Friday, 10 January 2014

MUJAHILIN SYRIA KINI KETAKUTAN

Apa yang terjadi di Syria kini pasti tidak pernah terbayangkan oleh siapapun. Siapa menyangka regim Bashar al Assad bisa bertahan setelah bertahun-tahun digempur beramai-ramai oleh Israel, Amerika, Eropa, Turki, dan beberapa negara barat Arab. Dan siapa menyangka bahwa musuh-musuh Syria kini terpecah belah dan saling berperang satu sama lain.

Setelah pertempuran-pertempuran antara kelompok Free Syrian Army (FSA) melawan kelompok Al Nusra dan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), dilanjutkan dengan perselisihan antara Al Nusra dengan ISIS, kini dunia menyaksikan terjadinya perang besar-besaran antara kelompok Islamic Front yang didukung FSA dan Al Nusra melawan ISIS dan kelompok-kelompok teroris terkait Al Qaida.

Dalam tiga hari pertempuran saja Islamic Front berhasil merebut 3 pos militer penting yang dikontrol ISIS di Atma, Atareb, dan Sheikh Said di Aleppo. Pos-pos penting ISIS lainnya di Maskana, Hayan, dan utara Aleppo juga mendapat gempuran hebat dari Islamic Front dimana kelompok terakhir ini kini tengah melakukan kepungan ketat terhadap posisi-posisi ISIL di Idlib. Islamic Front juga tengah menggepung kantong-kantong pertahanan ISIS di kota Raqaa.

Islamic Front adalah gabungan dari beberapa kelompok pemberontak yang dibentuk oleh kekuatan-kekuatan asing untuk menjembatani kepentingan Amerika, Eropa, Turki dan Saudi yang saling bertentangan di Syria. Sebagaimana diketahui setelah Amerika membatalkan rencana menyerang Syria bulan September lalu, telah terjadi perubahan kebijakan Amerika dalam menyikapi konflik di Syria. Khawatir dengan perkembangan kelompok-kelompok teroris yang tidak terkendali yang justru mengancam kepentingan politik Amerika dan sekutu-sekutunya di kawasan, dibentuklah kelompok Islamic Front ini dengan tugas utama memerangi kelompok-kelompok teroris seperti ISIL selain memerangi regim Bashar al Assad.

""Proyek jihad" kini dalam bahaya besar," demikian ungkap seorang komandan ISIS tentang perkembangan terakhir ini.

“Mereka (Islamic Movement) berperang untuk Amerika, Alawi, Shiah, dan Saudi," tambahnya sembari menunjuk pada apa yang tengah terjadi di Irak yang dianggapnya memiliki kaitan dengan apa yang terjadi di Syria serta perubahan sikap negara-negara asing di Syria. Menurutnya telah terjadi perubahan sikap yang tiba-tiba di antara penduduk asli yang kini justru memusuhi para "mujahidin".


MILITER SYRIA TERUS BERGERAK

Sementara itu militer Syria terus melakukan berbagai aksi pembersihan terhadap para pemberontak di berbagai wilayah. Militer Syria, misalnya saja, berhasil menewaskan sejumlah besar pemberontak teroris di Jabal al-Arabe'en, Taftanaz dan Salkin luar kota Idlib. Militer yang mengejar pemberontak di Jabal al-Arabe'en bahkan berhasil membunuh seorang komandan pemberontak bernama Mohammad Mahmoud.

Di sekitar Damaskus militer Syria juga berhasil menghancurkan beberapa sarang pemberontak, membunuh sejumlah besar pemberontak dan menghancurkan perlengkapan militer mereka. Seluruh personil pemberontak di perkampungan
berhasil ditumpas, sementara unit militer lainnya menghancurkan markas pemberontak di daerah pertanian Alyaa di Douma.

Militer juga berhasil menghancurkan kelompok-kelompok pemberontak di Adra al-Balad dan markas-markas mereka di kota Adra dan Zebdeen, Yalda, dan Babila dan berhasil menemukan terowongan bawah tanah yang menjadi jalur logistik pemberontak ke wilayah Yarmouk.(CA/al-akhbar/al-manar)

3 comments:

  1. syiria berperang dengankekuatan penuh baik senjata tehnologi pengindraan dari satelit baik trowongan maupun posisi komunikasi komandan teroris di lapangan maupun titik kordinat markas pemberontak bisa di pantau namun untuk melemahkan mental mujahilin itu yang utama dengan mundurnya teroris dari satu daerah menuju daerah dikuasai pemberontak juga tentu akan terjadi konflik sesamanya karena pasti akan terjadi perebutan kepemimpinan logistik ,tujuan, tentunya rejeki pasti berkurang ,yg penting lagi masalah perempuan ,pasti berebut ayam saja sering berebut apalagi manusia yg haus dan mental setan seperti itu .belum lagi masalah perut .tentu mundur dari daerah asal kedaerah lain bukan hanya senjata yang perlu di bawa makanan perlu untuk menyambung hidup.kalau tidak mati bukan karena perang mati karena kelaparan .irak pernah terkepung di koramsyar oleh iran karena masalah perut .tentara irak menyerah 50.000 pasukan apalagi teroris siapa yang jamin logistik kalo tidak merampok menjarah juga pasti memperkosa .pengepungan dg berikade yang kuat tentu teroris terdesak apalagi jalur logistik di putus tak ada jaminan untuk maju fisik lemah karena kelapran jadi tentu berebut makanan dan kekuasaan di tambah komandan telah tewas komunikasi terputus .tak ada jalan kecuali putus asa syurga tiada dapat .keinginan dapat bidadari ternyata yang datang iblis beserta pengikutnya datang menyambut denganrumah yang megah dan di penuhi api neraka .sungguh sial yang tak berujung .semakin tipis logistik semakin panik semakin terdesak oleh tentara syiria semakin mencari jalan pintas tentu yang lemah dulu dimakan dari pada mati konyol.sungguh kaciaaan deh lho

    ReplyDelete
  2. 1000 lebih pasukan takfiris terbunuh dalam masa 2 minggu- pedang yang berbalik menikam rakan takfiris

    sama sama berbunuhan bukti tiada persefahaman, rebutan kawasan dan kuasa
    apa nak di katakan lagi

    kekecewaan yang mendalam, ada laporan lain takfiris dari balkan diminta menangguhkan hasrat ke suriah,,,bagaimana dengan takfiris Indonesia

    ReplyDelete
  3. Link ini masuk ke email saya atas kiriman sahabat saya di indonesia. Dan saya hanya bisa tertawa kepada anda sang penulis blog, Jika anda muslim - maka anda akan menfitnah dan membuat berita rekaan.

    Dan saya tertawa, bagaimana sebetulnya keadaan para syiah laknatullah di sana.

    Saya kumpulkan data-data dan video untuk dikirimkan ke jurnalis muslim Indonesia tentang bagaimana Iran, China, LEbanon, dan segenap milisi bayaran sabiha lari terbirit-birit ketika mendengar kalimat "Allahu Akbar"

    taqiyyah anda sempurna.

    ReplyDelete