Sebuah memo (seharusnya) rahasia dari Federal Security Services (FSB) kini beredar di media-media Rusia dan dengan cepat kabarnya telah beredar ke seluruh dunia. Memo yang ditandatangani Direktur FSB Alexander Bortnikov itu konon menyebutkan bahwa Presiden Vladimir Putin telah memerintahkan penghancuran Saudi Arabia sebagai balasan atas 2 aksi terorisme yang terjadi di Volgograd baru-baru ini.
Tidak dijelaskan bagaimana Rusia akan merealisasikan perintah Putin tersebut, namun sebagaimana pernah dituliskan di blog ini bulan Agustus lalu Rusia telah lama memiliki rencana serangan udara besar-besaran terhadap Saudi Arabia yang merupakan sekutu utama Amerika di Timur Tengah. Selain itu rudal-rudal balistik jarak jauh serta rudal jelajah yang diluncurkan dari kapal perang dan kapal selam juga bisa menjadi senjata yang mematikan bagi Saudi.
Ini adalah memo kedua yang bocor ke publik tentang rencana serangan Rusia terhadap Saudi Arabia setelah memo sejenis bulan Agustus lalu. Saat itu dikabarkan Putin marah terhadap kepala inteligen Saudi, Pangeran Bandar bin Sultan, yang telah mengancam Rusia dengan serangan teroris jika tidak menghentikan dukungannya terhadap Syria. Sebagaimana diberitakan oleh media Inggris Telegraph News Service, kala itu Pangeran Bandar mengatakan kepada Putin:
"Saya bisa memberikan jaminan kepada Anda perlindungan keamanan pesta Olimpiade Musim Dingin tahun depan (2014). Kelompok-kelompok Chechnya yang mengancam keamanan even itu ada di bawah kendali kami."
Hanya saja perintah serangan kala itu membutuhkan satu kondisi yang ternyata tidak terealisasikan, yaitu serangan Amerika terhadap Syria. Jika Amerika menyerang Syria, maka Rusia akan menyerang Saudi, demikian skenario Rusia kala itu. Namun kini, Bandar sudah merealisasikan ancamannya dengan serangan teroris di Volgograd, hanya beberapa ratus kilometer dari venue Olimpiade Musim Dingin di Sochi yang akan dilangsungkan tidak lama lagi.
Tentang 2 serangan teroris beruntun di Volgograd baru-baru ini memo tersebut menyebutkan bahwa salah satu pelaku pemboman telah teridentifikasi sebagai Pavel Pechyonkin. Sebelum menjalankan aksi terorisnya, ia diketahui telah bergabung ke dalam kelompok pemberontak wahabi di Syria yang didanai Saudi.
Memo tersebut juga mengkonfirmasi kedatangan kedua Pangeran Bandar ke Rusia beberapa akhir Desember lalu untuk membujuk Putin menghentikan dukungannya kepada Presiden Syria. Setelah gagal membujuk Putin, Bandar pun kembali mengulangi ancamannya terhadap Rusia. Kali ini Putin balik mengancam Bandar. Ia meminta Bandar untuk menghentikan dukungannya terhadap terorisme karena itu adalah "pisau bermata dua" yang akan menghantam Saudi sendiri.
Pengamat politik Rusia, Dr. Sergei Markov, menulis di media pro-Rusia, Vzglyad.ru kemarin (1/1) bahwa "serangan-serangan bom di Volgograd adalah persiapan bagi serangan teroris yang lebih besar yang akan terjadi pada Olimpiade musim dingin mendatang, sekaligus upaya provokasi kepada negara-negara peserta Olimpiade untuk membatalkan keikut-sertaannya."
Dalam memo tersebut juga disebutkan kemarahan Rusia dan Iran atas rencana Saudi memberikan donasi senilai $3 miliar kepada militer Lebanon (2 x alokasi anggaran pertahanan Lebanon). Menurut memo tersebut, bantuan tersebut merupakan "upaya menutupi tindakan keji Saudi".
Sejak tahun 1999 Rusia setidaknya telah mengalami 17 kali serangan teroris mematikan yang menelan ratusan korban jiwa. Yang paling terkenal adalah serangan di gedung teater di Moskow bulan Oktober 2002 yang menewaskan 130 orang, serangan terhadap 2 pesawat penumpang di bandara Moskow yang menewaskan 90 orang pada tgl 24 Agustus 2004, serta serangan terhadap sekolah dasar di Beslan, Ossetia Utara, September 2004 yang menewaskan 344 orang, separoh di antaranya anak-anak.
REF:
"Putin Orders S. Arabia “Destroyed” after Volgograd Terror Strikes"; Fars News Agency; 1 Januari 2014
saudi belum pernah perang dg negara lain jadi belum pernah merasakan ke tidak amanan dan kehancuran negara saudi termasuk negara yang luas dan masih sangat aman .belum merasakan serangan teroris padahal mental orang saudi sendiri penakut .cara saudi yang menebar teror di kawasan tentu akan ada balasannya atas kekejiannya
ReplyDelete