Menurut VT rudal baru ini diberi nama Raad-500, merujuk pada daya jangkaunya yang mencapai 500 km. Rudal ini adalah pengembangan dari rudal Fateh-110 yang sukses menghancurkan pangkalan militer AS di Irak bulan lalu.
Kelebihan rudal baru ini adalah pada roketnya yang dibuat dari bahan komposit yang lebih ringan dari titanium dan baja sehingga memungkinkan rudal ini melaju lebih cepat, lebih jauh dan lebih akurat.
"Raad adalah rudal generasi baru yang memiliki bobot setengah dari rudal Fateh-110 namun memiliki daya jangkau lebih jauh 200 kilometer,” tulis VT.
Fateh-110 adalah rudal ballistik yang pertama kali diresmikan tahun 2002. Generasi terbaru rudal ini memiliki daya jangkau 300 kilometer.
Selain itu pada saat bersamaan Iran juga meresmikan roket Salman, yang selain berbahan komposit juga memiliki 'nozzle' atau penyembur roket yang bisa digerak-gerakkan sehingga memungkinkan roket bermanuver di luar angkasa. Roket inilah yang bakal digunakan untuk meloncarkan satelit buatan Iran. Di masa mendatang roket ini juga akan dipasang pada rudal-rudal Iran.
"Teknologi baru ini memungkinkan rudal-rudal Iran menjadi lebih murah, ringan, cepat dan akurat,“ tulis VT mengutip keterangan pejabat Iran.
Selain ujicoba nuklir Iran, Amerika juga menaruh perhatian serius pada pengembangan rudal-rudal ballistik Iran karena dikhawatirkan rudal-rudal itu kelak bisa dipasang hulu ledak nuklir. Terlebih lagi setelah Amerika merasakan ampuhnya rudal-rudal Iran yang melulu-lantakkan pangkalan militernya di Irak.(ca)
tinggal hulu ledak nuklir yg harus dikejar Iran..
ReplyDelete