Indonesian Free Press -- Sejumlah diplomat Rusia meninggal misterius dalam beberapa bulan terakhir. Putin tengah terlibat persaingan melawan Deep State?
Masih ingat dengan insiden dramatis pembunuhan Dubes Rusia di Turki, Andrei Karlov, 19 Desember 2016 lalu? Ia bukan satu-satunya diplomat senior Rusia yang meninggal secara tidak wajar dalam beberapa bulan terakhir.
Setidaknya ada 6 diplomat Rusia meninggal dalam 60 hari, 5 di antaranya meninggal di luar negeri. Sebagian tewas ditembak, sedang sisanya karena 'serangan jantung' atau 'brief illness'. Demikian seperti dilaporkan Tyler Durden — Zero Hedge, 27 Februari lalu.
Pada hari yang sama dengan penembakan Dubes Rusia di Turki, seorang diplomat senior lainnya, Peter Polshikov, tertembak di apartemennya di Moscow. Sepucuk pistol ditemukan di kamar mandi, namun bagaimana ia meninggal masih misterius. Polshikov menjabat sebagai pimpinan di desk Amerika Latin, Departemen Luar Negeri Rusia.
Diplomat lainnya yang juga meninggal secara mengejutkan adalah Vitaly Churkin, Dubes Rusia untuk PBB yang meninggal di New York bulan lalu. Ia sempat dilarikan ke rumah sakit dari kantornya sebelum meninggal karena 'serangan jantung'.
Tidak lama setelah kematian Churkin, Dubes Rusia untuk INdia Alexander Kadakin, meninggal karena 'brief illness' pada 27 Januari.
Sebelumnya, pada 9 Januari, Konjen Rusia di Athena Yunani, Andrei Malanin, ditemukan tewas di apartmennya. Pejabat polisi setempat mengatakan tidak ditemukan adanya tanda-tanda orang masuk tanpa ijin, sementara ia tinggal di kompleks yang dijaga ketat. Kematian yang masih terus diselidiki ini terjadi saat hubungan diplomatik Yunani-Rusia menghangat kembali dan pada saat yang sama Yunani mendapat kecaman dari para pejabat UNi Eropa dan NATO.
Dan kematian-kematian misterius masih belum selesai. Mantan pejabat KGB, Oleg Erovinkin, yang dicurigai terlibat dalam konspirasi menjatuhkan kredibilitas Donald Trump, ditemukan tewas di dalam mobilnya 26 Desember 2016. Ia adalah mantan pembantu Deputi Perdana Menteri Rusia Igor Sechin, yang kini menjadi Direktur BUMN Rusia Rosneft.
Sebelumnya pada hari pemilihan presiden Amerika 9 November 2016, Diplomat Rusia Sergei Krivov ditemukan tewas di kantor Konjen Rusia di New York. Pada bulan yang sama tahun 2015, penasihat senior Presiden Vladimir Putin, Mikhail Lesin, yang juga pendiri Russian Today, ditemukan tewas di sebuah hotel di Washington DC karena “heart attack”.
Jangan dilupakan juga insiden kecelakaan lalu-lintas yang menewaskan sopir President Vladimir Putin September tahun lalu. Ia tewas saat mengendarai mobil kepresidenan BMW hitam, memunculkan spekulasi ada upaya pembunuhan terhadap Putin, khususnya setelah ia memutuskan untuk mengirim militer ke Suriah.
Blog ini pernah menulis tentang senjata rahasia yang menembakkan senjata pemicu serangan jantung yang digunakan oleh dinas inteligen Amerika CIA. Silakan klik di sini untuk melihatnya. MUngkinkah senjata ini yang digunakan untuk membunuhi diplomat-diplomat Rusia?(ca)
Tantangan besar bagi FSB utk mlindungi pejabat2 penting Russia..
ReplyDelete