Saturday 24 December 2016

Keajaiban Tuhan Bernama Yaman

Indonesian Free Press -- Kalian yang berteriak-teriak 'Hancurkan Bashar al Assad!' karena tuduhan palsu tentang kekejamannya, dan diam membisu atas apa yang terjadi di Yaman, kalian adalah para penjahat dan pengkhianat!

Lihatlah kehancuran yang terjadi di Yaman karena serangan koalisi pimpinan Saudi Arabia ke negerinya Ratu Balqis (Sheba) yang dicintai Allah dan Rosul-Nya itu.

5.183 perusahaan bisnis
254 pabrik
641 gudang makanan
476 truk dan kendaraan pengangkut
515 pasar dan shopping centers
294 pompa minyak dan gas
216 truk tanki dan kendaraan pengangkut migas
1376 ladang pertanian
1553 fasilitas pemerintah
719 sekolah dan pusat pendidikan
675 masjid
263 rumah sakit dan klinik
202 tempat tujuan wisata (termasuk cagar-cagar budaya UNICEF)

Kerugian jiwa tentu jauh lebih besar nilainya. Ribuan warga sipil tak berdosa tewas, sebagian besar wanita dan anak-anak. Puluhan ribu lainnya luka-luka. Laporan PBB seperti dikutip oleh The Guardian pada 16 September 2016 lalu menyebutkan bahwa jumlah korban sipil yang tewas mencapai 3,799 jiwa.

Dan inilah salah satu peristiwa paling keji selama penyerbuan Saudi Cs terhadap Yaman. Pada tanggal 8 Oktober lalu ribuan orang berkumpul dalam sebuah gedung pertemuan umum di Sana'a untuk memberikan penghormatan terakhir kepada seorang tokoh masyarakat yang meninggal. Tiba-tiba saja dua bom buatan Amerika yang dijatuhkan dari langit oleh pesawat-pesawat buatan Amerika milik Saudi, menghantam gedung itu. Ratusan orang tewas seketika dan lebih banyak lagi yang terluka.

Ini adalah salah satu peristiwa pembantaian paling keji dalam peradaban modern. Namun dunia seolah-olah bungkam. Dewan Keamanan PBB bakan membatalkan kutukan kepada Saudi Arabia atas tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan itu.

Selama hampir dua tahun Saudi Arabia, salah satu negara paling kaya di dunia, menghancurkan Yaman, salah satu negara Muslim paling miskin di dunia. Sekitar 300.000 serangan udara dan blokade laut ditambah infasi darat dilakukan pasukan koalisi Saudi Arabia.

Akibatnya, di Yaman tidak ada lagi penerbangan, tidak ada lagi kantor-kantor kedutaan asing, tidak ada listrik, perdagangan, tidak ada uang, dan tidak ada tanda-tanda pemulihan sama sekali.

Mantan presiden, boneka Saudi Arabia dan zionis internasional, Mansour Hadi, telah mengundurkan diri dan melarikan diri dari negeri itu pada tahun 2014 lalu. Namun zionis internasional berusaha keras untuk mengembalikan kekuasaannya. Di sebuah hotel mewah di Riyadh Saudi, Hadi masih mengeluarkan perintah-perintah kepresidenan.

Pada bulan September tahun lalu ia mengalurkan Inpres pemindahan bank sentral dari Sana'a ke Aden. Ini menambah penderitaan mayoritas warga Yaman yang berada wilayah utara yang dikuasai milisi anti Mansour Hadi-Saudi Arabia, karena selain harus menerima pemboman-pemboman Saudi, kini tidak ada lagi uang untuk melakukan pembayaran. Sebelumnya, sebagian besar pendapatan negara dari migas, pendapatan dari pelabuhan-pelabuhan dan bea-cukai telah dikuasai oleh pendukung-pendukung Hadi.

Sebuah ironi dan standar ganda yang sangat aneh. Jika di Suriah zionis internasional menghancurkan seluruh negeri untuk menyingkirkan seorang pemimpin yang dibencinya. Di Yaman, zionis internasional menghancurkan seluruh negeri untuk mendudukkan diktator yang dicintainya.


Suatu Anomali
Menurut semua pakar dan pengamat politik dan militer, Saudi Arabia telah menghabiskan ratusan miliar dollar sejak memulai aksinya di Yaman pada Maret 2015 lalu. Menurut Foreign Policy Magazine angkanya bahkan mencapai $2,17 Triliun, atau lebih dari Rp25.000 Triliun.

Jumlah tersebut tentu sangatlah besar, bankan bagi negara sekaya Saudi Arabia. Tidak berlebihan jika Saudi harus menurunkan gaji seluruh pegawai pemerintah hingga 20%. Namun itu belum bisa menghilangkan ancaman kebangkrutan pemerintah Saudi. Sejumlah pakar memperkirakan, Saudi Arabia akan bangkrut dalam 4-5 tahun ke depan.

Dan jauh sebelum itu, regim kerajaan Saudi Arabia mungkin akan tumbang karena perang saudara. Semua orang mengetahui bahwa persaingan antara Putra Mahkota dan Deputi Putra Mahkota Saudi Arabia sangatlah sengit, sementara Sang Raja dalam kondisi sekarat. Ditambah ketidak puasan publik karena krisis ekonomi akibat perang di Yaman dan merosotnya harga minyak dunia, kehancuran pemerintahan Saudi hampir tidak bisa dihindari.

Pada saat yang sama, Yaman justru tetap bertahan meski telah dihancurkan sehancur-hancurnya. Dan semangat untuk bertahan serta harapan untuk memperbaiki keadaan ditambah dendam kesumat untuk membalas kepada Saudi Arabia dan koalisinya memberikan bangsa Yaman harapan besar untuk tetap hidup. Keajaiban ini adalah seperti keajaiban Palestina yang tetap bertahan setelah selama 60 tahun ditindas oleh Israel.

Bangsa-bangsa lain, selain Yaman dan Palestina, sudah hancur lebur dan hanya meninggalkan bekas-bekasnya, setelah mengalami penghancuran seperti itu. Ini semua adalah karena Allah hendak memuliakan mereka di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Insya Allah.

Anda yang masih berteriak-teriak mengutuk Bashar al Assad namun membisu dengan kekejaman Saudi di Yaman, siapapun Anda, Anda telah berbuat kesalahan besar.(ca)

1 comment:

kasamago said...

Smg Allah menurunkan Azab ny bgi para penghancur Yaman..

Tetap berjuang rakyat Yaman, Kebenaran pasti menang