“Kami akan mengajukan tuntutan hukum ke organisasi-organisasi internasional. Kajian awal dari langkah tersebut telah dibuat,” kata jubir kemenlu Iran Marzieh Afkham dalam konperensi pers yang digelar di Teheran.
Marzieh Afkham mengatakan bahwa pemerintah Iran kini tengah mengumpulkan dokumen dan data-data yang dibutuhkan untuk mengajukan tuntutan tersebut, mencakup insiden serangan-serangan teroris terhadap warga Iran di Lebanon dan Yaman berdasarkan kerangka kerja yang sesuai hukum dan transparansi.
“Menyudul serangan teroris terhadap kedubes Iran di Lebanon, langkah hukum awal telah dilakukan. Kami bekerjasama dengan pemerintah Lebanon untuk mengumpulkan detil-detilnya untuk menyediakan dokumen-dokumen yang akurat dan otentik. Proses yang sama kini tengah dilakukan dalam kasus di Yaman,” tambah Marzieh Afkham.
Saudi Arabia dipercaya sebagai pihak yang memberikan dukungan dana dan idiologi bagi berbagai aksi terorisme di Timur Tengah akhir-akhir ini yang dilakukan oleh kelompok-kelompok takfiri. Pada tgl 19 November tahun lalu, 2 bom meledak di dekat kantor kedubes Iran di Beirut, Lebanon, membunuh 25 orang termasuk pejabat Atase Kebudayaan Iran di Lebanon. Kelompok Abdullah Azzam Brigades yang berafiliasi dengan Al Qaida yang dipimpin oleh warga Saudi bernama Majed al-Majed, mengaku sebagai pelaku serangan. Majed berhasil ditangkap, namun meninggal secara misterius di dalam tahanan Lebanon sebelum proses hukum terhadapnya dimulai.
Serangan lainnya terjadi terhadap Atase Perdagangan Iran di Yaman pada tgl 18 Januari lalu. Ia ditembak oleh sekelompok teroris di depan kediaman Dubes Iran di Sana, dan meninggal setelah sempat menjalani perawatan.(CA/Press TV)
Keterangan: tulisan asli dimuat di situs liputanislam.com tgl 21 Januari 2014
saudi takfiri gakt tahunya prilaku mereka oroginal sperti kaum kafir
ReplyDeletenamun mereka memiliki 2 tanah suci dan ramai mencintai wang mereka ...pak taher,,,memiliki kaabah membuatkan ramai orang percaya mereka benar
ReplyDelete