Para pejabat tertinggi Iran beramai-ramai memberikan selamat atas kemenangan Hizbollah terhadap Israel pada peringatan HUT ke 7 Perang Lebanon II tahun 2006 yang digelar Hizbollah baru-baru ini.
Dalam pesan-pesan yang disampaikan secara terpisah kepada pemimpin Hizbollah Sayyed Hassan Nasrallah, Presiden Ahmadinejad, Ketua Parlemen Ali Larijani dan Menlu Ali Akbar Salehi memberikan selamat atas kemenangan Hizbollah atas Israel dalam perang yang berlangsung selama 33 hari antara bulan Juni dan Juli 2006. Pesan-pesan tersebut disampaikan melalui dubes Iran untuk Lebanon Ghazanfar Roknabadi.
Dalam pesannya tersebut Ahmadinejad mengatakan bahwa kemenangan yang diperoleh Hizbollah merupakan karunia Tuhan yang diberikan berkat kepemimpinan yang bijaksana serta semangat para pejuang dan seluruh rakyat Lebanon.
“Perang 33 hari tidak bisa dibantah merupakan kemenangan paling gemilang dari semangat perjuangan rakyat Lebanon, dimana para pejuang berhasil menghancurkan impian regim penjajah (Israel),” kata Ahmadinejad dalam pesannya.
Ahmadinejad menambahkan bahwa kemenangan tersebut merupakan kebanggaan dan kehormatan bagi seluruh manusia pencari kebenaran di seluruh dunia dan menjadi penghinaan bagi kekuatan arogan global.
Sementara itu dalam pesannya Larijani mengatakan bahwa kemenangan Hizbollah telah memberikan kebanggaan dan kejayaana bagi seluruh umat Islam serta seluruh negara merdeka di dunia. Ia juga menambahkan bahwa kemenangan Hizbollah atas regim zionis yang rasialis dan facsis akan membuka jalan bagi kehancuran Israel.
Di sisi lain Salehi dalam pesannya menggambarkan kemenangan tersebut sebagai awal dari kejayaan dan titik balik sejarah bagi perjuangan melawan penjajahan Israel dan menyebutkannya sebagai titik awal dari kemenangan-kemenangan berikutnya para pejuang di masa mendatang.
Sayyed Hassan Nasrallah menanggapi pesan-pesan tersebut mengatakan bahwa bangsa Iran telah memainkan peran sangat penting dalam kemenangan tersebut. Ia juga memuji dukungan Iran yang tidak pernah putus bagi perjuangan rakyat Lebanon melawan agresi dan pendudukan Israel.
Sebagaimana telah tercatat dalam sejarah Lebanon adalah negara yang paling sering menjadi korban kejahatan Israel setelah Palestina. Pada tahun 1982 Israel menyerbu Lebanon dan menduduki sebagian besar wilayah Lebanon. Dalam penyerbuan yang didukung kekuatan zionis internasional serta pengkhianatan sebagian pemimpin Arab termasuk Presiden Lebanon Bashir Gemayel tersebut ribuan rakyat Lebanon dan Palestina telah menjadi korban, termasuk ribuan pengungsi Palestina dan Lebanon di kamp Sabra dan Shatilla yang dibantai oleh tentara Israel dan sekelompok milisi kristen Lebanon. Namun dengan dukungan Iran dan Syria, termasuk dalam peristiwa pemboman markas pasukan Amerika dan Perancis yang menewaskan 300 tentara zionis internasional serta pemboman yang menewaskan Presiden Gemayel, Lebanon akhirnya berhasil mengusir pasukan pendudukan Isreal, Amerika dan Perancis.
Pada tahun 2006, dengan memanfaatkan mundurnya pasukan pengaman Syria dari Lebanon tahun 2005, Israel melakukan serangan besar-besaran terhadap Lebanon dengan harapan bisa kembali menduduki Lebanon. Kali ini Israel dibantu oleh pengkhianatan Perdana Menteri Fuad Siniora dan para pemimpin Arab serta para ulama takfiri-wahabi yang menfatwakan haram berjihad ke Lebanon. Namun lagi-lagi para pejuang Lebanon yang didukung Iran dan Syria berhasil memukul mundur Israel.
REF:
"Iran’s Ahmadinejad, top officials hail Hezbollah 2006 victory over Israel"; Press TV; 19 Juli 2013
Perang ini menjadi bukti nyata dan membantah teori sekali lagi hanya TEORI bahwa kaum syiah Lebanon khususnya ataupun Negara Iran mengadakan konspirasi dengan Israel
ReplyDeleteYang bener?? Nggak mungkin. lha masa' jeruk makan jeruk??
ReplyDeleteJeruk makan jeruk itu hanya iklan bro..he.he.he...klu anda punya bukti satu aja coba tunjukin..kebiasaan lempar batu sembunyi tangan udah ngga relevan lagi di jaman ini..cuma bisa menuduh dan berprasangka tapi tak satu buktipun dapat di tunjukin tuk melawan ribuan bukti tentang Hizbullah dan iran tercatat dengan tinta emas sebagai penghancur arogansi israel...tunjukin satu aja bukti bahwa wahabi saudi dan qatar serta antek2nya pernah membuat israel lari terbirit2 maka saya ikut dengan anda...
ReplyDeleteIsrael itu....sengaja mengalah untuk anak didik yg baik...
ReplyDeleteBukti konspirasi dgn mengorbankan nyawa rakyat tak bersalah...sadarlah..dgn renungan hatimu yg terdalam.
Tanya kenapa partai itu bisa menang melawan tentara dgn dana yg cukup untuk membuat lebanon jadi tanah kosong dlm wktu 1 jam.
Not make sense.
to lusi:
ReplyDeleteKok tanya ke blogger. Tanya sendiri dhong ke Israel, mengapa mereka keok berkali-kali melawan kekuatan-kekuatan kecil Hizbollah dan Hamas.
Silakan Anda terus berhalusinasi tentang Israel negara yang kuat. Semua kemenangan Israel atas Arab adalah karena penghianatan pemimpin Arab dan dukungan tak terbatas Amerika. Dlm Perang th 1973 sebenarnya Syria berhasil merebut golan dan merontokkan sebagian besar pesawat dan tank-tank Israel. Amerika langsung mengerahkan pesawat-pesawat tempurnya lengkap dengan pilotnya sekaligus, hanya bendera dan cat pesawatnya yang diganti, untuk menggantikan pesawat dan pilot Israel yg rontok. Di sisi lain, Mesir di bawah pemimpinnya Sadat ternyata berkonspirasi dengan Israel dan Amerika. Memerintahkan tentaranya yg sudah merebut sebagian besar Sinai, untuk duduk diam sehingga memberi kesempatan Israel dan Amerika mengeroyok Syria. Setelah Syria mundur lagi dari golan, Israel ganti menyerang pasukan mesir yg sendirian di Sinai tanpa pasukan pendukung. akibatnya pasukan mesir terkepung.
Selama ini taktik Israel adalah taktiknya anak kecil yg pengecut: melakukan serangan dadakan, dan setelah musuh menyerang balik, merengek pada Amerika untuk campur tangan dan menghentikan peperangan.
Sengaja mengalah untuk anak didik yang baik....ha.ha.ha.ha.ha..main bulu tangkis ya...? Benar2 analisa yg mantap..10 orang aja seperti ini maka indonesia maju pesat..ha.ha.ha.ha..
ReplyDeleteHeran beritanya mesti ngambilnya dari syiah terus. Persis mirip yahudi.yg pandai memutar balikkan fakta.
ReplyDelete