Wednesday, 16 February 2011
Iran Segera Luncurkan Beberapa Satelit
Iran sampai saat ini adalah satu-satunya negara Islam yang telah meluncurkan sendiri setelit buatannya ke luar angkasa. Dan karena teknologi luar angkasa sampai saat ini dianggap sebagai teknologi yang paling rumit dan canggih, bisa dikatakan Iran adalah negara Islam paling maju.
Menurut kantor berita AFP saat ini Iran tengah merencanakan untuk meluncurkan beberapa satelit buatannya ke luar angkasa yang direncanakan pada bulan Maret 2012, menyusul keberhasilan uji coba pelucuran satelit yang dilakukan pada bulan Februari 2009 dengan menggunakan roket Safir-2. Hal itu disampaikan oleh Presiden Ahmadinejad dalam peringatan ulang tahun Revolusi Iran tgl 11 Februari lalu di Teheran. Setiap tahun Iran menggunakan momen peringatan Hari Revolusi sebagai "batu penanda" kemajuan teknologinya.
"Saya harap mulai akhir tahun ini hingga Maret 2012 serta bulan-bulan berikutnya kita akan menyaksikan beberapa peluncuran satelit buatan kita sendiri," kata Ahmadinejad sekaligus memperkenalkan empat prototip baru satelit Iran.
Keempat prototip satelit tersebut adalah Rasad, Fajr, Zafar dan Amir Kabir-1. Selain itu Ahmadinejad juga memperkenalkan prototip roket pembawa satelit Safir-B1. Sampai saat ini Iran memang belum mengoperasikan satelit buatannya sendiri, namun dengan pernyataan Ahmadinejad harapan tersebut sepertinya akan segera dipenuhi.
Pada bulan Februari 2009 Iran sukses meluncurkan satelit ujicoba Omid (Harapan) menggunakan roket Safir-2 buatan sendiri. Setahun kemudian, Februari 2010, Iran sukses meluncurkan roket Kavoshgar-3 berisi kapsul ke ruang angkasa yang berisi beberapa binatang percobaan seperti kura-kura, tikus dan cacing. Inilah peluncuran mahluk hidup pertama ke ruang angkasa yang dilakukan negara Islam.
Satelit Fajr yang diperkenalkan Ahmadinejad tersebut di atas adalah satelit mata-mata yang dirancang oleh departemen pertahanan, sementara Amir Kabir-1 yang tidak disebutkan fungsi detilnya dibuat oleh Amir Kabir University, Teheran. Di sisi lain satelit Rasad dibuat oleh Malek Ashtar University, Teheran yang memiliki hubungan kerjasama dengan Tentara Pengawal Revolusi. Adapun satelit Zafar masih dirahasiakan perancangnya. Media-media massa Iran minggu lalu melaporkan bahwa roket Safir-B1 bisa membawa satelit seberat 50 kg ke orbit ellips setinggi 300-450 km dari permukaan bumi.
Kemajuan teknologi roket dan luar angkasa Iran telah menjadi sorotan masyarakat internasional akhir-akhir. Apalagi kalau bukan isu pengembangan nuklir. Percobaan nuklir yang kini gencar dilakukan Iran ditambah kemajuan teknologi roket dan satelit adalah kombinasi yang sempurna untuk menciptakan rudal nuklir. Namun Iran berkukuh bahwa percobaan nuklirnya adalah untuk tujuan damai di bawah pengawasan lembaga nuklir PBB.
Kemajuan-kemajuan lainnya
Dalam setahun terakhir kita menyaksikan satu demi satu pencapaian teknologi sipil dan militer Iran yang mengagumkan. Dalam seminggu terakhir kita juga melihat dua kemajuan teknologi militer yang luar biasa, yaitu radar jarak jauh yang diperkenalkan ke publik tgl 12 Februari dan rudal anti kapal yang diperkenalkan tgl 7 Februari.
Pada tgl 12 Februari lalu Brigjen Hamid Arzhangi wakil komandan pangkalan udara Khatam al-Anbiya mempublikasikan dua radar pertahanan udara baru yang masing-masing berdaya jangkau 1.000 km dan 3.000 km. Menurut Arzhagi antena kedua radar tersebut telah dipasang dan sistem keseluruhan akan segera terpasang. Arzhangi juga mengungkapkan sistem monitor baru yang memungkinkan transfer data dari inteligen ke komando berlangsung jauh lebih cepat.
Khatam al-Anbiya berfungsi mengkoordinasikan sistem pertahanan udara AD Iran dengan Korps Pengawal Revolusi (Islamic Revolution Guards Corps). Iran telah berhasil melakukan ujicoba penggunaan peralatan komunikasi terbaru pada bulan November tahun lalu. Iran saat itu juga berhasil melakukan ujicoba generasi terbaru sistem pertahanan udara buatan sendiri.
Sistem pertahanan udara baru yang diberi nama Mersad itu mampu mendeteksi dan menembak jatuh pesawat tempur musuh yang terbang rendah maupun tinggi. Mersad juga mampu digunakan dalam perang elektronik dan bisa dihubungkan dengan radar dan sistem pertahanan udara lainnya.
Sebelumnya pada tgl 7 Februari Mayor Jendral Muhammad Ali Jafari mengadakan jumpa pers memperkenalkan senjata rudal anti-kapal terbaru.
"Rudal baru ini mampu terbang dengan kecepatan supersonik dan tidak bisa dilacak oleh musuh," kata Ali Jafari seraya menambahkan bahwa rudal tersebut memiliki daya jangkau hingga 300 km dengan daya akurasi yang tinggi.
Dengan rudal baru ini Iran bisa menenggelamkan kapal-kapal yang berlayar di Teluk Persia khususnya di sekitar Selat Hormuz yang menjadi jalur vital suplai minyak ke negara-negara barat. Jafari mengumumkan rudal baru tersebut akan mulai dioperasikan dalam "beberapa hari".
Iran memulai program pembangunan militernya sejak Perang Iran-Irak tahun 1980-1988 saat mana Amerika dan Eropa yang menjadi pemasok persenjataan Iran semasa pemerintahan Shah Pahlevi mengembargo Iran. Sejak itu Iran berupaya keras mengembangkan sendiri persenjataan militernya untuk menggantikan persenjataan barat yang mengembargonya. Kini persenjataan militer yang sudah bisa dibuat sendiri olah Iran meliputi pesawat tempur, tank hingga rudal siluman dan pesawat tempur tanpa awak.
No comments:
Post a Comment