Tuesday, 9 May 2017

Liwa Al Quds, Pejuang Palestina Pembela Suriah

Indonesian Free Press -- Liwa Al-Quds atau Al-Quds Brigade adalah kelompok pejuang Sunni Palestina pro-pemerintah Suriah yang dibentuk pada pertengahan 2013 oleh Mohammad “Engineer” al-Sa’eed. Kelompok ini muncul pertama kali setelah kelompok teroris Jabhat al-Nusra (cabang al-Qaeda Suriah), yang dikenal juga dengan nama Hayat Tahrir al-Sham dan Jabhat Fatah al-Sham, berhasil merebut Handarat Camp di utara Aleppo dan mulai meneror warga sipil.

Mohammad al-Sa’eed membentuk kelompok pejuang ini dengan tujuan utama merebut kembali kamp pengungsi Handarat Camp bersama pasukan Suriah dan menjamin keamanan wilayah Aleppo dan sekitarnya. Sosok penting lainnya dalam Liwa al Quds adalah Kolonel Mohammed “Godfather” Rafi, yang menjadi komandan operasi kelompok ini. Beliau syahid dalam pertempuran di Handarat Camp tahun 2016.


Perlu diketahui bahwa para pengungsi Palestina telah mendapatkan perlakuan yang sangat baik di Suriah. Hanya di negara itu mereka bisa mendapatkan pekerjaan dan memiliki rumah dan tanah, selain fasilitas yang sangat baik bagi mereka yang disediakan pemerintah. Maka, apa yang dilakukan mereka membantu pemerintah pada saat mengalami kesulitan akibat pemberontakan teroris adalah sangat tepat. Berbeda misalnya dengan beberapa kelompok Palestina lainnya, seperti HAMAS, yang justru meninggalkan Suriah pada saat pemerintah menghadapi pemberontakan. Bagai pengkhianat yang menikam dari belakang, HAMAS bahkan kemudian turut melakukan pemberontakan.

Jumlah anggota Liwa Al-Quds mencapai 9.000 lebih seperti diklaim kelompok ini. Sejumlah sumber independen menyebut angkanya antara 4.000 sampai 4.500, yang semuanya adalah sukarelawan. Selain berasal dari Handarat Camp, mayoritas mereka berasal dari warga Palestina di sekitar Aleppo. Markas komando kelompok ini di Handarat Camp. Sumber finansial kelompok ini berasal dari para pebisnis Palestina di Suriah dan luar negeri. Sebagian lainnya berasa dari Palestinian Liberation Army dan pemerintah Suriah.

Kelompok ini terdiri dari tiga batalion: Lions of al-Quds Battalion, Deterrence Battalion dan Lions of al-Shahba’ Battalion. Sejak dibentuknya kelompok ini telah terlibat dalam sejumlah besar pertempuran di sekitar kota Aleppo.

Pada pertengahan 2013, Aleppo nyaris jatuh seluruhnya ke tangan pemberontak Jabhat Al-Nusra dan sekutu-sekutunya. Namun perlawanan sengit dari pasukan Suriah, Liwa al-Quds dan kelompok-kelompok pro-pemerintah lainnya memungkinkan pemerintah mempertahankan wilayah barat dan bagian lain kota penting ini. Liwa Al-Quds terlibat dalam pertempuran memukul mundur pemberontak di sejumlah tempat, termasuk pertempuran di markas inteligen Angkatan Udara di District Zahra.

Liwa Al-Quds terlibat dalam operasi Canopus Star di akhir tahun 2013 ketika mereka bekerjasama dengan pasukan khusus Tiger Forces. Hasilnya, pasukan pemerintah berhasil merebut Distrik Sheikh Najjar Industrial yang strategis di utara Aleppo, sekaligus membongkar pengepungan atas kawasan Aleppo Central Prison yang terkenal.

Liwa al-Quds juga terlibat dalam Operation Rainbow tahun 2014 bersama Tiger Forces di barat Aleppo. Kali ini mereka berhasil membebaskan kawasan Bashkuy, Al-Manasher, dan Al-Mallah sekaligus membongkar pengepungan terhadap wilayah Aleppo City. Kemudian pada tahun 2015, Liwa al-Quds terlibat dalam operasi di selatan Aleppo dimana mereka merebut sejumlah desa dan perbukitan dan memaksa pemberontak untuk bertahan.

Terakhir Liwa al-Quds terlibat dalam operasi militer intensif tahun 2016 yang akhirnya berhasil membebaskan seluruh kota Aleppo dari tangan pemberontak-teroris. Milisi Palestina ini menjadi bagian penting dalam pertempuran ini bersama pasukan Republican Guard, Tiger Forces, milisi Desert Hawks dan Hezbollah, selain tentunya pasukan Garda Revolusi Iran, angkatan udara Rusia dan milisi-milisi Shiah dari Iran, Irak, Pakistan dan Afghanistan.

Pada bulan Juni dan Juli 2016, Liwa al-Quds dan Tiger Forces merebut wilayah Mallah Farms dan Castello Road, memutuskan satu-satunya jalur suplai pemberontak di timur Aleppo. Setelah kelompok Jabhat al-Nusra merebut kembali wilayah Mallah Farms, Liwa al-Quds kembali menyerbu dan merebut kembali wilayah tersebut dan mengusir para pemberontak sehingga memungkinkan pasukan pemerintah melanjutkan operasi di wilayah selatan Aleppo.(ca)


(Bersambung)

No comments:

Post a Comment