Indonesian Free Press -- Kehadiran tenaga kerja dari Republik Rakyat China adalah teror bagi kaum pekerja dan rakyat Indonesia. Kehadiran mereka juga berbahaya bagi stabilitas dan keamanan dalam negeri.
"Lihat pengalaman di banyak negara di Afrika dan Asia Tengah. Cara mereka berkuasa dengan lebih dahulu mengirimkan manpower. Menurut saya, tenaga kerja di negara komunis seperti China itu dapat dikategorikan sebagai paramiliter, yang setiap saat bisa dimobilisasi untuk kepentingan militer," ujar pengamat politik dari Universitas Paramadina Herdi Sahrasad dalam perbincangan dengan redaksi Minggu sore (8 Oktober).
"Itu sangat berbahaya bagi Indonesia," sambungnya.
Herdi menambahkan, dirinya tidak habis pikir mengapa pemerintahan Joko Widodo seperti menganggap remeh dan memandang hal ini sebelah mata.
Menurut Herdi, gelombang kedatangan tenaga kerja China ke Indonesia bisa sedemikian besar juga karena negeri tirai bambu itu sudah tahu isi perut Indonesia.
"Sudah bukan rahasia umum, mereka menganggap bisa membeli petugas-petugas kita, bukan cuma yang di level pelaksana di tingkat bawah, tapi juga yang tergolong pejabat," demikian Herdi. [ian]
Keterangan: dicopas dari situs RMOL (Rakyat Merdeka Online), 8 Oktober 2017
.
Jgn sampai Kasus Tibet dan Turkistan terjadi di Indonesia
ReplyDelete