Monday 9 March 2009

HARI KEBENCIAN WANITA INTERNASIONAL


Siapa bilang komunisme telah mati? Ia hanya pingsan. Tuannya, para bankir Yahudi "penguasa dunia belakang layar", masih memberinya makan, dipelihara di dalam kandang untuk dilepaskan kembali bila diperlukan.

Buktinya Majalah Tempo masih menjadikan tokoh komunis melayu, Tan Malaka, sebagai tema edisi khusus kebangkitan nasional Indonesia, orang-orang liberal-demokrat-bodoh masih mengelu-elukan Che Guavera, dan orang-orang yang sama masih memperingati hari-hari suci komunisme seperti Hari Buruh Internasional dan Hari Wanita se-Dunia (International Woman's Day).

Di Indonesia, Hari Wanita Internasional (IWD) yang jatuh tiap tanggal 8 Maret, masih diperingati dengan gaya yang agak santun seperti memberikan bunga atau seminar. Pasti untuk menghindari kecurigaan masyarakat, terutama ummat Islam Indonesia yang sangat anti-komunis. Namun di negara lain, HWD telah menunjukkan wujud aslinya sebagai mesin propaganda komunisme.

Poster peringatan IWD di Kanada di atas menunjukkan filosofi IWD sebenarnya: menghancurkan tata sosial dimana suami menjadi pimpinan. Poster tersebut secara provokatif mengajak wanita untuk meninggalkan kodratnya sebagai pasangan laki-laki penerus generasi manusia dan sebagai ibu yang mendidik dan memelihara anak-anak, menjadi wanita pekerja kasar dan komoditi seks.

Persis sama dengan kampanye homonisasi yang saat ini marak di Indonesia dengan icon-nya Ryan "pembunuh berantai" dan Olga Syahputra --- yang terakhir ini menjadi alasan mengapa Hillary Clinton memilih menjadi bintang tamu acara "Dahsyat" RCTI dimana Olga menjadi host-nya, daripada acara-acara yang lebih serius di MetroTV dan TVOne. Hillary adalah seorang tokoh demokrat Amerika yang platform politiknya memperjuangkan hak-hak kaum homo. IWD merupakan alat untuk menghancurkan tata dunia lama untuk digantikan dengan "tata dunia baru" dimana kaum Yahudi menjadi penguasanya.

Dalam poster tersebut para wanita diajak mengikuti pawai dengan mengenakan simbol-simbol anti-wanita. Selain palu, kaum wanita diminta membawa topi pekerja, helm, sabuk tukang, kaca mata las, dan "simbol-simbol perubahan" lainnya.

Tentu saja IWD tidak diciptakan untuk menghargai wanita dengan sifat-sifat terhormatnya: kecantikan, kecerdasan, dan kesantunan. Sebaliknya IWD adalah bentuk memanipasi mereka dengan berbagai persepsi-persepsi keliru yang merusak. Mereka berusaha menarik wanita sebagai pendukung agenda "tata dunia baru".

HWD sebenarnya adalah bentuk kebencian kepada wanita dan tata sosial masyarakat dan humanis dan religius. Dan orang-orang yang mendukung dan berpartisipasi adalah orang-orang yang oleh tokoh komunis Joseph Stalin disebut sebagai "orang-orang bodoh yang berguna".

Para operator komunisme menangkap kebodohan orang-orang dengan slogan-slogan yang menggiurkan: persamaan, perdamaian, HAM, kebebasan, dan sebagainya. Mereka tidak sadar bahwa gerakan-gerakan tersebut didanai dan diorganisir oleh komunisme baru, yang pada akhirnya didanai dan diorganisir oleh para bankir yahudi "penguasa dunia belakang layar".

HWD pertama kali diselenggarakan tahun 1910 di Kopenhagen, Denmark, oleh organisasi komunis internasional "The Socialist International". Mereka mengklaim peringatan ini ditujukan untuk memperjuangkan "hak-hak kaum wanita".

Ini adalah manifesto untuk IWD yang dipublikasikan di "Die Kommunistin", 2 Maret 1921: "Untuk semua wanita pekerja! Anda yang membuat permintaan-permintaan dan perjuangan dalam jumlah jutaan... Pada semua masa dimana gelombang tak terwariskan maju di bawah panji-panji komunisme melawan eksploitasi dan pelecehan kekuatan kapitalisme. Pada perayaan Hari Wanita se-Dunia para ibu yang penuh derita, istri-istri yang ketakutan, buruh-buruh wanita yang kecapaian, pegawai-pegawai, guru, dan pemilik lahan-lahan sempit, mengalir bersama."(Wiemar Republic Sourcebook, 1995)

IWD dirancang untuk membuat wanita merasa telah diperlakukan tidak adil dan ditekan. Sebagai contoh satu halaman "fakta-fakta gender" mengatakan bahwa 2/3 pekerja di dunia adalah wanita, namun mereka hanya mendapatkan 10% penghasilan. Mereka juga dicuci otaknya untuk selalu berfikir bahwa kepentingan mereka terpisah dengan kepentingan keluarga mereka.

Ribuan acara diselenggaran dalam IWD. Di Unitarian Church London, Ontario, Kanada sebuah acara digelar oleh sebuah LSM untuk wanita Afghanistan. "menghorm

Thousands of events are planned around the world. For example, at the Unitarian Church in London Ont. an organization for Afghanistan women and girls Dalam undangannya menulis "Untuk menghormati dan merayakan para wanita lokal dengan musik, nyanyi, dansa dan aneka hiburan. Semua wanita diundang. Acara gratis!" Sangat bernuansa lesbianis.

Di San Francisco, diadakan cocktail party dan pemutaran film tentang penderitaan wanita di Gaza, seolah hanya mereka yang menderita dan para lelaki, anak-anak dan orang tuanya tidak. Atas nama "kesamaan gender", mereka mempraktikkan "ketidak samaan gender". Dengan memisahkan wanita-wanita muslim dari keluarganya, mereka bermaksud memudahkan mereka untuk dieksploitasi.

Fakta bahwa event-event berbau komunis seperti IWD dan Hari Buruh Internasional dirayakan setiap tahun membuktikan bahwa masyarakat telah tercuci otaknya oleh propaganda zionisme cq komunisme/sosialisme. Kebanyakan masyarakat bukan sosialis apalagi komunis, namun mereka bangga dapat berpartisipasi dengan event-event semacam IWD. Dengan kebodohannya tersebut, mereka telah turut berperan dalam penghancuran dunia untuk diserahkan bulat-bulat kepada agen iblis di bumi: para bankir Yahudi pemakan riba "penguasa dunia belakang layar".

Sumber: Henry Makow Ph.D, henrymakow.com, March 7, 2009

No comments:

Post a Comment