Sunday 27 March 2011
Mantan Presiden Israel Dipenjara
Negeri seperti apa yang dipimpin oleh seorang presiden tidak bermoral seperti Moshe Katsav? Ia terbukti melakukan pemerkosaan dan pelecehan seksual terhadap tiga orang wanita dan karenanya dijatuhi hukuman penjara selama 7 tahun, Selasa (22/3).
Katsav membantah tuduhan melakukan tindak pemerkosaan terhadap seorang staffnya saat menjabat sebagai menteri pada akhir tahun 1990-an dan pelecehan seksual terhadap dua orang staffnya selama menjadi presiden Israel tahun 2000-2007. Namun tiga orang hakim di pengadilan Distrik Tel Aviv yang mengadili perkaranya menolak pembelaan dirinya dan menyebutnya sebagai "dipenuhi kebohongan".
"Tersangka telah melakukan tindakan sebagaimana dilakukan seseorang, dan karenanya sebagai seorang warga ia harus menanggung hukuman," kata para hakim dalam sidang tersebut, seraya menambahkan bahwa statusnya sebagai warga terhormat tidak sebanding dengan kejahatan yang dilakukannya.
Media-media massa Israel melaporkan bahwa Katsav berteriak kepada para hakim seraya menangis: "Wanita-wanita itu telah berbohong. Ketidakadilan telah dilakukan di persidangan ini. Anda telah membiarkan kebohongan untuk menang. Anda telah berbuat kesalahan, Tuan!" katanya kepada hakim.
Pada akhir persidangan yang berlangsung kurang dari 1 jam, Katsav (65 th) diiringi anggota keluarga dan pengawalnya meninggalkan persidangan. Sebuah kerusuhan sempat terjadi saat seorang anggota keluarga Katsav berusaha melarang wartawan mengambil gambar sang mantan presiden.
Hakim memerintahkan Katsav untuk melaporkan diri sebelum menjalani hukuman yang akan dimulai tgl 8 Mei mendatang. Para pembela Katsav menyatakan banding.
Sementara itu Presiden Israel, Shimon Peres mengomentari persidangan tersebut mengatakan, keputusan pengadilan tersebut sebagai hari yang menyedihkan bagi bangsa Israel namun sekaligus membuktikan bahwa hukum Israel telah berjalan dengan baik dengan terjaganya prinsip keadilan.
"Ini hari yang menyedihkan, namun kita semua sama di depan hukum," kata Peres yang dikalahkan Katsav pada pemilihan presiden tahun 2000, namun kemudian menggantikan Katsav setelah ia mundur akibat tersandung kasus tersebut. Menurut Peres kasus Katsav tidak akan mengurangi kewibawaah lembaga kepresidenan Israel.
"Tidak ada lembaga kepresidenan di Israel, yang ada adalah seorang presiden yang dipilih oleh parlemen. Ada orang yang menjalankan tugasnya sebagai presiden dengan cara yang baik atau buruk," kata Peres.
Sebagaimana Peres, perdana menteri Benjamin Netanyahu juga mengatakan bahwa keputusan pengadilan menjadi hari yang menyedihkan, namun rakyat Isreal harus bangga dengan sistem hukum yang berlaku.
"Tidak ada seorang pun yang berada di atas hukum, tidak bahkan untuk seorang mantan presiden. Semuanya tunduk pada hukum," kata Nethanyahu.
Namun pemimpin oposisi, Tzipi Livni, mengatakan hari di mana seorang mantan presiden Israel dijatuhi hukuman penjara "bukanlah hari yang menyenangkan".
Ref:
"Former Israeli President Moshe Katsav Sentenced to Seven Years"; almanar.com.lb; 22 Maret 2011
No comments:
Post a Comment