Wednesday, 4 December 2019

Tembak Drone dan Helikopter Saudi Houthi Buktikan Miliki Pertahanan Udara Canggih

Indonesian Free Press -- Kelompok pejuang Yaman Houthi membuktikan telah memiliki sisterm pertahanan udara canggih dengan menembak jatuh drone dan helikopter Saudi Arabia. 

Seperti dilansir South Front 2 Desember, Jubir kelompok pejuang Yaman Brigjen Yahya Sari mengumumkan telah menembak jatuh sebuah drone modern Saudi Arabia pada akhir bulan November lalu. Drone yang diketahui buatan Cina tipe Wing Loong tersebut ditembak saat menjalankan misi mata-mata di Distrik Hayran, Provinsi Hajjah, Yaman.

“Pesawat musuh itu ditembak dengan rudal darat-udara yang jenisnya akan diumumkan nanti,” kata Brigjen Yahya Sari seraya berjanji akan merilis video penembakan drone tersebut.


Dikembangkan oleh Chengdu Aircraft Industry Group, Wing Loong tergolong drone canggih dengan memiliki daya jelajah sejauh 4.000 km dan mampu terbang 20 non-stop. Drone ini mampu membawa rudal udara-darat yang dikendalikan laser dan senjata-senjata lainnya.

Sepekan sebelumnya kelompok pejuang Houthia juga telah menembak jatuh helikopter tempur Saudi AH-64 Apache di utara Yaman. Dalam insiden ini baik pilot maupun co-pilotnya tewas.

Semua itu membuktikan bahwa kelompok Houthi telah memiliki sistem persenjataan pertahanan udara canggih yang dipastikan bisa mengubah peta perang Yaman secara drastis mengingat selama ini koalisi pimpinan Saudi Arabia mengandalkan keunggulan udaranya terhadap Yaman yang tidak memiliki sistem pertahanan udara memadai.

Beberapa waktu lalu kelompok pejuang Yaman sesumbar bahwa tahun 2020 yang kini sudah dekat akan menjadi 'tahun pertahanan udara' mereka. Mengindikasikan mereka tengah menyiapkan sistem pertahanan udara baru. Hal ini sejalan dengan senjata-senjata 'baru' yang dimiliki para pejuang Yaman yang mengejutkan tidak saja Saudi Arabia namun juga patronnnya, Amerika dan Israel. 

Bulan September lalu pejuang Yaman melakukan serangan drone dan rudal ke fasilitas minyak Saudi yang sangat vital, melintasi jarak lebih dari 600 km dengan menembus sistem pertahanan udara Saudi yang dilengkapi dengan rudal-rudal Patriot. Serangan ini nyaris mematikan produksi minyak Saudi.(ca) 

No comments:

Post a Comment