Wednesday, 29 April 2009
Yahudi Hitam & Keluarga Obama
Sehari sebelum pelantikan Barack Obama sebagai presiden Amerika, Rabbi Capers Funnye, seorang yahudi berkulit hitam, mengadakan peringatan Martin Luther King Day di Stephen Wise Free Synagogue, New York bersama sekitar 700 orang yahudi, sebagian berkulit hitam.
Funnye, pendeta ketua dari Beth Shalom B'nai Zaken Ethiopian Hebrew Congregation di Chicago, salah satu sinagog kulit hitam terbesar di Amerika, menjadi pengkotbah malam itu. Dalam kutbahnya ia menyebutkan peranan dua orang kulit hitam Amerika, yaitu Martin Luther King Jr dan Barack Obama. King adalah seorang pahlawan di mata Funnye. Sedang Obama, adalah keluarganya karena Funnye adalah sepupu dari Michelle, istri Barack Obama.
Kakek Michele dari pihak ayah adalah kakak dari ibu Funnye. Namun Obama selalu merahasiakan itu. Ia tidak pernah menyebutkan soal Funnye selama masa kampanye pemilihan presiden meski banyak orang pada awalnya meragukan komitmen Obama terhadap Israel. Funnye mengatakan ia tidak pernah dilibatkan dalam kampanye Obama. Tapi ia memberikan sumbangan bagi dana kampanye saudara iparnya itu. “Saya sangat senang dan bangga atas apa yang telah mereka raih sejauh ini,” kata rabbi 56 tahun ini kepada Associated Press.
Saat masih kecil, Funnye dan keluarga Michele Obama saling mengunjungi hampir saban bulan. Ibu Funnye dan ayah Michele yang usianya sebaya mempunyai hubungan baik. Mereka tidak pernah bertemu lagi sejak Funnye menghadiri pernikahan Michele pada 1992. Keduanya baru berjumpa lagi sepuluh tahun lalu ketika Funnye bekerja di sebuah organisasi sosial dekat Universitas Chicago, tempat Michele bekerja. Funnye mengaku sempat bertemu Obama sebelum menikah dengan Michele. “Ia sangat perhatian, sedikit kurus, dan amat tulus,” ujarnya. Ia kadang melihat Obama di acara keluarga. Namun kandidat presiden kulit hitam pertama Amerika itu tidak pernah datang ke sinagog Beth Shalom B’nai Zaken yang dipimpin Funnye. Menurut juru bicara Michele, Katie McCormick Lelyveld, Obama tidak mempublikasikan hubungannya dengan Funnye lantaran menghormati rahasia keluarga besarnya. Surat kabar Yahudi, The Forward, yang pertama kali menulis soal itu. “Itu sangat mengejutkan saya,” kata Ira Forman, direktur eksekutif Dewan Demokrat Yahudi Nasional.
Mary, sang istri dari Funnye, menggoyangkan kakinya sesuai iringan musik religi dan tersenyum dalam ketegangan. "Mary telah menjadi istri seorang rabi cukup lama. Namun sebenarnya ia ingin berada di Washington (tempat Obama akan dilantik sebagai presiden), bukan New York. Anda tidak dapat menyalahkannya," komentar Funnye.
Yah, suami istri Funnye termasuk dalam daftar undangan pesta pelantikan Barack Obama yang diadakan keesokan harinya. Di antara acara yang akan mereka ikuti adalah menghadiri acara khusus makan malam bersama keluarga dan para penasihat dekat presiden. Saudara laki-laki Mary, Frank White Jr, seorang pengusaha yang berperan sebagai tim sukses Obama, juga diundang. Boleh dikatakan, malam pelantikan Obama juga menjadi malam reuni keluarga Funnye.
Namun bagaimana pun malam dimana Funnye berkhotbah di New York merupakan malam yang sangat monumental baginya. Untuk pertama kalinya dalam kariernya sebagai rabbi sejak tahun 1985, Funnye diundang untuk berkhotbah di sinagog terbesar di New York.
Beberapa pendata utama Kristen telah diundang untuk berkhotbah di sinagog tersebut sebagai bentuk kampanye ecumenisme dan harmoni rasial. Namun seorang rabbi kulit hitam, itu belum pernah terjadi sebelumnya. Kebanyakan orang yahudi putih memandang yahudi hitam sebagai "najis" atau "bi'dah". Di Israel sendiri orang-orang yahudi hitam dari Afrika (disebut kaum Falasha, konon keturunan Ratu Saba), diperlakukan sebagai warga kelas dua.
Perkenalan awal Funnye dengan dunia yahudi terjadi saat bekerja magang di Chicago dalam masa kuliahnya. Beberapa temannya memperkenalkannya dengan Rabi Robert Devine, pemimpin agama di the House of Israel Congregation. Devine mengkhotbahi Funnye bahwa orang-orang kuliht hitam Afrika adalah keturunan yahudi. Bahkan, kata Devine, Jesus adalah seorang kulit hitam. Khutbah itu mengesankan Funnye hingga ia tertarik untuk menjadi pengikut yahudi dan dibabtis di sebuah kolam renang umum.
Tentang berapa jumlah orang yahudi kulit hitam di Amerika, terdapat berbagai pendapat yang berbeda, tergantung siapa yang menghitung dan kriteria apa yang dipakai. Ada orang yahudi yang terlahir berkulit hitam: anak-anak kulit hitam yang diadopsi oleh keluarga yahudi putih, atau anak hasil kawin campur (sebagaimana Barack Obama). Seorang yang lahir dari ibu yang berdarah yahudi otomatis dianggap sebagai orang yahudi dan otomatis dianggap sebagai warga negara Israel, karena dalam hal ini yahudi mengakui garis ibu (maternal). Namun secara umum diperkirakan jumlah yahudi hitam hanya sekitar 2% dari seluruh penduduk keturunan yahudi di Amerika.
Orang-orang yahudi hitam yang merupakan keturunan yahudi putih dengan kulit hitam telah tercatat ada di Amerika sejak awal abad 19. Di antara mereka adalah Julia Ann Isaacs, putri dari yahudi putih David Isaacs dan seorang wanita kulit hitam Nancy Ann West. Pada tahun 1832 Julia menikah dengan Eston Heming, putra dari pasangan Sally Hemings dan Thomas Jefferson, presiden Amerika. Yang lainnya adalah Francis Cardozo, seorang menteri negara bagian South Carolina. Namun pada masa itu kebanyakan dari mereka menyembunyikan ke-yahudi-annya.
Yahudi hitam sebagai sebuah identitas aliran kepercayaan mulai terbentuk di Amerika sejak tahun 1896, tepatnya di kota Lawrence, Kansas. Saat itu William Saunders Crowdy mendirikan gereja kulit hitam Church of God and Saints of Christ, dimana ia mengajarkan orang kulit hitam adalah keturunan asli dari "10 suku Israel yang hilang". Salah satu alasannya adalah Musa, sebagaimana disebut dalam Bibel, menikah dengan wanita berkulit hitam. Selain itu alasan lain sebagaimana disebutkan dalam Bibel adalah perkawinan Solomon (Sulaiman) dengan ratu Sheba dari Ethiopia.
Jemaah Crowdy menjalankan semua ibadah yahudi seperti sunat di masa bayi, "nyepi" di hari Sabbath (Sabtu), merayakan Passover (hari raya memperingati lepasnya kaum Yahudi dari penindasan Firaun), Purim (hari raya memperingati lepasnya kaum yahudi dari penindasan bangsa Parsi) dan lain-lain. Namun berbeda dengan keum yahudi lainnya, Crowdy juga memuja Jesus.
Pada hari pelantikan Barack Obama, Capers dan Mary Funnye berkendaraan ke Washington dari New York. Sesampai di Washington mereka bergabung dengan keluarga Obama mengikuti acara sepanjang hari. Pada saat itu ia bersama-sama dengan keluarga Obama dari Kenya seperti nenek Obama, keponakan Obama serta saudara-saudara tiri Obama.
Selain aktif di Amerika, Funnye juga memiliki jemaah yahudi hitam di Nigeria, terutama di kalangan suku Ibos. Sinagog Funnye di Chicago memiliki "sister synagogue" di Nigeria dan itu membuat Funnye sering mondari-mandir ke sana. Secara praktis bahkan dapat dikatakan Funnye adalah kepala pendeta yahudi di Nigeria.
Bagi seseorang yang menyandang status keluarga presiden, status sosial Funnye tentu saja berubah drastis. Sebuah organisasi sosial Perancis baru-baru ini menerbangkan Funnye ke Paris untuk memperingati Marthin Luther King. Ia juga mendapat banyak undangan untuk berkhotbah di berbagai sinagog di Amerika dan mancanegara.
Keterangan gambar: Barack Obama sedang beribadah di Tembok Ratapan, Jerussalem.
No comments:
Post a Comment