Tuesday 12 June 2012

Kapal Itu Berlayar Terlalu Jauh (reposted)


Pengantar: 
Memperingati tragedi USS Liberty tgl 8 Juni 1967, blog ini kembali menayangkan artikel yang sudah pernah diposting beberapa waktu lalu. Semoga bermanfaat.
 
=================
 
"Orang boleh saja menolak pernyataan saya dan hanya menganggap saya sebagai orang tua pemarah. Namun dengan berbagai periswita akhir-akhir ini seperti peperangan di Timur Tengah serta berbagai peristiwa yang mungkin akan segera terjadi, saran saya adalah: saat ada waktu matikanlah televisi dengan pertunjukan Britney Spears, "Desperate Housewives" dan pertandingan sepakbola, dan simak dengan cermat peristiwa-peristiwa yang terjadi, karena itu semua akan terus berulang. Seperti kata pepatah, macan tidak akan berubah belangnya."

Phil Tourney, seorang awak kapal USS Liberty yang selamat dari serangan Israel tgl 8 Juni 1967 mengatakan itu jauh sebelum Israel menyerang Lebanon tahun 2006, Gaza tahun 2008/2009, dan menyerbu kapal-kapal misi kemanusiaan Freedom Flotilla baru-baru ini. Namun dunia mengabaikan peringatan itu hingga kita harus terus-menerus harus menelan pil pahit melihat kekejian Israel yang terus-menerus tanpa bisa dihentikan. Lebih tragisnya peristiwa yang baru terjadi, penyerbuan terhadap kapal kemanusiaan Freedon Flotilla terjadi pada saat para korban selamat USS Liberty dan para simpatisannya (seorang di antara mereka berada di kapal Freedon Flotilla) memperingati ulang tahun peristiwa tersebut.

Bagi yang belum mengetahui peristiwa serangan terhadap kapal USS Liberty, atau hanya mengetahuinya dari "keterangan resmi" tentu tidak akan mempercayai peristiwa tersebut. Bagaimana mungkin Israel menyerang kapal sekutu utama sekaligus pelindungnya. Tapi bagi yang memahami realitas sosial politik Amerika dan hubungannya dengan Israel, tentu memahami hal itu.

Saya baru saja membaca sebuah artikel menarik tulisan Jim Kirwan di blognya "Kirwan Studios" tgl 8 Jni 2010. Kirwan membuka transkrip pembicaraan antara presiden Amerika John F Kennedy dan dubes Israel di Amerika tentang reaktor nuklir Dimona di Israel, pembicaraan antara presiden Lyndon B Johnson dengan seorang agen Mossad tentang rencana penyerangan kapal USS Liberty, serta pembicaraan antara komandan Armada VI Amerika dengan presiden Johnson tentang penarikan mundur gugus tugas Armada VI dari upaya penyelamatan USS Liberty.

Bagi yang tidak memahami mengapa transkrip-transkrip yang begitu penting itu bisa terbuka ke permukaan silahkan mempelajari mengapa transkrip pembicaraan telepon presiden M Nixon bisa bocor keluar hingga menjadi skandal Watergate. Atau pelajari pembicaraan telepon presiden Bill Clinton dengan pacar gelapnya Monica Lewinsky yang bocor ke penyidik kasus selingkuh Bill Clinton. Saat itu Clinton mengeluh kepada Lewinsky bahwa gedung putih dipenuhi dengan alat-alat penyadap yang bahkan seorang presiden-pun tidak bisa mengontrolnya. Namun perlu diperhatikan juga bahwa di kalangan inteligen Amerika sendiri terdapat "gap" antar kalangan "jew ass sucker" dengan kalangan nasionalis anti-Israel, meski yahudi/Israel telah "mengamankan" posisi-posisi kunci.

Berikut adalah transkrip pembicaraan antara presiden John F Kennedy yang didampingi Jaksa Agund sekaligus adik kandungnya, Robert F Kennedy dengan dubes Israel, tentang maksud presiden Kennedy untuk melakukan inspeksi terhadap pusat pengembangan nuklir Israel dimana maksud tersebut ditentang keras Israel. Sebagaimana diketahui maksud presiden Kennedy tidak pernah terwujud, justru dirinyalah yang meninggal secara tragis di depan jutaan mata warganya sendiri. Demikian juga saudaranya Robert F Kennedy, tewas mengenaskan oleh pembunuhan konspirasi saat berkampanye untuk menjadi presiden Amerika tahun 1968.

JFK: Kini masalah pembangkit nuklir di Dimona telah menjadi hal yang sangat serius. Saya telah mengatakan kepada Anda beberapa kali bahwa saya ingin tim inspeksi nuklir dari kami diijinkan memeriksanya secara rutin sehingga kami bisa menemukan ..


DUBES ISRAEL: Tidak! Israel adalah negeri berdaulat. Negara yang tengah berperang! Apakah Anda lupa bahwa kami telah mengijinkan tim inspeksi Anda melakukan pemeriksaan seharian penuh tahun lalu? Tidak ada lagi tim inspeksi Amerika diijinkan mengunjungi Dimona lagi Tuan Presiden, dan itu adalah kata akhir!

JFK: Tidak ada perang sekarang ini! Jika Anda tidak ingin tim inspeksi Amerika, kami bisa mengajukan tim dari negara netral. Saya mendesak pembangkit nuklir Dimona dibuka untuk diperiksa secara rutin oleh tim inspeksi dari luar!

DUBES ISRAEL: Dengan hormat Tuan, Anda tidak mengerti! Israel selalu dalam keadaan perang! Tidak ada inspeksi dari luar diperbolehkan mengunjungi Dimona dengan skedul yang mereka inginkan sendiri!

RFK (Robert F Kennedy, Jaksa Agung dan saudara kandung JFK: Tuan, presiden telah memberi kuasa kepada saya untuk memberi pendapat kepada Anda bahwa kami akan menghentikan bantuan kepada Israel sampai Israel mengininkan tim inspeksi internasional mengunjungi Dimona. Kami telah mengetahui bahwa Anda telah membuat senjata nuklir di Dimona.

DUBES ISRAEL: Itu ... itu bukan keputusan yang baik Tuan! Itu akan merugikan saudara Anda (presiden Kennedy) sendiri! Semua musuh Israel akan kami hancurkan!

Pengganti Kennedy setelah kematiannya yang tragis adalah Wapres Lyndon B Johnson yang dilantik menjadi presiden pada hari yang sama dengan tgl pembunuhan Presiden Kennedy, dan di bawah Lyndon Amerika berubah menjadi "anjing penjaga yang baik" bagi Israel. Demi keuntungan industri militer yahudi Johnson menerjunkan Amerika dalam Perang Vietnam, dan membantu Israel habis-habisan dalam Perang 6 Hari melawan Arab tahun 1967. Lebih jauh Johnson bahkan membiarkan kapal USS Liberty diserang habis-habisan oleh Israel di perairan internasional di lepas pantai Gaza (sama dengan kasus penyerangan terhadap Freedom Flotilla) dengan alasan kapal tersebut telah menyadap komunikasi Israel yang tengah berperang dengan negara-negara Arab. Alasan lainnya adalah penyerangan terhadap USS Liberty akan dituduhkan kepada Mesir sehingga menjadi alasan Amerika untuk membantu Israel dengan menyerang dan menduduki Mesir.

Berikut adalah transkrip pembicaraan antara presiden Johnson dengan seorang perwira penghubung Mossad di Gedung Putih beberapa saat sebelum peristiwa penyerangan USS Liberty dan di tengah-tengah Perang 6 Hari yang tengah berkecamuk. Pembicaraan ini adalah tentang rencana penenggalaman kapal USS Liberty.


JOHNSON: Anda ingin bertemu, katakan mengapa?

MOSSAD AGENT: Waktunya telah tiba tuan Presiden, waktu datangnya bahaya yang sangat besar. Waktu dimana sejarah akan mencatatnya sebagai sebuah pengorbanan besar bagi semua orang, maksud saya ...

JOHNSON: Katakan langsung!

MOSSAD AGENT: Baik. Kami telah menghancurkan angkatan udara Mesir dan Syria dan kami telah menduduki dataran Sinai. Pasukan kami telah bersiap siaga di tepi timur terusan Suez. Kami masih belum mengetahui berapa besar kekuatan cadangan Mesir yang mungkin saja bisa memukul mundur kami dan balik menduduki Israel. Kami ingin angkatan perang Amerika menyerang Mesir sehingga tidak ada ...

JOHNSON: Sial, mengapa? Kami tidak bermusuhan dengan orang-orang negro padang pasir itu (Mesir)!

MOSSAD AGENT: ADa juga masalah kecil dengan kapal Anda, kapal inteligen di lepas pantai kami yang telah mendengarkan rencana-rencana militer kami, kapal Liberty...

JOHNSON: Sial! Dengar "motherfucker"! Semua negara mempunyai kapal seperti itu. Apa masalahnya? Toh kami tidak akan menghentikan aksi Anda (menyerang Arab). Lakukan apa yang ingin Anda lakukan tapi kami tidak bermusuhan dengan orang-orang Mesir itu.

MOSSAD AGENT
: Jika kapal itu diserang, uhh... kami pikir sebuah langkah balasan akan dilakukan Amerika. Maksud saya angkatan perang Anda bisa menghentikan Mesir. Kami menginginkan Golan, Sinai, Tepi Barat dan Jerussalem, demi tercapainya keamanan bagai rakyat Israel tentu saja, dan ...

JOHNSON: Orang-orang mesir sialan itu tentu tidak akan berani menyerang kami. Kami akan menghancurkan mereka.

MOSSAD AGENT: Kamilah yang akan melakukan serangan itu tuan Presiden. Itu hanya sebuah kapal... kapal yang sangat kecil dan tidak bersenjata berat. Kami telah memfotonya. Kami hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk menenggelamkannya. Setalah tenggelam Anda bisa berbicara di televisi .. mengatakan bahwa itu adalah tindakan Mesir... Angkatan laut dan udara Anda bisa menahan pasukan mereka di pantai jika Anda menyerang garis belakang mereka dan mengebom Kairo pada saat pasukan kami menyeberangi Suez. Mereka tidak lagi mempunyai pesawat tempur yang bisa terbang. Namun tentu saja tidak boleh ada awak (kapal Liberty) yang selamat untuk membuka kejadian yang sebenarnya. Kami akan melihat bahwa ...

JOHNSON: What the fuck! Apa katamu "cocksucker!". Kau bajingan gila! Aku akan menendang pantatmu keras-keras sekarang juga. Mengebom Kairo? Fuck you!

MOSSAD AGENT: Anda berhutang kepada kami tuan Presiden! Anda berhutang kepada kami... segalanya! Gedung putih, kursi presiden, segalanya! Saya berada di sini untuk menagihnya! Sekarang, sekaranglah saatnya untuk membayar hutang itu! Ingat bahwa kami mengontrol pers Amerika...

JOHNSON: Baik-baik. Dengan tuhan sebagai saksi, tidak boleh ada yang selamat, mengerti! Saya akan membantahnya jika ada saksi hidup yang berbicara, paham?

MOSSAD AGENT
: Tentu tuan Presiden. Tentu saja! Kami akan membuatnya cepat dan seminimal mungkin menimbulkan kesakitan. Tidak ada yang akan selamat!

JOHNSON: Keluar! Keluar dari sini sekarang juga!

Maka rencana matangpun disusun dan dieksekusi. Pada tgl 8 Juni 1967 angkatan laut dan udara Israel plus pasukan komando menyerang USS Liberty habis-habisan. Tidak hanya bom, roket dan terpedo, USS Liberty juga dihujani dengan bom napalm untuk membakar seluruh awaknya hidup-hidup. Tapi ajaibnya USS Liberty gagal ditenggelamkan meski telah diserang habis-habisan selama 2 jam lebih. Dan akhirnya serangan tersebut dihentikan setelah Israel menyadari sudah terlalu banyak orang Amerika yang mengetahui peristiwa itu dari lalu lintas komunikasi yang terpantau oleh awak militer Amerika serta kekhawatiran bahwa presiden Johnson tidak bisa menahan amarah pasukannya sendiri.



LIBERTY SIGNALMAN: Schematic (Armada VI), ini Rockstar (USS Liberty). Kami tengah diserang oleh pesawat terbang. Saya melihat salah satu pesawat berbendera Israel. Tolong kami! Apa Anda mengerti? Tolong kami!

SARATOGA (Kapal induk komando Armada VI) SIGNALMAN: Rockstar, ini Schematic. Kami tidak bisa membaca jelas pesan Anda. Ulangi…

LIBERTY SIGNALMAN: Diulang. Kami tengah diserang oleh pesawat-pesawat tempur, beberapa diantaranya berbendera Israel! Kami butuh pertolongan!

SARATOGA SIGNALMAN: Rockstar, kami membaca pesan Anda. Lakukan otentifikasi. Ulangi, lakukan otentifikasi.

LIBERTY SIGNALMAN: Otentifikasi? Sial! Sial! Oscar Quebec! Oscar Quebec, SARATOGA! Oscar Quebec, demi Tuhan! Anda membaca pesan kami?

SARATOGA SIGNALMAN: Kami membacanya Rockstar. Anda tengah diserang! Kami akan "stand by" untuk beberapa komunikasi mendatang. ... (sepertinya juru sandi Armada VI belum yakin benar bahwa salah satu kapalnya diserang oleh Israel)

LIBERTY SIGNALMAN: Schematic, kami masih terus mendapat serangan. Kami perlu bantuan!

SARATOGA SIGNALMAN: Rockstar, pesan Anda telah disampaikan. Otentifikasi!

LIBERTY SIGNALMAN: (Menendang pintu agar suara dari luar bisa terdengar untuk otentifikasi) Otentifikasi ini, bedebah!

SARATOGA SIGNALMAN mendengarkan dengan seksama dan terperangah oleh bunyi suara-suara ledakan di kapal Liberty.

SARATOGA SIGNALMAN: Baik Rockstar, otentifikasi diterima.

Komandan Armada VI segera memberi perintah untuk memberikan pertolongan kepada USS Liberty dengan mengirimkan satu skuadron pesawat tempur, kemudian memberikan laporan kepada markas komando pusat di ibukota.

ADMIRAL: Skuadron tempur telah diluncurkan, DOD COMMAND. Respon terhadap serangan atas USS LIBERTY!

MCNAMARA (Menteri pertahanan): SARATOGA! Disini DOD Command untuk USS SARATOGA! Masuk!

ADMIRAL: Ini USS SARATOGA!

MCNAMARA: Ini menteri pertahanan McNAMARA! Panggil kembali semua pesawat! Apakah Anda mendengar?

ADMIRAL: Tapi Pak menteri, satu kapal kita tengah diserang. Mereka melaporkan terdapat beberapa korban meninggal dan luka-luka!

McNAMARA: Lalu apa yang Anda rencanakan?

ADMIRAL: Kami akan mencari tahu siapa yang telah menyerang kita, kemudian kita akan ...

McNAMARA: Demi Tuhan, tarik kembali pesawat-pesawat Anda sekarang juga! Anda mendengar?

ADMIRAL: Roger!

Tidak lama kemudian sebuah torpedo Israel menghantam kapal Liberty dan langsung membunuh 25 awak kapal Liberty. Beberapa saat kemudian beberapa helikopter dengan puluhan pasukan komando Israel terbang berputar-putar di atas kapal Liberty yang limbung. Mereka menunggu tugas terakhir Israel, membunuh semua awak kapal Liberty dari jarak dekat.


LIBERTY SIGNALMAN: Saratoga, tolong kami! Beberapa helikopter dengan pasukan komando berputar-putar di atas kami, kemungkinan akan melakukan pendaratan! Apakah Anda akan menolong atau tidak? Dimana Anda bedebah?

ADMIRAL: Luncurkan skuadron udara! Kirimkan ke lokasi terakhir Liberty! Komando pusat, ini Saratoga. Apakah Anda mendengar?

MCNAMARA: Masuklah SARATOGA!

ADMIRAL: Kami telah leluncurkan skuadron kedua. Pesawat-pesawat kita akan memberikan perlindungan udara terhadap Liberty yang tengah diserang. Orang-orang kita melihat bendera Israel pada kapal-kapal dan pesawat yang menyerang mereka.

McNAMARA: God-dammit, tidak! Anda panggil kembali pesawat-pesawat Anda. Beberapa di antaranya mungkin membawa bom nuklir! Apakah Anda mendengar? Balas!

ADMIRAL: Pak menteri, kita berada di zona perang. Sebuah kapal Amerika diserang dan terbakar dengan beberapa korban di atasnya. Kami melihat Israellah pelakunya. Apakah Anda mendengar?

PRESIDEN JOHNSON: ADMIRAL, ini presiden. Apakah Anda mengenar suara saya?

ADMIRAL: Yes, Sir.

PRESIDEN JOHNSON: Semua ini bisa dijelaskan. Ini adalah...ahhhh...sebuah kesalahan yang tragis. Bawa kembali pesawat-pesawat Anda ke pangkalan. Saya tidak akan mempermalukan sekutu kita (Israel). Apakah Anda mendengar Admiral?

ADMIRAL: Yes Sir.

PRESIDEN JOHNSON: Baik. Tolonglah para korban yang terluka sebaik-baiknya.

ADMIRAL: Panggil semua pesawat kembali ke pangkalan.


Setelah gagal menenggelamkan Liberty, Israel pun menarik diri meninggalkan Liberty yang terluka parah. Sebanyak 43 awaknya tewas dan 172 luka-luka. Kembali ke pangkalan para awak diancam untuk tidak berbicara mengenai peristiwa sebenarnya yang terjadi. Untuk menghibur mereka, mereka mandapat penghargaan militer yang anehnya dilakukan tertutup di sebuah pangkalan militer. Selanjutnya pemerintah membentuk sebuah komisi "pura-pura independen" yang dipimpin oleh "another jew ass sucker" Admiral McCain (ayah dari senator John McCain mantan capres Amerika dalam kampanye lalu) dengan hasil yang sudah ditetapkan sebelumnya: Israel melakukan kesalahan yang tidak disengaja, meski hal itu bertentangan dengan logika: bagaimana mungkin selama berjam-jam baik sebelum maupun selama serangan Israel tidak melihat bendera Amerika serta tulisan besar USS Liberty di lambungnya. Israel hanya dijatuhi hukuman denda beberapa juta dolar yang tidak pernah dipenuhi Israel. Sebaliknya Amerika justru terus mengucurkan bantuan miliaran dolar setiap tahunnya kepada Israel.

No comments:

Post a Comment