Indonesian Free Press -- Suriah dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk memasang sistem rudal pertahanan udara buatan Cina, HQ-9. Demikian seperti ditulis media Lebanon Al-Masdar News dan dikutip Veterans Today, 22 November.
"Sejumlah sumber di Suriah mengatakan bahwa Suriah tengah bernegosiasi dengan China terkait dengan pembelian sistem rudal HQ-9 (sumber lain menyebutkan HQ-22) sebagai alternatif rudal S-300 Rusia yang tidak efektif menghadapi serangan -serangan Israeli,” tulis Al-Masdar.
Menurut laporan itu keinginan Suriah tersebut disebabkan oleh Rusia yang tidak sepenuhnya memberikan sistem rudal S-300 kepada Suriah dan hanya menggunakannya untuk keamanan militer Rusia di Suriah saja. Itulah sebabnya Israel berkali-kali leluasa melakukan serangan ke Suriah.
Israel biasanya menggunakan wilayah Lebanon untuk menyerang Suriah dengan menggunakan dua skuadron. Skuadron pertama melakukan serangan tipuan dengan menembakkan rudal-rudal 'dummi'. Ketika sistem pertahanan udara Suriah sibuk menghadapi rudal-rudal boneka itu skuadron kedua Israel melancarkan serangan yang sesungguhnya.
Namun Veterans Today menyebut faktor lainnya, yaitu keinginan Cina untuk memamerkan senjata-senjatanya dan mengujinya di medan tempur, khususnya kepada Amerika yang tengah bersitegang dengan Cina.
"Kabar ini tidak mengejutkan, khususnya berkaitan dengan campur tangan AS di Hong Kong dan kapal-kapal perang AS yang berlayar di dekat perairan Cina, Beijing ingin menunjukkan reksinya," tulis Veterans Today.
Cina telah belajar banyak dari kemampuan persenjataan Rusia di medan tempur Suriah dan dengan itu semua telah melakukan perubahan-perubahan pada sistem persenjataannya. Namun sampai senjata-senjata itu dipergunakan dalam medan perang yang sesungguhnya, senjata-senjata Cina itu hanyalah 'macan kertas'.
Namun belum ada pernyataan resmi baik dari Suriah maupun Cina tentang rencana itu. Secara terbatas Cina telah terlibat dalam krisis Suriah dengan membantu rejim Suriah termasuk mengirim sejumlah personil militer untuk tugas non kombatan.(ca)
Rusia dan Israel bermain mata, Sistem S300 sanggup menjegal serangan udara Israel tp Rusia memberikan "key" nya pada Israel..
ReplyDelete