Indonesian Free Press -- Pasukan Suriah dan sekutu-sekutunya berhasil merebut sebagian besar wilayah Ghouta Timur dan kini telah hampir memecahkan wilayah kekuasaan pemberontak.
Seperti dilaporkan SouthFront, 5 Maret, pasukan Suriah terutama dari satuan Tiger Forces dan Divisi Lapis Baja ke-4 serta pasukan koalisi pro-pemerintah berhasil menghancurkan pertahanan pemberontak di Ghouta Timur, di dekat Damascus. Pasukan pemerintah berhasil merebut kawasan pemukiman al-Shaffoniya, Beit Nayem, al-Rayhanah, al-Muhammadiyah dan lain-lain dan kini mereka nyaris memecah wilayah yang dikuasai pemberontak menjadi dua bagian dengan jarak terdekat hanya 3,5 km.
Jaish al-Islam, Hayat Tahrir al-Sham (formerly Jabhat al-Nusra), Ahrar al-Sham dan Faylaq al-Rahman tidak mampu melakukan koordinasi pertahanan, demikian laporan itu menyebutkan. Namun para pemberontak masih bisa mengklaim berhasil menewaskan 150 pasukan pemerintah.
"Pada hari Senin (6 Maret), pasukan pemerintah berhasil masuk ke wilayah Mersaba dan Beit Sawa. Jika pasukan Suriah bisa merebut wilayah ini, maka pemerontak akan mengalami kesulitan besar untuk bisa memenangkan pertempuran," tulis SouthFront.
Sejumlah laporan menyebutkan bahwa pasukan milisi Palestina Liwa al-Quds terlibat dalam pertempuran di pihak pemerintah. Pasukan lain yang turut berperan untuk membebaskan Ghouta adalah Korps Serbu ke-5. Selai itu pasukan infantri Rusia juga dikabarkan telibat dalam operasi ini.
Sementara itu SouthFront juga melaporkan bahwa pasukan milisi Kurdish People’s Protection Units (YPG) telah menarik diri dari wilayah Ramadiyah, Sheikh al-Hadid, Mistekan, Hajji Khalil, Rajo dan beberapa tempat lain di sekitar kota Afrin yang diserbu pasukan Turki dan Free Syrian Army (FSA). Pada hari Sabtu media Kurdish Hawar News Agency (ANHA) melaporkan bahwa milisi Kurdi berhasil menewaskan 9 personil pasukan khusus Turki di Distrik Rajo. Pada hari yang sama Turki mengklaim berhasil 'menetralisir' 2.688 'teroris' dalam pertempuran di Afrin.
Suriah dan Kurdi telah berusaha membangun koalisi bersama untuk membendung pasukan Turki namun sejauh ini belum berhasil meraih kesepahaman, demikian sebut SouthFront.
Sementara di barat Aleppo dan selatan Idlib, pertempuran pecah antara para pemberontak sendiri. Milisi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) bentrok dengan koalisi Syrian Liberation Front yang terdiri dari kelompok milisi Ahrar al-Sham dan Nour al-Din al-Zenki. Menurut berbagai sumber, HTS berada di pihak yang unggul.(ca)
Semoga seluruh Ghouta timur dapat di amankan oleh pasukan Pemerintah..
ReplyDeleteAamiin
DeleteAamiin
DeletePemberontak vs pemberontak, itu artinya teroris vs teroris. Bagus itu...biar pada mati para teroris yg tlah bikin irak dan suriah porak poranda. Ayooo SAA, hancurkan antek2 iblis AS & israel.
ReplyDelete