Indonesian Free Press -- Rusia dikabarkan telah menggelar pertemuan diam-diam antara Amerika dengan Suriah. Pertemuan digelar tepat sebelum Presiden Vladimir Putin menerima kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Kantor berita Veterans Today melaporkan, Ahad (31 Juli) lalu.
Diduga pertemuan itu menghasilkan kesepakatan komprehensif tentang konflik Suriah dan Irak, termasuk kesepakatan tentang status Dataran Golan yang diduduki Israel sejak 1967.
"Seperti saya laporkan baru-baru ini, banyak dari kalangan inteligen, khususnya di wilayah Timur Tengah, yang memastikan telah terjadinya kesepakatan diam-diam antara Rusia dan Amerika terkait dengan konflik Suriah dan Irak," tulis editor Veterans Today dalam laporan itu.
Dalam laporan itu disebutkan bahwa pertemuan rahasia antara Presiden Putin dengan wakil pejabat Suriah dan Amerika digelar di Moskow, awal Juni lalu, atau beberapa hari sebelum pertemuan antara Putin dengan Netanyahu.
Pertemuan tersebut juga dilaporkan oleh media Israel, The Jerussalem Post dengan judul "Report: Assad and Putin held secret meeting, discussed Israel", juga oleh media Lebanon Al-Joumhouria, hari Kamis lalu (28 Juli).
Media Lebanon ini menyebutkan bahwa Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan menjadi bagian dari kesepakatan komprehensif ini, saat ia bertemu dengan Presiden Putin di Moskow, pada 9 Agustus nanti.
Terkait dengan kesepakatan itu, pada hari Kamis lalu Presiden Assad telah mengeluarkan dekrit pemberian amnesti kepada para pemberontak yang menyerahkan senjata mereka kepada pemerintah.
Pada saat bersamaan, sejumlah media massa menyebutkan bahwa Amerika pada akhirnya setuju untuk mempertahankan Presiden Assad.(ca)
1 comment:
"Amerika pada akhirnya setuju untuk mempertahankan Presiden Assad " ini yg hrs diamini Eropa dan diinginkn dunia
Post a Comment