Kapal-kapal perang Iran akhirnya memasuki Samudra Pasifik untuk pertama kalinya sejak Revolusi Iran tahun 1979. Di tengah perhatian dunia atas pertikaiannya dengan Amerika dan sekutu-sekutunya, langkah Iran ini ditafsirkan sebagai "tantangan" terhadap dominasi global Amerika.
Amerika adalah penguasa Pasifik, adalah satu fakta sejarah yang tidak bisa dibantahkan. Dalam Perang Dunia II Amerika berhasil mengalahkan superpower laut saingan satu-satunya, Jepang, dan sejak saat itu tidak ada satu kekuatan laut yang bisa menandingin Amerika di Pasifik, tidak juga China dan Rusia. Dan Iran, satu negara kecil yang sudah lama membuat jengkel Amerika, justru megirim 2 kapal perangnya memasuki Pasifik.
Kapal-kapal perang Iran tersebut, sebuah destroyer dan satu kapal pengangkut helikopter memasuki Samudra Pasifik hari Selasa (26/2) setelah sebelumnya melintasi Selat Malaka.
Panglima AL Iran Rear Admiral Habibollah Sayyari mengatakan kepada pers, Senin (25/2), bahwa pengiriman kapal-kapal perang tersebut untuk menunjukkan perhatian Iran atas pentingnya jalus laut yang menghubungkan Iran dengan Asia melalui Selat Hormuz, Bab el-Mandeb dan Selat Malaka.
Salah satu kapal tersebut adalah "Kharg", kapal pengangkut (induk) helikopter sepanjang 207 meter yang merupakan kapal pengangkut militer terbesar di Asia Barat. Kapal ini biasa beroperasi secara tandem dengan kapal-kapal destroyer.
Setelah melintasi Selat Malaka yang penjangnya mencapai 805 km, kapal-kapal perang Iran tersebut memasuki Samudra Pasific untuk selanjutnya berlabuh di pelabuhan Zhangjiagang, China. Selain itu kedua kapal juga dijadwalkan akan berlabuh di Colombo, Sri Lanka.
REF:
"Iran Fleet Enters Pacific Ocean for First Time since 1979", Press TV, 26 Februari 2013
No comments:
Post a Comment