Indonesian Free Press -- Israel dikabarkan berpartisipasi dalam latihan bersama NATO menghadapi sistem pertahanan udara S-300 yang berlangsung di Yunani.
"Angkatan Udara Israel berpartisipasi dalam sebuah latihan internasional yang ekstensif di Yunani, bersama-sama dengan pilot-pilot dari Amerika, Yunani, Italia dan Uni Emirat Arab, menurut sejumlah laporan. Latihan ditujukan untuk membantu para pilot menghadapi sistem pertahanan buatan Rusia, termasuk S-300, yang kini dioperasikan oleh Suriah dan Iran," tulis laporan Russia Insider, 2 April.
Latihan tersebut berlangsung dari tanggal 27 Maret hingga 6 April di Yunani. Dipilihannya Yunani karena negeri anggota NATO ini memiliki sistem pertahanan S-300 yang dibeli sejak dekade 1990-an. Latihan serupa telah dilakukan beberapa kali sebelumnya, namun kali ini memiliki arti istimewa mengingat krisis yang tengah berlangsung di Suriah yang melibatkan Israel dan NATO.
Tidak dijelaskan tentang hasil dari latihan ini, namun dari keterangan yang dikumpulkan blog ini, S-300 mampu bertahan dari segala jenis serangan elektronik yang dimiliki NATO. Dengan kata lain, belum ditemukan metode yang efektif untuk melumpuhkan S-300.
S-300 dianggap sebagai salah satu sitem pertahanan udara terdasyat di dunia, meski telah digunakan Rusia sejak era Perang Dingin. Rudal ini mampu menjatuhkan beberapa sasaran udara sekaligus dari jarak 150 kilometer dengan ketinggian hingga 27.000 meter. Awalnya rudal ini dirancang untuk menghadapi rudal-rudal jelajah dan segala bentuk pesawat tempur musuh, termasuk pesawat dan drone siluman. Namun, versi terbaru senjata ini mampu untuk menjatuhkan rudal-rudal ballistik.(ca)
Dan Iran konon tlh memodifikasi sistdm ny, Shingga danggap jauh lebih baik dr asli nya..
ReplyDeleteHidup iran
ReplyDelete