Indonesian Free Press -- Kepala Inteligen Saudi Arabia Khalid Bin Ali Al Humaidan dikabarkan baru saja melakukan kunjungan diam-diam ke Israel. Demikian ungkap media Israel yang dekat dengan kalangan inteligen, Debka File seperti dilaporkan Sputnik News, 25 Februari.
Tidak disebutkan secara tepat dalam laporan itu kapan kunjungan itu dilakukan, hanya disebutkan 'minggu ini'. Kunjungan dilakukan di Jerussalem dan Ramallah. Ketiga pemerintah, Israel, Palestina dan Saudi Arabia tidak mengeluarkan pernyataan apapun tentang kunjungan ini.
Khalid Bin Ali Al Humaidan adalah pimpinan General Intelligence Directorate (GID), dinas inteligen utama Saudi Arabia.
Menurut Debka File, kunjungan itu berkaitan dengan keberhasilan milisi Houthi menembakkan rudal-rudal jarak jauh yang mengancam ibukota Riyadh. Rudal-rudal itu diyakini dipasok oleh Iran.
Para insinyur Iran diketahui telah bekerja keras untuk meningkatkan daya jangkau rudal-rudal Scud C (daya jangkau asli 400 mil) dan Scud D (daya jangkau asli 450 mil) dengan tambahan daya jangkau 60 mil, hingga bisa menjangkau Riyadh. Proyek rahasia Iran ini disebut-sebut sebagai 'Riyadh Project', diperintah langsung oleh Presiden Hassan Rouhani dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei. Proyek ini berlokasi did pangkalan militer Al Ghadi di dekat Teheran.
Berkaitan dengan proyek ini, komandan Angkatan Udara Tentara Pengawal Revolusi Amir Ali Hajizadeh, bulan ini mengatakan, “Jika musuh membuat kesalahan, maka rudal-rudal kami akan berjatuhan di wilayah mereka.”
Menurut laporan itu, Jendral Hajizadeh, komandan pangkalan militer Al Ghadi telah memerintahkan semua proyek dihentikan sementara dan berkonsentrasi penuh pada Riyadh Project.
Bulan Februari ini kelompok Houthi mengklaim berhasil meluncurkan rudal ballistik Borkan buatan sendiri yang memiliki daya jangkau 500 mil (800 km). Serangan ini menghancurkan pangkalan militer Mazahimiyah di sebelah barat Riyadh.
Para pangamat meyakini bahwa rudal tersebut sebenarnya dibuat oleh Iran melalui Riyadh Project.
Menurut laporan itu, kunjungan tersebut juga membawa misi untuk menekan Palestina untuk tidak memperkuat hubungan dengan Iran.
Pada bulan Agustus 2015, Jerusalem Post melaporkan isu surat Presiden Otoritas Palestinan President Mahmoud Abbas kepada Presiden Iran Rouhani, “Israel menyerang rakyat kami dan tempat-tempat suci kami, juga menyerang hubungan bilateral antara dua negara (Palestina-Iran).”(ca)
Riyadh sdh berada dlm Genggaman Rudal Teheran
ReplyDelete