Monday 9 January 2012
KAPAL-KAPAL PERANG RUSIA MENDARAT DI SYRIA
Rusia tidak main-main dengan urusan Syria, negara sekutu satu-satunya yang memberi akses strategis di Laut Mediterania dimana Rusia membangun pangkalan angkatan lautnya. Di tengah-tengah upaya penggoyangan kekuasaan regim presiden Bashar al Assad --konspirasi terakhir adalah dalam bentuk serangan teroris di Damaskus hari hari Jum'at (6/1) yang menewaskan puluhan orang--- Rusia mengirimkan flotilla (satu satuan laut lebih kecil dari armada, yang terdiri dari beberapa kapal) Syria sebagai bentuk dukungan kepada regim Syria sekaligus peringatan Amerika dan sekutu-sekutunya untuk tidak "main-main" dengan Syria.
Flotilla yang dipimpin oleh sebuah kapal induk itu tiba dan berlabuh di pangkalan laut Rusia di Tartus, hari Minggu lalu (8/1)m, bersamaan dengan dilangsungkannya upacara penghormatan terakhir kepada para korban serangan teroris hari Jum'at.
"Misi ini ditujukan untuk meningkatkan hubungan kedua negara," kata komandan flotilla, Yakushin Vladimir Anatolievich kepada pers Syria tidak lama setelah kapal-kapalnya mendarat. Sementara
Gubernur Provinsi Tartus, Atef al-Nadaf, menyambut langsung kedatangan armada laut Rusia tersebut yang menyebut kedatangan kapal-kapal tersebut sebagai "kedudukan terhormat yang telah dilakukan Rusia yang telah berdiri di samping rakyat Syria."
Menurut laporan surat kabar "Al-Watan", satuan Rusia tersebut dipimpin oleh kapal induk "Admiral Kuznetsov" yang dikawal oleh sejumlah besar kapal perang termasuk kapal-kapal selam bertenaga nuklir.
Sementara itu pada saat yang bersamaan ribuan warga Syria menghadiri upacara penghormatan terakhir korban serangan bom yang terjadi di Damaskus, JUm'at lalu, yang diadakan di masjid Al-Hasan. Tubuh korban yang dimakamkan terbalut dengan bendera Syria dan massa meneriakkan kutukan terhadap aksi pengeboman selain puji-pujian kepada Allah. Massa juga menyanyikan lagu kebangsaan Syria.
Penghormatan yang sama juga dilakukan masyarakat di berbagai kota lainnya seperti Hasaka, Qamishli, Tartous, Aleppo, Raqqa, Sweida dan Daraa.
Pemerintah Syria sendiri telah berjanji akan menindak pelaku kejahatan dengan tindakan setimpal. Dalam pidatonya di televisi nasional Syria, Jumat (6/1), Mendagri Ibrahim al-Shaar mengatakan, "Kami akan memukul balik dengan tangan besi kepada siapapun yang mencoba menguji kesabaran pemerintah dan rakyat Syria."
Sumber:
"Russia’s Aircraft Carrier Leads Naval Flotilla Docked in Syria"; almanar.com.lb; 8 Januari 2012
No comments:
Post a Comment