Sunday, 28 February 2016

LGBT dan Mental Bobrok yang Melingkupi Kantor Berita Ternama BBC

Indonesian Free Press -- Jujur saja, BBC masih menyimpan kenangan sangat indah untuk saya (blogger IFP). Setiap malam, saat saya masih kecil, saya selalu mendengar jingle lagu program siaran 'BBC Indonesia' yang diputar ayah saya, dengan susunan nada yang sangat khas.

Namun, kasus pedhofili penyiar senior BBC Jimmy Savile, membuat kecintaan saya pada BBC jatuh ke titik nol.

"Budaya kerja BBC memungkinkan seorang 'bintang' melakukan kejahatan seksual yang diabaikan para pimpinan," demikian sebuah laporan tentang kasus pedhopilia Jimmy Savile yang dirilis hari Kamis (25 Februari), menyebutkan.

Untuk lebih jelasnya, inilah paparan singkat tentang kasus ini. Pada tahun 2012 polisi Inggris mengatakan bahwa Jimmy Savile, yang baru meninggal beberapa bulan sebelumnya dalam usia 84 tahun, telah melakukan ratusan kejahatan seksual terhadap anak-anak selama rentang waktu hampir 60 tahun.

Jimmy Savile adalah 'legenda' dunia hiburan Inggris, yang sebagian besar hidupnya dihabiskan dengan menjadi 'host' ajang pencarian bakat di televisi BBC.

Selain jumlah yang banyak dan rentang waktu yang sangat lama, Savile melakukan kejahatan yang tidak pernah dibayangkan orang, di tempat-tempat yang tidak terbayangkan, termasuk di belakang panggung hiburan, di kantornya hingga di ruangan rumah sakit. Hal itu menyebabkan kejahatan Navile telah diketahui banyak orang sejak lama, termasuk di antara pegawai dan pimpinan BBC. Namun tidak ada tindakan apapun terhadapnya hingga kejahatan-kejahatannya tidak tersentuh hukum sama sekali dan karier Savile semakin tinggi ke awang-awang. Bahkan, meski beberapa kasus telah sampai ke meja polisi, masalah itu menguap begitu saja tanpa bekas.

Savile adalah simbol 'kemapanan' Inggris. Ia berada di puncak tertinggi strata sosial bangsa Inggris bersama keluarga kerajaan, pejabat tinggi sipil dan militer, pimpinan politik (politisi), pimpinan gereja, pengusaha, artis, seniman dan cendekiawan terkenal sekelas Stepen Hawking. Dan karena ia telah berada di posisi itu selama puluhan tahun, ia termasuk yang tertinggi di antara mereka.

Demikian juga BBC, sebagaimana kerajaan, parlemen, lembaga kepolisian Scotland Yard badan inteligen M-16 dan M-15, termasuk bagian dari 'kemapanan' Inggris. Tidak terlalu berlebihan, jika sesama orang-orang 'mapan', para pejabat BBC membiarkan Savile melakukan aksi-aksi bejatnya di kantor lembaga terhormat itu.

"Saya percaya bahwa BBC mengetahuinya (kejahatan-kejahatan Savile)," kata Direktur BBC Tony Hall, kepada wartawan terkait laporan tersebut.

Ia mengakui bahwa rasionalitas tidak bisa dibantahkan, bahwa lembaga yang dipimpinnya telah mengetahui kejahatan-kejahatan Savile. Anehnya, laporan tersebut (The Smith Report), tidak menemukan bukti bahwa BBC secara resmi sengaja menyembunyikan hal itu, menyalahkan 'budaya kerja' sebagai gantinya.

Menurut laporan itu, Savile setidaknya telah melakukan kejahatan seksual terhadap 72 korbannya selama bekerja di BBC sepanjang hampir 50 tahun. Ini termasuk 8 pemerkosaan terhadap anak-anak laki-laki maupun perempuan. Korban paling muda berumur 8 tahun.

Mantan jaksa Smith, yang mengetuai tim pencari fakta kasus Saville mengatakan bahwa setidaknya ada 5 laporan tentang kejahatan Saville yang dibuat oleh staff BBC. Namun semuanya kandas di meja direksi. Hal ini disebabkan adanya 'budaya untuk tidak mengeluh tentang semua hal' yang berlaku di BBC. Para staff khawatir laporannya hanya membuat mereka harus kehilangan pekerjaan.

Hal 'sedikit berbeda' dialami rekan Savile, Stuart Hall, yang kejahatannya yang sama membuatnya dipenjara tahun 2013 lalu.

Ketika seorang karyawan mengalami pelecehan oleh Savile, ia mendapatkan ancaman, "Tutup mulutmua, ia orang yang sangat penting," tulis laporan tersebut.

Savile, mantan pegulat dengan ciri rambut panjang dan kaca mata serta cerutu adalah pionir Disk Jockey (DJ) pada tahun 1960-an, dan kemudian dipercaya menjadi host acara-acara hiburan terkenal BBC.

"Kami mengerti bahwa apa yang terjadi telah berakar di sebuah organisasi yang terlalu hirarkis dan terlalu kaku untuk bertindak dengan cepat dan tepat atas cerita-cerita yang mengganggu," kata Hall.

Sementara itu Liz Dux, pengacara beberapa korban kejahatan Savile menyebut laporan itu 'bias' dan mengecewakan para korban.

Untuk lebih mengetahui bagaimana bobroknya akhlak kalangan 'mapan' Inggris, silakan klik di sini.(ca)

No comments:

Post a Comment