Monday, 2 September 2013

BILA PUTRA BASHAR AL ASSAD "MENGEJEK" AMERIKA

Putra tertua Presiden Syria yang masih anak-anak, Hafez Bashar al-Assad, menuliskan di akun "Facebook" miliknya kalimat-kalimat yang bernada ejekan pada Amerika Serikat yang tengah merencanakan serangan militer terhadap Syria.

“Saya sangat menginginkan mereka untuk menyerang, karena saya ingin membuat mereka membuat kesalahan besar dari satu hal yang mereka tidak mengetahui bagaimana mengakhirinya," tulis Hafez sebagaimana dilaporkan media-media massa Inggris hari Jumat (30/8).

"Sama seperti Hizbollah yang berhasil mengalahkan Israel dan NATO... dan hal yang samalah yang bakal terjadi pada Amerika jika memilih invasi terhadap Syria karena mereka tidak mengenal negeri kami sebagaimana kami," tambahnya.

"Apa yang dimiliki Hezbollah kala itu? Beberapa pejuang jalanan dan sejumlah roket-roket kecil dan gudang-gudang senjata, namun mereka memiliki semangat dan kepercayaan terhadap negerinya."

Remaja berusia 11 tahun itu juga menyebut para tentara Amerika sebagai "para pengecut dengan senjata modern yang mengklaim diri sebagai pembebas yang takkan mampu menghancurkan sisa-sisa pejuang yang tinggal sedikit sekalipun".

"Inilah kami, kami yang terlahir untuk bertempur dan melawan," tambahnya.

Menurut Hafez tidak menjadi masalah bagi mereka yang mengklaim sebagai "oposisi pemerintah" karena demokrasi. Yang masalah adalah mereka yang mengklaim memiliki bendera Syria yang lain yang berwarna hijau yang disebutnya sebagai "penghinaan" terhadap negara Syria. Bendera oposisi yang berwarna hijau merupakan bendera Syria semasa penjajahan Perancis.

"Yang terburuk adalah mereka yang mengklaim tentara membunuhi mereka, semenara yang sebenarnya tentara adalah orang-orang yang mempertaruhkan nyawanya untuk melindungi kami. Jika orang-orang itu mengatakan bahwa tentara akan hancur oleh serangan Amerika, saya katakan bahwa Amerika menyerang seluruh rakyat Syria."

"Saya bisa menduga sebagian orang akan mengatakan bahwa Amerika lebih kuat dari kami, reaksi pertama saya adalah bahwa mereka tidak mengetahui kekuatan kami. Kedua, mungkin mereka leibh kuat dan mungkin akan berhasil menghancurkan tentara kami, namun mereka tidak akan bisa menghancurkan seluruhnya, itulah kami yang terlahir untuk bertempur dan melawan. Kami akan memerangi mereka dimanapun hingga mereka hengkang. Jika mereka berusaha untuk menyingkirkan kami dari negeri kami yang suci, mereka tidak akan pernah berhasil. Inilah negeri asal kami, inilah akar sejarah kami dimana para leluhur kami berasal."

"Pada akhirnya kemenangan adalah milik kami, berapa pun banyaknya waktu yang dibutuhkan," demikian akhir dari tulisan tersebut.


REF:
"Hafez al-Assad Facebook post: 'I just want them to attack sooo much"; Haroon Siddique; The Guardian, 30 Agustus 2013

No comments:

Post a Comment