Apakah Anda mengetahui bahwa awal bulan Agustus lalu Amerika menembakkan 2 rudal balistik ke Syria untuk memprovokasi seragan Amerika terhadap Syria, namun digagalkan oleh sistem pertahanan udara Rusia? Tahukan Anda bahwa Syria telah menenggelamkan kapal selam dan pesawat tempur Israel sebagai balasan terhadap serangan nuklir taktis (berdaya ledak terbatas dan tidak meninggalkan banyak radio aktif, seperti dalam serangan Bom Bali I) Israel? (Mantan kepala badan inteligen nasional Jendral ZA Maulani dengan tegas mengatakan Bom Bali I adalah serangan nuklir taktis. Ia juga telah menulis buku tentang teori konspirasi yahudi. Tidak lama kemudian beliau meninggal)
Apakah Anda mengetahui bahwa presiden pertama kita Soekarno pernah membuat perjanjian rahasia dengan Presiden Amerika JF Kennedy untuk menjadikan cadangan emas Indonesia sebesar 57.000 ton sebagai penjamin penerbitan mata uang baru Amerika yang diterbitkan sendiri oleh pemerintah, bukan oleh bank sentral milik swasta The Federal Reserve? Atas kesepakan itu pemerintah Amerika diwajibkan membayar bunga sebesar 2,5% per-tahun dari nilai emas itu. Inilah yang menjadi alasan pembunuhan Presiden Kennedy dan pelengseran Soekarno.
Apakah Anda mengetahui bahwa dalam peristiwa Serangan WTC 2001 ada gedung pencakar langit ketiga di kompleks WTC yang runtuh meski tanpa terkena serangan sama sekali? Dan apakah Anda mengetahui bahwa dalam peristiwa itu juga ada 5 orang warga Israel yang belakangan diketahui sebagai agen Mossad, yang ditangkap polisi Amerika ketika sedang bersorak-sorak setelah mengabadikan runtuhnya menara kembar WTC?
Jika atas kedua fakta itu saja Anda tidak mengetahui maka, mohon ma'af, Anda akan diolok-olok oleh para "pencari kebenaran" sebagai "idiot", tidak peduli siapapun Anda.
Dalam peristiwa serangan WTC 2001, ada satu hal aneh lainnya yang tidak akan pernah dilupakan para pencari kebenaran, yaitu televisi BBC menayangkan berita yang menyebutkan runtuhnya Gedung WTC 7 (gedung 47 lantai, salah satu yang tertinggi jika didirikan di Jakarta) 20 menit sebelum gedung itu benar-benar runtuh begitu saja dalam hitungan detik, meski sama sekali tidak terkena serangan.
Inilah yang saya sebut permainan "kejarlah daku kau kutangkap" yang sengaja dimainkan para "penguasa kegelapan" untuk mengolok-olok seluruh umat manusia di muka bumi.
Maka jika Anda mendengar berita-berita seperti "London Bombing", "Madrid Bombing", "Boston Bombing", "Serangan Bombay", "Houla (Syria) Massacre", "Ghouta (Syria) Chemical Weapon", atau "Serangan Mall Kenya" dan lain sebagainya, jangan percaya pada pernyataan pers pemerintah atau analisa pengamat di media-media massa mapan. Sebaliknya Anda harus berfikir bahwa itu adalah operasi "false flag" yang dilakukan "penguasa kegelapan" dengan agenda tersembunyi: umumnya adalah pengalihan perhatian, pencarian alasan untuk melakukan "kebijakan" tertentu, atau membuat masyarakat bingung dan tidak percaya pada tatanan sosial-politik-hukum-ekonomi.
Namun dalam peristiwa penembakan di DC Navy Yard, Washington DC baru-baru ini, saya menemukan motif lain yang menggetarkan saya, yaitu rencana penangkapan Presiden Barack Obama oleh polisi militer Amerika karena tuduhan konspirasi dan pengkhianatan.
Berita-berita dari media-media independen, termasuk Before It’s News tgl 23 September 2013 berjudul "DC Navy Yard Shooting Linked To Obama’s Arrest For Treason??" menyebutkan bahwa pada hari terjadinya peristiwa penembakan tersebut, satu tim NCIS (United States Naval Criminal Investigative Service) dan U.S. Office of the Provost yang berkantor di kompleks Navy Yard Washington DC bermaksud untuk menangkap Barack Obama atas tuduhan konspirasi dengan cara meledakkan bom nuklir di Washington DC untuk memicu perang terhadap Syria.
Mungkin terdengar mengada-ada. Namun bagaimana dengan Serangan WTC 2001 yang menjadi alasan bagi Amerika untuk menyerang Afghanistan dan Irak? Sekali tuduhan dan hujan propaganda sudah dilancarkan dan mesin-mesin perang sudah digerakkan, sangat sulit untuk menariknya kembali.
Seandainya saja rencana tersebut tidak diketahui inteligen militer Amerika, mungkin saja di Syria kini tengah terjadi perang besar yang melibatkan Amerika, Rusia Iran dan sekutu mereka masing-masing.
“Dalam politik tidak ada suatu yang kebetulan. Jika sesuatu terjadi, kita bisa bertaruh bahwa itu semua telah direncanakan," kata Presiden Amerika Franklin D. Roosevelt bertahun-tahun yang lalu.
Maka tentu saja klaim pemerintah Amerika bahwa peristiwa penembakan yang menewaskan 13 orang aparat militer "kebetulan" dilakukan oleh seorang warga sipil berkulit hitam adalah kebohongan besar. Di jaman ini pemerintah negara manapun termasuk Indonesia, tampaknya sudah biasa melakukan kebohongan, tapi pemerintah Amerika adalah pembohong terbesar.
The United States Naval Criminal Investigative Service (NCIS) merupakan salah satu lembaga penegak hukum militer Amerika. Penyidikan-penyidikan yang dilakukannya terutama ditujukan pada tindakan kejahatan oleh dan terhadap personil AL dan Marinir. Selain itu tugas lainnya adalah berkaitan dengan masalah keamanan nasional, kontra-inteligen dan kontra-terorisme. Jika seorang personil AL atau marinir terlibat dalam aksi konspirasi atau terorisme yang mengancam keamanan nasional, maka NCIS wajib melakukan tindakan penindakan untuk mencegah aksi tersebut terjadi dan atau menangkap pelakunya jika terlanjur terjadi.
Beberapa hari menjelang peringatan Serangan WTC tgl 11 September lalu NCIS menemukan fakta-fakta yang menunjukkan adanya rencana operasi inteligen "false flag" (melakukan aksi tertentu namun dituduhkan pada pihak lain) berupa ledakan bom nuklir di Washington DC pada saat peringatan ulang tahun Serangan WTC ke 12. Operasi itu konon disetujui oleh Presiden Barack Obama, dan karenanya secara "de jure" ia adalah penanggungjawab tertinggi. Mengetahui rencana tersebut bocor, operasi itupun dihentikan. Namun NCIS bermaksud menindak lanjuti temuan itu dengan langkah lebih serius, yaitu menangkap Barack Obama. Untuk mewujudkan maksud itu NCIS pun melibatkan Office of the Provost.
Di Amerika lembaga bernama Office of the Provost memiliki kewenangan untuk menangkap dan menahan presiden jika ia melanggar sumpah jabatannya atau melakukan tindakan-tindakan kejahatan serius. Jika seorang presiden dianggap telah melakukan pelanggaran serius seperti pengkhianatan terhadap negara atau melakukan aksi dan kebijaksanaan yang merugikan orang banyak, sebuah komite yang disebut Joint Chiefs of Staff yang dipimpin oleh kepala staff gabungan, yang saat ini dipegang oleh Jendral Martin Demsey, mengadakan pertemuan untuk menentukan sikap. Selain para Kastaf AD, AL, AU dan Marinir, kepala Provost Marshall militer juga hadir dalam rapat tersebut.
Harus diingat bahwa sumpah setia yang dilakuan personil militer adalah "mendukung dan membela konstitusi terhadap semua musuh, baik dari luar maupun dari dalam." Maka ketika rapat tersebut memutuskan presiden Obama harus ditahan untuk dimintai pertanggungjawaban, Joint Chiefs of Staff mengirimkan 1 regu pejabat tinggi militer yang dikawal oleh para personil dari polisi militer, provost marshal, dan agen-agen NCIS untuk
menangkap presiden di kantornya. Selanjutnya Kastaf Gabungan akan mengadakan pertemuan dengan Kastaf Gedung Putih, pimpinan Senat, Jaksa Agung dan Menlu. Namun sebelum rencana itu terlaksana, Obama telah mendahului dengan mengirim tim pembunuh.
Yang masih menjadi pertanyaan saya (blogger) adalah, mengapa setelah peristiwa itu terjadi semacam situasi "status quo" antara militer (Joint Chiefs of Staff) yang dipimpin Jendral Demsey dengan Presiden. Semestinya Jendral Demsey langsung mengadakan kudeta dan mengumumkan kondisi darurat perang, atau sebaliknya Presiden Obama langsung mengumumkan pemberhentian Jendral Demsey dan menangkapi para personil yang terlibat dalam rencana penangkapan. Situasi status quo itu tentu menimbulkan berbagai spekulasi.
Namun itu bisa dijelaskan dengan analisa berikut: baik Obama maupun Jendral Demsey tidak ingin terjadi chaos yang bisa dipastikan akan menimbulkan kehancuran yang luar biasa jika masing-masing melakukan tindakan tersebut di atas. Secara diam-diam mereka mengadakan pembicaraan dan memutuskan untuk mengendapkan dan menyembunyikan masalah itu. Toh sebagian besar pejabat militer yang terlibat dalam insiden tersebut telah "tidur selama-lamanya", dan sisanya akan diam setelah mendapat ancaman dan sogokan, sebagaimana dalam kasus penyerangan kapal perang USS Liberty oleh militer Israel tahun 1967 yang menewaskan puluhan personil militer Amerika.
Wallahualam.
REF:
"DC Navy Yard Shooting Linked To Obama’s Arrest For Treason??"; N. Morgan; Before It’s News; 22 September 2013
to Pak Adi..teruskan
ReplyDeletesentiasa saja lebih banyak pertanyaan begitu sedikit jawapan yg memuaskan hati,,serangan kimia di Ghouta,,mereka tidak dapat menentukan siapa penyerang,,PBB sekali lagi tidak dapat menjadi hakim yang adil dan dipercayai..mengambil jalan tengah
Dajjal itu mungkin sulit dicari sosok fisik atau bentuknya.. tetapi konon ciri2nya ...adalah tukang dusta..atau membuat kebohongan2..atau berbagai nama/sebutan
ReplyDeleteDari cerita diatas betapa banyak tipuan/kedustaan dibuat..untuk mengekalkan dan mensahkan tujuan2 mereka..yang pada faktanya..membuat aniaya dan pembunuhan insan2 tak berdosa..
Siapa mereka-konon konspirasi-atau imperium kegelapan-atau penjajah kriminal internasional-ataw apapun yang membuat kekacauan dinegara manapun yang diingini...termasuk di negara AS-atau Eropa-dll... tetapi yang adem ayem selama ini kelihatannya hanya israel dan saudi arabia dan negara2 teluk?
Entahlah.. adakah semua itu memang didesign atau datur demikian rupa..atau secara kebetulan..memang sewajarnyalah demikian itu..
Bagi awam hanya-lah aneh..bhw Negara2 Islam dikacaukan oleh milisi2 konon islam dan pandai perang seperti apa yg terjadi di Libya-Tunisia-Mesir-Suriah..dll..??
konon berita dusta-bohong-fitnah-dan adu domaba itu biasanya dibuat oleh mereka yang kaum munafik-kafir-hasad-dengki-dan membenci kebenaran..??
Itulah sejarah yg pernah disampaikan dalam kisah nabi2/rasul2..
Adakah hubungan Dajjal-perilaku2 seperti kisah2 diatas..??
Waspadalah-