Wednesday, 13 May 2009

Hari Ibu Amerika = Meniduri Ibu


Menyambut hari ibu Amerika (Mother's Day) sebuah acara populer stasion televisi NBC "Saturday Night Live" mempersembahkan sebuah "hadiah spesial" untuk kaum ibu berupa siaran video musikal berjudul "Mother Love". Video musikal ini diperankan oleh penyanyi pop Justin Timberlake dan aktor Adam Samberg, plus dua artis veteran Susan Sarandon dan Patricia Clarkson. Video ini menggambarkan keinginan dua orang anak laki-laki (Justin dan Adam) untuk saling memberi hadiah spesial Hari Ibu kepada masing-masing ibu mereka, berupa hubungan sek.

Lirik dalam lagu "Mother Love" adalah: "Karena ayah yang telah lama meninggal --- kita harus saling menyetubuhi ibu kita. Aku tidak sabar untuk menyetubuhi ibumu. Saya merasa terhormat untuk menjadi ayah tirimu. ... Karena setiap ibu membutuhkan malamnya seorang ibu. Jika melakukannya dianggap salah, saya tidak ingin menjadi benar."

Ini adalah salah satu bentuk "kampanye terselubung seks bebas tingkat lanjut" yang mencuci otak umat manusia, terutama di barat, dan dalam taraf lebih rendah di negara-negara Islam termasuk Indonesia. Semua ini dilakukan oleh "penguasa belakang layar" untuk menghancurkan tatanan lama untuk digantikan dengan "tata dunia baru" dimana para "penguasa belakang layar" tidak lagi perlu bersembunyi di belakang layar. Langsung ke pokok persoalan, para penguasa baru itu adalah orang-orang yahudi ashkenazi (yahudi-kazhar) penguasa ekonomi-sosial-politik global.

SNL (Saturday Night Live) diproduseri oleh Lorne Michaels (nama yahudinya Lorne David Lipowitz) sejak tahun 1975. Acaranya, paralel dengan berbagai acara televisi dan terutama film-film Hollywood, secara intensif mengkampanyekan seks bebas dan berhasil mengubah negara-negara barat yang kristiani yang konservatif menjadi negara-negara seks bebas. Kini kampanye "pengrusakan moral masyarakat" ini telah mencapai tahap lanjut: homoseksual (sek sesama jenis) incest (sek sesama anggota keluarga), beastenity (sek dengan binatang) dan segala bentuk penyimpangan seks lainnya.

Saya ingat sekitar tahun lalu sebuah stasiun televisi nasional menayangkan miniseri berjudul "Gossip Girl". Film ini sangat jelas mengkampanyekan seks bebas dan narkoba di kalangan anak sekolah. Demikian fulgarnya sampai bahkan di Amerika sendiri film ini menjadi sorotan negatif. Salah satu bentuk promosinya (di Amerika) adalah poster-poster bergambar dua orang tengah bersetubuh dengan sebuah tulisan kapital "OMFG (Oh My Fu--ed) God", satu bentuk ekspresi orgasme. Untungnya film ini jeblok di Amerika sehingga para pelajar Indonesia (untuk sementara) terbebas dari kampanye seks bebas.


Sek sebagai senjata penghancur tatanan sosial

Masyarakat barat telah cukup lama diperintah secara diam-diam oleh sekelompok yahudi kazhar penyembah berhala yang tergabung dalam kelompok rahasia Illuminati. Mereka bukan yahudi pewaris nilai-nilai agama yang diajarkan oleh Ibrahim, Musa, Daud, Sulaiman, Jeremiah, Zakharia, Yahya (Johannes Pembabtis) maupun Isa (Yesus). Mereka adalah keturunan yahudi parisi dan saduki penyembah berhala yang berasimilasi dengan orang-orang kazhar dari Kaukasus. Leluhur mereka adalah kaum penentang para nabi yang bahkan telah membunuh dengan keji sebagian dari para nabi tersebut di atas.

Misi illuminati adalah menggantikan masyarakat penyembah tuhan dengan masyarakat baru penyembah setan. Setelah peperangan-peperangan dan krisis finansial yang membuat mereka semakin berkuasa secara ekonomi dan politik, mereka mengkampanyekan seks bebas untuk membuat mereka berkuasa secara sosial. Ada satu benang merah antara SNL dengan tindakan penyiksaan dan pelecehan seksual yang dilakukan tentara Amerika di Irak. Mereka sengaja dilakukan secara sistematis untuk menghancurkan tatanan sosial.

Sek membuat impoten masyarakat secara politik. Jika masyarakat telah terobsesi dengan seks bebas, mereka tidak lagi peduli dengan keluarga dan masyarakat sekitarnya. Mereka tidak lagi peduli dengan nilai-nilai agama dan sosial. Mereka juga tidak peduli siapa yang menjadi penguasa dan bagaimana penguasa mengatur mereka.

Aldous Huxley, seorang penulis mengatakan, "Jika kebebasan politik dan ekonomi menghilang, kebebasan seks meningkat sebagai kompensasinya."

Budaya barat adalah sebuah produk operasi psikologi yang dilakukan illuminati melalui dunia pendidikan dan media massa yang dikendalikan mereka. "Revolusi sek" yang gencar dilancarkan sejak tahun 1960-an telah menghancurkan tatanan sosial dan memperbudak masyarakat. Tahun 1950-an masyarakat Amerika masih memandang risih orang berpakaian bikini di pantai. Kini hampir tidak ada pesta anak-anak muda yang tidak diselingi dengan seks bebas. Masyarakat dicuci otaknya dengan film-film dan lagu-lagu cinta/sek yang tak tiada henti. Masyarakat dibiasakan untuk menerima bentuk-bentuk penyimpangan sek seperti homoseksual. Para penderita kelainan sek justru dipromosikan menjadi idola, artis, aktor dan selebritis terkenal (di Indonesia seperti Dorce, Olga, dll).

Pada tgl 11 Mei lalu majalah besar The New Yorker, melakukan review atas sosok Helen Gurley Brown yang telah menyarankan para wanita untuk mendapatkan seks di luar pernikahan. Seorang pembaca menulis dalam reviewnya: "In everything Brown has written or edited, she has promoted the message that sex is great, and that one should get as much of it as possible. (Ditto for money.) Just about everyone knows this and has always known it but in Brown's youth, few women would admit it..."

Dalam dunia modern yang dibentuk oleh illuminati, sek adalah hal terpenting. Semua trend-trend sosial adalah buatan. Kenyataan sosial adalah rekayasa.

No comments:

Post a Comment