Indonesian Free Press -- Setelah Amerika mengaku terlibat dalam aksi keji di Yaman, dengan menyediakan bantuan logistik kepada pesawat-pesawat pembom Saudi Arabia yang menyerang Yaman, Inggris juga terlibat dalam aksi keji yang telah menelan korban puluhan ribu warga sipil Yaman ini.
Seperti dilaporkan Daily Mail, 27 November, puluhan personil pasukan khusus Inggris memberikan pelatihan kepada pasukan Saudi yang hendak menyerang Yaman.
"Tentara Inggris secara rahasia memberikan pelatihan kepada pasukan Saudi Arab yang berperang di Yaman, dimana negara itu (Saudi) dituduh telah melakukan kejahatan kemanusiaan," tulis Daily Mail dalam laporannya.
Menurut laporan itu, jumlah pasukan Inggris yang terlibat dalam misi pelatihan itu mencapai 50 orang. Laporan ini dikeluarkan berkaitan dengan kecaman anggota parlemen Inggris dan mantan Menteri Pembangunan Andrew Mitchell yang menuduh pemerintah Inggris terlibat dalam kekejian yang terjadi di Yaman.
Keterlibatan INggris dengan sandi 'Operation Crossways' ini baru muncul ke publik setelah militer Inggris secara tidak sengaja merilis aktifitas mereka dalam operasi di Yaman. Hal ini mendorong Andrew Mitchell untuk mendesak pemerintah memberikan penjelasan.
"Inggris telah terlibat secara memalukan dalam aksi Saudi di Yaman, yang secara jelas telah melanggar Konvensi Geneva," katanya.
Meski sangat lambat, PBB sendiri kini tengah melakukan penyelidikan atas situasi di Yaman, yang telah dinyatakan sebagai krisis kemanusiaan terbesar. Puluhan ribu warga sipil telah tewas oleh aksi serangan Saudi Arabia yang dibantu koalisi yang digalangnya sejak tahun 2015.
Operation Crossways melibatkan pasukan Inggris dari 2nd Battalion the Royal Regiment of Scotland (2 Scots) dengan tugas memberikan pelatihan perang ‘Irregular Warfare’ (IW) kepada pasukan Saudi dari Land Forces Infantry Institute. IW merupakan sejumlah taktik yang digunakan militer konvensional untuk menghadapi terorisme.
Misi ini terbongkar setelah personil pasukan Inggris mengunggah foto mereka di laman Facebook, bulan ini. Dalam foto itu terlihat personil militer Inggris berdiri di depan peta Yaman dan negara-negara sekitarnya. Meski gambar ini langsung dihapus, namun terlanjur diketahui publik dan mengundang pertanyaan masyarakat.
Selain politisi, sejumlah pensiunan militer juga meminta penjelasan dari pemerintah atas masalah ini.(ca)
Semoga saja Inggris segera sadar diri dan menarik diri atas keterlibatan di Yaman..
ReplyDelete