JAKARTA – ‘Peluru’ dugaan pemerasan yang dilakukan
DPR ke BUMN kini malah berbalik arah ke Menteri BUMN, Dahlan Iskan.
Pasca dilakukan pemeriksaan marathon oleh Badab Kehormatan (BK) DPR,
belum ada bukti kuat yang ditemukan.
Beberapa
nama politisi yang disetorkan Dahlan bersikukuh tak ada permintaan
‘upeti’. Lebih ironis, mantan Direktur Utama (Dirut) PT Merpati
Nusantara Airlines (MNA), Sardjono Jhony Tjitrokusumo malah ikut
mementahkan tudingan tersebut. Bila hingga pemeriksaan usaha tak juga
ditemukan bukti, posisi Dahlan bisa skak mat.
Terkait
‘upeti’ Merpati, BK DPR akhrinya memanggil lagi Dirut-nya, Rudy
Setyopurnomo, Selasa (27/11). "Tentunya ada hal yang harus kami
klarifikasi dari Pak Rudy," ungkap Ketua BK M Prakosa pagi tadi.Saat
ditanya mengapa tidak langsung dikonfrontir dengan keterangan yang
berbeda karena Rudy sudah pernah dipanggil sebelumnya, Prakosa
menjelaskan klarifikasi masih perlu dilakukan sebelum konfrontir."Tidak,
konfrontir nanti dilakukannya. Kita mintai klarifikasi dahulu," jawab
politikus PDIP itu.
Sebagaimana diketahui,
pada Selasa (20/11) BK DPR sudah pernah memanggil Rudy Setyopurnomo
untuk dimintai keterangan terkait keterangan Menteri BUMN Dahlan Iskan
kepada BK DPR tentang upaya pemerasan dari anggota DPR kepada Dirut
Merpati.
Berdasarkan keterangan, Dahlan Iskan
melaporkan upaya pemerasan yang terjadi pada PT Merpati Nusantara
Airlines berdasarkan laporan Rudy Setyopurnomo di mana pemerasan terjadi
pada saat Merpati dipimpin oleh Dirut sebelumnya Sardjono Jhony
Tjitrokusumo.
Namun, mantan dirut yang akrab
disapa Jhony itu justru membantah telah terjadi upaya pemerasan terhadap
PT Merpati dibawah kepemimpinannya. "Tidak ada yang minta upeti dan
tidak ada yang bayar-bayar," ujar Jhnoy Senin, (26/11).
Jhony
bahkan melaporkan Rudy Setyopurnomo kepada Polda Metro Jaya pada Jumat
(2/11), karena ia merasa namanya telah tercemar lantaran tuduhan dirinya
menyetorkan uang ke DPR. "Dalam pertemuan itu, dia (RSP) menyampaikan
bahwa saya sebagai Direktur lama menjanjikan uang Rp 18 Miliar pada DPR
dan telah membayar Rp 5 miliar," kata Jhony di Mapolda Metro Jaya.
Sementara,
Wakil Ketua Komisi IX DPR Zulkifliemansyah tegas mengatakan tak ada
pembicaraan permintaan jatah saat bertemu dengan Merpati.
Zulkifliemansyah
menceritakan dalam pertemuan 1 Oktober 2012 di ruang pimpinan Komisi XI
DPR dilakukan sebelum rapat kerja dimulai. "Kan biasa, kalau rapat
sebelum dimulai, kita ngobrol dulu di ruang pimpinan. Saat itu, ada
kawan yang tanya soal business plan. Saya khawatir pertanyaan soal
business plan dianggap memeras," keluh Zul.
Dia
menegaskan nama-nama yang disebut Dahlan Iskan sebagai oknum anggota
DPR sebagai pihak pemeras seperti Linda Megawati dan Saidi Butar Butar
justru tidak bertanya dalam forum itu.
Bantahan
Zulkifliemansyah dan Sardjono Jhony ini melengkapi bantahan sebelumnya
dari nama-nama yang dituding Dahlan Iskan sebagai pihak pemeras.
Sebelumnya,
M. Hatta yang juga dikatakan ikut dalam pertemuan malah mengklaim
dirinya berada di luar Jakarta kala 1 Oktober 2012 siang itu. Hatta
menegaskan pada jam sama, dirinya berada di Klaten untuk menjalankan
tugas sebagai anggota DPR untuk melakukan sosialisasi UU Otoritas Jasa
Keuangan (OJK).
"Baik di rapat panja maupun
yang katanya kemudian diteruskan pertemuan di ruang pimpinan, saya tidak
bisa hadir karena tepat pada waktu yang bersamaan digelarnya rapat itu
saya sedang berada di Klaten juga untuk tugas sebagai anggota DPR. Tidak
mungkin saya bisa berada di dua tempat sekaligus dalam waktu bersamaan.
Saya lebih tahu diri saya sendiri, saya tidak sesakti yang di bayangkan
Dahlan Iskan," lanjut Hatta sembari tertawa.
Ket:
Dicopas dari Surabaya Post Online; 27 November 2012
|
+ http://nahimunkar.com/18056/dahlan-iskan-ternyata-tong-kosonng-belaka/
ReplyDeletepengecut! nantang sumpah diajak sumpah malah dihapus!
ReplyDeletepemfitnah pengecut!!!
penghapus komentar!
Anda mulai gila ya..? Anda ngajak sumpah iya..? Kapan dan di mana bro..? Biasa2 aja bro..bilang aja anda mau mengadu keyakinan dengan bersumpah pocong udah cukup..? Saya yakin pak Dahlan korupsi dan saya siap lahir batin bersumpah pocong..klu anda juga sudah siap tinggal kita siapin formatnya dan resiko yg sangat jelek di terima paling lambat dalam sebulan, terserah anda yg pilih hukumannya atau saya yg pilih..?!?!
ReplyDelete