Menurut Kantor Berita ABNA,
teroris Wahabi di Suriah semakin menggila, bukan hanya membunuhi warga
sipil yang tidak berdosa dengan cara keji, merusak dan merubuhkan masjid
namun juga membongkar kuburan sahabat Nabi Saw. Makam salah seorang
sahabat Nabi Saw yang bernama Hujr Ibn Adi al Kindi yang terletak di
distrik Adra dekat Damaskus dan mengambil jenazahnya dan membawanya ke
tempat yang tidak diketahui kamis (2/5). Berdasarkan laporan berbagai
media, kelompok teroris Suriah awalnya merusak pagar makam tersebut dan
kemudian menggalinya. Menurut kesaksian saksi mata, disebutkan, jenazah
sahabat Nabi Saw dan juga Imam Ali as tersebut masih utuh.
Hujr
Ibn Adi al Kindi adalah salah seorang sahabat dekat Nabi Muhammad Saw
dan juga sahabat Imam Ali as. Ia memimpin pasukan Muslim untuk meraih
kemenangan dalam beberapa pertempuran penting. Diantaranya perang
kemenangan merebut kota Syam.
Hujr
dan anak-anaknya telah mengorbankan diri mereka untuk mendukung Imam
Ali as dan keluarga Rasulullah Saw. Mereka akhirnya dibunuh atas
perintah Khalifah Umayyah, Muawiyah bin Abu Sufyan pada tahun 660 Masehi
atau tahun 51 H (versi lain menyebutkan tahun 53 H).
Hujr
bin Adi telah masuk Islam semenjak masih remaja bersama saudara
laki-lakinya Hani bin Adi karena tertarik dengan akhlak dan apa yang
Rasulullah ajarkan. Tidak lama setelah beliau menyatakan diri sebagai
muslim, Rasulullah Saw meninggal dunia. Beliau dikenal dengan akhlaknya
yang mulia, karena itu beliau dijuluki dengan Hujr al Khair. Beliau juga
dikenal sebagai sahabat terdekat dan pendukung Imam Ali as. Dimasa
kekhalifaan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as, beliau memegang
posisi penting dalam pemerintahan termasuk bergabung dalam tiga perang
penting menghadapi fitnah kaum pemberontak. Beliau bergabung di perang
Siffin, Nahrawan dan perang Jamal.
Setelah
kesyahidan Imam Ali as dan terjadinya perdamaian oleh Imam Hasan as
sehingga tampuk kekhalifaan Islam berada ditangan Muawiyah, dimulailah
masa-masa sulit bagi umat Syiah yang merupakan pengikut dan pendukung
Imam Ali as. Atas perintah Muawiyah, Syiah mendapat perlakuan zalim dan
tidak adil dari penguasa-penguasa setempat yang kesemuanya berasal dari
Bani Ummayyah, termasuk untuk menangkap dan menyiksa Hujr bin Adi, namun
Mugairah yang saat itu menjadi hakim, karena mengetahui kedudukan dan
posisi sahabat Imam Ali as itu ditengah-tengah masyarakat menolak
perintah tersebut. Diriwayatkan dia berkata, "Saya tidak punya kekuatan
dan keberanian untuk menghabisi nyawa orang yang dikenal terbaik dan
paling shalih di kota ini, sebab tahu, kematiannya akan mengangkat
derajatnya di sisi Allah sementara saya akan sengsara di akhirat nanti.
Karena
tidak seorang pun yang berani mendekati apalagi hendak membunuh Hujr
bin Adi sebagaimana perintah Muawiyah, akhirnya Muawiyah sendiri yang
melakukannya. Bersama dengan 6 orang lainnya, Hujr diperhadapkan dengan
Muawiyah dan atas perintah Muawiyah, ketujuh orang shalih tersebut
dibunuh satu demi satu. Saat tiba giliran Hujr, ia meminta kepada
Muawiyah untuk diizinkan mendirikan shalat dua raka'at untuk yang
terakhir kalinya. Muawiyahpun mengizinkan. Hujrpun mendirikan shalat
terakhirnya. Ia shalat dengan sangat khusyuk dengan berlinangan air
mata, bacaan shalat dan do'a-do'anyapun sangat panjang. Sehabis shalat
ia ditanya, apakah ia sengaja memanjangkan shalatnya karena takut pada
kematian?. Hujr menjawab, "Demi Allah, sepanjang umur saya, saya tidak
pernah shalat dua rakaat sesingkat ini, karenanya jangan berpikir saya
takut pada kematian. Saya meminta, setelah saya dieksekusi, jangan
melepaskan ikatan pada tangan dan kaki saya, dan jangan membersihkan
darah di tubuh saya, karena saya hendak berhadapan dengan Muawiyah di
akhirat nanti dengan keadaan seperti itu."
Berita
kematian Hujr bin Adi dengan segera tersebar luas di negeri-negeri
muslim. Kaum muslimin mengecam dan mengutuk tindakan tersebut, mereka
mulai geram dengan kezaliman Bani Umayyah. Ketika Aisyah bertemua dengan
Muawiyah pada musim haji, Aisyah bertanya kepada Muawiyah, "Mengapa
engkau membunuh Hujr dan sahabat-sahabatnya? Apa kau tidak tahu apa yang
pernah saya dengar Rasulullah mengenai Hujr? Nabi bersabda, kelak ada
tujuh orang yang terbunuh, yang dengan kematian tujuh orang itu
menyebabkan Allah dan para penghuni langit menjadi sangat murka kepada
pelakunya."
Muawiyah menjawab,
"Sewaktu peristiwa tersebut, tidak ada seorangpun yang berakal yang
mengingatkan dan mencegah saya melakukan perbuatan tersebut."
Didetik-detik
kematian Muawiyah, diriwayatkan ia berkata, "Wahai Hujr, karena kamu
saya mengalami derita dan siksa berkepanjangan ini."
Makam
mulia sahabat nabi dan sahabat Imam Ali as tersebut dimuliakan dan
banyak diziarahi kaum muslimin. Penduduk setempat mengagungkan kuburan
tersebut sampai akhirnya kelompok teroris Wahabi merusak dinding-dinding
makam, membongkar dan melecehkan jenazah sahabat Nabi Saw tersebut.
Keterangan:
Judul dan isi dicopas dari situs www.abna.ir
Syiah Detected
ReplyDeleteBaca dulu ini boss, yg jelas dia sekolah di Qom & pernah jadi Tokoh Besar Syiah
Jika ingin mengenal lebih mendalam tentang Syiah, silahkan Anda bisa baca buku yang ditulis oleh Dr.Sayyid Musa al-Musawi (mantan tokoh besar Syiah) yang akhirnya bertaubat dan meninggalkan kesesatan Syiah. Bukunya berjudul "Kenapa Aku Meninggalkan Syiah". e-book size 3,8mb only, Link PDF: http://bit.ly/15sqddT
HE HE HE, PROPAGANDA MURAHAN KOK DITAWARKAN.
ReplyDelete