Friday, 4 March 2011
LAGI, AMERIKA YANG TERPUKUL MUNDUR DI AFGHANISTAN
Pasukan Amerika kembali mengalami pukulan telak di Afghanistan. Seperti pasukan imperium Inggris dan Uni Sovyet di masa lalu, pasukan negara adidaya ini mulai menarik diri dari Lembah Pech di timur Afghanistan, wilayah yang oleh Amerika dianggap vital. Namun tentu saja, untuk menutup malu, Amerika berdalih langkah tersebut hanya sebagai "reposisi".
"Pasukan komando Amerika di timur Afghanistan di bawah komando Mayjend John Campbell tengah melakukan penataan kembali untuk meraih hasil lebih baik dan agar lebih fleksibel," kata jubir kementrian pertanahan Amerika, Letkol Elizabeth Robbins, Jum'at (25/2).
Pernyataan tersebut diadakan menyusul adanya berita-berita di media massa Amerika tentang penarikan pasukan Amerika di wilayah tersebut. "Ada banyak jalur yang melalui pegunungan yang harus dijaga dan kami tidak bisa berada di semua tempat selamanya," papar Robbins.
Menurut Washington Post yang melaporkan penarikan tersebut, sebanyak satu batalyon berkekuatan 800 personil telah ditempatkan di Lembah Pech sejak tahun 2006.
"Jika pasukan Anda terhenti pergerakannya, maka Anda akan kehilangan kesempatan dan fleksibilitas," kata Jendral Campbell kepada Washington Post yang melaporkan penarikan pasukan tersebut belum lama ini.
Sementara New York Times melaporkan bahwa pasukan Amerika mulai ditarik dari wilayah tersebu sejak 15 Februari dalam sebuah operasi selama 2 bulan. Sementara pasukan Afghanistan akan tetap berada di wilayah tersebut. Namun kemungkinan besar pasukan Afghanistan tidak akan bertahan lebih lama dari "tuannya", pasukan Amerika.
"Akan menjadi hal yang sulit bagi pasukan Afghanistan untuk mempertahankan wilayah itu. Kondisi lapangannya sangat berat," kata menhan Afghanistan, Rahim Wardak kepada Washington Post.
“Saya pribadi pernah bertempur di tempat itu melawan Uni Sovyet dahulu," tambah Wardak.
Selama masa pendudukan Sovyet antara 1979-1989, Lembah Pech yang letaknya berdekatan dengan perbatasan Pakistan, telah menjadi ladang pertempuran sengit antara pasukan Sovyet melawan pejuang mujahidin Afghanistan. Pada tahun 1988 Sovyet menarik diri dari tempat tersebut dan itu menjadi titik balik keberadaan pasukan Sovyet di Afghanistan. Setelah pasukan Sovyet menarik diri, enam bulan kemudian para pejuang mujahidin berhasil merebut tempat itu dari pasukan Afghanistan boneka Sovyet.
Sekitar 1.500 pasukan Amerika telah tewas selama pendudukan Amerika atas Afghanistan sejak tahun 2001. Segera setelah menduduki jabatan kepresidenan Barack Obama mengirimkan 30.000 pasukan tambahan ke Afghanistan. Pada tahun 2014 mendatang pasukan Amerika dijadwalkan akan menyerahkan kekuasaannya pada pasukan reguler Afghanistan.
Ref:
"US military pulls out of key eastern Afghan valley"; AFP – February 25, 2011
No comments:
Post a Comment