Setahun lebih yang lalu, Anda berjanji di hadapan para wakil rakyat untuk menuntaskan kasus-kasus besar yang tengah ditangani KPK dalam waktu satu tahun. Anda bahkan bersumpah akan "pulang kampung" jika janji tersebut tidak bisa dilaksanakan.
Setahun lebih janji itu Anda diucapkan. Kasus traveller cheque Miranda Goeltom masih belum menyentuh penyandang dana, aktor intelektual kasus itu serta motifnya. Kasus Century masih belum menyentuh aktor intelektualnya. Dan kasus Hambalang masih samar-samar meski semua saksi dan tersangka telah menunjuk Anas Urbaningrum sebagai aktor intelektualnya.
Anda baru saja menangkap Presiden PKS Luthfi Hasan Ishak karena diduga terlibat kasus suap impor sapi, sementara tersangka kasus Hambalang Andi Mallarangeng masih menghirup udara bebas. Penangkapan itu hanya berselang sehari setelah Anda bertemu dubes Amerika. Untuk urusan apa dubes Amerika bertemu Anda? Bukanlah mestinya ia bertemu menlu atau Presiden? Dan bukankah Anda tahu Amerika tengah berusaha menekan pemerintah Indonesia untuk membuka keran impor daging sapi dan menteri pertanian menjadi sosok yang menghambat keinginan Amerika itu?
Anda berkata: tidak ada konspirasi dalam penangkapan Luthfi! Meski sangat boleh jadi korupsi daging sapi itu sudah dilakukan sejak bertahun-tahun lalu dan KPK telah lama mengendusnya, namun akal dan pikiran sehat menolak pernyataan itu. Jika tidak ingin dikatakan konspirasi, mestinya Anda bisa menindak Luthfi seminggu, atau sebulan kemudian, tidak secepat itu. Sebaliknya, Anda tampak mengesankan diri untuk dilihat sebagai "anak kesayangan Amerika".
Saya tahu, jabatan Ketua KPK sangat membanggakan Anda sehingga meski Anda telah gagal menepati janji-janji Anda, Anda masih bisa duduk nyaman. Ingat, janji Anda di hadapan wakil-wakil rakyat akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat dan kami seluruh rakyat Indonesia menjadi saksinya.
No comments:
Post a Comment