Menurut keterangan Jendral Yahya Saree, jubir militer pejuang Yaman, pesawat serbu-pembom Tornado tersebut ditembak dengan rudal 'canggih' milik kelompok pejuang, namun tidak menyebutkan jenis rudal tersebut. Pesawat ditembak di Jawf yang berbatasan dengan Saudi Arabia pada Jumat malam. Video juga menunjukkan reruntuhan pesawat dan proses pencarian oleh para pejuang.
Menyusul penembakan tersebut Saudi melakukan serangan udara di lokasi dekat jatuhnya pesawat, menewaskan 30 warga sipil. Demikian kata Jendral Saree.
Press TV menambahkan insiden ini bukan pertama kalinya terjadi, yang menunjukkan bahwa para pejuang Yaman juga memiliki persenjataan canggih yang dikembangkan sendiri oleh para pejuang. Pada Januari 2018 pejuang Yaman juga menembak jatuh sebuah pesawat Tornado buatan Eropa dan sebuah pesawat F-15, pesawat 'multirole' legendaris buatan Amerika. Selain itu para pejuang juga telah menembak jatuh sejumlah besar helikopter, drone dan pesawat pengintai koalisi pimpinan Saudi.
"Tentara pejuang Yaman juga telah mengembangkan dan memproduksi sendiri rudal-rudal ballistik dan drone serbu, yang telaha mengubah keseimbangan kekuatan melawan koalisi pimpinan Saudi," tambah Press TV.
Pada bulan September tahun lalu para pejuang Yaman melakukan serangan yang mengejutkan dunia internasional atas fasilitas pengolahan minyak Aramco-Saudi yang melumpuhkan produksi minyak Saudi hingga lebih dari 50%. Serangan dilakukan menggunakan rudal-rudal ballistik dan drone-drone serbu yang mampu menembus jarak 700 km tanpa bisa diantisipasi oleh sistem pertahanan Saudi yang diperkuat oleh rudal-rudal Patriot buatan Amerika.
Pesatnya perkembangan persenjataan para pejuang Yaman ini menimbulkan spekulasi kuat bahwa Iran-lah yang telah menyediakan senjata-senjata itu meski hal ini dibantah Iran dan pejuang Yaman.(ca)
Yaman akan selalu berjaya di tanah air nya sendiri..
ReplyDelete