Friday, 19 October 2012

IRAN KLAIM DRONE MALANG MELINTANG DI UDARA ISRAEL

Belum hilang keterkejutan Israel atas penerobosan pesawat tanpa awak (drone) buatan Iran yang dioperasikan Hizbollah baru-baru ini, Israel dikejutkan lagi dengan klaim Iran bahwa drone buatannya telah lama malang melintang di udara Israel tanpa terdeteksi. Klaim tersebut disampaikan oleh seorang pejabat militer Iran yang tidak disebutkan namanya sebagaimana dikutip oleh kantor berita Amerika Associated Press tgl 16 Oktober lalu.

Pejabat tersebut menyatakan, Selasa (16/10), bahwa drone buatan Iran telah berkali-kali melakukan misi pengintaian di udara Israel tanpa terdeteksi selama beberapa tahun setelah Perang Lebanon tahun 2006. Pernyataan tersebut tidak menjelaskan secara detil penerbangan-penerbangan rahasia tersebut, termasuk penjelasan apakah drone-drone tersebut sama dengan milik Hizbollah.

“Pesaawt drone yang tertembak di Israel minggu lalu bukanlah yang pertama dan bukan drone terakhir yang akan terbang di udara Israel," kata pejabat tersebut.

Israel tentu saja membantah pernyataan tersebut dengan menyebut insiden penerobosan drone Hizbollah baru-baru ini adalah yang pertama terjadi. Israel mengklaim telah mendeteksi drone Hizbollah tersebut, namun membiarkannya karena dianggap tidak berbahaya dan baru ditembak jatuh setelah terbang terlalu jauh di daerah tak berpenghuni.
Pada hari Selasa (16/10) jubir kemenlu Iran Rahmin Mehmanparast memaparkan beberapa kemajuan terbaru di bidang militer Iran, termasuk drone-drone pembom siluman jarak jauh dan rudal-rudal yang mampu menjangkau Israel.

"Secara mendasar, kemungkinan suatu perang terjadi saat negara-negara tidak memiliki kekuatan untuk mempertahankandiri. Namun saat negara-negara menjadi kuat, kemungkinan terjadinya serangan militer berkurang," kata Mehmanparast kepada wartawan.

Penerobosan Drone Hizbollah minggu lalu terjadi hanya sebulan setelah Iran meluncurkan drone jarak jauhnya yang disebut-sebut sebagai kunci strategis tambahan Iran yang memiliki kemampuan melakukan misi mata-mata jarak jauh sekaligus misi tempur baik pemboman maupun penembakan rudal-rudal. Drone tersebut, diberi nama "Shahed-129", memiliki daya jelajah hingga 2000 km atau dua kali jarak Iran-Israel dan mampu menjangkau Eropa Timur. Drone ini mampu terbang non-stop selama 24 jam penuh. Namun masih belum jelas apakah drone tersebut memiliki kemampuan sebagaimana drone canggih Amerika yang dirampas Iran di udara, akhir tahun lalu, RQ-170 Sentinel. Iran mengklaim telah memiliki semua data tantang RQ-170 dan siap memproduksi replikanya secara massal.



DRONE ISRAEL TERJEREMBAB DI TEPI BARAT


Bagi saya berita ini sama menyenangkannya dengan berita tentang terjerembabnya PM Australia Julia Gillard dalam suatu upacara kenegaraan di India baru-baru ini, Jangan keburu sinis dengan sikap "tidak simpatik" saya. Julia adalah "putri kesayangan" yahudi internasional yang sukses menata karier karena kesetiaanya kepada "penguasa belakang layar" yang dibuktikannya dengan pilihan hidupnya menjadi lesbong dan secara terbuka mengaku sebagai seorang atheis. Berita yang saya maksud adalah terjerembabnya pesawat tanpa awak (drone) Israel di Tepi Barat pada tgl 17 Oktober 2012.

Bertolak belakang dengan kesuksesan Hizbollah mengirimkan drone siluman buatan Iran ke wilayah Israel dan mengacak-acak lokasi-lokasi strategis Israel, sebuah drone Israel jatuh terjerembab di dekat kota Nablus, Tepi Barat, karena kesalahan teknis. Israel kini tengah mengadakan penyidikan atas insiden tersebut.

Jatuhnya drone Israel tersebut bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya pada awal tahun ini sebuah drone "Eitan" jatuh di dekat kota Gedera. Penyidikan yang kemudian dilakukan mengindikasikan kejatuhan tersebut akibat kesalahan manusia sekaligus juga kesalahan teknis. Insiden tersebut merugikan Israel sebesar $5 juta.

Paska penerobosan drone Hizbollah Israel juga mengalami "bencana besar" yang ditandai dengan perintah untuk meng-grounded-kan semua pesawat militer Israel tgl 14 Oktober lalu. Perintah tersebut dikeluarkan setelah terjadi insiden "nyaris" tabrakan antara 2 pesawat militer Israel dalam suatu operasi.

Pada bulan Juli 2010 sebuah pesawat tempur Israel jatuh di Romania dalam sebuah latihan tempur bersama. Empat pilot Israel, dua mekanik dan seorang perwira penghubung Rumania tewas dalam insiden tersebut.



Ref:
"Iran claims ‘dozens’ of its drones reached Israel"; Ali Akbar Dareini; Associated Press; 16 Oktober 2012
"Israeli drone crashes in West Bank"; Press TV; 18 Oktober 2012

No comments:

Post a Comment