Tuesday, 27 December 2016

TNI BISA BERCERMIN DARI THAILAND*

Sunaryo Hadiprayitno: CHINA GAGAL DI THAILAND KARENA ANGKATAN DARATNYA SEGERA SADAR

PENGALAMAN RAKYAT THAILAND yang DIBODOHIN oleh Pemimpin mereka yang JAGO PENCITRAAN


Indonesian Free Press -- Negara Kerajaan Thailand pernah dipimpin oleh Perdana Menteri yang merakyat, dia sangat disayangi dan dipuja-puja oleh rakyatnya karena baik, murah senyum, suka blusukan menyapa rakyatnya. Dialah PM Thaksin Shinawatra yang namanya dibuat mendunia.

Tetapi Dunia dikejutkan dengan adanya Demo besar rakyat Thailand yang didukung penuh Angkatan Darat Kerajaan Thailand dan direstui Raja Bhumibol untuk menurunkan PM Thaksin.

Seluruh negara Asean dan Dunia mengecam Kudeta tersebut, bahkan PBB turun tangan. Tetapi Dunia dikejutkan juga dengan militansi dan nasionalis rakyat dan Tentara AD Thailand,
yang berhasil membongkar konglomerat yg jadi PM Thailand.

Mengapa rakyat yg semula memuja berubah menjadi marah ?
Karena Thaksin yang baik hati serta murah senyum tersebut ternyata :
- Thaksin Keturunan China yg semula mengaku asli Thai.
- Semula rakyat bangga memiliki PM konglomerat,
ternyata mengeruk uang negara/korupsi untuk dirinya dan partainya.
- Menghimpun uang rakyat dan uang negara dibawa ke luar negeri (china).
- Terbongkar bahwa Thaksin boneka China,
untuk membuka pintu China menguasai Thailand baik ideologi maupun ekonomi.

Ini yg membuat Tentara dan Raja marah.

Dunia mengira Junta Militer akan menguasai pemerintahan.
Ternyata militer hanya menyelamatkan negara yg akan dimasuki Gerombolan CHINA. Setelah tertib dan rapi, militer memberikan lagi kepada sipil sesuai konstitusi. Yang mengacaukan situasi adalah MEDIA, karena media dibawah kendali penyandang dana china juga.

Cerita di atas Saya dapatkan bukan dari media, tapi cerita warga Thailand langsung
bulan April lalu.
..

by Agus
#saveNKRI

Mari kita jaga Indonesia dari penjajah gaya baru jadilah rakyat yg cerdas.

Sunaryo Hadiprayitno: "BRAVO JENDERAL BUDI WASESO"

Patut diacungi jempol Jenderal Budi waseso yg akrab di panggil "Buwas" berani melawan Tommy Winata.

Kita sedikit lega, Buwas menunjukkan kelasnya. Pertama, ia bukan piaraan Cina. Umumnya Jenderal Polisi memiliki jejak menjadi piaraan Cina. Tidak semuanya memang. Namun, tidak mudah mencari Jenderal Polisi yang tak pernah jadi piaraan Cina.

Kedua, Buwas naik menjadi Jenderal lewat jalan normal. Artinya tanpa menyuap. Karena itu untuk menjadi Jenderal dan memangku jabatan penting harus punya duit tebal. Cara paling mudah ialah menjadi piaraan cukong.

Ketiga, Buwas menunjukkan bahwa ia tidak membisniskan tugasnya. Artinya ia tidak mengkhianati tugasnya. Itu membuatnya survive dalam sejumlah serangan balik mafia kejahatan seperti ketika ia menggarap RJ Lino di mana Wapres Jusuf Kalla mencopotnya dari Kabareskrim Polri.

Keempat, baru sejak Buwas jadi Kepala BNN mafia narkoba kocar kacir. Barang berkurang drastis di pasar, dan pemakai ramai-ramai mulai bertobat. Operasi Buwas juga tidak setengah hati, sarangnya Tommy Winata digarap. Tommy melawan lewat Propam, belasan crew Buwas disidik.

Bagi Tommy Winata ini kali kedua. Dulu Jenderal Sutanto menghajar Hans Peter, yang kemudian tewas dalam baku tembak dengan crew Sutanto yang saat itu menjadi Kalahar BNN sebelum menjadi Kapolri tahun 2005, sedang Hans adalah manejernya Tommy.

Dalam catatan saya, hanya Sutanto dan Buwas yang berani bentrok dengam Tommy sepanjang sejarah Indonesia. Sutanto malah pernah masuk kotak ketika ia menangkap raja judi medan, Oloan. Ketika itu Kapolri dijabat Da'i Bachtiar.

Kelima, kini Buwas memasuki dunia riil mafia. Mafia narkoba. Itu perang nyata. Buwas tampak masih survive. Ke depan sulit diramalkan. Tergantung apakah Buwas memiliki komunikasi yang jitu dengan intelijen dan kontra intelijen.

Triad, organisasi kejahatan terbesar di Asia sangat bernafsu menyingkirkannya. Mereka ada di mana-mana, di antara Hoaqiau. Berbeda dengan Yakuza, domain Triad adalah narkoba. Mereka akan menyuap, jika bisa menyuap. Mereka akan membunuh jika tak bisa menyuap.

Buwas adalah pejabat yang tak bisa disuap!

Keenam, harus diacungi jempol nyali besar Buwas yang kontak langsung dengan mafia narkoba. Mereka dirugikan triliun rupiah per hari akibat operasi Buwas yang zero tolerance. Triad sangat terpukul dengan penelusuran jenderal yang menjadi backing narkoba dalam kasus bom waktu Freddy Budiman yang diungkap Ketua Kontras Harry Azhar. Tim Pencari Fakta Gabungan itu membuat jaringan Triad rusak berat.***


Dari status Facebook Kurnelius Eko Ismadi

2 comments:

  1. Semoga msh bnyk jendral2 yg setia pad tugas negara, Mengabdi demi sumpah jabatannya. Mnjaga kehormatannya dr kekuatan uang

    ReplyDelete
  2. bismillahirrahmanirrahim,
    assalamu'alaikum wr wb,
    buat saudara2ku muslim syiah di seluruh indonesia,
    saya sebagai muslim sunni yang meyakini bahwa syiah adalah bagian dari islam dan saya tidak mudah percaya dengan fitnah keji dan murahan dari wahabi terhadap syiah, dan saya adalah pribadi yang sangat mendambakan persatuan muslim sunni dan muslim syiah..
    dengan ini menyatakan pengharapan yang sebesar2nya kepada seluruh muslim syiah di seluruh indonesia agar turut serta dalam barisan muslim sunni indonesia yang telah melakukan aksi bela islam 1 s/d 3 dan sekaligus berhenti mendukung ahok/jokowi yg saat ini sedang tidak disukai oleh muslim sunni indonesia pada umumnya..
    mudah2an dengan dukungan muslim syiah terhadap gerakan aksi bela islam yg telah dilakukan oleh muslim sunni, akan mengubah citra negatif muslim sunni indonesia terhadap muslim syiah berbalik menjadi citra positif dan di kemudian hari tercipta hubungan harmonis dan saling menghormati antara muslim sunni dan muslim syiah di indonesia..dan harus dibuat deklarasi untuk menyatakan dukungan ini yg dilakukan oleh tokoh2 muslim syiah indonesia dan disebarkan seluas2nya ke banyak media dan medsos..
    dukungan muslim syiah terhadap ahok/jokowi sungguh membuat citra muslim syiah semakin buruk dan terpuruk dan syiah semakin tidak dianggap sebagai bagian dari islam khususnya oleh mereka yg selama ini anti-syiah..dukungan syiah terhadap ahok/jokowi ini adalah satu kemenangan besar bagi wahabi pembuat/penyebar fitnah dan musuh2 islam yg selama ini selalu berusaha memecah-belah muslim sunni dan muslim syiah..wahai muslim syiah indonesia, jangan pernah mau membuat wahabi pembuat/penebar fitnah dan musuh2 islam senang!!!..buatlah mereka tak henti menangis menyesali fitnah2nya!!!..
    terusterang, dukungan muslim syiah terhadap ahok/jokowi juga telah sangat menyakiti dan mengecewakan kami yang selama ini sering mengcounter fitnah2 keji wahabi terhadap muslim syiah..dan karenanya, kami menjadi kehilangan semangat untuk membela saudara2 muslim syiah dari fitnah2 tsb..tolong disebarkan surat ini seluas2nya kepada seluruh muslim syiah di indonesia, terimakasih, salam ukhuwah..
    dari saudaramu, muslim sunni indonesia

    ReplyDelete