"Sesungguhnya sebagian dari orang-orang di sekelilingmu, baik
orang-orang badui di sekitar kota (Madinah) maupun juga penduduk kota
(Madinah), sungguh keterlaluan dalam kemunafikan...." (QS At Taubah 101)
"Sesungguhnya kami berkehendak untuk mensucikan kalian wahai ahlul bait sesuci-sucinya" (QS Al Azhab 33)
Dalam konflik Syria terdapat satu fenomena yang menarik, yaitu kelompok-kelompok yang bertikai saling bertolak belakang sikapnya terhadap keberadaan makam-makam suci keluarga Rosulullah dan sahabat-sahabatnya yang sholeh. Di satu pihak berusaha sekuat tenaga untuk tetap menjaga kesuciannya, namun pihak lainnya justru berusaha menghancurkannya. Ini menjadi bukti bahwa permusuhan orang-orang munafik (orang-orang yang mengaku Islam tapi sebenarnya membenci Islam, baik secara sadar maupun tidak) tidak pernah hilang hingga hari kiamat.
Beberapa waktu lalu media-media massa memberitakan aksi pemberontak Syria yang membongkar makam Hujur bin Adi, seorang sahabat Rosulullah yang merupakan salah seorang pendukung paling setia menantu dan sepupu Rosulullah, Ali bin Abi Thalib, dalam masalah perselisihan kepemimpinan umat Islam paska wafatnya Rosulullah S.A.W.
Namun yang dianggp sebagai masalah yang paling sensitif adalah keberadaan makam Sayida Zainab (AS), cucunda Rosulullah dan putri dari Ali bin Abi Thalib. Beliau termasuk dalam khalifah keluarga Rosulullah yang dipimpin oleh cucu Rosulullah Hussein (AS) yang dibantai di Karbala oleh regim Bani Umayyah. Setelah membunuh semua anggota khalifah laki-laki, termasuk yang masih bayi, kecuali cicit Rosul yang masih balita Sayyed Zain al Abidin (AS) yang sakit dan dalam perawatan Sayida Zainab, pasukan Umayyah menawan Sayida Zainab dan anggota khalifah perempuan lainnya. Beliau meninggal sebagai tawanan dan dikuburkan di pinggiran Damaskus. Sejak itu makamnya menjadi salah satu tempat yang paling dimuliakan umat Islam terutama orang-orang Shiah.
Oleh penganut Shiah, juga umat Islam lain yang benar-benar mencintai Rosulnya, makam ini sangat dihormati dan dimuliakan. Untuk itu mereka rela mempertaruhkan nyawanya untuk membela kehormatan makam ini. Sementara bagi para pemberontak, menguasai atau setidaknya merusak makam ini menjadi salah satu misi mereka sebagai simbol kemenangan. Sebaliknya bagi para penganut Shiah, kejatuhan makam ini ke tangan pemberontak dianggap sebagai awal dari bencana yang maha besar. Tidak heran jika makam ini telah berulangkali menjadi ajang pertempuran kedua pihak yang bertikai.
Sebagaimana terjadi hari Jumat (19/7), beberapa mortir yang ditembakkan oleh kelompok takfiri Front al-Nusra dukungan Arab Saudi, Qatar dan Turki menghantam makam suci Sayida Zainab (AS) yang terletak di pinggiran ibukota Suriah Damaskus. Akibat serangan itu sebagian bangunan makam mengalami beberapa kerusakan berat. Menurut laporan media-media Syria beberapa orang yang berada di makam tersebut, baik yang tengah berziarah ataupun yang sengaja tinggal untuk menjaga makam, mengalami syahid. Namun jumlah korban tewas belum diketahui jumlah pastinya.
Makam suci dan tempat ziarah muslimin dunia itu terletak di pinggiran selatan Damaskus, pernah mengalami kerusakan berat ketika takfiri Front al-Nusra menyerang bangunan itu pada bulan Juni 2012. Ketika pemberontak melakukan offensif besar-besaran ke Damaskus pertengahan tahun lalu, mereka sempat berhasil menguasai kompleks makam ini namun tidak lama kemudian berhasil direbut kembali oleh pasukan pemerintah dan milisi pendukungnya. Bahkan sebelum terjadi konflik, pada bulan September 2008 kelompok-kelompok takfiri (ekstremis Islam Sunni yang suka mengkafirkan kelompok lain) pernah meledakkan bom di dekat makam tersebut.
Bulan Juni lalu, sekelompok teroris takfiri Front al-Nusra juga terlibat bentrok dengan pasukan militer Syria di dekat makam.
Atas serangan yang terjadi hari Juma'at (19/7) itu pemerintah Iran mengutuk aksi tersebut dan pelakunya serta menyerukan kepada dunia internasional terutama badan-badan Islam, untuk memenuhi tanggung jawab mereka menjaga kesucian Islam dan melakukan hal yang terbaik untuk mencegah kejahatan kemanusiaan yang bertentangan dengan hukum internasional dan Islam.
Meski tidak pernah mengakui secara terbuka, para pengamat meyakini Iran telah mengirimkan ratusan milisi atau tentara reguler yang menyamar untuk menjaga makam Sayida Zainab bersama milisi-milisi Shiah lain dari Irak, Lebanon dan berbagai negara di timur Tengah.
REF:
"Iran Kutuk Serangan Takfiri Terhadap Makam Hazrat Zainab"; Islam Times; 20 Juli 2013
Tidak salah lagi Al nushra kaki tangan alqaeda dan varian lain dari kelompok takfiri ini lah yg disebut Rasulullah saaw sebagai Sufyani,yaitu kaum bar2 yg membenci dan membantai Alawiyyin(keturunan Nabi Muhammad saaw), dan kaum sufyani kelak akan dikalahkan oleh pasukan Al Mahdi as..
ReplyDelete