Tuesday, 12 April 2011
MENGAPA AMERIKA TIDAK MENGADILI OTAK TRAGEDI WTC 2001
Keterangan gambar: foto Khalid asli (kiri) dan sang tersangka (kanan)
Bagi rakyat Amerika, terutama keluarga korban Tragedi WTC 2001, pengadilan atas otak pelaku serangan teroris tersebut adalah sesuatu yang sangat penting. Peristiwa tersebut adalah peristiwa terorisme terbesar sepanjang sejarah manusia yang telah menelan korban nyawa ribuan orang, tentu saja harus mendapatkan pengadilan yang fair demi terpenuhinya prinsip keadilan yang menjadi tuntutan dasar sebuah masyarakat, bangsa dan peradaban manusia.
Namun pemerintahan presiden Barack "mambo dumbo" Obama Soetoro mengabaikan hal yang sangat mendasar tersebut. Pada tgl 4 April lalu Jaksa Agung Amerika, Eric Holder, mengumumkan bahwa tersangka otak pelaku serangan teroris WTC 2011, Khalid Sheikh Mohammed (KSM) dan 4 tersangka teroris lainnya tidak akan diadili di pengadilan, melainkan hanya menjalani "pengadilan" militer di kamp tahanan militer di Guantanamo, Kuba.
Dengan kata lain Holder sebenarnya telah mengatakan bahwa pemerintah Amerika telah membatalkan tuntutan terhadap tersangka. Hal yang sangat mengejutkan mengingat setelah 10 tahun peristiwa tragedi besar tersebut pemerintah Amerika tidak mampu menghadirkan tersangka pelaku di pengadilan. Namun yang lebih menakjubkan lagi adalah alasan yang digunakan Holder untuk membatalkan tuduhan terhadap tersangka adalah: "pemerintah tidak memiliki dana untuk membawa tersangka dari Kuba ke Amerika".
Busyet, ini baru sebuah skandal besar yang bahkan menyaingi tragedi WTC itu sendiri. Namun karena Amerika dipenuhi oleh orang-orang "liberal idiot" pengagum Barack Obama, Tom Cruise, Oprah Wimfrey dan semacamnya, hal itu tidak menjadi masalah.
Lucunya hal keputusan Holder tersebut mendapat dukungan penuh Walikota New York, tempat terjadinya Tragedi WTC 2001. Lagi-lagi alasannya sama, agar pemerintah kota New York tidak perlu mengeluarkan sepersen uang pun.
"I happen to think that it's probably more appropriate to do it in a secure area with a military tribunal. While we would have provided the security if we had to here in New York City, you know — being spared the expense is good for us," komentar walikota New York, Michael Bloomberg atas pengumuman yang dilakukan Holder.
Namun tidak hanya pemerintahan Barack Obama dan pemda New York yang turut andil dalam skandal pengadilan tersebut, parlemen juga. Hal ini mengingat parlemenlah yang telah mengeluarkan undang-undang "aneh" Ike Skelton National Defense Authorization Act for Fiscal Year 2011 (H.R.6523). Undang-undang tersebut "melarang penggunaan dana pemerintah untuk membawa tersangka dari US Naval Station, Guantanamo Bay, Cuba, ke Amerika Serikat, bahkan untuk keperluan pengadilan."
"Sebuah konspirasi besar" adalah satu kesimpulan yang tidak mungkin meleset dari kebenaran atas semua hal tersebut di atas. Namun orang-orang zionis yang mengendalikan pemerintahan dan rakyat Amerika memiliki alasan kuat untuk melakukan hal itu. Membawa tersangka ke pengadilan membuka kemungkinan akan terbongkarnya kedok zionis sebagai dalang sebenarnya Tragedi WTC 2001, juga dalang dari semua isu terorisme yang saat ini menghantui masyarakat dunia termasuk Indonesia.
Indonesia? Ya benar, karena Khalid Sheikh Muhammed disebut-sebut terlibat juga dalam peristiwa Bom Bali I tahun 2002. Sebagaimana disebut dalam program "BBC Profile", Khalid adalah perancang utama serangan tersebut serta sejumlah serangan teroris internasional lainnya.
IDENTITAS PALSU
Alasan menghindari pengadilan terbuka atas Khalid Sheikh Muhammed dan kawan-kawan adalah karena tersangka bukanlah Khalid Sheikh Muhammed sebenarnya, dan juga bukan otak serangan terorisme sebenarnya.
Khalid Sheikh Muhammed yang sebenarnya adalah figur yang cerdas, bukan manusia idiot sebagaimana Khalid yang disangkakan sebagaimana gambar di atas. David E. Klett, profesor di bidang thermodinamika adalah dosen yang pernah mengajar Khalid Sheikh Mohammed selama bertahun-tahun. Saat ditunjukkan gambar Khalid sebagai tersangka teroris ia membantahnya. "Saya tidak mengenal wajah itu. Saya tidak pernah melihat wajah itu," katanya kepada wartawan penyidik independen Christopher Bollyn.
Khalid adalah kambing hitam dari perang kotor ilegal yang disebut "perang melawan terorisme" yang diusung Amerika dan para zionis yahudi serta antek-anteknya. Tujuan akhirnya adalah menghancurkan negara-negara Islam yang menjadi penghalang Israel dalam mewujudkan ambisinya membangun negara Israel Raya yang meliputi Mesir hingga Irak yang harus terbentuk sebelum kedatangan "Sang Messiah".
Ref:
"Why did the U.S. drop charges against "Mastermind of 9/11"?"; Christopher Bollyn; bollyn.com; 6 April 2011
No comments:
Post a Comment