Wednesday, 2 May 2018
Veterans Today: Israel Diduga Melakukan Serangan Bom Nuklir Taktis ke Suriah
* Diduga Pangkalan Militer Iran Hancur
Indonesian Free Press -- Israel kembali melancarkan serangan bom nuklir taktis ke Suriah. Serangan menimpa sejumlah sasaran di Provinsi Hama dan Aleppo. Sebuah pangkalan militer diduga milik Iran di Hama hancur oleh serangan tersebut.
Pada Sabtu petang (28 April) serangkaian serangan udara menghantam Suriah. Sebuah pangkalan militer dan gudang senjata di dekat Hama menjadi sasaran serangan. Yang menarik adalah, serangan ini menimbulkan gempa berkekuatan 2,6 SR. Menurut pakar nuklir Jeff Smith, dalam analisisnya di Veterans Today kemarin (30 April), gempa sebesar itu hanya bisa ditimbulkan oleh ledakan berkekuatan antara 1,5 sampai 3 kiloton TNT. Selain itu, adanya cahaya putih yang ditimbulkan oleh ledakan, dan itu hanya mungkin oleh ledakan nuklir.
Meski tidak ada pernyataan dari Israel, hampir dipastikan serangan itu dilakukan oleh negara zionis ini. Kemungkian besar serangan dilakukan dengan menggunakan bom terkendali GBU-28 yang ditembakkan oleh pesawat F-15. Pesawat ini terbang rendah di atas Lebanon untuk menghindari radar, kemudian terbang menanjak tajam melewati Pegunungan Anti-Lebanon dan melepaskan bom di atas pegunungan. Selanjutnya pesawat berbelok tajam kembali ke pangkalan di Israel. Demikian seperti laporan Veterans Today.
Akibat serangan ini, seperti dilaporkan 'Al-Masdar', sasaran mengalami kehancuran total.
"Semuanya hancur total. Lihat, kontainer-kontainer yang hancur seperti boneka, dan timbul lobang yang sangat lebar. Terlalu besar untuk bom standar seberat 500 kg. Ini seperti ledakan di udara yang telah menimbulkan gempa 2.6 SR," tulis Veterans Today.
Menurut laporan Veterans Today, bom yang digunakan merupakan bom nuklir taktis berbahan dasar uranium yang tidak meninggalkan jejak berupa radiasi. Ini bukan insiden serangan nuklir pertama oleh Israel di Suriah, demikian klaim Veterans Today.
Media Israel Haaretz, mengkonfirmasi serangan itu dan menyebutnya sebagai serangan rudal yang menghantam sejumlah sasaran. Haaretz juga menyebut serangan itu dilakukan oleh Israel.
Sementara pemerintah Israel seperti biasa bungkam dengan serangan ke Suriah. Namun Menhan Israel Avigdor Lieberman seperti mengakuinya, dengan mengatakan bahwa Israel akan terus mempertahankan 'kebebasan bertindak' di Suriah.
“Kami tidak bermaksud untuk menyerang Rusia atau campur tangan urusan internaal Suriah. Namun, jika seseorang berfikir bisa menembakkan rudal atau menyerang Israel atau bahkan menembak pesawat kami, tanpa ragu kami akan membalas, dan kami akan merespon dengan sangat keras," kata Lieberman kepada Jerusalem Post.
Al-Masdar melaporkan bahwa setidaknya 30 tentara Suriah tewas dalam serangan di Hama.
"Sebuah serangan hebat dilakukan terhadap tentara Suriah semalam di wilayah pinggiran Hama, menewaskan lebih dari 30 personil tentara. Serangan ini menghancurkan sepenuhnya basis Brigade ke-47, menimbulkan ledakan hebat yang terdengar hampir di seluruh negeri. Menurut sumber militer Suriah serangan ini dilakukan oleh Israel, namun negara ini tidak berkomentar apapun tentang hal ini," tulis Al Masdar.
Sementara itu Reuters melaporkan, "Militer Suriah menyebutkan hari Minggu (29 April) bahwa sejumlah roket telah menghantam beberapa pangkalan militer di Provinsi Hama dan Aleppo dalam apa yang disebut sebagai 'agresi baru' musuh."
Lembaga pengamat konflik Suriah, Syrian Observatory for Human Rights (SOHR), mengatakan bahwa serangan telah menghantam sebuah gudang senjata yang menewaskan 26 orang, sebagian besar adalah warga Iran dan Irak. Sedangkan sumber oposisi mengatakan, salah satu serangan menghantam pangkalan Brigade ke-47 di dekat Hama, yang dikenal sebagai pusat rekrutmen bagi milisi Shiah Iran yang mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Sumber inteligen Suriah mengatakan kepada Reuters bahwa sejumlah serangan telah menghantam beberapa pusat komando milisi-milisi dukungan Iran, menimbulkan sejumlah besar korban jiwa dan luka-luka.
Awal April lalu Israel juga melancarkan serangan udara terhadap pangkalan militer Iran di Suriah yang menewaskan sejumlah personil militer Iran. Pada bulan Februari Israel juga melancarkan serangan serupa. Namun, Suriah juga berhasil menembak jatuh sebuah pesawat F-16 Israel dalam insiden itu. Menyusul serangan itu PM Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Israel akan terus melawan pengaruh Iran di Suriah.
Israel memang patut cemas dengan perkembangan konflik Suriah, karena bukannya melemahkan blok Perlawanan (Iran, Suriah, Palestina dan Hizbollah), Iran dan Hizbollah justru semakin kuat menancapkan pengaruh di Suriah yang berbatasan langsung dengan Israel.(ca)
iran belum sempat membalas, israel sudah menyerang lagi...kayaknya perang iran-israel sudah diambang pintu
ReplyDeleteBukti kepanikan dan kecemasan Israel..
ReplyDeletepengecut hanya berani menyerang dibalik pagar