Pengantar blogger:
Kecurigaan saya bahwa penghargaan World Statesman Award yang diterima SBY dari Appeal of Conscience Foundation (ACF), merupakan "inisiasi" masuknya SBY ke dalam "kelompok elit" penyembah dajjal tampaknya mulai terbukti. Salah satu ciri anggota kelompok ini adalah suka memberikan sesembahan kepada dajjal dalam bentuk tindakan-tindakan keji. Termasuk di antaranya menaikkan harga BBM dan menganiaya para pengungsi Sampang yg telah hidup menderita  selama bertahun-tahun. Padahal selama ini pemerintah sudah terlalu banyak menganiaya mereka dengan malarikan diri dari taggungjawab atas mereka.
ACF didirikan oleh pemuka agama yahudi (rabbi) 
Arthur Schneier pada tahun 1965. Tampak dalam gambar di atas bersama SBY adalah para "gembong" zionisme termasuk Henry Kissinger (kanan)
***
Tak sampai sebulan setelah Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono 
menerima pengharagaan World Statesman Award dari Appeal of Conscience 
Foundation (ACF) atas keberhasilannya membina dan menciptakan harmoni 
kehidupan umat beragama di Indonesia, sudah terlihat yang diciptakan 
oleh SBY sebenarnya adalah intoleransi, bukan toleransi. Yang dipelihara
 oleh SBY sebenarnya adalah kekerasan dan pemaksaan bukan perdamaian dan
 ketenangan
 
 Gedung Olah Raga (GOR) Sampang hari ini menjadi 
saksi dan bukti hal di atas.  Setelah tempat tinggal yang mereka huni 
bertahun-tahun lamanya dibakar dan terpaksa  mengungsi di Gedung Olah 
Raga (GOR) sampang tanpa kelayakan bantuan dan perhatian Pemerintah 
Daerah dan Pusat, kini para pengungsi  yang menderita namun  tegar ini 
dipaksa harus gedung yang menampung mereka. Dengan alasan akan 
diadakannnya istighasah oleh beberapa kiai di sampang, Pihak pemkab 
Sampang dibantu aparat kepolisian melakukan pengusiran dan evakuasi 
paksa di GOR. Para wanita tua dan muda ditarik paksa oleh aparat polisi.
 Barang-barang pribadi mereka sudah diangkut. Aparat menakuti pengungsi 
GOR bila tdk mau meninggalkan GOR maka massa istighosah akan memaksa 
masuk dan melakukan pengusiran.
 
 “Saat ini, barang-barang 
pengungsi sudah diangkut paksa ke dlm truk, Iklil (koordinator pengungsi
 syiah sampang) sudah dievakuasi keluar GOR dlm keadaan pingsan,” ujar 
seorang jurnalis yang hadir di lokasi dan melihat langsung keberingasan 
pihak aparat dan kepolisian yang seharusnya mengayomi dan melindungi 
rakyatnya. Melihat update terakhir di GOR hari ini tidak ada harapan yg 
tersisa dari para pengungsi untuk Pemerintah Pusat, Pemprov Jatim dan 
Pemkab Sampang bagi penyelesaian manusiawi dan konstitusional. Namun 
para pengungsi tetap menolak evakuasi paksa meski tidak melakukan 
perlawanan.
 
 Tangis, rintihan dan jeritan dan apara orangtua dan
 anak-anak tumpah mengiringi upaya pengusiran. Jika malam ini mereka 
tidak keluar GOR  mereka diancam akan dibunuh oleh massa diluar.
 
 http://regional.kompasiana.com/2013/06/20/sby-setuju-pengungsi-syiah-sampang-diusir-570634.html
 
No comments:
Post a Comment