Saturday, 2 November 2019

Baghdadi ISIS Hanya Pensiun Seperti Halnya Osama

Indonesian Free Press -- Seorang aktifis yang kemarin sangat galak menuntut keadilan atas kematian peserta aksi 22 Mei dan ratusan petugas KPPS pilpres lalu dalam beberapa hari terakhir tampak melunak sikapnya setelah sebagian tuntutannya mendapatkan 'lampu hijau' dari rejim curang. Kemudian, secara tiba-tiba ikut-ikutan latah menanggapi kabar kematian pimpinan ISIS Baghdadi yang diklaim Amerika dengan menyatakan dukungan pada Amerika.

Ini mengingatkan saya pada seorang 'pejuang kemanusiaan' dan aktifis perburuhan yang ikut-ikutan latah mendukung Amerika dalam peristiwa serangan WTC tahun 2001. Bagi kami keduanya sama saja, hanya manusia-manusia rendahan yang mencari keuntungan pribadi dengan mengorbankan prinsip-prinsip kebenaran.


Amerika kembali membuat sandiwara soal kematian pemimpin teroris yang mereka ciptakan sendiri. Kemarin mereka mengklaim telah membunuh Osama bin Laden yang jasadnya tidak pernah terlihat. Kini, mereka mengklaim telah membunuh pemimpin ISIS Baghdadi, yang lagi-lagi tidak didukung dengan bukti fisik setelah Amerika dengan gampanya mengatakan telah membuang jasad Baghdadi ke laut, seperti halnya Osama bin Laden.

Banyak pihak yang mempertanyakan klaim Amerika tersebut, termasuk otoritas keamanan Rusia dan Presiden Suriah Bashar al Assad. Assad bahkan mengatakan bahwa Baghdadi hanyalah boneka permainan Amerika yang setiap saat bisa dibangkitkan kembali di tempat dan waktu tertentu.

Tentang hal ini, analis politik dan keamanan dunia asal Turki, Dr. Andullah Manaz, memberikan analisisnya kepada Veterans Today, 31 Oktober lalu.

"Jika kita tidak ingin memberikan barang yang diinginkan seorang anak-anak, kita akan menyembunyikannya di belakang punggung dan mengatakan telah membuang barang itu ke kolam. Seperti inilah dengan kasus Baghdadi, pemimpin kelompok teroris Daesh (ISIS). Ketika semua orang ingin melihat jasad Baghdadi, mereka berkata, “Kami sudah membuangnya ke laut. Sudah tidak ada lagi jasadnya!” Mereka melakukan hal yang sama dengan Bin Laden ketika orang-orang ingin melihat buktinya," tulis Manaz.

Kini banyak orang yang mempertanyakan hal ini: Kabar terakhir keberadaan Baghdadi adalah di wilayah Deyrozor Baghos Farms, Suriah. Inteligen Rusia dan Iraq mengklaim ia berada di Iraq, kemungkinan di pangkalan Amerika di Aynul Essed. Lalu untuk apa Baghdadi pergi ke perbatasan Turki? Untuk itu ia harus melintasi Sungai Euphrates, melintasi wilayah luas Essed, melewati sejumlah pos pemeriksaan di Idlib tanpa diketahui siapapun. Kemudian di wilayah yang berbatasan dengan Turki (Brisha) bagaimana seseorang bisa membangun rumah sejak 22 bulan lalu tanpa diketahui? Padahal aparat inteligen dan satelit Turki, Rusia dan AS terus-menerus mengawasi wilayah ini karena AS terus melakukan operasi militer terhadap kelompok Huras ed-Din disini.

Rusia menyatakan bahwa radar-radarnya tidak mendeteksi keberadaan pesawat atau obyek udara AS di wilayah ini. Padahal AS menyatakan helikopter-helikopternya terbang melintasi wilayah Erbil-Aynul Esed-Sarin hingga Turki. Keanehan juga terjadi soal jumlah korban operasi Amerika yang menewaskan Baghdadi. Selain 7 orang yang tewas Turki mengklaim ada 5 orang lagi yang terluka, sedang AS mengklaim jumlahnya 2 orang. AS juga mengklaim seorang agen CIA terus menyertai Baghdadi selama 20 bulan terakhir, mengapa selama itu Baghdadi baru dibunuh?

Yang tidak kalah aneh adalah klaim Presiden Trump bahwa Baghdadi tewas setelah meledakkan bom bunuh diri di dalam terowongan. Sebelum meledakkan diri Baghdadi menangis dan berteriak, demikian klaim Trump. Orang yang hendak bunuh diri 
sangat janggal bertingkah seperti ini. Lagipula dengan terowongan yang roboh tentu menyulitkan untuk menemukan jasad yang berserakan. Namun AS mengklaim berhasil menemukan jasad Baghdadi dalam hitungan jam.

Trump mengklaim Baghdadi tewas bersama tiga anak kecil. Namun, selain teriakan Baghdadi tidak terdengar suara apapun dari ketiga anak kecil itu.

"Semua keanehan ini menunjukkan bahwa Baghdadi tidaklah tewas, melainkan hanya dipensiunkan," tulis Manaz.(ca)

1 comment:

  1. namanya juga Boneka, bisa diciptakan kapan saya, dibuang kapan saja

    ReplyDelete