belarusia meninggal, tetapi ini tidak </span><span style="font-size: large;">selamanya, bahkan sebelum kedatangan virus korona. </span><span style="font-size: large;">Jumlah total kematian (termasuk korona) tidak melebihi </span><span style="font-size: large;">jumlah total yang biasa. Pada bulan Maret 2018, lebih </span><span style="font-size: large;">banyak orang Swedia meninggal daripada di bulan </span><span style="font-size: large;">Maret 2020, (10.089 di bulan Maret '18 dan 8.261 di </span><span style="font-size: large;">bulan Maret '20) dan pada tahun 2018 tidak ada yang </span><span style="font-size: large;">menyarankan untuk mengunci Swedia.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Inggris menerima mode kuncian (lockdown) setelah </span><span style="font-size: large;">Profesor Neil Ferguson, seorang direktur di Imperial </span><span style="font-size: large;">College, London, memperkirakan 500.000 korban </span><span style="font-size: large;">corona bila kuncian tidak dilakukan. Perkiraan ini </span><span style="font-size: large;">kemudian diturunkan menjadi 20.000 dengan alasan </span><span style="font-size: large;">"karena kita telah melakukan apa yang harus lakukan", </span><span style="font-size: large;">sementara ada perkiraan baru 150.000 korban akibat </span><span style="font-size: large;">penguncian. Ya, Anda membacanya dengan benar: </span><span style="font-size: large;">150.000 pria dan wanita Inggris kemungkinan besar </span><span style="font-size: large;">akan mati karena mereka tidak bisa mendapatkan </span><span style="font-size: large;">bantuan medis, atau karena mereka kehilangan </span><span style="font-size: large;">pendapatan, atau menyerah pada keputusasaan dan </span><span style="font-size: large;">kesepian, yang menyebabkan bunuh diri. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jika Inggris menghindarkan diri daria penguncian Inggris </span><span style="font-size: large;">tidak akan menderita, dan jumlah total kematian akan </span><span style="font-size: large;">kira-kira tetap sama dengan tahun-tahun lalu karena </span><span style="font-size: large;">virus hanya membunuh sebagian besar orang yang </span><span style="font-size: large;">mungkin tidak akan melihat Natal berikutnya (karena orang t</span><span style="font-size: large;">ua dan berpenyakitan).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Untuk tujuan ini, kita harus berusaha menguraikan </span><span style="font-size: large;">mengapa para penguasa kita melepaskan kita pada </span><span style="font-size: large;">tindakan penguncian yang mengerikan ini. Saya tidak </span><span style="font-size: large;">menyebutkan tentang virus, yang bagaimanapun </span><span style="font-size: large;">adalah alami (bahkan jika kekuatan alami ini telah </span><span style="font-size: large;">ditempa di laboratorium neraka, Amerika atau Cina). </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Penindasan adalah tanggapan dari pihak berwenang </span><span style="font-size: large;">yang benar-benar tidak proporsional dengan ancaman </span><span style="font-size: large;">ini. Para petinggi itu terpaksa melakukannya; Presiden </span><span style="font-size: large;">Trump dan Presiden Putin tidak mau, tetapi mereka </span><span style="font-size: large;">harus tunduk. Demikian juga dengan tiga kaisar Eropa </span><span style="font-size: large;">yang dipaksa untuk memasuki Perang Dunia I, meskipun </span><br />
<span style="font-size: large;">tidak ada yang mau.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sama seperti di tahun 1914 (Perang Dunia I), ada </span><span style="font-size: large;">banyak alasan. 'Produser' tampaknya Bill Gates yang </span><span style="font-size: large;">ingin menjual vaksin dan menciptakan tatanan dunia </span><span style="font-size: large;">baru yang hanya dapat dilalui oleh orang-orang yang </span><span style="font-size: large;">dicap dengan stempel yang tak terhapuskan, dunia </span><span style="font-size: large;">keterasingan, penaklukan, ketergantungan total, </span><span style="font-size: large;">pemberantasan individualitas. Tetapi ada banyak </span><span style="font-size: large;">alasan untuk hal tersebut.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dunia berada di ambang krisis yang mengerikan, krisis </span><span style="font-size: large;">yang merupakan kejadian alami bagi sistem dunia </span><span style="font-size: large;">kapitalis. Biasanya krisis ini disembuhkan oleh perang </span><span style="font-size: large;">besar. Perang Dunia I dan Perang Dunia II datang untuk </span><span style="font-size: large;">mengobati krisis semacam itu, dan mereka </span><span style="font-size: large;">melakukannya, menyebabkan jutaan orang mati.</span><br />
<span style="font-size: large;">Mari kita bayangkan bahwa 'Masters of Universe', </span><span style="font-size: large;">individu-individu yang sangat kuat membayangkan </span><span style="font-size: large;">perang dunia tiruan yang akan menghancurkan </span><span style="font-size: large;">kapasitas surplus, mengunci konsumen yang tidak </span><span style="font-size: large;">dibutuhkan, dan membawa kita ke Yalta baru dari Para </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pemenang Virus. Penguasa negara bagian kita harus </span><span style="font-size: large;">menerima aturan permainan, atau mendapati diri </span><span style="font-size: large;">mereka di luar skema pembagian kekuasaan yang baru. </span><span style="font-size: large;">Sebagai contoh, pertimbangkan India. India dengan 1,4 </span><span style="font-size: large;">miliar penduduknya hanya kehilangan 500 (lima ratus) </span><span style="font-size: large;">nyawa akibat corona. Ini jauh lebih sedikit </span><span style="font-size: large;">dibandingkan dengan nyawa orang India yang hilang </span><span style="font-size: large;">dari penyakit lain yang tercatat, katakanlah TBC </span><span style="font-size: large;">(220.000) atau bahkan hanya karena 'kekurangan air </span><span style="font-size: large;">minum'. Jutaan orang kelaparan, tetapi kelas atas India </span><span style="font-size: large;">menyalakan lilin (dan mempostingkannya di media </span><span style="font-size: large;">sosial) sebagai tanda perjuangan mereka dengan </span><span style="font-size: large;">corona. India melakukan lockdown di seluruh negara </span><span style="font-size: large;">karena corona sehingga menciptakan eksodus pekerja, </span><span style="font-size: large;">sementara yang paling menyakitkan mereka harus </span><span style="font-size: large;">berjalan kaki karena tidak ada transportasi. Mereka </span><span style="font-size: large;">bersama keluarga mereka berjalan ratusan hingga </span><span style="font-size: large;">ribuan kilometer melintasi benua. India bergabung </span><span style="font-size: large;">dengan negara-negara besar dalam perang melawan </span><span style="font-size: large;">Corona. British India berpartisipasi dalam kedua perang </span><span style="font-size: large;">dunia, tetapi negara besar itu adalah koloni, jadi dia </span><span style="font-size: large;">tidak pernah berhasil menjadi anggota tetap Dewan </span><span style="font-size: large;">Keamanan. Mereka tidak perlu melekukannya lagi. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dalam kasus India ini penjelasan tentang penguncian </span><span style="font-size: large;">adalah keinginan mereka untuk menjadi bagian dari </span><span style="font-size: large;">liga pemenang dalam Perang Corona.</span><span style="font-size: large;">Rusia adalah kasus serupa. Mereka memiliki sangat </span><span style="font-size: large;">sedikit korban corona; selama beberapa minggu </span><span style="font-size: large;">pertama, Presiden Putin dan media-nya menyindir </span><span style="font-size: large;">secara sarkastik tentang ancaman virus. (Putin bahkan </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">membual bahwa negaranya telah siap menghadapi </span><span style="font-size: large;">wabah dan bencana apapun) Alat media eksternal </span><span style="font-size: large;">miliknya, RT, masih memberikan publisitas kepada para </span><span style="font-size: large;">pembangkang Corona. Tetapi media internal Rusia </span><span style="font-size: large;">disusupi ke titik jenuh oleh para ahli Amerika yang </span><span style="font-size: large;">berpendidikan dan terlatih tentang tatanan hal-hal </span><span style="font-size: large;">Barat beralih ke Corona Pravda, seperti yang dikatakan </span><span style="font-size: large;">oleh penerbit kami yang baik Ron Unz. Rupanya </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Presiden Putin akhirnya berhasil dibujuk untuk menerima </span><span style="font-size: large;">naskah 'Produser' untuk perang boneka dengan janji </span><span style="font-size: large;">kursi di Yalta baru. Ini setelah upaya Gordon Brown yang </span><span style="font-size: large;">membuahkan hasil, karena mantan PM Inggris ini </span><span style="font-size: large;">menggambarkan dunia masa depan yang diperintah </span><span style="font-size: large;">oleh Pemerintahan Global Sementara yang terdiri dari </span><span style="font-size: large;">20 'negara penakluk virus'.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Upaya membujuk Putin juga dilakukan oleh Henry </span><span style="font-size: large;">Kissinger yang mempertahankan saluran ke telinga </span><span style="font-size: large;">Putin. Tidak, Putin tidak mau ketinggalan kesempatan </span><span style="font-size: large;">untuk membawa dirinya dan Rusia ke elit dunia baru.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dan sekarang kita sampai di AS dan Cina. Kedua </span><span style="font-size: large;">negara ini adalah protagonis dan antagonis terkemuka </span><span style="font-size: large;">di dunia. Perang virus tiruan antar keduanya telah </span><span style="font-size: large;">terjadi menggantikan perang yang sesungguhnya. Cina </span><span style="font-size: large;">dan AS menghadapi pilihan: peperangan nyata </span><span style="font-size: large;">dengan serangan nuklir menghancurkan dan membakar </span><span style="font-size: large;">peradaban kita, atau menerima perang boneka </span><span style="font-size: large;">sebagai kejahatan yang lebih ringan. Pilihan tersebut </span><span style="font-size: large;">diusulkan oleh Deep State AS, diterima oleh orang Cina </span><span style="font-size: large;">yang mengikuti naskah termasuk kelelawar dan </span><span style="font-size: large;">mamalia lain di pasar basah dan kuncian bagi jutaan </span><span style="font-size: large;">warganya. Nyeri, tetapi masih kurang menyakitkan </span><span style="font-size: large;">dibandingkan dengan perang nuklir.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sebuah meta-script untuk program semacam itu telah </span><span style="font-size: large;">disajikan dalam produksi BBC dari A Study in Pink, </span><span style="font-size: large;">sebuah variasi pada buku Sherlock Holmes pertama, di </span><span style="font-size: large;">mana penjahat itu membuat korbannya harus menerima tawaran yang tidak bisa mereka tolak: memainkan Rolet Rusia atau ditembak mati. Mereka menerima, bermain, dan mati. US Deep State memainkannya game sebelumnya. Pada tahun 1990, mereka menawarkan permainan kepada Tuan Gorbachev; dia bermain dan menghancurkan negaranya. Di tahun sembilan puluhan, Jepang ditawari pilihan dibingkai sebagai musuh utama atau bermain game. Jepang menerima dan ekonomi mereka masuk ke dalam tiga puluh tahun menukik diikuti oleh stagnasi. Sekarang giliran Cina.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Meskipun Cina menerima peran itu dan memainkannya</span><br />
<span style="font-size: large;">dengan sempurna, mereka dianggap masih terlalu ringan. Musuh mereka ingin mengacaukan Cina dengan sebenarnya; Cina digugat triliunan untuk bagian mereka dalam permainan. Media terbesar Jerman 'Bild' mempertanyakan presiden China: Mengapa laboratorium beracun Anda tidak seaman penjara untuk tahanan politik Anda? Dalam artikel berjudul 'What China Owes Us' Bild mengklaim China berutang kepada Jerman € 149 miliar untuk kerusakan akibat coronavirus. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Akankah orang Cina mengerti mereka ditipu? </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Rusia telah kacau karena harga minyak naik turun di dunia Coronavirus. Akankah mereka memahami kesalahan mereka, atau akankah mereka bersikeras bermain untuk Yalta-2 yang dijanjikan? Akankah orang-orang Amerika memasuki Pertandingan Besar dan menggagalkan rencana para Guru?</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Apa yang akan terjadi di Eropa, objek dan hadiah dalam perang Cina-AS? Akankah Dunia Lama selalu menjadi subjek hubungan internasional? Kita akan melihat ini dalam edisi berikutnya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Israel Shamir dapat dihubungi di adam@israelshamir.net</span><br />
<span style="font-size: large;">Artikel ini pertama kali diterbitkan di The Unz Review.</span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-75154519856056795372020-04-23T16:49:00.000-07:002020-04-23T16:49:07.687-07:00Pakar Terkemuka Inggris Akui Kebijakan Lockdown Salah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwrgrgC5Qjt5IvA_ey8iPyJdaPm3PlpqNxJFuoFRJKa2JZyEQyU0P8Xn0KJz_ajdYgYaXUYOTIz1v31m8nKph6hl-8jmHSr9zYjNVQO35rx_8u-fQO1jS08BgDhuaWibUYRCUdsWltvMlD/s1600/carl+haneghan.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="230" data-original-width="410" height="223" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwrgrgC5Qjt5IvA_ey8iPyJdaPm3PlpqNxJFuoFRJKa2JZyEQyU0P8Xn0KJz_ajdYgYaXUYOTIz1v31m8nKph6hl-8jmHSr9zYjNVQO35rx_8u-fQO1jS08BgDhuaWibUYRCUdsWltvMlD/s400/carl+haneghan.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b>Indonesian Free Press -- </b>Telah lama media-media independen </span><br />
<span style="font-size: large;">dan ahli-ahli yang berfkiran rasional menganggap kebijakan-</span><span style="font-size: large;">kebijakan 'kejam' di negara-negara di dunia untuk menangani </span><br />
<span style="font-size: large;">wabah covid 19 tidak dilandasi oleh ilmu pengetahuan, </span><span style="font-size: large;">melainkan semata-mata langkah politik yang hanya </span><span style="font-size: large;">menciptakan kepanikan massal yang menghancurkan semua </span><span style="font-size: large;">tatanan. Namun demikian kebenaran tidak mungkin bisa </span><span style="font-size: large;">dibungkam selamanya. Satu demi satu bukti kebenaran muncul </span><span style="font-size: large;">ke hadapan publik.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">'Otoritas' dan media massa di berbagai negara kini tengah </span><span style="font-size: large;">bekerja keras untuk terus membuat publik panik di tengah-</span><span style="font-size: large;">tengah kecenderungan global wabah covid 19 yang melemah </span><span style="font-size: large;">sesuai hukum alam. Di Indonesia misalnya, pejabat-pejabat </span><span style="font-size: large;">daerah justru berlomba-lomba untuk menerapkan PSBB, Ikatan </span><span style="font-size: large;">Dokter Indonesia 'meributkan' jumlah kematian covid 19 versi </span><span style="font-size: large;">pemerintah yang dianggap terlalu kecil namun tanpa bisa </span><span style="font-size: large;">menyampaikan data yang valid, media-media yang sibuk </span><span style="font-size: large;">mengoceh tentang 'serangan kedua' dan 'infeksi baru' serta </span><span style="font-size: large;">oknum-oknum ulama MUI yang mengeluarkan fatwa sendiri </span><span style="font-size: large;">tentang larangan sholat tarawih dan mudik. Namun pada saat </span><span style="font-size: large;">bersamaan pula bukti-bukti bermunculan tentang adanya </span><span style="font-size: large;">konspirasi busuk dalam pandemi covid 19 ini. Dan ini adalah </span><span style="font-size: large;">salah satunya.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Seperti dikutip dari <i>21st Century Wire</i> tanggal 20 April lalu </span><span style="font-size: large;">seorang pejabat penting kementrian kesehatan Inggris </span><span style="font-size: large;">mengakui bahwa pemerintah Inggris telah melakukan langkah </span><span style="font-size: large;">yang berlebihan dalam penangangan covid 19. Carl Heneghan, </span><span style="font-size: large;">Direktur Centre for Evidence-Based Medicine dan Profesor di </span><span style="font-size: large;">University of Oxford, mengungkapkan bahwa 'puncak' wabah </span><span style="font-size: large;">covid 19 di Inggris sudah berlalu ketika Perdana Menteri Boris </span><span style="font-size: large;">Johnson mengumumkan langkah 'lockdown' pada 23 Maret lalu. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Puncak tersebut adalah pada tanggal 16 Maret atau seminggu </span><span style="font-size: large;">sebelum pengumuman Boris Johnson.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Pernyataan ini menjadi pukulan telak bagi klaim-klaim politis </span><span style="font-size: large;">populer tentang 'lockdown dan social distancing menghentikan </span><span style="font-size: large;">covid 19'. Data-data menunjukkan dengan jelas bahwa </span><span style="font-size: large;">penyebaran virus telah. Dengan kata lain, keputusan untuk </span><span style="font-size: large;">menutup negara tidak berdasar data saintis yang sebenarnya," </span><span style="font-size: large;">kata Heneghan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sang Profesor Oxford juga menjelaskan bagaimana para pakar </span><span style="font-size: large;">pemerintah telah 'salah secara konsisten' sepanjang krisis, dan </span><span style="font-size: large;">bahkan mengungkapkan bagaimana para menteri Inggris turun </span><span style="font-size: large;">ke dalam kepanikan, dan tampaknya telah 'kehilangan akal' - </span><span style="font-size: large;">ketika mereka membawa negara tersebut ke karantina nasional </span><span style="font-size: large;">penuh meskipun mereka memiliki akses ke, dan sedang diberi </span><span style="font-size: large;">pengarahan, data akurat yang menunjukkan krisis telah </span><span style="font-size: large;">melewati puncaknya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Heneghan juga menyatakan bahwa beberapa negara non-</span><span style="font-size: large;">lockdown seperti Swedia telah melakukan dengan baik untuk </span><span style="font-size: large;">'menahan diri' sambil menghindari 'skenario hari kiamat' yang </span><span style="font-size: large;">sedang populer yang terus-menerus didorong oleh pemerintah </span><span style="font-size: large;">dan media untuk membenarkan kebijakan penguncian yang </span><span style="font-size: large;">kejam. Negara Skandinavia telah mencatat hanya 392 pasien </span><span style="font-size: large;">baru dan 40 kematian hari ini, sekitar 10 persen dari total di </span><span style="font-size: large;">Inggris. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dalam sebuah wawancara dengan UK Mail Online, Prof </span><span style="font-size: large;">Heneghan menyatakan:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Puncak kematian terjadi pada 8 April, dan jika Anda </span><span style="font-size: large;">memahaminya maka Anda bekerja mundur untuk menemukan </span><span style="font-size: large;">puncak infeksi. Itu akan menjadi 21 hari sebelum itu, tepat </span><span style="font-size: large;">sebelum titik kuncian. "</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">(Heneghan merujuk pada penundaan antara saat seseorang </span><span style="font-size: large;">terinfeksi ketika mereka akan jatuh sakit parah, yang rata-rata </span><span style="font-size: large;">sekitar tiga minggu)</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Konsisten dengan analisis sebelumnya, hari puncak kematian </span><span style="font-size: large;">adalah 8 April. Struktur data serupa di seluruh kawasan, dengan </span><span style="font-size: large;">puncaknya di London pada 4 April, empat hari lebih cepat dari </span><span style="font-size: large;">negara lainnya, 8 April. ” - Carl Heneghan dan Jason Oke, Pusat </span><span style="font-size: large;">Pengobatan Berbasis Bukti.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Yang terpenting, The Mail menambahkan: </span><span style="font-size: large;">Dia mengklaim bahwa jika pemerintah menerima bahwa </span><span style="font-size: large;">kematian mencapai puncaknya pada 8 April, maka itu berarti </span><span style="font-size: large;">bahwa infeksi mencapai tingkat tertinggi sekitar tiga minggu </span><span style="font-size: large;">sebelumnya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Data menunjukkan tingkat orang Inggris dengan infeksi saluran </span><span style="font-size: large;">pernapasan atas turun dari 20 per 100.000 orang pada 15 Maret </span><span style="font-size: large;">menjadi sekitar 12 per 100.000 hanya enam hari kemudian.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Angka-angka ini tidak hanya berkaitan dengan coronavirus </span><span style="font-size: large;">tetapi mungkin merupakan indikator yang baik karena sangat </span><span style="font-size: large;">sedikit orang yang diuji untuk infeksi mematikan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">‘Guided by the Science’?</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Selama itu, pemerintah Inggris yang masih dipimpin oleh PM </span><span style="font-size: large;">pengasuh Dominic Raab, telah mengatakan kepada publik </span><span style="font-size: large;">bahwa keputusan pemerintah "dibimbing oleh ilmu pengetahuan." Meskipun ini </span><span style="font-size: large;">mungkin tampak seperti 'soundbite' yang apik, itu hampir tidak </span><span style="font-size: large;">mencerminkan kenyataan situasi sejak awal Maret.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Pemerintah Inggris terus mengatakan itu menggunakan sains </span><span style="font-size: large;">terbaik ... Tapi tampaknya kehilangan pandangan tentang apa </span><span style="font-size: large;">yang sebenarnya terjadi. Kami telah mendapatkan saran ilmiah </span><span style="font-size: large;">yang secara konsisten salah, "kata Heneghan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Itu telah gagal untuk melihat semua data dan mengerti kapan </span><span style="font-size: large;">puncak infeksi benar-benar terjadi."</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Lima puluh persen pengurangan infeksi terjadi pada 16 Maret, </span><span style="font-size: large;">tepat ketika mencuci tangan dan menjaga jarak sosial </span><span style="font-size: large;">diperkenalkan."</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Jika Anda melihat apa yang terjadi di Swedia, mereka </span><span style="font-size: large;">memegang teguh hati mereka dan mereka belum memiliki </span><span style="font-size: large;">skenario hari kiamat. Pemerintah kami benar-benar salah.” </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Swedia mendapat kecaman di media dan di media sosial oleh </span><span style="font-size: large;">aktivis pro-lockdown yang bersikeras bahwa Swedia entah </span><span style="font-size: large;">bagaimana 'mempertaruhkan jutaan nyawa' dengan memilih </span><span style="font-size: large;">untuk tidak mengimplementasikan eksperimen kebijakan </span><span style="font-size: large;">karantina universal. Alih-alih tekanan media dan saran </span><span style="font-size: large;">orang-orang seperti Bill Gates, Swedia telah membiarkan </span><span style="font-size: large;">sebagian besar sekolahnya terbuka, serta pusat perbelanjaan, </span><span style="font-size: large;">pub, restoran dan ruang publik. Pemerintah juga telah memilih </span><span style="font-size: large;">untuk memberi nasihat daripada menegakkan langkah-langkah </span><span style="font-size: large;">mitigasi jarak jauh dan sosial yang masuk akal.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut salah satu ahli epidemiologi terkemuka Swedia, </span><span style="font-size: large;">Profesor Johan Giesecke, Swedia hampir mencapai kekebalan publik </span><span style="font-size: large;">alami (herd immunity).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Profesor Heneghan juga mengkritik pemerintah Inggris karena </span><span style="font-size: large;">terlalu mengandalkan kebijakan 'penguncian' yang kejam </span><span style="font-size: large;">sebagai satu-satunya pendekatan strategis, yang sekarang </span><span style="font-size: large;">beresiko merusak ekonomi negara - kebijakan yang didorong </span><span style="font-size: large;">oleh kepanikan yang pada akhirnya dapat menyebabkan lebih </span><span style="font-size: large;">banyak korban dan penderitaan daripada COVID-19 diri:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Lihatlah mitra kami [di UE]. Mereka membuka lagi. Kita harus </span><span style="font-size: large;">membuka kembali masyarakat. Kita perlu membuat rencana </span><span style="font-size: large;">dengan cepat, kita tidak bisa menunggu tiga minggu kemudian </span><span style="font-size: large;">perlahan-lahan membuka. "</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Selain masalah ekonomi utama, penghematan akan </span><span style="font-size: large;">berdampak pada kesehatan fisik dan mental orang."</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">‘Masalah kuncian kedua adalah membuat publik takut untuk </span><span style="font-size: large;">terlibat dengan perawatan kesehatan."</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Orang-orang menghindari pergi ke dokter dan rumah sakit </span><span style="font-size: large;">karena mereka percaya ada begitu banyak infeksi di sana </span><span style="font-size: large;">sehingga mereka mungkin tertular [coronavirus]. Itu sangat </span><span style="font-size: large;">merusak. "</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Studi Heneghan juga menambahkan kepercayaan tambahan </span><span style="font-size: large;">pada analisis independen oleh Andrew Mather yang ditemukan </span><span style="font-size: large;">di sini.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pekerjaan Mather semata-mata berasal dari data yang tersedia </span><span style="font-size: large;">untuk umum dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Dia </span><span style="font-size: large;">berkomentar kembali pada 4 April:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Kami mengungkapkan slide baru yang menunjukkan </span><span style="font-size: large;">bagaimana pemerintah memiliki akses ke data yang jelas yang </span><span style="font-size: large;">menunjukkan bahwa jauh sebelum deklarasi Inggris dikunci dan </span><span style="font-size: large;">bahkan pada saat siaran Perdana Menteri 3 Maret, data </span><span style="font-size: large;">menunjukkan bahwa Italia, Jerman, Swedia dan Inggris semua </span><span style="font-size: large;">melambat, naik level, dan kemudian jatuh dalam hal tingkat </span><span style="font-size: large;">penularan. Krisis telah berakhir meskipun penularan akan terus </span><span style="font-size: large;">berlanjut hingga kelelahan. Itu tak terhindarkan seperti bola </span><span style="font-size: large;">yang dilemparkan ke udara, melambat, dan kembali ke bumi. ”</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Meskipun demikian, terlepas dari semua data yang tersedia, </span><span style="font-size: large;">Inggris dan pemerintah barat lainnya, terus maju dan secara </span><span style="font-size: large;">sukarela membenamkan ekonomi dan masyarakat mereka, serta </span><span style="font-size: large;">demokrasi dan hak-hak dasar warga negara yang dikekang. Di seberang lain blok barat, ini telah menyebabkan puluhan </span><span style="font-size: large;">juta pengangguran dan ratusan ribu bisnis hancur akibat </span><span style="font-size: large;">keputusan pemerintah pusat.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Para ahli juga memperingatkan tentang dampak kesehatan dan </span><span style="font-size: large;">sosial jangka panjang dan jumlah kematian yang tak terelakkan </span><span style="font-size: large;">yang tak terukur yang dihasilkan dari keputusan pemerintah ini, </span><span style="font-size: large;">sebuah warisan yang kemungkinan akan bergema selama </span><span style="font-size: large;">bertahun-tahun, jika bukan beberapa dekade.</span><br />
<div>
<br /></div>
cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-80101408205206275732020-04-21T18:19:00.000-07:002020-04-22T07:01:50.053-07:00Prediksi Kematian Coronavirus Membawa Makna Baru bagi Histeria<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjknxi_NUo_kNtKejSqj6ajWrdbDzt1ROqQ-lNOZMRtCt1XiM77OgrdqewYxYVznmvSC7CWd00uGwHqv_Rj8KtNwiO6fNPM7hhZ0BnAQlVDIGZ7FHNncNpS3UevZVlMIz9V_pUfcXKaLo51/s1600/histeria+coronavirus.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="472" data-original-width="700" height="268" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjknxi_NUo_kNtKejSqj6ajWrdbDzt1ROqQ-lNOZMRtCt1XiM77OgrdqewYxYVznmvSC7CWd00uGwHqv_Rj8KtNwiO6fNPM7hhZ0BnAQlVDIGZ7FHNncNpS3UevZVlMIz9V_pUfcXKaLo51/s400/histeria+coronavirus.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;">Oleh Michael Fumento</span><br />
<span style="font-size: large;">RealClearMarkets, 1 April 2020</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">A.S. sedang menatap kiamat tipe Netflix. Anda tahu, dengan hewan liar </span><span style="font-size: large;">yang memakan mayat manusia, tanaman mutan menguasai jalanan dan bangunan, restoran kosong dan mal di seberang lanskap ....</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ya, bagian terakhir itu benar. Namun bukan karena penyakitnya melainkan karena histeria.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Anda sudah mendengar klaim apokaliptik. Imperial College di London - dalam klaim itu </span><span style="font-size: large;">nanti akan berjalan jauh ke kemeriahan yang jauh lebih sedikit * - diperkirakan sebanyak 2,2 juta kematian AS, tergantung pada seberapa drastis populasi dikunci, dikunci, dan terkunci. Untuk mengurangi angka itu menjadi "hanya" 1,1 juta, kita perlu seperti di kamp kerja paksa gulag "sampai vaksin tersedia (berpotensi 18 bulan atau lebih)," kata mereka. CDC telah mengeluarkan perkiraan sebanyak 1,7 juta kematian di Amerika.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Namun dengan langkah-langkah yang lebih rendah seperti sekarang - dan untuk periode yang sangat singkat - pasar saham jatuh, kita mengalami lebih banyak klaim pengangguran daripada di jaman 'Resesi Besar' tahun 1930-an, dan ada kemungkinan nyata depresi di seluruh dunia. Dan ada yang mengatakan langkah-langkah itu masih tidak cukup kejam.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;">Apakah kita benar-benar perlu menghancurkan suatu negara untuk menyelamatkannya?</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pertimbangkan bahwa China memiliki kurang dari 3.300 kematian meskipun virus itu menyerang sebuah negara paling padat dengan sistem perawatan kesehatan yang buruk yang sama sekali tidak menyadarinya. Epidemi mereka memuncak lebih dari lima minggu lalu, dengan hampir tidak ada kasus baru sekarang. Jadi dengan sistem perawatan kesehatan yang jauh lebih baik, AS bisa mengharapkan tingkat kematian per kapita sekitar 666 kali lebih tinggi daripada </span><span style="font-size: large;">Cina? Serius, Imperial College?</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Anda dapat berhenti membaca di sana. Tapi tolong jangan. Kegilaan total di sini layak untuk didokumentasikan, serta mengetahui mengapa bahkan perkiraan batas bawah A.S. adalah </span><span style="font-size: large;">omong kosong.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">EPIDEMIK SELALU DATAR DAN MENURUN SENDIRI</span><br />
<span style="font-size: large;">Faktanya adalah, epidemi di seluruh dunia, jauh dari "tumbuh secara eksponensial," melainkan selalu tumbuh melambat. Dan itu</span><br />
<span style="font-size: large;">diharapkan sesuai dengan apa yang disebut "Hukum Farr," yang menentukan bahwa semua epidemi </span><span style="font-size: large;">cenderung naik dan turun dalam pola yang kira-kira simetris atau kurva berbentuk lonceng. AIDS, SARS, Ebola, Zika - semua mengikuti pola itu. Begitu juga flu musiman setiap tahun. Puncak COVID-19 telah dilaporkan di Cina, Korea Selatan, dan Singapura.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Yang penting, Hukum Farr tidak ada hubungannya dengan intervensi manusia seperti "sosial distancing "untuk" meratakan kurva.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ini terjadi karena penyakit menular menangkap “buah tergantung rendah” terlebih dahulu (dalam hal ini orang tua dengan kondisi komorbiditas), tetapi kemudian menemukan buah berikutnya lebih sulit dan lebih sulit </span><span style="font-size: large;">untuk dicapai. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Hingga kurang lebih seperti sekarang, COVID-19 telah menemukan buah segar (negara) itu dalam keadaan baru, tetapi hampir kehabisan tenaga. Jadi, sementara banyak orang beranggapan bahwa Cina mengatasi epidemi dengan peraturan kejam, kita sebenarnya tidak punya bukti tentang itu. Bahkan New York Times mengakui Korea Selatan pulih jauh lebih cepat dengan langkah-langkah tidak pada skala Cina, meskipun tentu saja Times masih mengaitkannya dengan intervensi manusia tanpa ada peran Alam.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ketika epidemi virus corona berakhir dan para fanatik kesehatan mau tidak mau menampar muka sendiri karena telah alam telah mencegah skenario konyol mereka sendiri, jangan percaya pada mereka. Ini bukan untuk mengatakan bahwa mencuci tangan dengan seksama beberapa kali sehari dan tidak bersin dan batuk di wajah orang lain tidak akan membantu: Itu membantu. Tetapi tanpa tindakan otoriter dan langkah-langkah yang menghancurkan ekonomi seperti yang diambil AS dan negara-negara lain </span><span style="font-size: large;">yang telah menghancurkan ekonomi dunia. Tidak akan ada kiamat sekarang atau di masa yang dekat ini. Jalanan kosong bukan karena efek langsung dari penyakit, tetapi dari ketakutan dan dari </span><span style="font-size: large;">perintah pemerintah; seperti dalam serumpun "kediktatoran."</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saat ini kita melihat lonjakan dalam beberapa kasus karena baru sekarang pengujian tersedia di AS, akibat keterlambatan otoritas kesehatan (CDC) untuk mengembangkan alat pengujian sendiri. Ketersediaan ini hampir secara universal dianggap hanya sebagai hal baik, tetapi setidaknya memiliki dua aspek buruk.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pertama, kita sekarang mengambil lebih banyak 'penderita tanpa gejala' yang akan dihitung sebagai 'bungkus' sama seperti orang di pintu kematian. Ini selanjutnya akan berkontribusi pada histeria.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kedua, banyak yang dinyatakan positif akan tiba-tiba mengalami gejala "nocebo"; itu kebalikan dari plasebo. Seperti yang saya amati sejak lama, gejala nocebo datang dari pikiran tetapi bisa sangat nyata. Mereka pasti bisa meniru gejala COVID-19. Itu tebakan yang bagus </span><span style="font-size: large;">bahwa rumah sakit melihat bagian mereka dari "orang yang khawatir," orang-orang yang merasa cukup baik sebelum mereka dinyatakan positif dan tiba-tiba benar-benar merasa sakit parah. Dan mereka </span><span style="font-size: large;">bukan satu-satunya yang menderita sebagai akibatnya. Ini menambah beban pada stres berat pekerja rumah sakit yang sudah kewalahan dengan pasien yang gejalanya timbul.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Masih banyak penyakit maut lain yang belum berhenti menimpa manusia sementara perhatian kita terfokus pada virus khusus ini.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di sisi positif (tidak ada permainan kata-kata), semakin banyak Anda menguji, semakin rendah tingkat kematian karena penyebut tumbuh lebih cepat daripada pembilang. Daripada tingkat kematian 3,4% seperti yang dikeluarkan WHO, angka kematian kasar AS saat ini adalah sekitar 1,6% dan mungkin akan turun menjadi kurang dari setengahnya seperti yang kita lihat sejauh ini di Korea Selatan sebesar 0,6%. Kemudian saat pengujian berlanjut, nilainya akan turun lebih jauh. Agar angka Imperial College menjadi benar, kematian di AS harusnya 0,66 persen dan setiap orang Amerika harus terinfeksi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">PEKERJAAN ITALIA</span><br />
<span style="font-size: large;">Jadi, berapa banyak kematian yang bisa diperkirakan oleh AS? Jika bukan model Cina, sepertinya model Italia. Setidaknya, media memberi tahu kami, "Krisis Coronavirus Italia Bisa Terjadi Amerika." Betulkah?</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Negara itu (Italia) sejauh ini memiliki lebih dari 7.500 kematian dari populasi 50 juta, tetapi kasusnya memuncak pada 21 Maret.</span><br />
<span style="font-size: large;">Pada titik ini, angka kematian kasar 9,5% yang menakjubkan, sejauh ini merupakan kematian tertinggi persentase di dunia. Yang tentu saja adalah alasan mengapa media memilih untuk fokus padanya </span><span style="font-size: large;">daripada negara lain seperti Jerman dengan hanya sekitar 240 kematian dari populasi yang jauh lebih besar.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tetapi mengapa ini terjadi di Italia? Sebagian karena Italia tidak punya </span><span style="font-size: large;">sistem perawatan kesehatan yang sangat baik. Lebih khusus lagi, tahun lalu nuklir </span><span style="font-size: large;">Threat Initiative (NTI) dan Johns Hopkins Center for Health Security memberi peringkat AS sebagai negara yang paling siap di dunia untuk menangani pandemi pada akhir 2019, sedangkan </span><span style="font-size: large;">Italia masuk hanya 31 - di bawah Meksiko.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Seperti yang baru-baru ini dicatat Forbes, rumah sakit AS memiliki tempat perawatan intensif yang jauh lebih banyak daripada Italia, yang pada gilirannya memiliki lebih banyak daripada Korea Selatan. Dan Anda bahkan tidak ingin mendengar tentang </span><span style="font-size: large;">Cina. Bukan karena mereka makan kelelawar, tetapi karena di sini "tempat tidur" hampir sama dengan "lantai.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di luar itu, Italia memiliki populasi tertua kelima di dunia (sedangkan AS menempati urutan 61).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kami sudah tahu dari data China bahwa COVID-19 adalah pembunuh orang tua </span><span style="font-size: large;">dan lemah. Sebuah analisis oleh Pusat Pengendalian & Pencegahan Penyakit China menemukan bahwa sebagian besar kematian terjadi pada mereka yang berusia 80 tahun ke atas.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Lebih lanjut, hampir semua lansia yang meninggal itu memiliki kondisi "komorbid" kardiovaskular, penyakit, diabetes, atau hipertensi. Demikian pula, hampir semua orang yang meninggal di Italia berusia di atas 70 tahun, dan hampir semua memiliki kondisi yang menyebalkan: Faktanya, setengah dari mereka yang meninggal memiliki tiga atau lebih penyakit bawaan. Hampir tidak ada orang di bawah 50 yang meninggal dan hampir semuanya </span><span style="font-size: large;">juga memiliki kondisi medis yang serius. Ini adalah kutukan bagi sistem perawatan kesehatan nasional yang buruk dan bukan pertanda masa depan Amerika.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dan tampaknya faktor utama adalah bagaimana kasus-kasus dicatat, yang membuat asumsi bahwa kematian yang dipengaruhi oleh COVID-19 sama dengan kematian oleh Covid-19. Mengingat tumpang tindih yang kuat antara populasi yang rentan terhadap flu dan COVID-19, dapat dipastikan bahwa banyak yang benar-benar meninggal karena flu dicatat sebagai kasus coronavirus. Kita bisa berharap itu terjadi di A.S. juga.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">JIKA TIDAK BANYAK PANAS, PASTI KARENA KELEMBABANAN</span><br />
<span style="font-size: large;">Namun keuntungan lain bagi A.S. adalah bahwa epidemi tersebut menghantamnya lebih lambat daripada Italia (dan Asia, dari </span><span style="font-size: large;">Tentu saja) dan musim semi telah muncul. Virus pernapasan biasanya membenci cuaca hangat, lembab, dan cerah. Karenanya flu muncul di AS pada musim gugur (menghebat di musim dingin) dan menghilang pada bulan April atau Mei. Kita tahu "flu biasa" jarang terjadi di musim panas dan banyak flu disebabkan oleh empat jenis virus corona yang berbeda.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">SARS adalah virus corona dan hilang antara April dan Juli, 2003. Media dan pejabat kesehatan masyarakat sangat ingin Anda berpikir bahwa coronavirus ini berbeda, tetapi buktinya sejauh ini mengikuti pola yang biasa dengan publikasi ilmiah seperti “Tinggi Suhu dan Kelembaban Tinggi Mengurangi Transmisi COVID-19. ”</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Media dan otoritas kesehatan juga mengatakan bahwa MERS-CoV sebagai pengecualian, tetapi ada banyak bukti yang menunjukkan bahwa mereka mengeluh: "Jika bukan panas terkutuk, itu adalah kelembaban!" </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tahun Ini flu memuncak pada bulan Februari. Jadi mungkin saja cuaca sekarang memengaruhi penyebaran virus corona di AS. Apakah akan kembali di musim gugur? Mungkin. Tetapi pada saat itu lebih banyak masyarakat yang memiliki kekebalan, rumah sakit akan lebih siap, masalah akan berkurang karena tidak akan lagi menjadi virus "baru", dan kita akan punya waktu untuk melihat apakah ada sesuatu di gudang antivirus dan obat-obatan lain yang benar-benar efektif. (Tidak, tidak akan ada vaksin yang tersedia.)</span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-81030648845194401312020-04-20T09:24:00.001-07:002020-04-20T09:24:45.915-07:00Kekonyolan yang Panjang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihTX51jVCu8boUIch6eDXYFvUfptjVnOyoxz6LCiceCKdkNwCm0UigTki0wVtPDI6eVdIoLJA6tusFY9v6e5q9voGDKUSskZx7lhBz9vQ501oQyqA0ksBdOhpItoYVB3Oxzsi_X7CwQuas/s1600/april+foolds+day.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="299" height="359" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEihTX51jVCu8boUIch6eDXYFvUfptjVnOyoxz6LCiceCKdkNwCm0UigTki0wVtPDI6eVdIoLJA6tusFY9v6e5q9voGDKUSskZx7lhBz9vQ501oQyqA0ksBdOhpItoYVB3Oxzsi_X7CwQuas/s640/april+foolds+day.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><i>950AD: “Viking sailing ships return to port; violation of social distancing”</i></span><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><i><br /></i></span>
<span style="font-size: large;"><i>Jon Rappoport – No More Fake News April 17, 2020</i></span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">George Carlin, 1999: “Apa yang kita miliki sekarang adalah populasi yang sepenuhnya neurotik… Dari mana datangnya kuman yang tiba-tiba muncul di negara ini? Pernahkah Anda memperhatikan ini? Media, terus-menerus menayangkan cerita tentang semua infeksi terbaru - salmonella, e-coli, virus hanta, flu burung - dan orang Amerika, mereka sangat mudah panik sehingga sekarang semua orang berlarian, menggosok ini dan menyemprotkan itu dan memasak terlalu lama makanan mereka dan berulang kali mencuci tangan mereka , berusaha menghindari semua kontak dengan kuman. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ini konyol dan kekonyolan yang panjang ... sekelompok kucing sialan! Selain itu, untuk apa Anda memiliki sistem kekebalan? Ini untuk membunuh kuman! ... Biarkan saya menceritakan kisah nyata tentang imunisasi, oke? Ketika saya masih kecil di New York City pada tahun 1940-an, kami berenang di Sungai Hudson dan dipenuhi dengan sampah mentah, oke? Kami berenang di limbah mentah! Anda tahu ... untuk menenangkan diri! Dan pada saat itu, ketakutan besar adalah polio; ribuan anak meninggal karena polio setiap tahun tetapi Anda tahu sesuatu? Di lingkungan saya, tidak ada yang pernah menderita polio! Tidak ada Pernah! Anda tahu mengapa? Karena kita berenang di air limbah mentah! Ini memperkuat sistem kekebalan tubuh kita! </span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Polio tidak pernah berdoa; kami marah dalam kotoran! Jadi secara pribadi, saya tidak pernah mengambil tindakan pencegahan yang khusus terhadap kuman. Saya tidak menghindar dari orang-orang yang bersin dan batuk, saya tidak mengelap telepon, saya tidak menutup kursi toilet, dan jika saya menjatuhkan makanan di lantai, saya mengambilnya dan memakannya! Ya saya lakukan. Bahkan jika saya di warung kakilima di Calcutta! </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bagian yang buruk! Pada pagi tahun baru selama musim sepak bola yang ricuh! Dan kamu tahu sesuatu? Terlepas dari semua yang disebut perilaku berisiko, saya tidak pernah mendapatkan infeksi, saya tidak mendapatkannya, saya tidak masuk angin, saya tidak terserang flu, saya tidak sakit kepala, saya tidak sakit perut, kamu tahu kenapa? Karena aku punya sistem kekebalan tubuh yang kuat dan banyak latihan ... ”</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jon Rappoport</span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-87235358019440033452020-04-19T21:39:00.001-07:002020-04-20T08:42:51.391-07:00Scamdemic Covid 19 = Genosida Dunia Ketiga<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo-UMhxtJ2EQgOWJtQohf2p2Le7DhrvQvTIJ0VneFsz-MGjOEqmjJJc-CPzTEgAvV3PoGwHh2tE3qMSK1cHaUc5ONHPsO5BwrbBl-uJl8-_87tCWlLhGVCxKPb1AsxL4Gb2qP1m6Wjwc-k/s1600/india+police+beat+people.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="180" data-original-width="280" height="256" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjo-UMhxtJ2EQgOWJtQohf2p2Le7DhrvQvTIJ0VneFsz-MGjOEqmjJJc-CPzTEgAvV3PoGwHh2tE3qMSK1cHaUc5ONHPsO5BwrbBl-uJl8-_87tCWlLhGVCxKPb1AsxL4Gb2qP1m6Wjwc-k/s400/india+police+beat+people.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><i>Seseorang masuk neraka karena mengikat hewan piarannya tanpa memberi makanan makanan atau melepaskan mereka untuk mencari makan sendiri. </i></span><br />
<span style="font-size: large;"><i>(Sabda Nabi Muhammad S.A.W)</i></span><br />
<span style="font-size: large;"><i><br /></i></span>
<i><span style="font-size: large;">Namun kita hampir tidak memiliki pemimpin dunia sedang berkembang, berbicara menentang kegilaan ini. </span><span style="font-size: large;">Para pemimpin India dan Indonesia, misalnya, nyaris tidak ragu-ragu untuk memerintahkan kelaparan dan kematian bagi rakyat mereka sendiri, untuk menyenangkan para penguasa internasional yang mencari 'kerjasama coronavirus' mereka.</span></i><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">oleh Brabantian</span><br />
<span style="font-size: large;">henrymakow.com, 13 April 2020</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di dunia yang lebih kaya dan maju, 'lockdown' covid 19 coronavirus sering kali hanya merepotkan. Memiliki makanan, atap rumah, tabungan atau pemasukan yang berkelanjutan, banyak dari kita baik-baik saja walaupun kegiatan kita dibatasi oleh hukum.</span><br />
<span style="font-size: large;">Tetapi di negara berkembang, di negara-negara seperti Uganda, India dan Indonesia dengan jaring pengaman sosial yang kecil, '</span><span style="font-size: large;">lockdown' </span><span style="font-size: large;">merupakan bencana besar, dan orang-orang benar-benar mati kelaparan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bahkan di Inggris yang kaya - di mana jaring pengaman sosial tidak komprehensif - beberapa orang akan mengalami kelaparan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jadi bayangkan saja apa yang terjadi di negara-negara seperti India, di mana orang-orang mati kelaparan, dan dipukuli oleh polisi ketika mereka mencoba mencari makanan.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2jb9TmV2c_GfJ5M3QyNfx8k_8cnDOnN-9doKhlfrJ5g4b8NJmpA5XA7G9IP65Qta04ZVICj7KQlBkJRQ4sQAifznhapO-4bp-5W06cM9Fw9qWPuYNukzVg-aWVDEt0wm878m1CV2kZMxR/s1600/india+hunger.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="180" data-original-width="280" height="257" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2jb9TmV2c_GfJ5M3QyNfx8k_8cnDOnN-9doKhlfrJ5g4b8NJmpA5XA7G9IP65Qta04ZVICj7KQlBkJRQ4sQAifznhapO-4bp-5W06cM9Fw9qWPuYNukzVg-aWVDEt0wm878m1CV2kZMxR/s400/india+hunger.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;">Jelas merupakan pelanggaran hak asasi manusia bagi pemerintah manapun untuk menyuruh orang tinggal di rumah, tanpa memastikan pasokan makanan dan dasar-dasar kehidupan rumah tangga, termasuk kebutuhan rumah-tangga yang berkelanjutan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bahkan jika seseorang menerima bahwa mungkin ada ratusan ribu orang mati karena virus </span><span style="font-size: large;">pandemi, seseorang harus menyeimbangkan ini terhadap ribuan orang yang mati dan hancur</span><br />
<span style="font-size: large;">dari kehancuran ekonominya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dokumen-dokumen internal pemerintah Inggris tampaknya menunjukkan kemungkinan ada 150.000 orang bakal tewas akibat 'lockdown' yang lama, dengan semua kerugian material dan psikologisnya, mulai dari kelaparan hingga bunuh diri, dan dengan demikian lebih banyak dari yang kemungkinan besar akan terbunuh oleh virus.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jelas jumlah orang mati akibat kelaparan dan tragedi yang dipicu 'lockdown', akan berlipat ganda dari jumlah itu di negara berkembang, dengan jutaan nyawa dalam bahaya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Namun kita hampir tidak memiliki pemimpin dunia sedang berkembang berbicara menentang kegilaan ini. </span><span style="font-size: large;">Para pemimpin India dan Indonesia, misalnya, nyaris tidak ragu-ragu untuk memerintahkan kelaparan dan kematian bagi rakyat mereka sendiri, untuk menyenangkan para penguasa internasional yang mencari 'kerjasama coronavirus' mereka.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pengecualian yang jarang terjadi adalah presiden Belarus, Alexander Lukashenko, yang tidak hanya menolak tekanan 'lockdown', tetapi juga berbicara secara terbuka tentang "elit yang memanipulasi krisis coronavirus untuk keuntungan mereka sendiri." Lukashenko bertanya, "Menurut Anda, bukankah kekuatan-kekuatan kuat dunia ingin membentuk kembali tatanan dunia, tanpa perang, melalui 'psikosis korona' ini?"</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kita juga dapat mencatat bahwa beberapa negara seperti Korea Selatan dan Taiwan (dan Swedia untuk sementara waktu), telah mengambil langkah-langkah pengendalian virus yang masuk akal dan terbatas tanpa menutup ekonomi mereka ... mereka mewajibkan masker wajah, mereka karantina orang sakit dan melacak kontak mereka, tetapi mereka diam-diam menolak menghancurkan ekonomi mereka. Toko dan tempat kerja dan restoran tetap buka. Negara-negara ini ragu untuk secara terbuka mengecam agenda globalis, bahkan ketika mereka mempraktikkan pendekatan yang lebih masuk akal di dalam negeri.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Secara umum, tidak ada pemimpin atau lembaga nasional besar, yang bersedia untuk sekedar berbicara dengan akal sehat untuk kepentingan orang miskin global di sini. Di seluruh dunia kita melihat kebangkrutan moral umum, Cina dan Rusia juga memainkan peran mereka dalam histeria 'lockdown'.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jelas komplotan setan memiliki tentakelnya di mana-mana.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ini adalah tipuan retorika standar untuk terlalu menekankan satu fakta dalam sebuah argumen, dan kemudian mengaitkan sesuatu di sepanjang baris, 'Satu orang mati terlalu banyak' ... yang mengarah pada advokasi sesuatu yang jauh lebih merusak masyarakat, termasuk banyak lagi yang mati, dimana tragedi diabaikan untuk memenuhi agenda. Anda melihat permainan ini pada isyu pengendalian senjata, migrasi, dan sekarang isyu covid 19 ini.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Faktanya adalah, kita sering menukar kematian dengan manfaat ekonomi dan kehidupan ... puluhan </span><span style="font-size: large;">ribu orang meninggal di mobil setiap tahun di banyak negara 'dapat diterima' karena mendapat manfaatnya ... ribuan orang meninggal karena jatuh di bak mandi rumah setiap tahun, namun tidak ada protes atas 'pelarangan bak mandi'.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Keputusan kepanikan virus adalah pertanyaan langsung ... Mengingat virus yang secara keseluruhan hanya menimbulkan kematian bagi orang-orang tua atau </span><span style="font-size: large;">lemah secara medis ... Apa pembenaran untuk program kejam bagi penghancuran ekonomi dan keluarga, dan kelaparan banyak orang, hanya karena sedikit kematian virus?</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di sebagian negara berkembang di mana nilai-nilai spiritual masih dipegang teguh, Anda tahu sesuatu yang sangat jelas di sana: Hampir setiap orang tua, dengan senang hati menyerahkan hidup mereka ke jalan yang lebih cepat menuju akhirat, sehingga anak-anak dan cucu mereka dapat memiliki makanan, rumah, dan pendidikan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><span style="font-size: large;">Maka, ini hanyalah satanisme, untuk memaksakan 'lockdown' pada populasi miskin mana pun, tanpa memberi mereka cara bertahan untuk melewati hari-hari dan minggu-minggu kekurangan. Semoga </span><span style="font-size: large;">Tuhan membawakan orang miskin di dunia roti harian mereka, dan dengan cepat mengakhiri aturan global</span><br />
<span style="font-size: large;">komplotan setan ini.</span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-48298197038580902662020-04-15T23:12:00.002-07:002020-04-15T23:12:35.138-07:00Tidak Tahan dengan Kehancuran yang Terjadi Warga AS Ramai-Ramai Gelar Aksi Protes<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuxW5UqoqzOKZ0Bz2PgIzTTpmMv0KQEml9RvFfGxWgpvLHHZcI07KAoon1PwNHvsG1S5gOB_1u1E8LeCgHVVw10AENfZyOLmLQCaSlMkGIiXUk1iQym5IXj5R-Chej9Cl_hfrR2JkZEdNr/s1600/michigan+protest.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuxW5UqoqzOKZ0Bz2PgIzTTpmMv0KQEml9RvFfGxWgpvLHHZcI07KAoon1PwNHvsG1S5gOB_1u1E8LeCgHVVw10AENfZyOLmLQCaSlMkGIiXUk1iQym5IXj5R-Chej9Cl_hfrR2JkZEdNr/s640/michigan+protest.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b>* Angka Kehilangan Pekerjaan Pecahkan Rekor</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><b>Indonesian Free Press --</b> Lebih dari 15.000 kendaraan dan truk terlibat dalam aksi menolak </span><span style="font-size: large;">pembatasan aktifitas (lockdown) mencegah penyebaran Covid 19 di ibukota negara </span><span style="font-size: large;">bagian Michigan, Lansing, Rabu kemarin. Mereka menolak kebijakan yang dikeluarkan </span><span style="font-size: large;">Gubernur Gretchen Whitmer yang disebut mereka sebagai 'tirani'.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tetap mengikuti perintah 'social distancing', para peserta berada di dalam kendaraan </span><span style="font-size: large;">yang berjalan pelan dan menciptakan kemacetan di jalan-jalan utama kota.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Karantina adalah mencegah pergerakan orang-orang sakit. Tirani adalah ketika Anda </span><span style="font-size: large;">mengkarantina orang-orang sehat,” kata Meshawn Maddock, organiser aksi tersebut dari </span><span style="font-size: large;">kelompok yang menamakan diri Michigan Conservative Coalition, kepada <i>Fox News. </i></span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Semua orang telah mengalami dampak buruk dari apa yang disebut 'social distancing'. </span><span style="font-size: large;">Kami tidak menginginkan 'negara babu' mengajarkan rakyat bagaimana bertindak hati-</span><span style="font-size: large;">hati,” tambahnya.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiucBf9of6EoYiQu4Q-V4wCd5YEjb5JkQknXg6IQExzWdrnsJNwgzdsBpzM41VLolMn6CKvXKC9r2UxGV8CYyf32kSgIMacgDHLXSWCUvgdDLIE0wcUPVHxsA5QOEDfFjauXT80o0IuQSIW/s1600/security+prison.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="360" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiucBf9of6EoYiQu4Q-V4wCd5YEjb5JkQknXg6IQExzWdrnsJNwgzdsBpzM41VLolMn6CKvXKC9r2UxGV8CYyf32kSgIMacgDHLXSWCUvgdDLIE0wcUPVHxsA5QOEDfFjauXT80o0IuQSIW/s640/security+prison.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;">Aksi yang dinamakan “Operation Gridlock” itu akan menjadi satu di antara banyak aksi </span><span style="font-size: large;">'pembangkangan sipil' di Amerika yang dilakukan warga yang kecewa dengan perintah </span><span style="font-size: large;">'tinggal di rumah' di tengah wabah. Para demonstran dari negara bagian North Carolina </span><span style="font-size: large;">hingga Wyoming mengatakan bahwa mereka memahami dampak buruk ekonomi dan </span><span style="font-size: large;">keuangan akibat coronavirus, mengumandangkan apa yang dikatakan Presiden Donald </span><span style="font-size: large;">Trump yang mengatakan bahwa 'obatnya lebih buruk dari penyakitnya',” tulis <i>Fox News </i></span><span style="font-size: large;">kemarin.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Alex Berenson, mantan wartawan New York Times yang menjadi aktifis penggerak aksi di </span><span style="font-size: large;">North Carolina menulis di akun instagramnya: </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><i>"@AlexBerenson</i></span><br />
<i><span style="font-size: large;">Kini telah tumbuh viral: satu group Facebook bernama #ReopenNC telah dimulai hari </span><span style="font-size: large;">Kamis kemarin dan kini telah beranggotakan 21.000 orang; mereka menyerukan protes </span><span style="font-size: large;">besok. </span></i><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><i>@AlexBerenson</i></span><br />
<i><span style="font-size: large;">Namun #reopenNC jauh lebih kecil dibandingkan group Facebook di Michigan - </span><span style="font-size: large;">“Michiganders Against Excessive Quarantine” - yang beranggotakan 262.000 orang </span><span style="font-size: large;">atau 2.6% dari jumlah penduduk negara bagian, hanya dalam waktu seminggu. Warga </span><span style="font-size: large;">Michigan tahu saat Anda kehilangan pekerjaan dan mereka tidak akan tinggal diam</span></i><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut laporan <i>Fox News </i>diperkirakan 16.8 juta warga AS kehilangan pekerjaan dalam </span><span style="font-size: large;">tiga minggu terakhir. Itu berarti 10% dari seluruh lapangan kerja di Amerika. Angka ini </span><span style="font-size: large;">jauh lebih tinggi dari tingkat kehilangan pekerjaan dalam masa Great Recession tahun </span><span style="font-size: large;">1930-an. Pada masa itu diperlukan waktu 44 minggu untuk sampai pada angka tersebut </span><span style="font-size: large;">di atas.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pada hari Kamis pekan lalu puluhan orang mengenakan topeng Guy Fawkes dalam aksi </span><span style="font-size: large;">menolak langkah 'social-distancing' yang diberlakukan di negara bagian Ohio, di depan </span><span style="font-size: large;">kantor gubernur Mike DeWine di Columbus. Mereka membawa plakard bertuliskan “Open </span><span style="font-size: large;">Ohio,” “Karantina lebih buruk dari virus,” dan “Social distancing atau social conditioning. </span><span style="font-size: large;">Kami tidak akan patuh.”</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di negara bagian Wyoming, sekitar 20 orang berkumpul di sebuah taman di kota Casper, </span><span style="font-size: large;">memprotes 'social distancing'.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Kami kehilangan bisnis-bisnis kecil kami yang selama ini menjadi tulangpunggung </span><span style="font-size: large;">ekonomi kami," tulis group Facebook di halamannya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Penutupan tidak bisa dijamin atau sesuai dengan wilayah kami. Bahaya bisa diisolir atau </span><span style="font-size: large;">dicegah dengan cara lain tanpa harus mengorbankan seluruh ekonomi negeri.”</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sementara Maddock dan para aktifis aksi di Michigan mengatakan bahwa 'social </span><span style="font-size: large;">distancing' tidak hanya menghancurkan ekonomi namun juga membahayakan cara </span><span style="font-size: large;">hidup warga yang mungkin akan membunuh lebih banyak manusia daripada virus.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Rakyat hanya perlu 'common sense', kami tidak bisa menutup seluruh negara begitu </span><span style="font-size: large;">saja,” tambah Maddock.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Presiden Donald Trump dan sejumlah pendukungnya di Partai Republik tengah </span><span style="font-size: large;">mempertimbangkan cara terbaik mencegah virus tanpa menghancukan ekonomi, </span><span style="font-size: large;">termasuk dengan membentuk 'gugus tugas coronavirus'. Namun sejumlah gubernur dari </span><span style="font-size: large;">Partai Demokrat juga telah menyatakan keinginan untuk membuka kembali kegiatan </span><span style="font-size: large;">bisnis dan ekonomi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Gubernur New York Andrew Cuomo bersama gubernur-gubernur wilayah timur-laut New </span><span style="font-size: large;">Jersey, Connecticut, Pennsylvania, Rhode Island dan Delaware, telah mengumumkan </span><span style="font-size: large;">untuk membuka ekonomi secara terorganisir. Gubernur-gubernur di pantai barat juga </span><span style="font-size: large;">telah mengumumkan hal yang sama.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Kami telah mulai melangkah untuk 'membuka kembali', secara terencana dan cerdas, </span><span style="font-size: large;">karena kalau salah bisa berbahaya,” kata Cuomo dalam pertemuan dengan para </span><span style="font-size: large;">gubernur tersebut di atas.<b>(ca)</b></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-5017389808412978462020-04-15T10:12:00.001-07:002020-04-15T10:19:02.353-07:00Corona Crazy California<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ15uC_6rHDRP14MfoNmp3lb2Bsuj8k6It55_eTDpvMxFBhPaa7qFcG3rQgTX7-zPeqgQTMgd_NC7Jd0p1xURvAgglHaAlJPz53AjCLaKu78xgGD0IFbs8yyhrvB9bZ-QKFFPRJvGaZFi3/s1600/Covid-1984.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="558" data-original-width="768" height="464" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgZ15uC_6rHDRP14MfoNmp3lb2Bsuj8k6It55_eTDpvMxFBhPaa7qFcG3rQgTX7-zPeqgQTMgd_NC7Jd0p1xURvAgglHaAlJPz53AjCLaKu78xgGD0IFbs8yyhrvB9bZ-QKFFPRJvGaZFi3/s640/Covid-1984.jpg" width="640" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<i><b><span style="font-size: large;">oleh Mike Stone, </span><span style="font-size: large;">henrymakow.com, 14 April 2020.</span></b></i><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tidak pernah dalam hidupku aku merasa jijik pada </span><span style="font-size: large;">kebodohan sesama manusia. Meringkuk di balik </span><span style="font-size: large;">pintu tertutup, bersembunyi di balik topeng medis, </span><span style="font-size: large;">takut berdiri dalam enam kaki manusia lain.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Selamat datang di L.A. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saya berbicara tentang siapa pun yang berusia 15 </span><span style="font-size: large;">atau lebih dan lebih tua yang benar-benar </span><span style="font-size: large;">percaya dengan semua omong kosong itu. Mereka </span><span style="font-size: large;">sedang diberi makan tentang #scamdemic ini.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saya berbicara tentang orang-orang yang dengan </span><span style="font-size: large;">sengaja menjadi bodoh. Apakah Anda menonton </span><span style="font-size: large;">berita televisi?</span><span style="font-size: large;">Apakah Anda percaya apa yang mereka katakan </span><span style="font-size: large;">kepada Anda? Jika demikian, maka Anda idiot. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Maaf untuk bahasa yang kasar ini, tetapi begitulah </span><span style="font-size: large;">Anda. Dan sudah saatnya seseorang memanggilmu </span><span style="font-size: large;">untuk itu.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Anda ditipu, ditipu, ditipu. Mereka memainkanmu </span><span style="font-size: large;">seperti biola dan kamu begitu bodoh sampai kamu </span><span style="font-size: large;">tidak mengetahuinya. Dan dari semua orang </span><span style="font-size: large;">bodoh di semua negara bagian yang bodoh di </span><span style="font-size: large;">negara ini, oang-orang California adalah yang </span><span style="font-size: large;">paling bodoh.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Gubernur di sini tampaknya sengaja menciptakan </span><span style="font-size: large;">penderitaan yang sangat secara ekonomi dan </span><span style="font-size: large;">emosi pada warga California. Dia adalah salah satu </span><span style="font-size: large;">yang pertama melakukan 'lockdown' di antara </span><span style="font-size: large;">negara-negara bagian.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Warga diperintahkan untuk tinggal di rumah dan </span><span style="font-size: large;">bisnis "tidak penting" diperintahkan untuk ditutup. </span><span style="font-size: large;">Lingkungan saya, yang dulu berkembang dan </span><span style="font-size: large;">semarak, sekarang terlihat seperti kota hantu pasca </span><span style="font-size: large;">akhir jaman.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Semuanya dimatikan. Dari beberapa bisnis "esensial" </span><span style="font-size: large;">yang tetap terbuka, tidak ada yang </span><span style="font-size: large;">diizinkan masuk tanpa topeng? Dan orang-orang </span><span style="font-size: large;">tidak ada yang diizinkan berdiri dalam jarak enam </span><span style="font-size: large;">kaki dari orang lain. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tahukah Anda bahwa saat ini dianggap melanggar </span><span style="font-size: large;">hukum di negara bagian ini untuk pergi keluar </span><span style="font-size: large;">tanpa topeng? Dan orang-orang bahkan terus </span><span style="font-size: large;">diawasi untuk itu?</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jutaan orang California sekarang kehilangan </span><span style="font-size: large;">pekerjaan dan negara bagian dibanjiri </span><span style="font-size: large;">klaim pengangguran, tetapi situs web untuk </span><span style="font-size: large;">mengajukan klaim tidak pernah berfungsi dan tidak </span><span style="font-size: large;">ada yang menjawab teleponnya. Bisnis berada di </span><span style="font-size: large;">titik terendah. Apakah Anda pikir pemilik properti </span><span style="font-size: large;">serakah yang menyewakan ruang untuk semua </span><span style="font-size: large;">bisnis tersebut akan membiarkan mereka </span><span style="font-size: large;">menunggak sewa satu atau dua bulan karena </span><span style="font-size: large;">"pandemi" ini? Ha! Pikirkan lagi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Negara ini sudah di ambang kebangkrutan dan </span><span style="font-size: large;">sekarang ini? Apakah Anda bercanda? </span><span style="font-size: large;">Mereka lebih baik menjaga cek stimulus itu dan </span><span style="font-size: large;">kupon makanan datang. Jika tidak,California akan </span><span style="font-size: large;">melihat kerusuhan yang membuat 'kerusuhan </span><span style="font-size: large;">Rodney King' terlihat seperti jalan-jalan di taman.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ada dua restoran di lingkungan saya yang sering </span><span style="font-size: large;">saya kunjungi. Yang pertama dimiliki oleh pasangan </span><span style="font-size: large;">muda Asia yang menginvestasikan tabungan hidup </span><span style="font-size: large;">mereka untuk membukanya. Telah tutup selama </span><span style="font-size: large;">tiga minggu terakhir. Mereka adalah pasangan </span><span style="font-size: large;">terbaik yang pernah Anda temui dan saya tidak </span><span style="font-size: large;">tahu bagaimana mereka akan bertahan hidup.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Yang kedua adalah bar dengan restoran di </span><span style="font-size: large;">belakang. Mereka tetap buka setelah 'lockdown' </span><span style="font-size: large;">sebagai tempat makan bawa pulang. Tapi walikota </span><span style="font-size: large;">bodoh Los Angeles tahu dan memotong telepon, </span><span style="font-size: large;">listrik dan air mereka, memaksa mereka untuk tutup. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ratusan bisnis lain di negara bagian ini mengalami </span><span style="font-size: large;">nasib yang sama. Sementara itu, lebih dari sepuluh </span><span style="font-size: large;">persen populasi penjara telah dibebaskan di </span><span style="font-size: large;">jalanan dan polisi tidak lagi menangkap siapa pun </span><span style="font-size: large;">untuk pencurian di bawah $ 1.000.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Penjahat-penjahat bebas untuk merampok, </span><span style="font-size: large;">menjarah, dan memperkosa, sementara orang-</span><span style="font-size: large;">orang jujur yang berusaha bekerja dan mencari </span><span style="font-size: large;">nafkah dilecehkan, ditutup, dan dalam beberapa </span><span style="font-size: large;">kasus ditangkap. Dan tak seorang pun di negara </span><span style="font-size: large;">bagian ini peduli. Mereka semua berjongkok, </span><span style="font-size: large;">bersembunyi di balik topeng bodoh mereka, takut </span><span style="font-size: large;">akan virus flu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dan yang paling licik dari semuanya adalah </span><span style="font-size: large;">mereka yang mengumpulkan uang hadiah untuk </span><span style="font-size: large;">mengadukan sesama warga mereka.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kau pikir aku bercanda? Tidak! Orang-orang </span><span style="font-size: large;">komunis yang menjalankan pertunjukan ini benar-</span><span style="font-size: large;">benar membayarkan hadiah uang kepada yang </span><span style="font-size: large;">memberi tahu mereka tentang bisnis "tidak penting" </span><span style="font-size: large;">yang tetap terbuka.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saya melewati beberapa wanita di jalan. Beberapa </span><span style="font-size: large;">dari mereka benar-benar terlihat agak memikat </span><span style="font-size: large;">meski hanya terlihat mata mereka. Tetapi </span><span style="font-size: large;">bagaimana Anda bisa tetap tertarik pada siapa </span><span style="font-size: large;">pun yang cukup bodoh untuk tertipu oleh tipuan </span><span style="font-size: large;">ini? Saya pada titik di mana saya tidak memiliki </span><span style="font-size: large;">toleransi terhadap kebodohan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sekali seminggu sekarang saya dipaksa untuk </span><span style="font-size: large;">mengantri dengan 50-100 orang lainnya, </span><span style="font-size: large;">menunggu toko kelontong lokal, yang dulu </span><span style="font-size: large;">beroperasi 24 jam, dibuka pada pukul 7 pagi. Ketika </span><span style="font-size: large;">pintu akhirnya terbuka, semua orang maju. Saya </span><span style="font-size: large;">merasakan kereta belanja orang di belakang </span><span style="font-size: large;">aku menabrak bagian belakang pergelangan </span><span style="font-size: large;">kakiku. Pertama kali, saya mengabaikannya. Kedua </span><span style="font-size: large;">kalinya, saya abaikan itu. Ketiga kalinya, saya </span><span style="font-size: large;">berbalik. Orang yang mendorong kereta adalah </span><span style="font-size: large;">pria Asia paruh baya. Wajahnya ditutupi dengan </span><span style="font-size: large;">masker, tapi matanya tampak di antara orang yang </span><span style="font-size: large;">paling ketakutan yang pernah saya lihat.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Begitu kita masuk ke dalam toko, dia lari seperti </span><span style="font-size: large;">orang gila. Aku menemukannya di dalam antrian di </span><span style="font-size: large;">depan kasir, gerobaknya penuh dengan makanan </span><span style="font-size: large;">kaleng dan kertas toilet.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ada seorang gadis yang bekerja di toko. Saya </span><span style="font-size: large;">melihat dia tidak memakai topeng, yang membuat </span><span style="font-size: large;">dia dan aku dan seorang pegawai pria yang </span><span style="font-size: large;">bertugas mengantongi bahan makanan, orang-</span><span style="font-size: large;">orang yang tidak memakai masker. Akupun </span><span style="font-size: large;">langsung tertarik. Dia satu-satunya orang yang saya </span><span style="font-size: large;">ajak bicara dalam tiga minggu terakhir ini yang </span><span style="font-size: large;">juga mengakui betapa bodohnya semua ini. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Berbicara dengannya seperti menarik nafas udara </span><span style="font-size: large;">segar. Lalu dia memberi tahu saya bahwa mulai </span><span style="font-size: large;">besok semua karyawan dan semua pelanggan </span><span style="font-size: large;">akan menjadi diharuskan memakai topeng untuk </span><span style="font-size: large;">memasuki toko.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Adakah hal positif tentang scamdemic ini? Adakah </span><span style="font-size: large;">yang positif sama sekali? Jika Hollywood runtuh dan </span><span style="font-size: large;">artis-artis tidak berbakat itu tidak bekerja lagi, saya </span><span style="font-size: large;">hampir akan mengatakan itu setimpal. Tapi saya </span><span style="font-size: large;">tidak bisa melihat itu terjadi. Industri ini harus sesuai </span><span style="font-size: large;">dengan ratusan juta dolar bailout. Mereka harus </span><span style="font-size: large;">tetap bertahan. Mereka tidak akan setuju dengan </span><span style="font-size: large;">semua lelucon ini.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sama dengan restoran cepat saji. Sama dengan </span><span style="font-size: large;">koran dan majalah yang tidak lagi dibaca orang. </span><span style="font-size: large;">Setiap bisnis lendir akan dibantu (bailout) </span><span style="font-size: large;">sementara setiap yang berharga akan dihancurkan </span><span style="font-size: large;">atau harus harus diberi alat bantuan hidup.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Secara pribadi, saya dalam kondisi sangat baik. </span><span style="font-size: large;">Terpaksa tetap di rumah sepanjang hari, saya </span><span style="font-size: large;">melakukan push-ups, pull-up; tubuhku sekuat </span><span style="font-size: large;">lembu. Otot-otot bermunculan di seluruh tubuh. </span><span style="font-size: large;">Tapi untuk apa? </span><span style="font-size: large;">Untuk tinggal di kota orang-orang bodoh? Untuk </span><span style="font-size: large;">hidup di negara zombie yang mati otak?</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Namun masih ada hal positifnya: Saya lebih banyak </span><span style="font-size: large;">berdoa, dan berusaha memperbaiki kesalahan </span><span style="font-size: large;">kepada orang lain di masa lalu. Perasaan yang luar </span><span style="font-size: large;">biasa untuk terhubung dengan seseorang dari </span><span style="font-size: large;">masa lalu dan meminta maaf untuk kerugian </span><span style="font-size: large;">apapun yang mungkin dialami mereka. Cobalah </span><span style="font-size: large;">sendiri.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Berdasarkan apa yang saya amati selama tiga </span><span style="font-size: large;">minggu terakhir, jika AS berperang dengan </span><span style="font-size: large;">kekuatan super power lain, aku hampir yakin kita </span><span style="font-size: large;">akan ditendang. Orang orang di negara ini telah </span><span style="font-size: large;">menjadi begitu lemah, pengecut kecil yang </span><span style="font-size: large;">menyedihkan. Dan yang disebut pemimpin adalah </span><span style="font-size: large;">yang terburuk dari semuanya. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di mana perlawanan di antara semua kegilaan ini? </span><span style="font-size: large;">Dimana tanda kecerdasan dan keberanian sekecil </span><span style="font-size: large;">apa pun? Beberapa Gubernur Republikan </span><span style="font-size: large;">mengatakan mereka akan membuka kembali </span><span style="font-size: large;">negara mereka. Tuhan memberkati mereka.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sedangkan untuk California, lupakan saja. Lupakan </span><span style="font-size: large;">sekolah di musim gugur. Lupakan sekitar 80% dari </span><span style="font-size: large;">bisnis yang ditutup ini akan dibuka kembali. </span><span style="font-size: large;">Lupakan tentang melihat orang yang bahagia dan </span><span style="font-size: large;">tersenyum.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Semuanya runtuh dan suram di Golden State.<b>(ca)</b></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-68300911264678810022020-04-14T19:55:00.002-07:002020-04-15T10:14:49.603-07:00Kebohongan-Kebohongan Seputar Wabah Covid 19 (2)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfSOgMU6y2v48vSIAdU4lqXOxX1ah_96MB8psET2R02cNlDxkY3ZuCLab0FNZlZd8qLndoCSOlZppO4kxnrPBNX6FiWz5uNzauFJcnyOHRcnys1pithXZk1icdXMjWdnbjK45HRzEZ6oiS/s1600/anies+covid+19.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1159" data-original-width="1600" height="462" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjfSOgMU6y2v48vSIAdU4lqXOxX1ah_96MB8psET2R02cNlDxkY3ZuCLab0FNZlZd8qLndoCSOlZppO4kxnrPBNX6FiWz5uNzauFJcnyOHRcnys1pithXZk1icdXMjWdnbjK45HRzEZ6oiS/s640/anies+covid+19.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b>Indonesian Free Press --</b> Lembaga penelitian independen Swiss Propaganda Research </span><span style="font-size: large;">(SPR) menemukan berbagai kejanggalan menyolok dalam 'fenomena' pandemi Covid 19 </span><span style="font-size: large;">yang tengah melanda dunia saat ini sehingga menyebutnya sebagai suatu </span><span style="font-size: large;">'kebohongan total'.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Namun sebelumnya ingin kami ingatkan bahwa kebohongan-kebohongan juga terjadi di </span><span style="font-size: large;">Indonesia berkaitan dengan wabah ini. Diawali dengan pengumuman Gubernur DKI </span><span style="font-size: large;">Anies Baswedan tentang jumlah pemakaman dengan protokol Covid 19 di wilayahnya </span><span style="font-size: large;">yang jauh melampaui angka resmi pemerintah pusat. Akibatnya publik pun heboh </span><span style="font-size: large;">dengan validitas jumlah korban Covid 19 yang diumumkan pemerintah pusat. Kemudian, </span><span style="font-size: large;">belum usai dengan kehebohan itu Gubernur Jabar Ridwal Kamil pun mempertanyakan </span><span style="font-size: large;">jumlah korban Covid 19 setelah mengumumkan jumlah warganya yang dinyatakan </span><span style="font-size: large;">'positif' berdasarkan rapid test, yang juga jauh melampaui laporan resmi pemerintah </span><span style="font-size: large;">pusat.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pemerintah pusat telah menanggapi kehebohan itu dengan penjelasan yang 'rasional'. </span><span style="font-size: large;">Bahwa pemerintah hanya menggunakan uji PCR yang lebih valid. Sementara rapid test, </span><span style="font-size: large;">sebagaimana juga telah dilaporkan di blog ini, hanya menunjukkan keberadaan </span><br />
<span style="font-size: large;">'antibody' yang diharapkan telah mengeliminir virus Covid 19. Rapid test hanya bisa </span><span style="font-size: large;">menduga-duga keberadaan Covid 19. Adapun soal protokol pemakaman Covid 19 yang </span><span style="font-size: large;">dilakukan Anies Baswedan, hal itu melingkupi seluruh kematian yang 'diduga' berkaitan </span><span style="font-size: large;">dengan wabah Covid 19, termasuk di dalamnya orang-orang yang hanya berstatus </span><span style="font-size: large;">'orang dalam pengawasan', atau bahkan orang-orang tanpa status namun dikait-kaitkan </span><span style="font-size: large;">dengan wabah ini. Akibatnya, angkanya pun melampaui angka resmi kematian oleh </span><br />
<span style="font-size: large;">Covid 19 yang dilaporkan pemerintah pusat.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Meski pun demikian, karena tekanan publik yang terlanjur 'parno' yang sangat kuat, dan </span><span style="font-size: large;">tentunya juga tekanan kepentingan 'setan besar', pemerintah pusat pun harus </span><span style="font-size: large;">menyesuaikan dengan angka-angka 'parno' dengan melambungkan angka korban </span><span style="font-size: large;">Covid 19. Sebagai perbandingan, saat wabah 'swine flu' tahun 2009 lalu Direktur WHO </span><span style="font-size: large;">sampai harus memberikan pernyataan kontroversial demi memenuhi tuntutan </span><span style="font-size: large;">kepentingan 'setan besar', dengan menyebut wabah tersebut bakal menjangkiti 2 milyar </span><span style="font-size: large;">penduduk dunia. Ketika pernyatan itu tidak terbukti, sang Direktur pun ditendang dari </span><span style="font-size: large;">jabatannya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kembali ke laporan SPR yang dirilis di situsnya tanggal 14 Maret lalu, disebutkan: </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Menurut data yang diperoleh dari studi mendalam di sejumlah negara seperti Korea </span><span style="font-size: large;">Selatan, Islandia dan Jerman, termasuk kasus di kapal Diamond Princess, tingkat </span><span style="font-size: large;">kematian akibat Covid19 adalah sangat rendah, 10 kali lebih rendah dari laporan awal </span><span style="font-size: large;">WHO. Sebuah penelitian oleh Nature Medicine menunjukkan hasil yang sama, bahkan </span><span style="font-size: large;">untuk kasus di Wuhan City Cina. Tingkat kematian yang tinggi di Wuhan awalnya </span><span style="font-size: large;">diakibatkan oleh penderita ringan dan tanpa gejala yang tidak dihitung (sebagai faktor </span><span style="font-size: large;">pembagi).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">50% hinga 80% dari mereka yang positive megidap Covid 19 tidak menunjukkan gejalan </span><span style="font-size: large;">sama sekali. Bahkan di antara penderita berusia 70 sampaia 79 tahun sekitar 60%-nya </span><span style="font-size: large;">tidak menunjukkan gejala, yang lainnya hanya menunjukkan gejala sakit ringan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Usia median (rata-rata) dari mereka yang meninggal karena Covid 19 di banyak negara </span><span style="font-size: large;">termasuk Italia adalah di atas 80 tahun dan hanya 1% di antaranya yang tidak memiliki </span><span style="font-size: large;">riwayat penyakit bawaan serius. Usia dan tingkat resiko di atas secara umum berkaitan </span><span style="font-size: large;">dengan kematian normal.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Banyak laporan media tentang kematian korban Covid 19 berusia muda telah terbukti </span><span style="font-size: large;">palsu setelah dilakukan penelitian lebih mendalam. Banyak dari mereka yang ternyata </span><span style="font-size: large;">tidak meninggal karena Covid 19 dan lainnya karena menderita penyakit bawaan serius, </span><span style="font-size: large;">seperti leukaemia yang sebelumnya tidak terdeteksi.</span><b style="font-size: x-large;">(ca)</b><br />
<b><span style="font-size: large;"><br /></span></b>
<b><span style="font-size: large;">Bersambung</span></b><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-35990587990020247192020-04-14T10:07:00.002-07:002020-04-14T11:26:08.879-07:00Robert F. Kennedy Jr. Kecam Bill Gates<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb3s_DD1olXMtTWH0rjXdG4nmQlNLseLxprpUwi6L8_7pHFmaDkJZZwSMz5OY7BX2DD9AsL1o1mks7kYz_RJfq4h0p2hBlry3C_gu16t9yNzesIHygyKg8zG-N0GEMo_jXmwDXF3JRlYEt/s1600/big+goverment.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="789" data-original-width="600" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhb3s_DD1olXMtTWH0rjXdG4nmQlNLseLxprpUwi6L8_7pHFmaDkJZZwSMz5OY7BX2DD9AsL1o1mks7kYz_RJfq4h0p2hBlry3C_gu16t9yNzesIHygyKg8zG-N0GEMo_jXmwDXF3JRlYEt/s1600/big+goverment.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
</div>
<b style="font-size: x-large;">Indonesian Free Press -- </b><span style="font-size: large;">Telah tampak, meski samar-samar, masa depan manusia setelah munculnya wabah covig 19. Sebagaimana gambar sampul majalah <i>The Economist </i>edisi 28 Maret 2020 lalu. 'Big Government' atau 'Pemerintahan Global' yang mengontrol semuanya. (The Economist menampilkan judul tema 'Everything's Under Control - Big Government, liberty and the virus').</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Hal ini tidak lepas dari sosok Bill Gates, pendiri dan pemilik perusahaan raksasa komputer Microsoft, yang menjelang merebaknya wabah Covig 19 akhir tahun lalu menggelar acara simulasi penanganan wabah virus corona bersandi Event 201. Juga dengan rencananya memasarkan produk buatannya, vaksin pintar berbentuk chip yang ditanamkan di bawah kulit manusia. Para pengamat independen ramai-ramai menyebut bahwa kelak dengan alasan mencegah wabah virus atau bakteri berdampak luas sebagaimana covig 19, PBB merekomendasikan seluruh negara di dunia untuk melakukan vaksinasi massal dengan vaksin chip buatan Bill Gates kepada semua penduduknya. </span><br />
<a name='more'></a><br />
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcdGKjsZgyMYOlyVqI0mOx_0pI1FHBwEmsSu-PVCY-n_1SnnrVdt_l7kR4N2CMkW99zc7_qtCCSKNQt3E3Q9lng2xMHhP2KUzGEtVF8OFCZlhQwerrw71Ypc8ceUlXJOw3G3P5w9Wy40FN/s1600/robert+kennedy+jr.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcdGKjsZgyMYOlyVqI0mOx_0pI1FHBwEmsSu-PVCY-n_1SnnrVdt_l7kR4N2CMkW99zc7_qtCCSKNQt3E3Q9lng2xMHhP2KUzGEtVF8OFCZlhQwerrw71Ypc8ceUlXJOw3G3P5w9Wy40FN/s1600/robert+kennedy+jr.jpg" /></a><span style="font-size: large;">Dengan vaksin chip tersebut setiap penduduk bisa mendapatkan semua haknya sebagai warga-negara seperti menikmati fasilitas-fasilitas publik seperti sekolah/universitas dan rumah-sakit. Mereka juga berhak mendapatkan segala fasilitas publik yang disediakan negara seperti subsidi, akses perbankan dan lembaga keuangan, dll. Namun, pada saat yang bersamaan warga negara tersebut harus menyerahkan kemerdekaan hidupnya. Negara bisa melakukan kontrol penuh 24 jam kepada semua warga negara yang terpasang chip di tubuhnya. Bila dikehendaki, negara bisa juga melakukan eliminasi terhadap warganya dengan mudah. Adapun kepada warga yang menolak vaksin, mereka harus hidup sebagai warga-negara kelas dua yang tidak bisa menikmati semua fasilitas publik.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Terkait dengan hal ini Robert F. Kennedy Jr. (keponakan mantan presiden John F. Kennedy dan putra dari mantan Jaksa Agung dan Presiden Terpilih namun tidak sempat dilantik karena dibunuh, Robert F. Kennedy) baru-baru ini mengeluarkan kritikan tajam kepada Bill Gates melalui akun instragram pribadinya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Vaksin, bagi Bill Gates, adalah sebuah 'amal strategis' yang mendasari berbagai bisnisnya yang terkait vaksin (termasuk ambisi Microsoft untuk mengontrol vaksin-ID global yang memberikannya kekuatan diktator untuk mengontrol kebijakan kesehatan dunia) memberikannya kekuatan untuk mengontrol kebijakan-kebijakan kesehatan dunia—mata tombak dari neo-imperalisme perusahaan,” tulis Kennedy Jr. dalam cuitannya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut Kennedy, obsesi Bill Gates dengan vaksinnya itu didorong oleh keyakinannya bahwa ia harus menyelamatkan dunia dengan teknologi serta keinginan menjadi dewa dengan melakukan eksperimen terhadap manusia-manusia lemah. Ia kemudian menyinggung langkah kontroversial Gates di India. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dengan janji memberikan bantuan senilai $1,2 miliar untuk menangani masalah polio di India, Bill Gates pun didapuk menjadi ketua National Advisory Board (NAB) India. Langkah pertama yang dilakukannya adalah mewajibkan anak-anak India untuk mendapatkan 50 kali vaksin sampai usia 5 tahun, dari sebelumnya hanya 5 kali. Vaksinnya tentu dari perusahaan yang berafiliasi dengan Bill Gates. Alih-alih menjadi sehat, hampir setengah juta anak-anak India justru terkena polio sehingga, di tengah-tengah kritikan pedas, pemerintah India pun memecat Bill Gates dan kroni-kroninya dari </span><br />
<span style="font-size: large;">NAB pada tahun 2017. WHO pun akhirnya mengakui wabah polio di India itu berkaitan dengan vaksin-vaksi Bill Gates.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Namun kerusakan akibat program itu terjadi juga di Congo, Filipina dan Afghanistan. Pada tahun 2018 diperkirakan 3/4 penyakit polio global berasal dari vaksi-vaksin Bill Gates. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Selanjutnya, pada tahun 2014 Bill Gates dengan bekerjasama dengan raksasa farmasi GSK dan Merck melakukan eksperimen vaksi HPV kepada 23.000 gadis-gadis India di wilayah-wilayah terpencil. 1.200 di antara gadis-gadis itu kemudian menderita penyakit yang diakibatkan oleh vaksin tersebut, seperti 'autoimmune' dan kerusakan kesuburan. Tujuh di antaranya kemudian meninggal. Kejaksaan India yang melakukan penyidikan atas kasus ini menemukan sejumlah pelanggaran dalam program itu dan kasus ini kini telah berada di Mahkamah Agung.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Selain itu, sebut Kennedy, pada tahun 2010 Bill Gates membiayai eksperimen vaksin malaria oleh perusahaan GSK, menewaskan 151 anak-anak di Afrika dan melukai 1.000 lebih anak-anak lainnya.(ca)</span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-8871831558187611662020-04-12T07:23:00.000-07:002020-04-12T07:31:49.565-07:00Covig 19 dan Cover Majalah The Economist 2019<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1pCdB79SO7GbC4YiVnlrA2TncZxeXfW-7DYcE304m1xN0vJOO01TqoU-xdiuiupgnNwjZzbqioX1vZHCaxA8wOdWILA77CQgy5mZuir6TAWGK6ETo82-mciVAjMc8YACE-WuW0ImVd7LE/s1600/the+economist+2019+cover.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="789" data-original-width="600" height="400" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1pCdB79SO7GbC4YiVnlrA2TncZxeXfW-7DYcE304m1xN0vJOO01TqoU-xdiuiupgnNwjZzbqioX1vZHCaxA8wOdWILA77CQgy5mZuir6TAWGK6ETo82-mciVAjMc8YACE-WuW0ImVd7LE/s400/the+economist+2019+cover.jpg" width="303" /></a></div>
<b style="font-size: x-large;">Indonesian Free Press -- </b><span style="font-size: large;">Majalah </span><i style="font-size: x-large;">The Economist </i><span style="font-size: large;">telah meramalkan pandemi Covig 19 sejak awal 2019. Seperti terlihat dalam gambar di atas, dalam edisi awal tahun 2019 itu The Economist menampilkan gambar sampul (cover) dimana pada bagian bawah terdapat gambar trenggiling (Pangolins), mahluk yang menurut banyak ahli dianggap sebagai pembawa virus Covig 19 yang menginfeksi manusia.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ketika wabah covig 19 merebak ke seluruh dunia, sejumlah media utama dunia menghubungkan mahluk ini dengan virus tersebut. Majalah berpengaruh Amerika, <i>The New York Times (NYT)</i>, misalnya, menampilkan laporannya berjudul 'Coronavirus: Revenge of the Pangolins?' pada 5 Maret lalu.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;">"Sejumlah analisa genetis sampai saat ini belum bisa menentukan penyebab pandemi Covid 19, namun sejumlah dugaan menunjukkan kepada pangolin," tulis <i>NYT</i>.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sejumlah media independen, termasuk blog ini, juga telah manyampaikan keganjilan pada cover tersebut ketika baru dipublikasikan awal 2019 lalu. Namun, tidak ada yang bisa menebak apa maksud dari gambar trenggiling tersebut hingga kemudian muncul wabah covig 19. Angka tahun 2019 juga 'cocok' dengan mulai terkuaknya wabah tersebut di Cina akhir tahun 2019 lalu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sementara media-media independen lebih memusatkan perhatian pada gambar '4 penunggang kuda' dan gambar 'Jendral Pike' yang dianggap sesuai dengan ramalan akhir jaman. Sementara media independen lokal tentu memilih gambar pinokio yang diangga representasi pemimpin boneka negara ini.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj39Emn6bAtdzDLStFtMe-7pgxkHeIMzCNPKIQOkhs4QvDavTWTLrJYa5XOvXauFXnWlKVYuQY6imeq-rdTjFQvHVQ9mpu5T72J6mvAUBeDe6wWTAfAsovMPfAhapd2iboqmcso9_2qN5jY/s1600/the+economist+medicine.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1217" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj39Emn6bAtdzDLStFtMe-7pgxkHeIMzCNPKIQOkhs4QvDavTWTLrJYa5XOvXauFXnWlKVYuQY6imeq-rdTjFQvHVQ9mpu5T72J6mvAUBeDe6wWTAfAsovMPfAhapd2iboqmcso9_2qN5jY/s320/the+economist+medicine.jpg" width="243" /></a></div>
<span style="font-size: large;">Dan kecurigaan semakin tinggi jika kita melihat cover majalah ini pada bulan Maret dengan judul 'Obat paling tepat untuk ekonomi' dengan gambar virus corona di bawahnya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Majalah <i>The Economist </i>sendiri dianggap majalah 'elit' yang menjadi rujukan utama para pengambil keputusan dunia.<b>(ca)</b></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-5703436803916061162020-04-10T00:36:00.000-07:002020-04-10T00:38:46.345-07:00Kebohongan-kebohongan Seputar Wabah Covig 19<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif5UQ4XEgEuYcfru_8_-xbTT4RqXTGR-t_8UeBKEcnCCOum6FcCQTgXJe4bnfsp8jB0ZEuyricmlXE6MI8M7puqZjRt4bkpPmOS4JHvDtc7jxlfELQMIUiossghLr84iDjlDpULQvAPuAF/s1600/fake+news.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="634" data-original-width="955" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEif5UQ4XEgEuYcfru_8_-xbTT4RqXTGR-t_8UeBKEcnCCOum6FcCQTgXJe4bnfsp8jB0ZEuyricmlXE6MI8M7puqZjRt4bkpPmOS4JHvDtc7jxlfELQMIUiossghLr84iDjlDpULQvAPuAF/s400/fake+news.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b>Indonesian Free Press --</b> Per hari ini situs Worldometers.info menunjukkan bahwa jumlah penderita Covig 19 di seluruh dunia yang masih dirawat mencapai sejuta orang, 95% dalam kondisi sakit ringan/sedang dan hanya 5% dalam kondisi serius/kritis. Jika dianggap separoh dari angka serius tersebut meninggal dan seluruh penderita ringan sembuh (kecenderungannya memang demikian), maka tingkat kematian akibat Covig 19 'hanya' 2,5%.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">WHO sendiri masih menggolongkan penyakit ini sebagai penyakit yang tidak membahayakan dan hanya 20% dari penderitanya yang memerlukan perawatan di rumah sakit (80% tidak memerlukan perawatan rumah sakit dan sembuh sendiri). Sementara profil pasien yang meninggal di seluruh dunia menunjukkan hal yang khas, yaitu orang-orang tua dan orang-orang yang berpenyakit bawaan serius.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pakar nano pathologi (penyakit oleh benda-benda super-kecil) dari Italia Stefano Montanari mengatakan: "Ada sangat banyak virus corona di dunia. Penyakit flu biasa banyak disebabkan oleh virus ini. Mereka adalah virus yang dengan kemampuannya sendiri tidak cukup mematikan dan lebih banyak yang sama sekali tidak menimbulkan penyakit (innocuous). Namun virus ini bisa menimbulkan penyakit serius bagi orang-orang tua, khususnya orang tua yang menjalani perawatan penyakit pulmonary, atau yang memiliki penyakit pathologis lainnya. Orang-orang sehat sama sekali tidak terpengaruh oleh penyakit ini."</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Virus ini bisa ditemukan di mana-mana dan hidup tanpa menimbulkan sakit apapun, sama seperti kebanyakan virus lainnya, ada namun tidak berbahaya," kata Dr. Montanari kepada situs <i>The Saker</i>, 1 April lalu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Namun semua itu tidak ada artinya di bawah fenomena paranoia global atas wabah Covid 19 karena bombardir berita-berita menakutkan soal wabah ini di media-media massa, sementara hal-hal 'positif' tentang virus ini tidak pernah diungkapkan. Bahwa tingkat kematian penyakit ini relatif kecil, dibanding misalnya TBC yang membunuh 200 orang lebih setiap hari di Indonesia. Bahwa penyakit ini hanya membunuh orang-orang tua dan berpenyakit bawaan dan tidak bisa menyerang anak-anak dan orang-orang dewasa dengan kondisi kesehatan baik. Bahwa 80% penderita penyakit ini hanya mengalami gejala penyakit ringan dan sembuh sendiri.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sejak awal kami sudah mencurigai bahwa wabah ini sebuah rekayasa 'penguasa kegelapan' untuk terus mempertahankan kuasanya atas seluruh manusia di dunia dengan mengeksploitasi kebodohan manusia. Kami jadi ingat dengan wabah AIDS tahun 1980-an dan 1990-an yang begitu hingar bingar. Saking takutnya dengan wabah ini para dokter dan perawat pun harus menggunakan APD berlapis-lapis dalam menangani pasien AIDS. Baru beberapa tahun kemudian mereka mengetahui bahwa penularan virus AIDS/HIV hanya melalui hubungan seksual dan jarum suntik. Sementara Magic Johnson, pebasket legendaris yang membuat gempar dunia setelah mengklaim terinfensi AIDS/HIV dan disebut-sebut bakal meninggal beberapa bulan lagi karena tidak ada vaksin untuk AIDS/HIV, hingga kini lebih dari 30 tahun kemudian masih sehat wal'afiat.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dan berikut ini adalah beberapa kebohongan di seputar wabah Covid 19. Yang pertama adalah tentang otoritas kesehatan Amerika yang 'memaksakan' Covid 19 sebagai penyebab kematian meski sebenarnya tidak, seperti dilaporkan oleh Cristina Laila di situs <i>The Gateway Pundit</i>, 4 April dengan judul 'Hospitals Can List Covid-19 as “Cause of Death” When It’s Not'.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Laporan ini merujuk pada maklumat yang dikeluarkan otoritas kesehatan Amerika, CDC, tentang Covid 19 sebagai penyebab kematian. “COVID-19 should be reported on the death certificate for all decedents where the disease caused or is assumed to have caused or contributed to death,” demikian panduan CDC yang dikeluarkan kepada seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Amerika pada tanggal 24 Maret lalu. Dengan surat ini, seluruh kematian yang bisa diasumsikan disebabkan oleh Covid-19 harus dilaporkan sebagai kematian akibat Covid -19, meski tidak ada bukti laboratoriumnya. Diduga akibat hal ini angka kematian akibat Covid 19 di Amerika melonjak pesat.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Selanjutnya adalah kabar-kabar berita 'hoax' tentang wabah Covig 19 yang bertujuan untuk menciptakan ketakutan massal. Seperti dilaporkan <i>The Northerntruthseeker</i>, 5 April, banyaknya kabar yang beredar di media massa dan media sosial tentang situasi menakutkan di rumah sakit-rumah sakit di New York adalah hoax.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Kami telah melihat laporan media-media itu dalam beberapa hari terakhir yang mengklaim kota New York City telah dipenuhi oleh korban Coronavirus dan bahwa para pekerja rumah sakit kini dikerubungi oleh pasien dan mayat korban wabah. ..... Dan kini terbukti bahwa hal itu tidak benar sama sekali," tulis <i>The Northerntruthseeker.</i> </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Hoax tentang wabah korban-korban Covig 19 ini telah mulai beredar di media sosial global ketika Cina mulai diterpa wabah pada akhir tahun lalu. Gambar orang-orang meninggal misterius yang semuanya diklaim sebagai korban Covig 19, meski faktanya secara umum coronavirus, yang merupakan keluarga Covig 19, sama sekali tidak mematikan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dan ketika Italia menjadi giliran negara dengan korban terparah, di media-media sosial pun beredar tulisan-tulisan dengan narasi menakut-nakuti, bahwa negara dengan sistem kesehatan terbaik di dunia saja bisa bisa lumpuh. Kemudian ditambah-tambahi dengan kabar hoax tentang 'pemerintah Italia menyerah' kepada covig 19. Faktanya adalah, seperti dikatakan oleh Dr. Stevano Montanari kepada <i>The Saker</i>, sistem kesehatan di Italia telah mengalami kehancuran sejak sepuluh tahun yang lalu. Dan Lombardy menjadi provinsi paling parah karena sistem kesehatan yang sangat buruk akibat korupsi para pejabat publiknya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Beberapa hari terakhir juga beredar tulisan tentang sistem kekebalan tubuh yang memakan tubuh sendiri sehingga menimbulkan kematian sebagai dampak serangan Covig-19. Padahal, ini bisa dijelaskan dengan pengetahuan dasar soal patholigi. Jika sistem kekebalan tubuh lemah, semua penyakit bisa menimbulkan kematian. Termasuk coronavirus yang umumnya tidak berbahaya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dan yang terakhir adalah kebohongan soal <i>rapid test </i>covig 19. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ketika wabah Covig 19 tengah heboh-hebohnya sekitar sebulan yang lalu, muncullah kabar tentang keberadaan alat penguji cepat (rapid test) untuk mendiagnosa virus Covig 19 di dalam tubuh. Media-media massa pun dengan bersemangat menyebutkan bahwa alat ini bisa menjalankan fungsinya hanya dalam hitungan satu atau dua jam saja dengan akurasi mencapai 90% lebih. Tidak terlalu lama kemudian pemerintah Indonesia pun mengumumkan pembelian ribuan alat ini. Namun yang sebenarnya alat ini tidak seperti digembar-gemborkan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tidak terlalu lama kemudian terdengar kabar bahwa pemerintah Jerman dan Spanyol mengembalikan rapid test yang dibeli dari Cina karena tingkat akurasi yang rencah. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dan ini adalah komentar beberapa ahli soal alat tes ini:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Perlengkapan tes Mickey Mouse yang dikirimkan ke rumahsakit-rumahsakit, paling baik akan memberitahukan bahwa Anda memiliki sejumlah DNA virus di tubuh Anda, yang memang dimiliki oleh sebagian besar manusia pada setiap saat. Ini mungkin akan memberitahukan 'sequence' virus yang berkaitan dengan satu keluarga virus tertentu, katakanlah keluarga besar virus coronavirus. Itu saja. Pendapat bahwa peralatan ini bisa mengisolir satu jenis virus tertentu secara spesifik seperti COVID-19 adalah omong kosong. Lebih jauh, alat ini tidak bisa memberitahukan berapa banyak virus terdapat di dalam tubuh. Semua orang memiliki sejumlah virus menari-nari di dalam tubuh setiap saat dan kebanyakan tidak menimbulkan dampak apapun karena jumlahnya terlalu sedikit. Dan coronavirus adalah virus yang sangat umum. Sebagian besar manusia di dunia memiliki DNA coronavirus di dalam tubuhnya dalam jumlah kecil, bahkan jika ia dalam kondisi fit, atau dalam kondisi sakit karena sebab lain”. "Colonial Pandemonium", Ian Fantom, <i>The Truthseeker</i>, 4 April 2020</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sementara ini Jon Rappoport dalam tulisannya "COVID: here come the antibody tests—quick, easy, and insane" di situs <i>No More Fake News</i>, 5 April 2020 menyoroti kebohongan-mendasar soal 'rapid test'. Alih-alih menunjukkan keberadaan virus Covig 19, alat ini hanya menunjukkan aktifnya sistem immune dalam tubuh seseorang dan kemudian diasumsikan sendiri bahwa hal itu disebabkan oleh adanya virus Covig 19. </span><span style="font-size: large;">John adalah seorang penulis terkenal bertema dunia kesehatan dengan karya-karyanya seperti The AIDS Inc., dan trilogi THE MATRIX REVEALED, EXIT FROM THE MATRIX, POWER OUTSIDE THE MATRIX. Dalam tulisannya di No More Fake News John.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menariknya, John mengutip laporan-laporan media utama perihal ini. Di antaranya,<i> </i></span><span style="font-size: large;"><i>Chicago Tribune</i> pada tanggal 3 April menulis: “Satu jenis alat uji coronavirus baru dan berbeda dengan yang lain telah tiba yang akan membantu secara signifikan perang melawan wabah COVID-19, sejumlah dokter dan ilmuwan mengatakan.”</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Tes pertama yang disebut dengan 'serology test', yang mendeteksi keberadaan antibodi terhadap virus ketimbang virus itu sendiri, telah mendapat persetujuan dari U.S. Food and Drug Administration pada hari Kamis.”</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“'Serology test' mencakup pengambilan sampel darah untuk mengetahui apakah mengandung antibodi yang melawan virus. Hasil positif berarti bahwa seseorang telah mengidap virus di masa lalu dan sekarang telah kebal.”</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Lihatlah? Hasil positif berarti pasien kini telah kebal dan boleh kembali bekerja, dan bukan sebaliknya," tulis John.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">John juga mengutip <i>NBC News, </i>4 April 4, yang menulis, "Apa yang tidak bisa dihasilkan dari tes ini adalah memberitahukan kepada Anda apakah Anda tidak mengidap coronavirus dan aman untuk kembali keluar. Dan karena tes ini tidak bisa digunakan sebagai alat diagnostik, maka diperlukan informasi (tes) lain untuk mengetahui apakah seseorang mengidap COVID-19.”</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">John juga mengutip <i>Business Insider</i>, 3 April: “Negara-negara industri maju sejauh ini telah gagal untuk mengidentifikasi semua antibodi coronavirus yang cukup akurat untuk digunakan di rumah-rumah, menurut Menkes Inggris Matt Hancock.”</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Karena masalah itu Inggris kini tengah mempertimbangkan untuk membatalkan penggunaan rapid test yang telah dipesan sebanyak 3,5 juta set. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?<b>(ca)</b></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-69764320837986647802020-04-05T20:41:00.001-07:002020-04-05T20:41:24.211-07:00Colonial Pandemonium<span style="font-size: large;">“Perlengkapan tes Mickey Mouse yang dikirimkan ke rumahsakit-rumahsakit, paling baik </span><span style="font-size: large;">akan memberitahukan bahwa Anda memiliki sejumlah DNA virus di tubuh Anda, yang </span><span style="font-size: large;">memang dimiliki oleh sebagian besar manusia pada setiap saat. Ini mungkin akan </span><span style="font-size: large;">memberitahukan 'sequence' virus yang berkaitan dengan satu keluarga virus tertentu, </span><span style="font-size: large;">katakanlah keluarga besar virus coronavirus. Itu saja. Pendapat bahwa peralatan ini bisa </span><span style="font-size: large;">mengisolir satu jenis virus tertentu secara spesifik seperti COVID-19 adalah omong </span><span style="font-size: large;">kosong. Lebih jauh, alat ini tidak bisa memberitahukan berapa banyak virus terdapat di </span><span style="font-size: large;">dalam tubuh. Semua orang memiliki sejumlah virus menari-nari di dalam tubuh setiap saat </span><span style="font-size: large;">dan kebanyakan tidak menimbulkan dampak apapun karena jumlahnya terlalu sedikit. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dan coronavirus adalah virus yang sangat umum. Sebagian besar manusia di dunia </span><span style="font-size: large;">memiliki DNA coronavirus di dalam tubuhnya dalam jumlah kecil, bahkan jika ia dalam </span><span style="font-size: large;">kondisi fit, atau dalam kondisi sakit karena sebab lain”. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Colonial Pandemonium" by Ian Fantom, The Truthseeker, 4 April 2020</span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-42759476711014113302020-04-05T09:10:00.003-07:002020-04-05T09:10:51.919-07:00Covig 19 dan Tato Kematian Bill Gates<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgscM1EHjrzW77gQYZrTHV4tovnpPrdcRbIdJPaotzI7kwhImONGx9m5sfD6ptj0fLNNlSnU2GznxHBJCCUYRlUneXVL8w9rXe0r7UHHW0AddfRqESc7_L-eYqD58JCTKxhb_5PgBP0_miT/s1600/bill+gates+covid.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="177" data-original-width="284" height="249" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgscM1EHjrzW77gQYZrTHV4tovnpPrdcRbIdJPaotzI7kwhImONGx9m5sfD6ptj0fLNNlSnU2GznxHBJCCUYRlUneXVL8w9rXe0r7UHHW0AddfRqESc7_L-eYqD58JCTKxhb_5PgBP0_miT/s400/bill+gates+covid.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;">Oleh John Kaminski, johnkaminski.org, 2 April 2020</span><br />
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Indonesian Free Press --</b> Ini bukan permainan ganda, bukan permainan tiga kali, tetapi permainan empat kali lipat.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pertama, pemerintah menciptakan penyakit di laboratorium, yang kemudian harus ditutup karena praktik yang tidak diketahui telah menciptakan kebocoran zat mematikan. Dua, mereka kemudian mengirimnya ke Cina selama kompetisi olahraga militer dunia di Wuhan. Tiga, mereka menciptakan pandemi melalui histeria media meskipun tingkat kematiannya tidak lebih dari flu biasa. Dan empat, kudeta, mereka menciptakan korban jiwa yang sangat besar dengan memberikan vaksin racun, yang tanpanya orang akan dicegah mengakses uang mereka sendiri.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Permainan empat kali lipat untuk mengendalikan total pikiran semua orang dan akhir </span><span style="font-size: large;">permanen bagi individualitas, cita-cita tertinggi spesies manusia. Segera dikenal sebagai Bill Gates Death Tattoo.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sementara memasang 5G di semua sekolah di Amerika, menjamin korban penyakit dan </span><span style="font-size: large;">kematian astronomis serta jumlah pengurangan populasi yang diinginkan dicari oleh </span><span style="font-size: large;">orang kaya kotor terhadap massa yang tidak dicuci. Jika Anda pikir ini gila, saya </span><span style="font-size: large;">sarankan Anda memeriksa apa yang terjadi sekarang di sekolah menengah setempat </span><span style="font-size: large;">Anda, karena polisi mencegah Anda bertanya tentang semua truk putih yang </span><span style="font-size: large;">mengutak-atik antena yang berdekatan dengan sekolah.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Itu hanya flu, bodoh. Dan flu tidak menular. Jadi mengapa kita meringkuk di rumah kita </span><span style="font-size: large;">ketika tingkat kematian sangat rendah, kurang dari flu "biasa".</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Masyarakat telah hancur oleh penolakan populasi untuk melawan kebohongan </span><span style="font-size: large;">media. Ketakutan, hasrat preternatural untuk "menyesuaikan diri" dan kegagalan untuk </span><span style="font-size: large;">berpikir kritis telah membawa masyarakat dunia runtuh seperti rumah kartu. Sistem </span><span style="font-size: large;">uang palsu suatu hari harus macet karena itu palsu, dan hari ini adalah hari itu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pada akhirnya, ini semua variasi dari George Bush "Anda harus terus mengulangi </span><span style="font-size: large;">propaganda sampai tenggelam." Penduduk percaya Menara Kembar jatuh karena </span><span style="font-size: large;">orang-orang di gua-gua di Afghanistan. Dan sekarang publik, tidak mampu berpikir </span><span style="font-size: large;">sendiri, menghisap nasihat palsu bahwa 'social distance' adalah masuk akal, padahal sebenarnya mencegah untuk sampai pada kesimpulan bahwa kita telah ditipu untuk keluar dari kebebasan kita.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Malam demi malam Trump mendahului berita malam dengan tindakan setan 'vaudeville'-</span><span style="font-size: large;">nya yang disebut para ahli. Bahkan jarak sosial adalah cara untuk bunuh diri budaya, segera diikuti oleh spesies bunuh diri.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Bukan Coronavirus yang akan membunuh kita. Ini adalah respons Pavlovian pemerintah </span><span style="font-size: large;">terhadap Coronavirus yang akan membunuh kita. Itu sudah membunuh.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tetapi apakah ini benar-benar korban jiwa? Atau apakah itu berita kematian palsu?</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jumlah rekaman dari ruang gawat darurat rumah sakit yang tenang memungkiri rekening </span><span style="font-size: large;">histeris kematian Covid-19. Candid komentar perawat mengungkapkan bahwa epidemi </span><span style="font-size: large;">tidak benar-benar terjadi seperti yang mereka katakan, sementara para reporter </span><span style="font-size: large;">pengecut di TV terus-menerus mengingatkan kita untuk tinggal di rumah kita dan terus </span><span style="font-size: large;">mencuci tangan kita sementara seluruh dunia pergi ke neraka.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Laporan kematian dari semua penyebab yang dikategorikan sebagai kematian pandemi </span><span style="font-size: large;">terus meningkat setiap hari.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pendiri Microsoft Bill Gates mengumumkan pada 18 Maret 2020 selama sesi "Reddit 'Ask </span><span style="font-size: large;">Me Anything'" bahwa ia sedang mengerjakan implan "quantum dot tattoo" baru yang </span><span style="font-size: large;">tak terlihat yang akan melacak siapa yang telah diuji untuk COVID-19 dan siapa yang </span><span style="font-size: large;">telah divaksinasi melawannya (Covid-19), lapor Jim Fetzer pada artikel Majalah 'Saved'</span><span style="font-size: large;">yang bersumber dari BioHackInfo.Com.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut sumber terakhir, “Tato quantum-dot melibatkan pengaplikasian jarum super-kecil berbasis gula yang dapat larut yang mengandung vaksin dan 'titik kuantum' berbasis tembaga yang tertanam di dalam kapsul biokompatibel, skala mikron. Setelah </span><span style="font-size: large;">jarum larut di bawah kulit, mereka meninggalkan titik-titik kuantum yang </span><span style="font-size: large;">dienkapsulasi yang polanya dapat dibaca untuk mengidentifikasi vaksin yang diberikan. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Gates menanggapi pertanyaan tentang bagaimana bisnis akan dapat beroperasi </span><span style="font-size: large;">dengan tetap menjaga jarak sosial, dan mengatakan bahwa, "Akhirnya kami akan </span><span style="font-size: large;">memiliki beberapa sertifikat digital untuk menunjukkan siapa yang telah pulih atau diuji </span><span style="font-size: large;">baru-baru ini atau ketika kami memiliki vaksin yang telah menerimanya. "</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">'Sertifikat digital' yang dimaksud Gates adalah yang dapat ditanamkan manusia '' </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">QUANTUM-DOT TATTOOS 'yang sedang dikerjakan oleh para peneliti di MIT dan Rice </span><span style="font-size: large;">University sebagai cara untuk menyimpan catatan vaksinasi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tato quantum-dot kemungkinan akan dilengkapi dengan usaha lain Bill Gates yang </span><span style="font-size: large;">disebut ID2020, yang merupakan proyek ambisius oleh Microsoft untuk menyelesaikan </span><span style="font-size: large;">masalah lebih dari 1 miliar orang yang hidup tanpa identitas yang diakui secara resmi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sedangkan untuk ID2020, untuk melaluinya, Microsoft telah membentuk aliansi dengan </span><span style="font-size: large;">empat perusahaan lain, yaitu; Accenture, IDEO, Gavi, dan Rockefeller Foundation. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Proyek ini didukung oleh PBB dan telah dimasukkan ke dalam inisiatif Tujuan </span><span style="font-size: large;">Pembangunan Berkelanjutan PBB.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Banyak orang Kristen dan Muslim menentang gagasan microchipping dan segala bentuk </span><span style="font-size: large;">teknologi identifikasi invasif tubuh.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Epidemi Coronavirus yang disebut adalah kesempatan sempurna Gates untuk membuat </span><span style="font-size: large;">microchip dunia karena publik menjadi lebih terindoktrinasi dengan rencana elit untuk </span><span style="font-size: large;">mengendalikan epidemi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Orang beragama dari banyak kepercayaan takut microchip terlalu mirip dengan </span><span style="font-size: large;">referensi 'Mark of the Beast' dalam buku-buku suci.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dalam Kitab Wahyu dalam Alkitab, siapa pun yang tidak memiliki "tanda" ini tidak </span><span style="font-size: large;">diizinkan untuk membeli atau menjual apa pun.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tahun lalu pada bulan November, sebuah perusahaan teknologi yang berbasis di </span><span style="font-size: large;">Denmark yang memiliki kontrak untuk memproduksi implan microchip untuk Pemerintah </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Denmark dan Angkatan Laut AS, harus membatalkan peluncuran implan microchip </span><span style="font-size: large;">bertenaga Internet-of-Things yang konon "revolusioner" setelah para aktivis Kristen </span><span style="font-size: large;">menyerang kantornya di Kopenhagen.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Vaksin Covid-19 sudah dalam penelitian dan pengembangan dan para ahli mengatakan </span><span style="font-size: large;">itu mungkin akan tersedia dalam waktu sekitar 18 bulan. Apakah ini berarti vaksinasi </span><span style="font-size: large;">paksa atau “berlindung di tempat” terus-menerus bagi mereka yang menolak vaksin </span><span style="font-size: large;">coronavirus?</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dalam perkembangan yang lebih baru, Gates telah menyerukan lockdown bagi masyarakat di seluruh dunia. <a href="https://thehill.com/policy/technology/490523-bill-gates-calls-for-nationwide-shutdown-shutdown-anywhere-means-shutdown">https://thehill.com/policy/technology/490523-bill-gates-calls-for-nationwide-shutdown-shutdown-anywhere-means-shutdown</a> . Ini sepertinya sudah terjadi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kemiripan apa pun dengan tanda binatang buas (ramalan dalam Bible) dalam semua ini bukanlah suatu kebetulan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ini sama baiknya dengan microchipping dalam vaksin, bahkan lebih baik. Orang akan </span><span style="font-size: large;">kehilangan akses mereka ke uang jika mereka tidak memilikinya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Semuanya kembali pada pembuatan keterasingan nyata yang disebutkan oleh Guy </span><span style="font-size: large;">Debord pada tahun 1968, yang merupakan hasil dari penghancuran agama dan </span><span style="font-size: large;">penghapusan struktur keluarga.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Hal terpenting yang harus dilindungi manusia adalah hubungan seorang ibu dengan </span><span style="font-size: large;">anaknya. Hal itu sebagian besar dihancurkan oleh kombinasi memikat wanita agar lebih </span><span style="font-size: large;">memilih karier daripada membesarkan keluarga dan meyakinkan pria bahwa keadaan </span><span style="font-size: large;">permanen yang berubah, atau gairah seksual, adalah kondisi yang lebih disukai dari </span><span style="font-size: large;">keberadaan mereka. Kombinasi kontrol pikiran ini adalah satu hal yang paling </span><span style="font-size: large;">bertanggung jawab atas kematian keluarga dan pemaksaan Komunisme di seluruh </span><span style="font-size: large;">dunia.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Seperti kebebasan individu, begitu keluarga diremehkan dan dihilangkan, itu tidak akan </span><span style="font-size: large;">pernah bisa dipulihkan. Dan dengan berlalunya setiap hari jarak sosial, ia menghilang </span><span style="font-size: large;">sedikit lebih jauh ke dalam ingatan manusia yang bermasalah.<b>(ca)</b></span><br />
<div>
<br /></div>
cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-23264211400255011242020-04-05T08:34:00.001-07:002020-04-05T08:34:52.644-07:00Genderang Perang Makin Keras, Panglima Al Quds Iran Kunjungi Irak<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJMThCbZAThOdt3GFWwcJPwELGNaK3wgWT3DIyCwr__tZ7_lDSKuup6tDqJLZVjUfyMGOWPTcdnQO7aGtAMt-QiSCjICxdPjDjC9GKXN-t_8rprPyQJkc0jf11Of_AHglvvvMBFbqH2bza/s1600/iraq+pmu.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="365" data-original-width="650" height="356" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJMThCbZAThOdt3GFWwcJPwELGNaK3wgWT3DIyCwr__tZ7_lDSKuup6tDqJLZVjUfyMGOWPTcdnQO7aGtAMt-QiSCjICxdPjDjC9GKXN-t_8rprPyQJkc0jf11Of_AHglvvvMBFbqH2bza/s640/iraq+pmu.jpg" width="640" /></a></div>
<span style="font-size: large;">*Skenario Serangan Pendudukan AS di Irak</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><b>Indonesian Free Press --</b> Irak kini bergerak memasuki situasi yang tidak mungkin lagi </span><span style="font-size: large;">berbelok arah, yaitu perang besar-besaran, setelah Amerika membunuh komandan </span><span style="font-size: large;">perang Iran Jendral Soleimani dan Komandan kelompok pejuang Irak PMU tanggal 5 </span><span style="font-size: large;">Januari lalu. Iran mungkin sudah cukup merasa puas setelah serangan rudalnya ke dua </span><span style="font-size: large;">pangkalan militer AS di Irak, sebagai balasan atas pembunuhan Jendral Soleimani, tidak </span><span style="font-size: large;">mendapat balasan dari AS. Namun tidak dengan PMU yang belum bisa melakukan </span><span style="font-size: large;">balasan setimpal setelah sejumlah besar pejuangnya tewas oleh serangan-serangan AS.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sementara itu bagi Amerika sendiri, mereka tidak akan pernah bisa tidur nyenyak melihat </span><span style="font-size: large;">keberhasilan Iran membangun jalur logistik dan telekomunikasi yang vital antara Iran </span><span style="font-size: large;">hingga ke Suriah. Jalur logistik ini dianggap sebagai ancaman serius bagi keamanan </span><span style="font-size: large;">Israel karena melalui jalur ini Iran dengan leluasa mengirimkan bantuan kepada sekutu-</span><span style="font-size: large;">sekutunya di Irak, Suriah dan terutama Hizbollah di Lebanon yang berbatasan langsung </span><span style="font-size: large;">dengan Israel.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Amerika telah mencoba menghambat jalur ini dengan menempatkan pangkalan </span><span style="font-size: large;">militernya di dekat perbatasan Irak-Suriah. Namun serangan-serangan roket PMU </span><span style="font-size: large;">beberapa waktu terakhir telah memaksa Amerika meninggalkan pangkalan tersebut dan </span><span style="font-size: large;">sekaligus membuka pintu lebar-lebar bagi Iran untuk mengakses Suriah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Demi menjaga keamanana personil-personil militernya di Irak yang terus-menerus </span><span style="font-size: large;">mendapat serangan dari kelompok PMU dan sekaligus menghancurkan jalur logistik Iran-</span><span style="font-size: large;">Suriah, Amerika tidak memiliki pilihan lain kecuali menduduki Irak, seperti dilakukan tahun </span><span style="font-size: large;">2003 ketika mereka bermaksud menumbangkan kekuasaan Saddam Hussein. Hal ini pun </span><span style="font-size: large;">telah dikonfirmasi oleh kabar dari media-media utama Amerika tentang adanya perintah </span><span style="font-size: large;">dari Menhan Amerika, yang telah disetujui Presiden Donald Trump, bagi dilakukannya </span><span style="font-size: large;">serangan militer terhadap Irak. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kelompok PMU sendiri sudah mengantisipasi serangan tersebut dengan menggelar </span><span style="font-size: large;">latihan militer pekan lalu. Mohammed Muhyee, jubir kelompok Kata’ib Hezbollah </span><span style="font-size: large;">(Hezbollah Brigades), yang merupakan bagian utama dari PMU, hari Senin (4 Mei) </span><span style="font-size: large;">mengingatkan bahwa 'langkah Amerika terakhir' adalah 'bukan kebetulan'. Ia </span><span style="font-size: large;">mengatakan bahwa Amerika menganggap Kata’ib Hezbollah dan PMU sebagai batu </span><span style="font-size: large;">sandungan bagi rencana Amerika dan akan berusaha untuk menghancurkannya. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Namun, ia menegaskan bahwa kelompoknya cukup kuat untuk menghadapi Amerika.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Berkaitan dengan hal itu juga Panglima Pasukan Khusus Iran Quds Force, Jendral Esmail </span><span style="font-size: large;">Ghaani, melakukan kunjungan ke Irak hari Rabu (1 April) dalam apa yang bisa ditafsirkan </span><span style="font-size: large;">sebagai kesiapan Iran untuk membantu para pejuang Irak menghadapi Amerika. Dalam </span><span style="font-size: large;">kunjungan itu Jendral Ghaani bertemu dengan beberapa komandan pejuang Irak dan </span><span style="font-size: large;">politisi Irak. Sebelumnya Ghaani juga mengunjungi Suriah dan bertemu dengan para </span><span style="font-size: large;">komandan perang Iran di Aleppo.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di sisi lain, Amerika telah memasang dua sistem pertahanan udara Patriot untuk </span><span style="font-size: large;">melindungi dua pangkalan militer utamanya di Irak setelah menarik personil-personil </span><span style="font-size: large;">militernya dari pangkalan-pangkalan yang lebih kecil. Dua battere Patriot lainnya </span><span style="font-size: large;">dikabarkan tengah menunggu untuk dipasang.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Robert Inlakesh, jurnalis dan analis politik yang bekerja untuk Press TV, Selasa kemarin (31 </span><span style="font-size: large;">Maret) menuliskan analisisnya tentang skenario serangan Amerika ini berjudul 'Is US </span><span style="font-size: large;">readying itself to re-invade and occupy Iraq?'.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut Inlakesh, Amerika tidak memiliki pilihan lain selain menyerang Irak seperti </span><span style="font-size: large;">dilakukan tahun 2003, kecuali Presiden Donald Trump rela kehilangan mukanya. Namun </span><span style="font-size: large;">hal ini bukan pilihan yang mudah bagi Amerika karena Irak saat ini jauh berbeda dengan </span><span style="font-size: large;">tahun 2003. Irak kini memiliki Iran sebagai sandaran.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Untuk menduduki seluruh wilayah Irak Amerika membutuhkan ratusan ribu pasukan dan </span><span style="font-size: large;">itu bukan pilihan rasional saat ini. Maka kemungkinan besar Amerika hanya perlu untuk </span><span style="font-size: large;">menduduki Irak barat. Hal ini sangat realistis karena selain membutuhkan sumber daya </span><span style="font-size: large;">lebih sedikit, hal ini cukup strategis untuk melumpuhkan 'poros perlawanan' Iran-Irak-</span><span style="font-size: large;">Suriah-Lebanon (Hizbollah)-Palestina. Dengan menduduki Irak barat otomatis jalur logistik </span><span style="font-size: large;">dan komunikasi yang menghubungkan Iran dengan Suriah-Lebanon-Palestina terputus. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Keuntungan lainnya, Amerika bisa mengandalkan dukungan penduduk di wilayah ini </span><span style="font-size: large;">yang umumnya Sunni, sementara mayoritas warga Irak terutama di wilayah timur dan </span><span style="font-size: large;">selatan adalah penganut Shiah.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Meski demikian, kekuatan militer, inteligen dan dukungan proksi-proksi saja tidak cukup </span><span style="font-size: large;">membuat kedudukan Amerika aman meski berhasil menduduki wilayah Irak barat. </span><span style="font-size: large;">Amerika membutuhkan kekuatan militer besar untuk menjaganya dari serangan-</span><span style="font-size: large;">serangan sporadis gerilyawan Irak/Iran.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dalam skenario serangan pendudukan Amerika seperti ditulis Inlakesh, Amerika akan </span><span style="font-size: large;">membaginya ke dalam dua tahap. Pada tahap pertama, Amerika mengerahkan </span><span style="font-size: large;">kekuatan seukuran divisi (20.000-an pasukan) ditambah tentara-tentara bayaran yang </span><span style="font-size: large;">diterbangkan dari Saudi Arabia. Sebelum pendaratan, serangan udara dan rudal-rudal </span><span style="font-size: large;">jelajah Tomahawk secara besar-besaran dilakukan oleh pesawat-pesawat pembom </span><span style="font-size: large;">Amerika dan kapal-kapal perang Amerika yang berpangkalan di Timteng hingga </span><br />
<span style="font-size: large;">pangkalan San Diego di Laut Hindia.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Amerika memiliki beberapa pilihan dalam serangan awal ini. Ada 82d Airborne Division </span><span style="font-size: large;">yang berpangkalan di Kuwait, 101st Airborne Division yang bisa diterbangkan dari </span><span style="font-size: large;">daratan Amerika dalam 24 jam hingga 10th Mountain Division yang berpengalaman </span><span style="font-size: large;">dalam perang Irak. Mereka akan didukung oleh satuan-satuan pendukung seperti 173d </span><span style="font-size: large;">Airborne Brigade Combat Team yang berbasis di Eropa dan unit-unit pasukan khusus </span><span style="font-size: large;">(SOF).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dengan dukungan angkatan udara yang secara mutlak menguasai wilayah udara Irak, </span><span style="font-size: large;">pasukan Amerika bisa menguasai wilayah strategis lembah Sungai Euphrate dengan </span><span style="font-size: large;">kota-kota Al-Qaim dan Ramadi dalam hitungan hari. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Untuk menjamin keberhasilan operasi, Amerika juga harus merebut perbatasan Irak-Suriah </span><span style="font-size: large;">dari Yordania hingga Al-Qaim, kemudian membangun markas komando di Ramadi, dan </span><span style="font-size: large;">memperkuat jalur logistik ke wilayah Yordania dimana Amerika memiliki pangkalan di </span><span style="font-size: large;">wilayah kaya minyak Al-Omar.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Namun demikian Amerika masih belum menguasai wilayah yang membentang antara </span><span style="font-size: large;">Shaddadi di Suriah timur dan Erbil di Irak utara (di kedua kota ini Amerika memiliki </span><span style="font-size: large;">pangkalan militer) dimana kekuatan PMU cukup solid di sini. Selain itu, demi menguasai </span><span style="font-size: large;">wilayah barat Irak Amerika kemungkinan besar harus meninggalkan dua pangkalan </span><span style="font-size: large;">utamanya di dekat Baghdad (pangkalan Taji dan Bismaya) yang berada di tengah-</span><span style="font-size: large;">tengah kekuasaan PMU.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Selanjutnya pada tahap kedua Amerika akan melakukan serangan ke jantung kekuatan </span><span style="font-size: large;">PMU di utara Al Qaim, dari perbatasan Irak-Suriah di sebelah barat hingga ke kota Mosul. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sekali lagi dengan dukungan angkatan udara dan keunggulan artileri Amerika dengan </span><span style="font-size: large;">cepat merebut posisi-posisi PMU dan memaksa PMU mundur ke basis mereka di tengah </span><span style="font-size: large;">Irak. Dengan keberhasilan ini Amerika dengan mudah mengontrol wilayah barat dan </span><span style="font-size: large;">utara Irak dengan jumlah penduduk yang jauh lebih kecil daripada kekuasaan PMU di </span><span style="font-size: large;">tengah, timur dan selatan Irak.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di wilayah yang dikuasainya itu Amerika bisa membentuk kekuasaan pemerintahan </span><span style="font-size: large;">'proksi' dari kelompok-kelompok separatis Sunni yang dipersenjatai. Namun, pada saat </span><span style="font-size: large;">yang sama Amerika secara de facto telah menyatakan perang kepada Irak, Suriah dan </span><span style="font-size: large;">Iran. Selanjutnya ini akan menjadi skenario klasik 'mengalahkan dan menguasai' yang </span><span style="font-size: large;">tidak bisa dipoles melalui pencitraan media. Sebagai konsekuensinya Amerika harus </span><span style="font-size: large;">menghadapi kekuatan nasionalisme-agama yang fanatik, yang sering lebih </span><span style="font-size: large;">membahayakan dari kekuatan senjata. Seperti telah dihadapi Amerika di Vietnam dan </span><span style="font-size: large;">Afghanistan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Ini tidak akan menjadi skenario 200.000 plus pasukan Amerika yang duduk-duduk saja di </span><span style="font-size: large;">pangkalan mereka. Mereka harus menghadapi setidaknya tiga kekuatan militer yang </span><span style="font-size: large;">lebih kuat dari Irak tahun 2003. Mereka harus bertempur setiap hari di wilayah yang </span><span style="font-size: large;">diduduki untuk menjaga zona operasi mereka tetap hidup," tulis Inlakesh.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut Inlakesh, peluang serangan Amerika ke Irak semakin besar dengan adanya </span><span style="font-size: large;">wabah Covig 19. Karena hal ini akan mengalihkan perhatian publik Amerika dari aksi </span><span style="font-size: large;">perang yang dibenci mereka, setelah petualangan Amerika yang menyakitkan di </span><br />
<span style="font-size: large;">Afghanistan dan Irak paska Serangan WTC 2001.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><b><i>Catatan blogger: </i></b>serangan pendudukan Amerika atas Irak akan menjadi perang yang </span><span style="font-size: large;">jauh lebih besar dari perkiraan Inlakesh. Bagi Amerika dan Iran ini akan menjadi perang </span><span style="font-size: large;">'hidup mati' bagi eksistensi keduanya. Dunia sudah menyaksikan determinasi bangsa Iran </span><span style="font-size: large;">dalam mempertahankan keberadaannya dalam Perang Iran-Irak tahun 1980-1988. Meski </span><span style="font-size: large;">kalah dalam kekuatan senjata, Iran melawan dengan semangat jihad. Terlebih karena yang dihadapi adalah 'setan besar'.</span><span style="font-size: large;"><b>(ca)</b></span><br />
<div>
<br /></div>
cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-22864982693209786722020-03-31T07:00:00.001-07:002020-03-31T07:00:36.101-07:00Saat Big Pharma, Pejabat dan Media Massa Sibuk Beritakan Pencarian Vaksin Dokter-Dokter Cina Sembuhkan Pasien Coronavirus dengan Vitamin C<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5vULNySTApBl8cQiksYaIdUkmOA2F3oCXMLnS3W9bpa7m0OlAd3Zg07-2Tc6_u1rA11Oy_wSE-a4_M5_STvbqA0hBW4FkB6spUw-FTmfoWPMKgE2q_pPnqjD4mx3z_zIe9mT_lkPzNo6Y/s1600/corona+china.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5vULNySTApBl8cQiksYaIdUkmOA2F3oCXMLnS3W9bpa7m0OlAd3Zg07-2Tc6_u1rA11Oy_wSE-a4_M5_STvbqA0hBW4FkB6spUw-FTmfoWPMKgE2q_pPnqjD4mx3z_zIe9mT_lkPzNo6Y/s400/corona+china.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b>Indonesian Free Press --</b> Kalangan mapan (pemerintah, media massa dan kapitalis/industri besar) kembali menunjukkan watak culasnya dalam masalah wabah global coronavirus. Saat ini mereka sibuk mencari vaksin coronavirus dengan menggunakan dana publik demi keuntungan miliaran dollar bagi industri farmasi (Big Pharma) dengan mengabaikan obat murah yang telah terbukti handal menangani coronavirus, yaitu vitamin C.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Seperti ditulis Dr. Leon Tressell di situs <i>SouthFront</i>, 27 Maret, Andrew W. Saul, Pemimpin Redaksi jurnal medis <i>Orthomolecular Medicine News Service</i> merangkum dengan baik tentang ini semua:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Ortodoksi medis secara obyektif berfokus pada pencarian vaksin dan / atau obat untuk </span><span style="font-size: large;">coronavirus COVID-19. Sementara mereka mencari apa yang akan menjadi pendekatan </span><span style="font-size: large;">yang sangat menguntungkan, kami memiliki vitamin C, metode yang sudah ada, terbukti </span><span style="font-size: large;">secara klinis untuk mengobati apa yang menyebabkan kematian pasien coronavirus: </span><span style="font-size: large;">sindrom pernafasan akut yang parah atau pneumonia.”</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Meski diabaikan media massa Barat, bahkan sebagian media menyebutnya sebagai hoax, sejumlah rumah sakit di New York yang sekarang menjadi epicentrum wabah coronavirus di Amerika, sekarang menggunakan terapi vitamin C untuk mengobati pasiennya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Tidak ada hari berlalu tanpa beberapa kisah media tentang bagaimana Big Pharma (industri farmasi besar) berlomba untuk menyelamatkan umat manusia dengan pencariannya untuk vaksin coronavirus. Sekarang ada lebih dari 40 perusahaan yang sedang mencari vaksin ini. Secara kolektif mereka menghabiskan sejumlah besar uang yang berasal dari para pembayar pajak. Perkiraan seberapa cepat vaksin dapat diproduksi sangat bervariasi, tetapi sebagian besar perkiraan setuju bahwa itu tidak mungkin didapatkan pada tahun ini. Tak perlu dikatakan bahwa yang pertama memasarkan vaksin yang ditemukan ini akan mendapatkan miliaran dolar", tulis Southfront.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Media arus utama, lembaga ilmiah dan politik sepenuhnya berada di bawah mantra </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Big Pharma. Pemerintah meyakinkan publik bahwa mereka melakukan segala daya me</span><span style="font-size: large;">reka untuk melindungi mereka dengan berbagai langkah. Mulai dari lockdown dan bailout triliun dolar untuk bisnis besar hingga pembatasan 'uang helikopter' (uang kas yang boleh dibawa) untuk warga negara-negara kaya," tambah Southfront.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Media arus utama bersekongkol dengan pemerintah dan lembaga medis menekan </span><span style="font-size: large;">berita apa pun mengenai penggunaan pengobatan yang murah, aman, dan mudah </span><span style="font-size: large;">untuk pasien coronavirus. Mungkin itu karena perawatan ini digunakan di rumah sakit </span><span style="font-size: large;">Cina untuk menyelamatkan nyawa. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pada 17 Maret, sekelompok dokter Cina mengadakan konferensi video untuk membahas </span><span style="font-size: large;">penggunaan vitamin C dosis tinggi intravena untuk pasien dengan kasus coronavirus </span><span style="font-size: large;">sedang hingga berat. Pembicara utama pada pertemuan ini adalah Dr. Enqian Mao, </span><span style="font-size: large;">kepala Departemen kedokteran darurat rumah sakit Ruiijin di Shanghai.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dr Mao juga merupakan anggota senior tim ahli di Pusat Kesehatan Masyarakat </span><span style="font-size: large;">Shanghai, tempat semua pasien virus korona telah dirawat dari daerah Shanghai. Dr Mao </span><span style="font-size: large;">juga merupakan rekan penulis protokol medis untuk perawatan coronavirus yang telah </span><span style="font-size: large;">diadopsi oleh Shanghai Medical Association dan pemerintah Shanghai. Protokol medis ini </span><span style="font-size: large;">juga menganjurkan penggunaan vitamin C intravena dosis tinggi untuk pengobatan </span><span style="font-size: large;">kasus coronavirus ringan, sedang dan berat.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Selama dekade terakhir, Dr Mao telah menggunakan vitamin C intravena dosis </span><span style="font-size: large;">tinggi (IVC) untuk mengobati pasien dengan berbagai kondisi medis akut mulai dari </span><span style="font-size: large;">pankreatitis dan sepsis hingga penyembuhan luka bedah. Ketika epidemi virus korona </span><span style="font-size: large;">pertama kali muncul, ia dan beberapa rekan lainnya berpikir bahwa C intravena dosis </span><span style="font-size: large;">tinggi bisa menjadi pengobatan potensial bagi pasien yang menderita coronavirus. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Rekomendasi mereka untuk penggunaan vitamin C intravena dosis tinggi sebagai </span><span style="font-size: large;">pengobatan diadopsi oleh tim ahli Shanghai.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Richard Cheng, seorang dokter Amerika-Cina yang saat ini berbasis di Shanghai telah </span><span style="font-size: large;">memberikan laporan pertemuan ini. Dia mencatat bahwa:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Dr. Mao menyatakan bahwa kelompoknya merawat ~ 50 kasus infeksi Covid-19 yang </span><span style="font-size: large;">sedang hingga berat dengan IVC dosis tinggi. Dosis IVC berada dalam kisaran 10.000 mg - 20.000 mg sehari selama 7-10 hari, dengan 10.000 mg untuk kasus sedang dan 20.000 untuk kasus yang lebih berat, ditentukan oleh status paru (sebagian besar indeks oksigenasi) dan status koagulasi. Semua pasien yang menerima IVC membaik dan tidak ada kematian. Dibandingkan dengan rata-rata tinggal di rumah sakit 30 hari untuk semua pasien Covid-19, pasien yang menerima IVC dosis tinggi memiliki tinggal di rumah sakit sekitar 3-5 hari lebih pendek daripada pasien secara keseluruhan. Mao membahas satu kasus parah khususnya yang memburuk dengan cepat. Dia memberi bolus 50.000 mg IVC selama 4 jam. Status paru-paru pasien (indeks oksigenasi) stabil dan membaik ketika tim perawatan kritis menyaksikan secara real time. Tidak ada efek samping yang dilaporkan dari semua kasus yang diobati dengan IVC dosis tinggi. ”</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dr Cheng juga melaporkan bahwa ia mengadakan pertemuan terpisah dengan Dr. </span><span style="font-size: large;">Sheng Wang, Profesor kedokteran kritis Rumah Sakit ke-10 Shanghai, Fakultas Kedokteran </span><span style="font-size: large;">Universitas Tongji. Pada pertemuan ini Profesor Weng mengatakan bahwa ada beberapa </span><span style="font-size: large;">pelajaran penting yang bisa dipetik dari pengalaman Shanghai merawat pasien dengan </span><span style="font-size: large;">virus corona. Pelajaran yang paling penting adalah:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“IVC dosis awal dan tinggi cukup membantu dalam membantu pasien Covid-19. Data </span><span style="font-size: large;">masih difinalisasi dan surat-surat resmi akan diserahkan untuk publikasi segera setelah </span><span style="font-size: large;">selesai. "</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Profesor Wang juga menyatakan bahwa pasien coronavirus menunjukkan tingkat hiper-</span><span style="font-size: large;">koagulabilitas yang tinggi, yaitu kecenderungan peningkatan abnormal terhadap </span><span style="font-size: large;">pembekuan darah, yang paling baik diobati dengan heparin.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dia juga menyatakan bahwa sangat penting bagi para profesional medis garis depan </span><span style="font-size: large;">untuk, 'mengenakan pakaian pelindung secepat mungkin untuk intubasi dan langkah-</span><span style="font-size: large;">langkah penyelamatan darurat lainnya.' Otoritas kesehatan Amerika harus </span><span style="font-size: large;">memperhatikan hal ini mengingat gambar perawat di New York mengenakan karung </span><span style="font-size: large;">sampah plastik hitam telah muncul di media sosial.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Richard Chang juga mencatat bahwa Profesor Mao dan Weng telah menyatakan </span><span style="font-size: large;">bahwa vitamin C dosis tinggi intravena digunakan sebagai pengobatan untuk pasien </span><span style="font-size: large;">coronavirus di rumah sakit lain di sekitar China.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tidak mengherankan, laporan-laporan tentang perawatan yang murah dan aman ini, </span><span style="font-size: large;">yang telah dirintis di Tiongkok, telah sepenuhnya diabaikan oleh pemerintah-pemerintah </span><span style="font-size: large;">Barat dan perusahaan-perusahaan medis yang terikat pada pendekatan farmasi besar </span><span style="font-size: large;">untuk pandemi saat ini.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Untungnya, ada dokter di Barat yang tidak dibutakan oleh pendekatan yang dilakukan </span><span style="font-size: large;">oleh pemerintah mereka dan yang disebut ahli medis. Rupanya, dokter di beberapa </span><span style="font-size: large;">rumah sakit di New York, yang merupakan pusat epidemi coronavirus di Amerika, sudah </span><span style="font-size: large;">mulai menggunakan perawatan perintis yang keluar dari Cina.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Andrew G. Weber, seorang ahli paru dan spesialis perawatan kritis yang berafiliasi dengan duaFasilitas Northwell Health di Long Island, telah mengatakan bahwa pasien coronavirus mengakuperawatan intensif segera menerima 1.500 mg vitamin intravena. Dosis ini lalu diulangi 3-4 kali sehari.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut Dr. Weber, rezim perawatan ini didasarkan pada penggunaan eksperimental darivitamin C dosis tinggi di rumah sakit Shanghai. Dia mengatakan kepada New York Post:</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Pasien yang menerima vitamin C secara signifikan lebih baik daripada mereka yang tidak mendapatkanvitamin C. Ini membantu jumlah yang luar biasa, tetapi tidak disorot karena itu tidak seksiobat."</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Rupanya, vitamin C intravena dosis tinggi telah digunakan di rumah sakit di seluruh New York. Sayangnya, penggunaannya tampaknya tidak merata dan tergantung pada keinginan individu dokter daripada menjadi bagian dari protokol medis sistematis.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ketika angka kematian global semakin tinggi, kita hanya bisa berharap bahwa semakin banyak dokter akan melakukannya ikuti jejak rekan-rekan Cina mereka dan miliki keberanian untuk menggunakan brankas dan perawatan murah yang benar-benar bertentangan dengan pendekatan farmasi besar saat ini diikuti oleh Organisasi Kesehatan Dunia dan sebagian besar pemerintah. Pendekatan saat ini digunakan oleh banyak Pemerintah Barat telah lambat, ceroboh dan kurang informasi menempatkan kepentingan bisnis besar di atas menyelamatkan nyawa orang awam.<b>(ca)</b></span><br />
<div>
<br /></div>
cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-34604829893409169062020-03-29T08:20:00.002-07:002020-03-29T08:20:32.776-07:00AS Perkuat Pertahanan di Sekitar Kedubes di Baghdad di Tengah Ancaman Perang dgn PMU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmzjDWbU0osilJamWPJ9RBRrqW3j1_xd5O5dFe13g84fjrmEOSEPf7YdnOWuWBLWErfFyv7lG4m8YQmADLvNowuKtg47ZocAgTYWw4ysBrB0W8qlHPGEKkLn8NieF_zrKrTsiptbmlyRT6/s1600/militer+as+di+irak.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="183" data-original-width="275" height="265" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhmzjDWbU0osilJamWPJ9RBRrqW3j1_xd5O5dFe13g84fjrmEOSEPf7YdnOWuWBLWErfFyv7lG4m8YQmADLvNowuKtg47ZocAgTYWw4ysBrB0W8qlHPGEKkLn8NieF_zrKrTsiptbmlyRT6/s400/militer+as+di+irak.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b>* PMU Gelar Latihan Perang</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b><br /></b></span>
<span style="font-size: large;"><b>Indonesian Free Press -- </b>Amerika meningkatkan pertahanan di sekitar kompleks </span><span style="font-size: large;">Kedubesnya di Babhdad, Irak, di tengah ancaman perang melawan milisi PMU dukungan </span><span style="font-size: large;">Iran.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Seperti dilaporkan <i>Press TV</i> hari ini (29 Maret), seorang anggota parlemen senior Irak </span><span style="font-size: large;">mengatakan bahwa Amerika telah meningkatkan pertahanannya di Baghdad </span><span style="font-size: large;">bersamaan dengan persiapan Amerika untuk menyerang kekompok Popular Mobilization </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Units (PMU), atau lebih dikenal dengan nama Hashd al-Sha’abi. Serangan dilakukan </span><span style="font-size: large;">sebagai respons atas serangan-serangan roket yang diduga dilakukan kelompok ini atas </span><span style="font-size: large;">pangkalan-pangkalan Amerika termasuk kompleks Kedubes AS beberapa minggu </span><span style="font-size: large;">terakhir, terutama setelah pembunuhan oleh Amerika terhadap panglima pasukan </span><span style="font-size: large;">khusus Iran Jendral Soleimani dan seorang komandan senior PMU.Abu Mahdi al-Muhandis, </span><span style="font-size: large;">awal Januari lalu.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Keamanan di sekitar Kedubes AS di ibukota Iraq telah diperkuat, karena pasukan ini </span><span style="font-size: large;">telah merencanakan untuk menyerang PMU dan kelompok-kelompok pejuang lain serta </span><span style="font-size: large;">para pemimpin mereka,” kata Karim Alawi, anggota komisi pertahanan dan keamanan </span><span style="font-size: large;">parlemen Irak kepada media berbahasa Arab <i>al-Araby al-Jadeed</i>, Sabtu (28 Maret).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ia menambahkan, langkah AS lainnya mengantisipasi perang melawan PMU adalah </span><span style="font-size: large;">penarikan pasukan AS dari beberapa pangkalan yang lebih kecil dan memindahkan </span><span style="font-size: large;">mereka ke pangkalan yang lebih besar yang lebih terlindungi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di sisi lain persiapan perang juga dilakukan PMU dengan menggelar latihan perang </span><span style="font-size: large;">dengan sandi "Berburu Gagak" di kota Jurf al-Nasr di dekat Baghdad, guna menghadapi </span><span style="font-size: large;">kemungkinan serangan AS. Jubir kelompok Kata’ib Hezbollah yang merupakan bagian </span><span style="font-size: large;">dari PMU, Jaafar al-Husseini mengatakan kelompoknya menggunakan senjata 'canggih' </span><span style="font-size: large;">dan amunisi 'hidup' dalam latihan ini. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dalam latihan dilakukan berbagai manuver termasuk menghadapi serangan udara dan </span><span style="font-size: large;">perang darat serta pertempuran di wilayah hutan. </span><span style="font-size: large;">Pada hari Rabu (26 Maret) kelompok ini mengeluarkan peringatan kepada anggotanya </span><span style="font-size: large;">untuk mempersiapkan diri dari serangan Amerika.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Kami akan merespon dengan penuh (serangan AS) terhadap fasilitas militer, keamanan, </span><span style="font-size: large;">dan ekonomi mereka,” demikian pernyataan kelompok ini.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Pada hari Jumat (28 Maret) <i>The New York Times</i> melaporkan bahwa Kemenhan As </span><span style="font-size: large;">mengeluarkan perintah rahasia kepada para komandan AS untuk mempersiapkan </span><span style="font-size: large;">serangan kepada kelompok Kata'ib Hezbollah. Namun langkah ini tidak berjalan lancar </span><span style="font-size: large;">karena adanya keberatan dari kalangan militer AS.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Letnan Jendral Robert P. White menulis memo bahwa kampanye militer AS di Irak </span><span style="font-size: large;">membutuhkan ribuan tentara AS dan melemahkan upaya AS memerangi terorisme di wilayah lain. Ia juga menyebut aksi Amerika itu akan 'berdarah-darah dan tidak produktif'. Lebih jauh, aksi Amerika itu akan menghancurkan kesepakatan dengan pemerintah Irak yang telah mengijinkan keberadaan pasukan AS.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kelompok PMU terutama Kata'ib Hezbollah yang didukung Iran diduga telah melancarkan sejumlah serangan roket ke pangkalan-pangkalan militer AS dan kompleks Kedubes AS di Baghdad dalam beberapa bulan terakhir. Sebaliknya AS juga telah melancarkan sejumlah serangan terhadap PMU yang dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan Irak karena PMU merupakan bagian resmi dari angkatan bersenjata Irak setelah keberhasilannya mengusir kelompok ISIS dari Irak.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sejumlah sumber militer AS mengatakan bahwa Menlu Mike Pompeo dan penasihat keamanan Robert C. O’Brien menginginkan aksi militer terhadap PMU. Mamun hal ini ditentang oleh Menhan Mark T. Esper dan panglima gabungan Jendral Mark A. Milley. Meski demikian, Esper akhirnya mengijinkan dilakukannya kampanye baru di Irak.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di sisi lain, Presiden Donald Trump juga tidak membuat keputusan tentang 'kampanye baru' di Irak, namun tidak menolak untuk dilakukan rencana serangan baru ke Irak.<b>(ca)</b></span><br />
<div>
<br /></div>
cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-40248140098456603932020-03-25T11:19:00.002-07:002020-03-25T11:19:15.370-07:00VT Bongkar Identitas Penyebar Pertama Covid 19 dari Amerika<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcxXuYmYjxn0nDq2PwOv-RucE0HAnduqbRypH2MpsGi-2Y7Ul1sma5gsmEfra5iDfOp-TJLUfMCmNVJaCvhVm3pf5hY2Qw2I-BcAduJK8IUqhG_L1LWwdmqgBby8RplDt3AlLsOZjfqSlM/s1600/military+games.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="426" data-original-width="640" height="426" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjcxXuYmYjxn0nDq2PwOv-RucE0HAnduqbRypH2MpsGi-2Y7Ul1sma5gsmEfra5iDfOp-TJLUfMCmNVJaCvhVm3pf5hY2Qw2I-BcAduJK8IUqhG_L1LWwdmqgBby8RplDt3AlLsOZjfqSlM/s640/military+games.jpg" width="640" /></a></div>
<b style="font-size: x-large;">Indonesian Free Press --<i> </i></b><i style="font-size: x-large;">Veterans Today (VT)</i><span style="font-size: large;"> mengungkap identitas tentara Amerika peserta olimpiade militer di Wuhan, Cina, Oktober tahun lalu yang diduga sebagai penyebar awal wabah Covid19. Ia adalah seorang atlit balap sepeda wanita yang juga seorang tentara yang sering terlibat dalam opeasi inteligen.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Media China <i>Global Times </i>hari ini merilis nama Staff Sgt Maatje Benassi, seorang pembalap sepeda profesional (wanita keturunan Belanda) yang bepartisipasi dalam olimpiade militer di Wuhan dan telah dinyatakan positif COVID 19. Ia juga disebut-sebut sebagai 'pengemudi diplomat bersenjata' dengan sejarah berhubungan dengan operasi-operasi militer yang melibatkan figur-figur dalam RussiaGate," tulis <i>VT</i>.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf20r8A03KHSFUBad0SM_VaZduqe0HHjHxhFD1z9e4M9hvuk5de99qAf2BupwS_z8S5MmBrWtcbHqOPXZqwDuUOu9UuPBtWdnJ2Onx96AbrWoZDgAZASFZlJvsD6XLsedC2wGdimSpTHIK/s1600/BENASSI-MAATJE-145x145.png" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="145" data-original-width="145" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhf20r8A03KHSFUBad0SM_VaZduqe0HHjHxhFD1z9e4M9hvuk5de99qAf2BupwS_z8S5MmBrWtcbHqOPXZqwDuUOu9UuPBtWdnJ2Onx96AbrWoZDgAZASFZlJvsD6XLsedC2wGdimSpTHIK/s1600/BENASSI-MAATJE-145x145.png" /></a></div>
<span style="font-size: large;">Benassi adalah pengemudi bagi Jendral James Jones, ShadowNet, (George Webb) dan bekerja untuk inteligen militer AS. ShadowNet dan Psy-Group besama dengan Cambridge Analytica adalah bagian dari penyidikan yang dilakukan Mueller (Direktur FBI) yang mencari informasi tentang hubungan mereka dengan Paul </span><span style="font-size: large;">Manafort (sudah dipenjara) dan Donald Trump Jr. (belum dipenjara), dalam skandal hubungan Donald Trump dengan Rusia.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><i>Veterans Today</i> juga menyebut adanya 67 personil militer Amerika yang meninggal akibat Covid 19 berdasar informasi dari sumber-sumber medis dan diplomat di MOskow. Juga adanya desakan dari Cina agar Amerika merilis informasi tentang berapa jumlah peserta olimpiade militer di Wuhan asal Amerika yang telah dinyatakan mengidap Covid 19.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Jurnalis investigatif George Webb dalam akun Twitter TruthLeaks juga mengungkap Benassi sebagai penyebar awal (patien zero) Covig 19.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><i>TruthLeaks - Investigative Journalist George Webb</i></span><br />
<span style="font-size: large;"><i>@GeorgWebb</i></span><br />
<i><span style="font-size: large;">Patient Zero from Wuhan, Maatje Benassi, is a Dutch American woman cyclist. Her </span><span style="font-size: large;">husband is also a cyclist in the US Atmed Forces (SPAWAR) and believe you be in Wahan </span><span style="font-size: large;">in October of 2019. Benny Benassi is Patient Zero in Holland, and has already made a rap </span><span style="font-size: large;">video about Coronavirus.</span></i><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Awal bulan lalu Jubir Kemenlu Cina Zhao Lijian, menuduh personil militer Amerika penyebar virus Covig 19 ke Cina setelah otoritas Amerika mengakui sejumlah personil militernya positif Covig 19. Zhao mendesak Amerika untuk membuka informasi tentang 'patient zero' ke publik.<b>(ca)</b></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-13890648558778651102020-03-24T10:40:00.003-07:002020-03-24T10:40:37.512-07:00VT: COVID 19 Dibuat Amerika Sejak 2006<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxu-G3dC34B9reN2DHAVvN8XlH_Rqxjv80RwjsJERecFYqZoFTVyiYj5NX00Dcq79wlC44IvGI0WFl-62C2Isl4OzKbmZnN4HG7_LnCJVLjoybm1NJ1jwHDTNC-d24w69zl0i_63IaoXEi/s1600/kelelawar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="577" data-original-width="1024" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxu-G3dC34B9reN2DHAVvN8XlH_Rqxjv80RwjsJERecFYqZoFTVyiYj5NX00Dcq79wlC44IvGI0WFl-62C2Isl4OzKbmZnN4HG7_LnCJVLjoybm1NJ1jwHDTNC-d24w69zl0i_63IaoXEi/s400/kelelawar.jpg" width="400" /></a></div>
<b style="font-size: x-large;">*Cina juga terlibat</b><br />
<b style="font-size: x-large;"><br /></b>
<b style="font-size: x-large;"><br /></b>
<b style="font-size: x-large;">Indonesian Free Press -- </b><span style="font-size: large;">Sebuah dokumen resmi menunjukkan bahwa virus Covid 19 diteliti oleh Amerika sejak tahun 2006 dan berhasil menjadi senjata biologi pada tahun 2015 setelah diujicoba oleh University of North Carolina, Harvard dan laboratorium milik Food and Drug Administration di Arkansas. Demikian seperti dilaporkan </span><i style="font-size: x-large;">Veterans Today </i><span style="font-size: large;">(VT) hari ini (24 Maret).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dokumen yang dimaksud <i>VT </i>adalah sebuah penelitian berjudul "A SARS-like cluster of circulating bat coronaviruses shows potential for human emergence" yang dilakukan oleh University of North Carolina dan didanai oleh USAID/CIA. Salah satu hal yang menarik dalam penelitian itu adalah bahwa Cina juga terlibat dalam pengembangan senjata biologi Covid 19.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Key Laboratory of Special Pathogens and Biosafety, Wuhan Institute of Virology, Chinese Academy of Sciences, Wuhan, China telah menyediakan virus kelelawar Wuhan yang kemudian digunakan dalam penelitian di Amerika," tulis <i>VT</i>. </span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut VT COVID 19 adalah senjata biologi milik US Army yang dibuat untuk memproduksi penyakit pneumonia yang sulit untuk disembuhkan pada penderita berusia di atas 40 tahun. Dari data-data empiris merebaknya wabah saat ini, tampaknya virus ini tidak seperti direncanakan karena ternyata hanya membuat kritis pasien di atas usia 60-an dan berpenyakitan bawaan. Meski demikian, penyebaran yang cepat dan massif membuat virus ini berhasil menciptakan ketakutan massal di dunia.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dalam penelitian tersebut digunakan kelelawar karena binatang ini adalah incubator bagi coronaviruses. Namun demikian kelelawar tidak bisa menularkan virus ke manusia karena mereka tidak bisa berinteraksi dengan sel-sel tubuh manusia karena adanya ACE2 receptors. Untuk itu peneliti kemudian mengkopi coronavirus dan menginveksikannya ke tikus. Hasilnya adalah virus baru yang bisa menginveksi manusia dengan ACE2 receptors dan berkembang biak di dalam sel-sel sistem pernafasan manusia.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di sisi lain, kelelawar juga membawa satu strain SARS coronavirus yang bisa ditularkan ke manusia yang kemudian diberi nama virus SHC014-CoV.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dan di bawah ini adalah abstract dari penelitian tersebut di atas.</span><br />
<span style="font-size: large;"><i><br /></i></span>
<span style="font-size: large;"><i>Abstract</i></span><br />
<span style="font-size: large;"><i>The emergence of severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV) and Middle East respiratory syndrome (MERS)-CoV underscores the threat of cross-species transmission events leading to outbreaks in humans. Here we examine the disease potential of a SARS-like virus, SHC014-CoV, which is currently circulating in Chinese horseshoe bat populations1. Using the SARS-CoV reverse genetics system2, we generated and characterized a chimeric virus expressing the spike of bat coronavirus SHC014 in a mouse-adapted SARS-CoV backbone. The results indicate that group 2b viruses encoding the SHC014 spike in a wild-type backbone can efficiently use multiple orthologs of the SARS receptor human angiotensin converting enzyme II (ACE2), replicate efficiently in primary human airway cells and achieve in vitro titers equivalent to epidemic strains of SARS-CoV. Additionally, in vivo experiments demonstrate replication of the chimeric virus in mouse lung with notable pathogenesis. Evaluation of available SARS-based immune-therapeutic and prophylactic modalities revealed poor efficacy; both monoclonal antibody and vaccine approaches failed to neutralize and protect from infection with CoVs using the novel spike protein. On the basis of these findings, we synthetically re-derived an infectious full-length SHC014 recombinant virus and demonstrate robust viral replication both in vitro and in vivo. Our work suggests a potential risk of SARS-CoV re-emergence from viruses currently circulating in bat populations.</i></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-43363009720373242002020-03-23T23:53:00.002-07:002020-03-23T23:53:25.470-07:00Trump Tunjuk Jendral untuk Ambil Alih Negara Jika Krisis Covid 19 Tak Terkendali<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd6ejlGimStOOFLlxhCpPxQruQSA5d92-nHPGsW2iPw1tR_vh-xrOzDK-x3LIPffkEnHVJD3oNJzLGDhVSN6ubsMkcMAVJ65vVeT3dEG2bmAzpx3TqOL76EsLmUPssOCc3_1lzmBRE1Wr8/s1600/jendral+terrence.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="207" data-original-width="243" height="340" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjd6ejlGimStOOFLlxhCpPxQruQSA5d92-nHPGsW2iPw1tR_vh-xrOzDK-x3LIPffkEnHVJD3oNJzLGDhVSN6ubsMkcMAVJ65vVeT3dEG2bmAzpx3TqOL76EsLmUPssOCc3_1lzmBRE1Wr8/s400/jendral+terrence.jpg" width="400" /></a></div>
<b style="font-size: x-large;">Indonesian Free Press --</b><span style="font-size: large;"> Presiden AS Donald Trump dikabarkan telah menunjuk seorang jendral bintang empat untuk mengambil alih negara jika situasi tidak terkendali akibat krisis Covid 19 (Coronavirus).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Seperti dilaporkan <i>Newsweek</i> dan sejumlah media terkemuka Amerika kemarin (22 Maret), Jendral Terrence O’Shaughnessy (56 tahun),mantan pilot penerbang pesawat tempur, telah ditetapkan sebagai “combatant commander" untuk menjalankan 'sejumlah rencana kontingensi' dalam situasi darurat. Belum ada komentar atau keterangan resmi dari pemerintahan Donald Trump atas kabar ini.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saat ini ia adalah komandan US Northern Command (Northcom), otoritas militer yang membawahi wilayah domestik Amerika di bawah rencana kontingensi Continuity of Government Commission (Komisi Keberlanjutan Pemerintahan). Selain itu ia juga masih menjabat sebagai komandan satuan North American Aerospace Defence Command, yang berpengalaman dalam penanganan pengungsi Mexico. Ialah yang memimpin operasi besar-besaran 'Operation Faithful Patriot' di perbatasan Mexico antara bulan Oktober-November 2018.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Sebelumnya sang jendral adalah Wakil Komandan pasukan PBB di Korea sekaligus menjadi panglima US Pacific Air Forces Command, being in charge of joint operations in a region encompassing over half of the globe and as many as 36 nations.</span><br />
<span style="font-size: large;">The senior general is a fighter pilot with 3,000 hours of flight time, including 168 combat hours in the F-16 Fighting Falcon.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di antara rencana kontingensi yang bakal diembannya itu adalah evakuasi pemerintahan sipil dan keluarganya ke lokasi aman yang dirahasiakan. Meski hal ini tidak sesuai dengan skema yang ditetapkan konstitusi Amerika tentang pemindahan kekuasaan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menhan Mark Esper dikabarkan telah menandatangani keputusan ini pada tanggal 1 Februari, memerintahkan Northcom untuk melaksanakan rencana tersebut saat terjadi krisis wabah penyakit meski hal ini belum diumumkan pemerintah, kemudian memerintahkan unit-unit militer di pantai timur untuka 'bersiap siaga bagi pengerahan misi luar biasa' tanpa mengabaikan sama sekali untuk menerapkan hukum darurat militer.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Selain keluarga Presiden, keluarga wakil presiden, menteri pertahanan dan pejabat-pejabat tinggi keamanan nasional, anggota Congress dan Mahkamah Agung juga harus diselamatkan ke tempat aman.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Setelah para pejabat itu berhasil diselamatkan, pemerintahan kemudian dijalankan dari sebuah bunker di negara bagian Maryland. Rencana lainnya yang diberi kode Granite Shadow, mengatur semua operasi militer yang menggunakan senjata-senjata pemusnah massal.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut sumber militer Amerika kepada <i>Newsweek</i> kondisi darurat militer akan langsung diberlakukan ketika sebuah kota atau wilayah region mengalami kehancuran. Dan berkaitan dengan wabah Covid 19 yang telah berdampak nasional sumber tersebut hanya mengucap 'kita beada pada situasi yang tidak pernah terjadi sebelumnya".</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Saat ini Amerika menjadi negara ketiga terbesar yang terkena dampak Covig 19 dengan jumlah orang tertular mencapai 34.717. Meski demikian Amerika termasuk negara dengan tingkat rasio kematian paling rendah dengan jumlah kematian 452 orang.<b>(ca)</b></span><br />
<br />cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-25206157860998901632020-03-23T02:45:00.000-07:002020-03-23T02:49:43.521-07:00Bill Gates, Covid 19 dan Negara Polisi Amerika<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr1UaUbouIR_j8-YLqxZdZjrXfm4FSeIim1j1xQKLLsAaxtRWS9RFNNwZYV9jQQSSsuiiAWR7rB4O5aSWitziK9cNGOA-7aDxn5U6V2PoERZ7fjs94PAXv5HoehwumfyjeXBWS8K766ayb/s1600/covid+19+donald+trump.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="168" data-original-width="300" height="358" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgr1UaUbouIR_j8-YLqxZdZjrXfm4FSeIim1j1xQKLLsAaxtRWS9RFNNwZYV9jQQSSsuiiAWR7rB4O5aSWitziK9cNGOA-7aDxn5U6V2PoERZ7fjs94PAXv5HoehwumfyjeXBWS8K766ayb/s640/covid+19+donald+trump.jpg" width="640" /></a></div>
<b style="font-size: x-large;">Indonesian Free Press --</b><span style="font-size: large;"> Hanya beberapa minggu sebelum munculnya wabah Coronavirus di akhir tahun lalu, boss Microsoft Bill Gates dan sejumlah eksekutif industri farmasi dan lembaga kesehatan terkemuka Amerika, sejumlah pejabat CIA dan lembaga-lembaga pemerintah yang berhubungan dengan makanan, kesehatan, dan keamanan sipil diketahui menggelar simulasi penanganan wabah coronavirus yang diperkirakan menelan korban jutaan orang. Dengan munculnya wabah coronavirus akhir tahun lalu, Bill Gates pun menjadi sorotan publik sebagai salah seorang yang diyakini mengetahui hal ikhwal wabah ini meski ia dan teman-temannya yang terlibat dalam simulasi tersebut membantah. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Namun kecurigaan publik tidak akan hilang, termasuk otoritas Cina dan Iran yang menuntut transparansi otoritas Amerika atas munculnya wabah Coronavirus. Terakhir, mantan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menyurati Sekjend PBB untuk menggelar penyelidikan atas keterlibatan Amerika dan industri farmasi (Big Pharma) atas munculnya wabah tersebut.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dan kecurigaan itu semakin jelas setelah tgl 13 Maret lalu Presiden Donald Trump meluncurkan program 'Public-Private Partnership' untuk penanganan wabah Coronavirus dengan anggaran $50 miliar atau lebih dari 700 triliun rupiah. Trump menunjuk sendiri perusahaan-perusahaan swasta yang terlibat dalam proyek senilai ribuan triliunan itu. Namun, selain aspek keadilan proyek ini patut disorot karena faktor keamanan bagi warga negara karena dikhawatirkan akan melahirkan lembaga baru yang otoritarian dan mengubah Amerika menjadi negara polisi dengan pemilik modal sebagai pengendalinya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga pemerintahan ini yang diijinkan bekerjasama dalam penanganan kondisi darurat nasional harus diawasi dengan ketat atas peran mereka dalam situasi 'total lock-down' di Amerika. Kehancuran ekonomi tepat berada di depan kita, dengan menkambinghitamkan “virus” yang mungkin adalah sebuah simulasi," tulis Stephanie Sledge dalam artikel berjudul <i>'Look Who Gets to Make Billions off the Coronavirus'</i> di situs <i>Veterans Today,</i> Sabtu (21 Maret).</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Kita akan melihat 'shutdown' atas seluruh wilayah negara, busnis ditutup paksa, orang-orang panik, kebebasan dicopoti. Kasus apapun yang terjadi kita mungkin akan melihat pengambil-alihan secara total Konstitusi Amerikan," tambahnya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Di saat yang sama, kontrol produksi dan konsumsi berjalan seiring secara sempurna, yang merupakan bentuk totaliterisme. Sebuah kudeta terhadap Amerika telah dimulai, tambahnya lagi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Beberapa perusahaan swasta yang terlibat dalam program ini adalah Google, Walmart, Roche Pharma, Becton-Dickinson, Quest Diagnostics, Signify Health, LabCorp, LHC Group, dan Thermo-Fisher.<b>(ca)</b></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-41075921280953081532020-03-21T00:02:00.001-07:002020-03-21T00:02:49.294-07:00Ahmadinejad Desak PBB Selidiki Penanggungjawab Wabah Coronavirus<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiV0-WaChHOHKPDTtj1pDqESdJmOP7yzGjx3RMfRUUh-U2jZUT6b9NyGyLS_wld8Lt9CbQkgB3hg6trgsAp0-9dgkZuwuOxxaPXroZ-WZm-3zKeYiA27iLDalHFbtk7K90odogkQMn1wdB/s1600/ahmadinejad.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="178" data-original-width="283" height="251" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiV0-WaChHOHKPDTtj1pDqESdJmOP7yzGjx3RMfRUUh-U2jZUT6b9NyGyLS_wld8Lt9CbQkgB3hg6trgsAp0-9dgkZuwuOxxaPXroZ-WZm-3zKeYiA27iLDalHFbtk7K90odogkQMn1wdB/s400/ahmadinejad.jpg" width="400" /></a></div>
<span style="font-size: large;"><b>Indonesian Free Press --</b> "Saat ini telah jelas di mata masyarakat dunia bahwa coronavirus 2019 yang bermutasi dan cerdas adalah produk dari laboratorium, dan lebih jelas lagi, dibuat oleh pabrik-pabrik senjata biologi milik kekuatan-kekuatan dunia yang egemonik, sangat lebih anti-kemanusiaan, destruktif (suka menghancurkan) dan menakutkan daripada senjata-senjata anti-kemanusiaan lainnya seperti senjata nuklir, kimia dan Harp (senjata rekayasa cuaca)," demikian tulis mantan presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam suratnya kepada Sekjend PBB Antonio Guterres terkait dengan wabah coronavirus akhir-akhir ini.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Lebih jauh Ahmadinejad menulis kepada Sekjend PBB, "Anda diharapkan dengan sangat untuk mengutuk aksi anti-kemanusiaan oleh kekuatan jahat dunia yang telah melakukan perang biologi kepada negara-negara di dunia dengan tujuan untuk menguasai, serta tidak membiarkan para penjahat itu menjalankan kejahatan ekonomi dan politiknya dan kemudian menghindar dari hukuman oleh PBB."</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Keberadaan surat itu disembunyikan media-media global, namun berhasil diungkap oleh situs <i>Gospanews</i>, 17 Maret lalu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Saat ini, ketika kesadaran negara-negara di dunia telah muncul dan meningkatnya keinginan untuk bersatu dan bekerjasama bagi kebebasan, keadilan, digniti dan kesejahteraan, kemajuan dan kemakmuran, dominasi kekuatan-kekuatan jahat telah terisolir dan yakinlah bahwa kepercayaan mereka dengan senjata-senjata pemusnah massal itu serta kejahatan-kejahatan mereka tidak hanya menutup peluang mereka untuk mendapatkan keinginan mereka, namun juga mempercepat kehancuran mereka. Demi Allah"</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Atas masalah ini Ahmadinejad pun mendesk PBB untuk menggelar penyidikan terhadap wabah coronavirus, khususnya membongkar siapa perekayasa virus tersebut dan penyebarnya, dan kemudian menghukum mereka dengan mengatas namakan bangsa-bangsa di dunia.<b>(ca)</b></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-70093336739001523022020-03-20T11:20:00.002-07:002020-03-20T11:20:20.566-07:00Tidak Usah Panik Hingga Melarang Sholat Berjamaah<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNeA3zUjMme6f-nZMenoW-GW3lMGBxvbxVVpBk_eER_2Nat4Dx0QrmbrPUjjZsjnWPFKDwNF5n8DEEaj3pHMzKchLWTb4MMqtew_3lp7Tg13W2BHi6OmHeiIt1IOTuEG7teZyVNqxUTIAc/s1600/coronavirus+elder.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="667" data-original-width="1000" height="266" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiNeA3zUjMme6f-nZMenoW-GW3lMGBxvbxVVpBk_eER_2Nat4Dx0QrmbrPUjjZsjnWPFKDwNF5n8DEEaj3pHMzKchLWTb4MMqtew_3lp7Tg13W2BHi6OmHeiIt1IOTuEG7teZyVNqxUTIAc/s400/coronavirus+elder.jpg" width="400" /></a></div>
<b style="font-size: x-large;">Indonesian Free Press --</b><span style="font-size: large;"> Tingkat kematian coronavirus terlalu dibesar-besarkan. Demikian pernyataan John P.A. Ioannidis, Guru Besar Meta-Research Innovation Center Stanford University. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Ioannidis, yang jago di bidang kedokteran, biomedical data science, statistik, epidemiologi dan kesehatan masyarakat menyebut respon terhadap wabah coronavirus sebagai “a fiasco in the making” alias kesalahan yang disengaja karena 'kita' membuat keputusan terkait wabah tersebut berdasar “utterly unreliable” alias data yang salah. data. Akibatnya adalah segala langkah dan kebijakan yang diambil berdasar data itu telah 'severely overreacting', alias kesalahan parah yang terlalu dibesar-besarkan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Wabah saat ini, Covid-19, disebut-sebut sebagai wabah sekali dalam satu abad. Namun bisa juga disebut dengan satu bukti kesalahan dalam satu abad," tulis Ioannidis dalam publikasi ilmiah <i>STAT</i>, hari Selasa (17 Maret).</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut Ioannidis, sebagai akibatnya banyak kebijakan yang dilakukan di banyak negara seperti 'lockdown' dan 'social distance' menjadi langkah yang hanya membawa bencana tambahan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Karena sangat terbatasnya data yang diuji kita kehilangan mayoritas data infeksi dari Covid 19 dan itu membuat tingkat kematian yang dilaporkan WHO menjadi tidak berarti," tambahnya.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Kesalahannya, menurut Sang Profesor ada pada data yang diuji hanyalah pasien-pasien dengan tingkat keparahan yang tinggi atau dengan kata lain terjadi 'selection bias' atau bias pemilihan data. Ia kemudian membandingkan dengan satu situasi dimana satu populasi yang terbatas diuji data. Dalam hal ini ia mengambil contoh kasus pada kapal pesiar Diamond Princess.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Tingkat kematian di kapal ini adalah 1%, namun karena mayoritas penumpang adalah manusia lansia, ketika diproyeksikan ke dalam struktur usia dalam populasi (dalam hal ini struktur usia di Amerika) maka tingkat kematiannya menjadi 0.125% dengan derajat deviasi antara 0.025% dan 0.625% tergantung besarnya sampel. Dan ketika diproyeksikan ke dalam populasi (Amerika) angkanya menjadi 'hanya' 0,125%.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dengan risiko kematian (akibat Coronavirus) hanya 0,125% dari populasi, maka langkah 'lockdown', 'social distance' apalagi sampai dengan menutup tempat ibadah adalah tindakan bodoh.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Ini seperti seekor gajah yang diserang oleh seekor kucing. Takut oleh serangan itu si gajah melompat ke dalam jurang dan mati," tambah Sang Profesor.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Menurut Profesor, dengan tingkat kematian seperti di atas, flu biasa yang membunuh 8% orang-orang tua dalam perawatan tidak kalah mematikan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Fakta menarik juga diberikan oleh Jon Rappoport dalam tulisannya berjudul 'Italy coronavirus: new explosive information' di situs <i>No More Fake News</i>, 19 Maret lalu. Menurut Rappoport, berdasar data dari otoritas Italia, hampir seluruh korban tewas (99%) karena coronavirus di Italia menderita penyakit jantung, tekanan darah, diabetes dan penyakit bawaan lainnya. Dengan kata lain coronavirus hanya menjadi pemicu dan penyebab kematian sesungguhnya adalah penyakit bawaan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Selain itu, yang tidak kalah menarik, usia rata-rata mereka yang tewas itu adalah 79,5 tahun. Dengan kondisi itu, ketika seorang tua berpenyakitan harus menjalani perlakuan khusus coronaviarus, diisolasi dan sebagainya, hanya mempercepat kematian mereka.<b>(ca)</b></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-2492657640387030763.post-47229315920812223232020-03-19T05:49:00.000-07:002020-03-19T06:27:40.725-07:00Israhell Bunuh 10.000 Warga Palestina Sejak 2000<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkgnSr8czC50lZPz8ci17xsV0nK27oMFSb68zyJVnnMIlsanqhSqhAXwzEpWfcAhGRnV7NSGxOQDUC2UySS3DmEUwqe0QtJ3mIMoVbyrHA62zulZuUpysMmzt0ozswTvKqtuqEw_58sytC/s1600/palestinian+kid.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="610" data-original-width="960" height="406" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhkgnSr8czC50lZPz8ci17xsV0nK27oMFSb68zyJVnnMIlsanqhSqhAXwzEpWfcAhGRnV7NSGxOQDUC2UySS3DmEUwqe0QtJ3mIMoVbyrHA62zulZuUpysMmzt0ozswTvKqtuqEw_58sytC/s640/palestinian+kid.jpg" width="640" /></a></div>
<b style="font-size: x-large;">Indonesian Free Press --</b><span style="font-size: large;"> Israel telah membunuh 10.000 warga Palestina sejak tahun 2020. </span><span style="font-size: large;">Mohammed Hamayel (15 tahun) menjadi korban terakhir yang ditembak sniper Israeli </span><span style="font-size: large;">pada tanggal 11 Maret lalu.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Seperti dilaporkan <i>Americans Knew</i> tanggal yang sama, Hamayel ditembak di bagian </span><span style="font-size: large;">wajahnya oleh sniper Israel dengan peluru 'mekar', yaitu peluru yang pecah ujungnya </span><span style="font-size: large;">setelah menembus tubuh sasaranya dan menimbulkan luka yang hebat. Ia menjadi </span><span style="font-size: large;">warga Palestina ke 10 ribu yang dibunuh Israel sejak tahun 2000. </span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Insiden ini merupakan yang ketiga secara berurutan. Seperti dilaporkan media Israel <i>Haaretz </i>pada hari Senin (9 Maret) dan Selasa (10 Maret) dua remaja Palestina juga menjadi pembunuhan oleh aparat keamanan Israel. Kedua insiden terjadi di wilayah Issawiya, yang selama setahun terakhir menjadi ajang aksi kekerasan aparat Israel terhadap warga Palestina.</span><br />
<a name='more'></a><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Mohamed Atia (16 tahun) ditembak hari Senin saat sedang berdiri di halaman sekolah .....," tulis <i>Haaretz</i>.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Sementara remaja 10 tahun Fawzi Abid, ditembak hari Selasa saat sedang berdiri di atas balkon rumahnya.....," tambah <i>Haaretz </i>seperti dikutip <i>Middle East Monitor.</i></span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Dalam insiden yang menimpa Atia, beredar video yang menunjukkan beberapa polisi keluar dari kendaraan dan mendorong seorang penjaja makanan yang tengah melayani anak-anak di pintu gerbang sekolah. Seorang polisi kemudian menyusupkan senapannya di antara terali besi gerbang sekolah dan kemudian memuntahkan isi senapannya ke arah anak-anak yang sedang bermain di halaman.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">Polisi mengklaim penembakan itu dipicu oleh seorang anak yang melemparkan batu ke kendaraan polisi.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;"><i>Haaretz </i>menyebutkan bahwa sejumlah aksi kekerasan polisi di Issawiya meliputi penyerbuan harian ke perkampungan warga Palestina, patroli, penangkapan, mendirikan pos penjagaan hingga serangan sergapan.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">"Dalam beberapa tahun terakhir puluhan anak-anak terluka oleh peluru 'sponge-tipped' dan sebagian dari mereka kehilangan matanya," tulis <i>Haaretz </i>seraya menambahkan bahwa seorang diantaranya tewas oleh tembakan di kepala.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span>
<span style="font-size: large;">“Sejauh ini tidak seorang polisi pun yang dituntut ke pengadilan atas penggunaan ilegal peluru 'sponge-tipped',” tambah <i>Haaretz</i>.<b>(ca)</b></span>cahyono adihttp://www.blogger.com/profile/14852021272666712485noreply@blogger.com0