Thursday 22 December 2016

Rudolph Giuliani Mengkonfirmasi 'PizzaGate'

Indonesian Free Press -- Fenomena kemenangan Donald Trump dalam pilpres Amerika bulan November lalu mendapatkan respon berbeda di antara para pengamat teori konspirasi. Sebagian dari mereka menganggap kemenangan Trump sebagai hal yang wajar sebagai bentuk perlawanan rakyat Amerika terhadap regim neokonservatisme-neoliberalisme. Namun, sebagian dari lainnya, seperti situs Veterans Today, menganggap Trump sebagai wayang dari zionisme Yahudi-Israel yang kemenangannya diperoleh melalui rekayasa dan 'konspirasi tingkat tinggi'.

Blog ini dari awal menganggap bahwa kemenangan Trump sebagai hasil dari konspirasi tingkat tertinggi kelompok zionis yahudi penyembah dajjal. Kelompok super-elit ini berada di atas dua kelompok sub-ordinasi mereka yang masing-masing berada di belakang Hillary Clinton dan kelompok lainnya di belakang Donald Trump. Kedua kelompok tersebut bersaing secara sengit, namun pemenangnya tetap berada di tangan super-elit seperti keluarga Rothchild dan Rockefeller.

Ini adalah seperti 'fenomena' persaingan antara orang-orang yahudi Sephardim Inggris-Perancis melawan yahudi Ashkenazi Jerman memperebutkan jalur perdagangan Eropa-Timur Tengah yang memicu Perang Krim, Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Atau seperti persaingan antara kelompok komunis pro-Stalin melawan komunis pro-Trotsky di Rusia paska kematian pemimpin komunis Lenin. Trotsky yang berorientasi internasionalisme komunis harus kalah melawan Stalin yang lebih nasionalis dan hidupnya berakhir tragis, tewas dipacul oleh agen-agen Stalin di Mexico, setelah sebelumnya gagal mendapatkan perlindungan para 'super-elit' di New York, yang takut kedok komunisme sebagai alat kepentingan zionis yahudi terbongkar dengan keberadaan Trotsky di Amerika.

Berkaitan dengan hal itu, Rudy Giuliani, mantan Walikota New York yang dikenal sebagai pendukung kuat Donald Trump, tengah terlibat pertikaian sengit dengan para pendukung Hillary Clinton yang terekspos dengan kicauan-kicauan tajam Rudy di akun Twitter pribadinya perihal skandal PizzaGate yang melibatkan Hillary dan orang-orang dekatnya.

"James Alefantis adalah pemerkosa dan pembunuh anak-anak. Mereka telah membunuhi banyak anak-anak. Ia dilindungi oleh W.H.(Gedung Putih; IFP), CIA, DHS (Department of HOmeland Security; IFP) & media," demikian salah satu kicauan Rudy yang menghebohkan.

"Srigala-srigala menjaga kandang ayam di Amber Alert, DHS & unit-unit perdagangan anak di pemerintahan. Mereka memperkosa, mensodomi, membunuhi dan mengkonsumsi (kanibalisme) anak-anak," kicauan lainnya lagi.

"PizzaGate adalah nyata. Washington D.C. adalah pusat dari lingkaran pedophilia dunia. Mereka yang mencoba mengalihkan perhatian dan menolak cerita ini adalah para pelaku pedofilia."

Ia juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa nyawanya telah terancam karena kicauan-kicauannya tersebut:

"Seluruh pemerintahan dipenuhi oleh para kriminal, pemerkosa dan pembunuh anak-anak. Saya berbicara lantang sekarang dan hodup saya mungkin tidak lama lagi."

"Saya sudah melihat mayat-mayat anak-anak yang diperkosa dan disodomi itu, banyak di antaranya diculik di Virginia. Operasi menutup-nutupi kasus ini dilakukan hingga ke level tertinggi di Washington D.C. Saya telah menerima sejumlah ancaman dan setelah berbicara (tentang PizzaGate) baru-baru ini saya menerima dua telepon yang mengganggu. Saya mohon doa-doanya."

Ia juga mengaku pernah menjadi bagian dari para kriminal itu untuk mengikuti ambisinya menjadi Walikota New York. IFP mencatat, inisiasi yang dijalani Rudy untuk menjadi bagian dari kelompok elit adalah berdandan dan bertingkah seperti perempuan di sebuah klub. Hal yang sama dilakukan oleh Charles Bronson bos Virginia dan Tony Fernandez bos Air Asia.(ca)



Catatan: Tentang kasus PizzaGate mudah-mudahan bisa ditulis lebih lengkap dalam postingan-postingan mendatang.

1 comment:

Unknown said...

kasus PizzaGate mohon di update lagi admin , sangat menarik