Saturday, 29 July 2017

Kabinet Amburadul, Netizen pun Tertawa

Indonesian Free Press -- Pengamat geopolitik Hendrajit menyebut gaya pemerintahan jokowi sebagai 'permainan halma', di mana para menteri dan pejabat bawahan jokowi tidak memiliki pola permainan alias pembagian tugas yang jelas.

"Yang penting tujuannya. Memasuki daerah kekuasaan lawan. Dan dapat skor (keuntungan) sebanyak-banyaknya," demikian tulis Hendrajit di situs aktual.com, kemarin (27 Juli).

Belum surut kasus penggerebekan gudang beras maknyus yang dilakukan oleh Kapolri, kini Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan penggerebekan Narkoba.

Seperti dilaporkan suara.com Menkeu didampingi Kabareskrim Polri Komjen Pol Ari Dono Sukmanto, Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari dan Dirjen Bea dan Cukai Heru Pambudi menunjukkan barang bukti narkotika jenis sabu hasil penggerebekan di sebuah rumah di Jalan Muara Karang Cantik, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu malam (26 Juli).


Petugas gabungan dari BNN, Bea dan Cukai dan Polri berhasil menggagalkan penyelundupan sabu dari Cina dengan mengamankan tersangka yakni satu WNI dan satu warga negara Taiwan dengan barang bukti sabu seberat 281,6 kg.

Hal ini memicu beragam komentar dari Netizen. Diantaranya seperti yang dikutip republik.in dari komentar facebook.

"menteri ekonomi gerebek narkoba, polisi gerebek pedagang beras, kok berubah tugas" tulis akun Suryadi di halaman facebook-nya.

"Saya sendiri juga kaget lihat TV ! NGAPA SRI MULYANI urus narkoba ?!?" (Erfina Hani)

"Pembagian tugasnya d sesuaikan siapa yang punya waktu luang." (Murti Nugrahani)

"Yaa Tuhan, ngurus negara kok kayak gini sihh... Kocak" (Riz Amri)

"Biar semua dapat panggung....hahahhaa...cepret..." (Sammar)

"Satu lagi.menko kemaritiman ngurus kereta cepat..." (Kus Tiaman)

dan berbagai komentar lain yang mayoritas menanyakan kepentingan menkeu ikut melakukan penggerebekan narkoba.***

1 comment: