Wednesday, 4 January 2012

IRAN REMEHKAN SANKSI EKONOMI AMERIKA


(ANCAM KAPAL INDUK AMERIKA)

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Sayyed Ali Khamenei dan Presiden Iran Mahmoud Ahamadinejad meremehkan sanksi ekonomi yang baru saja ditetapkan Amerika terhadap Iran. Menurut keduanya sanski tersebut tidak akan mempengaruhi kemajuan Iran.

"Republik Islam Iran telah mencapai kesuksesan yang menonjol dalam perseteruannya dengan kekuatan-kekuatan arogan beserta jaringan ekonomi dan propaganda besar dan rumit yang terafiliasi dengan mereka. ... Musuh telah berulangkali menderita kekalahan dan kemunduran, meski telah melakukan berbagai upaya habis-habisan untuk melawan Iran," kata Khamenei di hadapan para mahasiswa "Islamic society of Iranian", Senin (2/1), mengomentari sanksi ekonomi yang baru saja ditandatangani Presiden Amerika berupa larangan melakukan transaksi perbankan dengan bank-bank Iran.

Menurut Khamenei dua kesuksesan tersebut adalah keberhasilan Iran bertahan dari berbagai sanksi yang diterapkan barat serta keberhasilan mengembangkan teknologi nuklir. Keberhasilan-keberhasilan itu, menurut Khamenei, akan terus bertambah besar di masa mendatang meski Iran terus-menerus mengalami sanksi.

Pada hari yang sama Presiden Iran Mahmoud Ahamadinejad memberikan komentar yang sama atas sanksi ekonomi yang diterapkan Amerika. Dalam pertemuan tahunan dengan para pejabat bank sentral Iran, Ahmadinejad, Senin (2/1), Ahamadinejad mengatakan bahwa bank sentral Iran cukup kuat untuk "mengalahkan" sanksi ekonomi Amerika. Ia bahkan balik mengancam Amerika dengan kekuatan.

"Bank sentral adalah tulang belakang Iran dalam menghadapi tekanan dari luar dan harus memiliki kekuatan dan kepercayaan diri untuk mengatasi tindakan-tindakan musuh," kata Ahmadinejad.


KAPAL INDUK AMERIKA

Sementara itu perkembangan di perairan Teluk Parsi paska latihan militer AL Iran tetap menegangkan. Hanya sehari setelah latihan, AB Iran mengancam kapal induk Amerika yang berada di kawasan tersebut untuk pergi dan tidak kembali.

"Kami menganjurkan dengan keras kapal itu tidak kembali ke pangkalan mereka di Teluk Persia. Kami tidak akan mengulangi peringatan ini, kami hanya memberi peringatan sekali saja," kata Panglima AB Iran Jendral Ataollah Salehi, Selasa (3/1).

Kapal yang dimaksud adalah kapal induk USS John C. Stennis yang berada di dekat lokasi latihan perang Iran saat latihan perang "Velayat-90" tengah berlangsung sehingga dianggap Iran sebagai provokasi. Dephan Amerika sendiri membantah klaim Iran dan menyebutkan kapal tersebut tengah melakukan pelayaran rutin.

Ketegangan di Teluk Persia terjadi setelah Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, yang merupakan pintu masuk kawasan Teluk Parsia dari Samudra Hindia, jika Amerika menerapkan sanksi ekonomi terhadap Iran. Amerika merespons ancaman tersebut dengan ancaman balik melalui kekuatan Armada V yang berpangkalan di Bahrain. Iran menunjukkan keseriusan ancamannya dengan menggelar latihan perang dan Amerika membalas dengan mengirim USS John C. Stennis dan kapal-kapal pengiringnya mendekati lolasi latihan perang.

Dalam latihan perang Irannya Iran sukses meluncurkan rudal-rudal terbarunya, di antaranya rudal jelajah darat-laut "Qader", rudal permukaan-permukaan "Nour" dan rudal anti kapal "Nasr"

Jubir latihan perang tersebut, Rear Admiral Mahmoud Mousavi mengklaim rudal-rudal tersebut berhasil mengenai sasarannya dengan tepat.



Sumber:
"Supreme Leader Dismisses Western Sanctions as Fruitless"; almanar.com.lb; 2 Januari 2012

"Ahmadinjead: Central Bank Strong Enough to Defeat US plans"; almanar.com.lb; 2 Januari 2012

"Iran Wants US Carrier Out of Gulf: We Won’t Repeat our Warning!"; almanar.com.lb; 3 Januari 2012

No comments:

Post a Comment