Saturday 6 August 2016

Perlawanan Terakhir Pemberontak-Terosis Suriah di Aleppo

Indonesian Free Press -- Saat ini pemberontak-teroris tengah berada dalam situasi krisis yang bisa berujung pada kahancuran total mereka di Suriah sekaligus mengubur mimpi zionis internasional untuk menjungkalkan Presiden Bashar al Assad.

Seperti dilaporkan Veterans Today, Rabu (3 Agustus), pasukan Suriah dengan dukungan serangan udara Rusia dan pasukan sekutu Suriah seperti Iran dan Hizbollah, tengah mengepung pemberontak di kantong pertahanan terakhir mereka di kota Aleppo. Media Lebanon As Safir menyebutkan kemajuan pasukan Suriah dalam pertempuran di Aleppo 'sangat mengesankan'.

"Kemenangan dalam pertempuran di Beni Zeid telah memberikan kesempatan nyata bagi penyelesaian konflik secara politik," tulis As Safir tentang pertempuran di kawasan Bani Zeid di Aleppo yang menjadi jalur suplai utama bagipara pemberontak di wilayah Aleppo, yang kini berhasil diputuskan oleh pasukan Suriah.

Pertempuran Beni Zeid, yang menjadi bagian dari kampanye militer Suriah selama 49 hari untuk menghancurkan pemberontak di Suriah berlangsung selama delapan jam, tanpa menghadapi perlawanan berarti dari kelompok al-Nusra Front dan kelompok-kelompok lainnya.

As Safir menyebut peran penting Rusia serta kelihaian Pasukan Macan di bawah komando Mayjend Suheil al-Hassan. Pada 10 Juni Pasukan Macan Suriah berhasil memutus jalur suplai dari Turki ke Aleppo dan merampas sejumlah besar senjata dan menewaskan ratusan pemberontak.

"Ribuan militan terjebak dan tewas, menurut sumber-sumber Suriah jumlahnya mencapai lima ribuan militan,” tulis media Lebanon itu seraya menambahkan bahwa kelompok Harakat Nour al-Din al-Zenki, salah satu kelompok pemberontak terbesar di Aleppo, kehilangan 2/3 dari 8.000 anggotanya akibat serangan tersebut.

“Kemenangan di Mallah Farms dan Beni Zeid telah menunjukkan perubahan sangat mengejutkan dari kemampuan serangan pasukan Suriah,” tulis media tersebut lagi.

Pada hari Minggu lalu (31 Juli) kelompok al-Nusra Front dan Ahrar al-Sham berhasil merebut sebagian wilayah di selatan Aleppo, namun pada hari Selasa (2 Agustus), mengusir mereka dari dua wilayah perbukitan dan dua desa di selatan Aleppo.

Sebagai aksi balas dendam para teroris memborbardir wilayah pemukiman yang dikuasai pemerintah di Aleppo, menewaskan lebih dari 40 dalam empat hari terakhir.

Akhir pekan lalu Rusia dan Suriah melanjutkan operasi kemanusiaan untuk menyelamatkan ribuan warga sipil yang terjebak di Aleppo, meski sebuah helikopter Rusia ditembak jatuh oleh pemberontak dan menewaskan 5 personil militer Rusia yang terlibat dalam operasi kemanusiaan itu.

Pada hari Kamis (4 Agustus), Veterans Today melaporkan bahwa pemberontak mengalami kegagalan dalam upaya terakhir mereka untuk membuka kepungan pasukan Suriah di Aleppo.

"Sejumlah laporan menyebutkan bahwa lebih dari 380 anggota Jaish al Fateh dan Fatah Halab termasuk 11 komandan mereka, telah tewas dalam pertempuran sejak pemberontak melancarkan offensif 5 hari yang lalu," tulis Veterans Today.

Pemberontak juga kehilangan 11 kendaraan militer, 2 ruang komando, dan pusat komando di Saraqeb. Secara keseluruhan lebih dari 30 komandan pemberontak dari berbagai kelompok militan telah tewas dalam pertempuran beberapa hari terakhir di Aleppo. Sementara jumlah pemberontak yang terlibat dalam pertempuran mencapai 9.000 orang. Jumlah terbesar para pemberontak diakibatkan oleh serangan udara bersama Rusia dan Suriah di wilayah selatan dan barat Aleppo.

Pada 3 Agustus 3 konvoi logistik pemberontak dihancurkan oleh pesawat-pesawat Rusia di dekat Atareb. Laporan-laporan terbaru menyebutkan pemberontak menghentikan operasi militer bersama untuk membuka kepungan pasukan Suriah dan merencanakan operasi baru, setelah kegagalan itu.

Pada saat yang bersamaan, upaya para pemberontak untuk mendobrak pertahanan pasukan pemerintah yang terkepung di kota Deir Ezzor, juga mengalami kegagalan. Dalam sejumlah pertempuran di kawasan Al-Rawad, RS Jantung, dan Hotel Furat pada hari Selasa (2 Agustus) sekitar 40 pemberontak tewas di tangan pasukan Suriah. Sehari kemudian sekitar 20 pemberontak tewas dalam pertempuran, demikian Veterans Today melaporkan.(ca)

1 comment:

Anonymous said...

alhamdulillah..hancurlah agenda zionis yg didukung wahabi, termasuk para wahabi di indonesia juga turut serta mendukung agenda zionis menghancurkan suriah dan memecah-belah muslim