Wednesday, 22 February 2012
KAPAL-KAPAL PERANG IRAN MERAPAT DI SYRIA
(RUSIA, CINA, LEBANON BOIKOT PERTEMUAN "FRIENDS OF SYRIA")
Sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah Syria yang tengah mendapat tekanan zionisme internasional dan pendukung-pendukungnya, Iran mengirimkan dua kapal perangnya ke Syria. Kapal-kapal tersebut, sebuah destroyer dan kapal pengangkut, mendarat di pangkalan AL di Tarsus (220 km sebelah barat laut Damaskus), Sabtu (18/2).
Menhan Iran Jendral Ahmad Vahidi mengatakan hari Minggu malam (19/2) bahwa kehadiran kapal-kapal perang Iran di perairan internasional menunjukkan kekuatan Iran. Vahidi juga mengatakan kehadiran kapal-kapal tersebut merupakan hak Iran untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan angkatan laut Iran menghadapi segala situasi politik regional.
Ini adalah misi kedua AL Iran melintasi perairan internasional sejak Revolusi Islam Iran tahun 1979. Misi pertama, akhir tahun lalu, juga berupa pengiriman kapal-kapal perang ke Syria. Misi-misi tersebut selalu mendapat perhatian serius para pengamat dan diplomat internasional karena dianggap menunjukkan pengaruh politik Iran di kawasan tersebut.
Sehari sebelum merapat di Tarsus kapal-kapal tersebut melintasi lepas pantai wilayah Israel di Laut Merah dan tak urung membuat Israel kepanasan. "Jika kapal-kapal itu lebih dekat lagi ke wilayah kami, kami akan memonitor mereka dengan lebih serius," kata jubir kemenlu Israel, Yigal Palmor, Minggu (19/2).
Rusia, Cina, Lebanon Boikot Konperensi "Friend of Syria"
Rusia, Cina dan Lebanon, hari Selasa (21/2) menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam konperensi internasional tentang Syria "Friends of Syria" yang akan digelar di Tunisia, Jumat (24/2).
Dalam pernyataannya menlu Rusia Sergei Lavrov menyebut pertemuan tersebut sebagai, "mendukung satu kelompok untuk melawan kelompok yang lain dalam satu konflik internal." Menunjuk pada tidak diundangnya pihak pemerintah Syria sementara semua kelompok pemberontak diundang, Lavrov mengatakan hal itu tidak membawa dampak positif bagi perkembangan politik Syria.
"Ini berarti aspirasi mayoritas rakyat Syria yang mendukung pemerintah, tidak terwakili," tambah Lavrov.
Di sisi lain dubes Rusia di PBB, Vitaly Churkin mengatakan kepada televisi pemerintah Rusia bahwa "jika skenario ini terus dilakukan maka akan terjadi lebih banyak pertumpahan darah di Syria dan terpecah belahnya Syria dengan membawa dampak yang membahayakan seluruh kawasan."
Cina, pada hari yang sama juga menolak mengkonfirmasi kehadirannya dalam pertemuan tersebut. Dengan bahasa yang lebis diplomatis kemenlu Cina mengatakan, "akan mempelajari terlebih dahulu" rencana pertemuan tersebut".
Sementara itu menlu Lebanon Adnan Mansour juga memastikan tidak akan menghadiri pertemuan tersebut dengan alasan tidak ingin campur turut tangan masalah internal Syria. Menyebut pihaknya telah mendapat undangan dari menlu Tunisia Rafiq Abdul Salam, Mansour justru mendesak kepada "pihak-pihak yang ingin campur tangan masalah Syria" untuk "menyatakan dengan tegas keinginan mereka".
Mansour secara tersirat menyampaikan aspirasinya atas masalah Syria yang ingin Lebanon lebih tegas memberikan dukungan pada Syria sebagai sekutu dekat trasisionalnya, terutama dalam konflik Lebanon-Israel. Beberapa waktu lalu Mansour secara terbuka menyatakan keinginannya agar pemerintah Lebanon menentukan sikap yang tegas atas krisis Syria.
"Kebijakan ini bukanlah kebijakan pribadi saya melainkan kebijakan pemerintah Lebanon demi kepentingan Lebanon yang lebih luas," katanya.
Di sisi lain menlu Amerika Hillary Clinton, dalam sebuah acara di Mexico tidak menampik tujuan pertemuan "Friends of Syria", yaitu untuk "memberikan pesan yang jelas kepada Russia, China dan lain-lainnya atas pilihan mereka yang keliru".
Sebagai catatan tambahan, konperensi "Friends of Syria" diadakan hanya 2 hari sebelum pelaksanaan referendum konstitusi baru yang dilaksanakan pemerintah Syria tgl 26 Februari. Referendum ini merupakan salah satu upaya paling serius regim Presiden Bashar al Assad selain berbagai langkah reformasi lainnya yang telah dilaksanakan sebelumnya. Namun semua upaya itu seolah tidak ada artinya bagi Israel, Amerika dan sekutu-sekutunya.
Sumber:
"Iranian Ships Reach Syria, Israel Worried"; almanar.com.lb; 20 Februari 2012
"Lebanon will not Participate in “Friends of Syria” Conference"; almanar.com.lb; 20 Februari 2012
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete