Indonesian Free Press -- Iran mengancam untuk menembak jatuh pesawat militer Amerika yang terbang di dekat perbatasannya. Sementara para pengamat menyebut insiden itu disengaja Amerika untuk menguji kemampuan sistem pertahanan Iran, Amerika menuduh Iran telaha bertindak 'tidak profesional'.
Seperti dilaporkan Russia Today, Rabu (13 September), dua pesawat Amerika terbang pada jarak satu mil saja dari perbatasan Iran di Teluk Parsia pada 10 September lalu dan mendapat peringatan dari Iran untuk menjauh atau ditembak jatuh.
Ketegangan antara kedua negara di wilayah Teluk Parsia semakin meningkat akhir-akhir ini. Sejumlah sumber keamanan Amerika mengatakan kepada Fox dan CNN News bahwa selepas akhir pekan lalu Iran telah memberi peringatan kepada dua pesawat Amerika yang terbang di dekat perbatasan Iran. Kedua pesawat itu adalah Boeing P-8 Poseidon berawak sembilan orang dan pesawat EP-3 Aries berawak 24 orang. Kedua pesawat mata-mata itu mendapatkan ancaman akan ditembak jatuh jika tidak menjauh dari perbatasan.
Menurut pejabat Amerika yang tidak disebutkan identitasnya kepada Fox News, kedua pesawat tetap melanjutkan misinya, namun tanpa memasuki wilayah udara Iran.
“Kami ingin menguji reaksi Iran,” kata pejabat itu.
"Namun jika Anda mengeluarkan ancaman untuk menembak jatuh, maka Anda dianggap tidak profesional,” tambahnya, seperti dilansir Russia Today.
Menurut pejabat Amerika lainnya yang juga tidak disebutkan identitasnya, Iran tidak memiliki sistem pertahanan udara di wilayah itu dan menyebut ancaman Iran sebagai 'gertak sambal yang tidak profesional'.
Sebelumnya pejabat keamanan Iran Brigjen Abdollah Reshadi telah mengatakan kepada media massa internasional bahwa seluruh wilayah udara Iran telah dijaga oleh sistem pertahanan yang mampu mendeteksi semua bentuk ancaman.
“Cakupan radar kami untuk wilayah Teluk Parsi dan Laut Oman mampu mendeteksi semua penerbangan yang dilakukan pesawat mata-mata manapun. Kami mendeteksi semua aktifitas penerbangan secara real-time dan memberikan respon taktis dalam waktu kurang dari dua menit,” katanya.
Insiden ini menyusul klaim Amerika tentang 'gangguan-gangguan' yang dilakukan Iran terhadap kapal-kapal perang Amerika di kawasan itu. Menurut berbagai laporan terdapat lebih dari 30 insiden perselisihan antara kapal-kapal Iran dan Amerika selama tahun ini. Pekan lalu misalnya, sebuah kapal perang Amerika harus mengubah haluan setelah mendapat ancaman dari pesawat tempur Iran yang terbang kurang dari 100 meter dari kapal perang Amerika. Dalam sebulan terakhir setidaknya terdapat empat insiden sejenis.
Pada hari Minggu (10 Septermber) Jubir militer Iran membantah klaim Amerika tentang gangguan-gangguan oleh kapal-kapal Iran. Ia mengklaim bahwa apa yang dilakukan Iran telah sesuai dengan hukum internasional.
“Kapal-kapal kami sangat memahami hukum-hukum dan peraturan internasional dan selalu bertindak atas standar yang telah baku. Maka klaim Amerika tidak hanya khayalan, namun juga didasari oleh ketakutan atas kekuatan Iran,” kata Deputi Angkatan Perang Iran Brigjen Massoud Jazayeri.
Untuk menghindari insiden-insiden selanjutnya, Admiral John Richardson, kepala operasi angkatan laut Amerika, mendesak kedua negara untuk membuat kesepakan bersama tentang tindakan yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh kedua negara di kawasan.
“Ini adalah hal-hal yang sangat mengganggu, dimana sebuah kesalahan taktis, semakin dekat dengan hal-hal seperti ini, margin kesalahan semakin kecil dan sebuah kesalahan manusia bisa menjadi masalah yang besar,” kata Richardson.
“Maka sangatlah penting bagi kita untuk mengeliminisir aktifitas seperti ini sejauh kita bisa. Tidak ada kebaikan dari situasi seperti ini. Hal ini juga mendesak perlunya ialog antar pemimpin,” tambahnya.
Selat Hormuz yang menjadi pintu masuk ke Teluk Parsi, dilalui oleh armada tanker yang memenuhi 1/5 kebutuhan minyak dunia. Perselisihan antara Iran dan Amerika di wilayah ini semakin meningkat setelah Iran menahan 10 marinir Amerika yang menerobos wilayah Iran beberapa waktu lalu.(ca)
seharusnya kebalik, "Anda dianggap tidak profesional jika hoby mengganggu kedaulatan negara orang"
ReplyDeleteingin test bavar 373 sptny