Tuesday, 31 December 2013

SELAMAT DATANG 2014, SELAMAT DATANG TAHUN PENENTUAN

Saksikan, saya pengikut dajjal.


Tahun 2014 merupakan tahun penentuan beberapa hal: presiden dan regim pemerintah Indonesia mendatang, kasus Bank Century, kasus Hambalang, presiden Turki mendatang, nasib mantan presiden Mesir Mohammad Moersi, dll. Namun tahun 2014 bisa jadi juga menjadi penentuan beberapa hal yang yang lebih serius: konflik Syria dan kemungkinan perang saudara jilid II di Lebanon.

Seharusnya pemilihan presiden Indonesia tahun 2014 menjadi perhatian utama kita semua. Namun saya (blogger) tidak melihat adanya peluang lain dari terpilihnya Jokowi sebagai presiden Indonesia mendatang. Sangat menyedihkan, karena kita bakal dipimpin oleh seorang pemimpin yang sama sekali tidak diketahui kapabilitasnya, setelah terungkap semua prestasi yang disematkan kepadanya ternyata rekayasa kosong belaka.

Saya baru menerima komentar pedas dari seorang "pengagum buta" Jokowi.

"Jo kakeyan cangkem!" Jangan banyak bicara, katanya.

"Memangnya banjir dan kemacetan gampang diselesaikan?" tambahnya.

Lho, bukankah dalam kampanyenya dahulu Jokowi menjanjikan kepada rakyat Jakarta seolah masalah-masalah tersebut mudah diatasi? Lalu bagaimana juga dengan mobnas Esemka, Kartu Jakarta Sehat, kartu Jakarta Pintar, dan program-program pencitraan lainnya itu? Kenapa dahulu tidak jujur mengatakan bahwa program-program tersebut sangat sulit untuk direalisasikan? Dan kini, setelah semua kegagalan tersebut ia justru melenggang kangkung menuju ke kursi RI-1.

Omong kosong apa lagi ini? Kalau hanya sibuk mengurusi rehabilitasi Waduk Pluit dan itupun tidak selesai-selesai, lalu apa lagi yang bisa dibanggakan untuk menjadi bekal pilpres mendatang? Persoalan yang dihadapi Indonesia sangat-sangat rumit. Lihat mudahnya saja: jaringan supermarket raksasa Indomaret dan Alfamart yang menggusur pada pedagang kecil di kampung-kampung, kemacetan di kota-kota besar karena keberadaan kartel otomotif (asing dan kroni-kroninya di dalam negeri) yang mempengaruhi pemerintahan, serta penguasaan lahan strategis secara massif oleh asing dan kelompok-kelompok tertentu. Dan itu masih belum seberapa.

Bila kita mau berfikir sedikit saja, gelar walikota terbaik di dunia yang ternyata palsu, sangat tidak cukup meyakinkan untuk mengatasi masalah-masalah mendasar di negeri ini.

Pada penghujung tahun ini berbagai peristiwa penting terjadi: penyidikan korupsi kroni-kroni PM Erdogan di Turki, rangkaian serangan bom bunuh diri di Lebanon dan Rusia, penumpasan oposisi Irak, aksi-aksi demontrasi menentang pemerintahan Ukraina dan Thailand, ketegangan Laut Cina, tuntutan pengungkapan konspirasi Serangan WTC, ketegangan Shiah-wahabi di Yaman, dll. Ditambah dengan konflik Syria yang belum juga menunjukkan titik akhir, hal-hal itu sudah mengindikasikan dengan sangat jelas bahwa tahun 2014 akan menjadi tahun yang sangat keras.

Namun di antara semua itu, saya berpendapat perkembangan di Lebanon merupakan sesuatu yang paling menarik. Setelah kegagalan "proyek Syria", zionis internasional dan sekutu-sekutu regionalnya kini mengarahkan sasarannya ke Lebanon dengan mengincar salah satu pilar perjuangan anti-Israel, Hizbollah. Bagi zionis internasional, kehancuran Hizbollah akan menjadi hadiah yang jauh lebih berharga dari jatuhnya pemerintahan Bashar al Assad. Dan karenanya tahun 2014 tampaknya dunia akan menyaksikan kembalinya perang saudara di Lebanon.

Semoga saja hal ini tidak sampai terjadi. Hizbollah dan Iran pun telah cukup bijak untuk tidak menanggapi provokasi lawan-lawan mereka di Lebanon, meski kantor kedubes Iran telah dibom dan juga serangan-serangan bom yang ditujukan terhadap Hizbollah termasuk pembunuhan seorang komandan Hizobollah. Atas semua serangan-serangan itu Hizbollah dan Iran hanya menudingkan jarinya ke Israel dan orang-orang takfiri, sama sekali tidak menuding negara ataupun organisasi dan kelompok politik tertentu. Sebaliknya, lawan-lawan Hizbollah dengan cepat menudingkan jarinya ke Hizbollah dan Iran ketika terjadi serangan bom yang menewaskan tokoh anti-Hizbollah Mohammad Sattah, Jum'at lalu (27/12), bahkan ketika penyidikan belum dilakukan.

Selamat tahun baru 2014. Terima kasih atas dukungan Anda para pengunjung setia blog ini sehingga blog ini berhasil menjadi salah satu blog berita dan analisa politik-sosial-ekonomi terbaik di negeri ini. Dukungan Anda berupa kunjungan yang konsisten, kritik dan saran yang membangun, dan juga donasi Anda masih sangat kami harapkan. Terima kasih.




7 comments:

  1. Hahaha..udah ngga ada bahan berita lain yg lebih bermutu dari ini??

    ReplyDelete
  2. Saya dapat kisi kisi dari seorang aktivis yang berhasil menyusup ke gerombolan Israel, bahwa konflik Suriah memang tidak diagendaan berhenti, tetapi akan diperluas. Issunya, akan merembet ke negara tetangga seperti Jordan. Ah mudah mudahan teman saya itu sedang meracau. :(

    ReplyDelete
  3. itu pendapat loe blm tntu menurut pendapat jutaan warga negara indonesia mga aj yg dititipin amanah memimpin bangsa ini peduli sma rakyat dan -bsa membuat maju bangsa ini bkn cma janji" doang kmi udah muak dengan janji"

    ReplyDelete
  4. Aku setuju dengan pengamatan anda dan mungkin juga itu tanda tanda syria akan jadi tempat turunnya nabi isa. tapi islam sendiri mengajarkan untuk baik sangka terhadap sesama umatnya terkecuali bangsa yahudi atau orang yahudi.
    Untuk jokowi dia selalu solat kok dan juga solat jumat juga kok tapi mungkin dia gak tau tentang simbol simbol dajjal itu seperti apa, yah memang sih banyak masyarakat di indonesia yang belum tau keberadaan simbol simbol dajjal itu seperti apa.

    ReplyDelete
  5. Baru satu tahun bosss ! Masa gag lihat keberhasilan lainnya ....cb yang sebelumnya tNah abang aja gag bisa atasi ... pak jokowi malah bs itu suatu prestasi bosss

    ReplyDelete
  6. benar....jangan sirik ama jokowi, kita butuh pemimpin merakyat, sederhana dan cepat ambil keputusan, buktinya TANAH ABANG LANCAR, MRT bentar lagi direalisasikan, waduk-waduk sudah dibersihkan dan diperindah, lagi pula baru setahun memimpin DKI, beri dulu kesempatan dong

    ReplyDelete