Friday, 9 December 2011
REGIM BAHRAIN TUMPAS PERAYAAN ASHURA
Tidak ada orang-orang yang sedemikian fanatik buta seperti orang-orang Salafi-Wahabi. Tidak ada aksi-aksi kekerasan dilakukan terhadap suatu umat beragama yang tengah melakukan kegiatan agama atau merusak tempat-tempat beribadah umat lain kecuali dilakukan orang-orang fanatik ini. (Islam melarang keras tindakan merusak tempat ibadah dan menghina umat agama lain karena hanya akan menimbulkan kerusakan luas). Hanya karena tidak setuju dilakukannya peringatan Maulid Nabi orang-orang ini bahkan tega melakukan aksi pemboman terhadap orang-orang yang tengah melakukan peringatan Maulid Nabi. Namun orang-orang fanatik ini paling suka menyerang orang-orang Shiah yang sedang melakukan upacara keagamaan mereka, terutama perayaan Hari Ashura. Bahkan di negeri yang dikuasai oleh regim Shiah seperti Iran dan Irak pun serangan-serangan brutal mereka nyaris tidak pernah berhenti.
Mereka telah menunjukkan kemunafikan yang sangat vulgar: menyatakan kecintaan kepada Nabi tapi melarang ekspresi kecintaan kepada Nabi seperti peringatan Maulid dan pemberian gelar "Sayiddina" kepada Nabi. Sebaliknya mereka juga membela musuh-musuh keluarga nabi. Sangat beralasan kalau sebagian orang mengatakan bahwa gerakan Wahabi-Salafi didirikan oleh orang-orang yahudi.
Tindakan fanatik buta baru-baru ini juga dilakukan oleh aparat keamanan Bahrain, negeri yang mayoritas penduduknya penganut Shiah namun diperintah oleh regim Sunni Wahabi. Tanpa alasan mereka menyerang orang-orang yang tengah melakukan peringatan Hari Ashura, hari suci kaum Shiah untuk mengenang kematian cucunda Nabi, Hussein bin Ali.
Sebagaimana diberitakan media "Almanar" akhir minggu lalu aparat keamanan Bahrain menyerbu perayaan Hari Ashura di timur kota Manama hingga menimbulkan beberapa korban terluka. Sebagian korban terluka karena tembakan peluru tajam dan bom gas air mata. Aparar juga menyerang para wanita dan anak-anak yang terlibat dalam perayaan tersebut.
Atas insiden tersebut partai oposisi terbesar Bahrain, al Wefaq, mengecam penguasa karena serangan tersebut dan menyebutnya sebagai sebuah tindakan provokasi yang disengaja. Al Wefag menyebut tindakan tersebut: "cukup untuk dikatakan pemerintah tidak lagi bisa dipertahankan".
Sementara itu ketua Dewan Ulama Shiah Bahrain, Issa Qasem, menyebut penguasa Bahrain telah memasukkan diri sendiri saat menuntut pemerintah lain (Syria) untuk mundur. Ia juga mengecam pembentukan komite penyidik atas tindakan keras aparat keamanan pada aksi-aksi demonstrasi bulan Maret lalu sebagai "tidak berarti apapun kecuali krisis".
Ref:
"Bahraini Regime Forces Attack Ashura Processions"; almanar.com.lb, 3 Desember 2011
03-12-2011 -
No comments:
Post a Comment