Dari blog "Islam itu Cinta"; Kamis, 18 Juli 2013
PERUMPAMAAN AHLUL BAYT SEBAGAI BAHTERA NABI NUH
Sebuah hadits Nabi berbunyi sebagai berikut:
“Perumpamaan Ahlul baitku seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat, dan barangsiapa yang tertinggal ia akan tenggelam.”
Al-Hakim dalam kitabnya Al-Mustadrak menyatakan bahwa hadis ini shahih berdasarkan persyaratan Muslim.
Hadis Safinah sangat mutawatir, dan dengan bermacam-macam redaksinya hadis ini terdapat di dalam kitab:
Mustadrak Al-Hakim, jilid 2, halaman 343, jilid 3, halaman 151.
Ash-Shawa’iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar, halaman 184 dan 234.
Nizham Durar As-Samthin, oleh Az-Zarnadi Al-Hanafi, halaman 235.
Yanabi’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, halaman 30 dan 370,cet Al-Haidariyah; halaman 27 dan 308, cet. Islambul.
Muhammadiyah, Mesir; halaman 111 dan 140, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.
Tarikh Al-Khulafa’, oleh As-Suyuthi Asy-Syafi’i
Is’afur Raghibin, oleh Ash-Shabban Asy-Syafi’I, halaman 109, cet. As-Sa’idiyah; halaman 103, cet. Al-‘Utsamniyah.
Faraid As-Samthin, jilid 2, halaman 246, hadis ke 519.
Al-Mu’jam Ash-Shaghir, oleh Ath-Thabrani, jilid 1, halaman 139.
Nizham Durar As-Samthin, oleh Az-Zarnadi Al-Hanafi, halaman 235.
Majma’uz Zawaid, jilid 9, halaman 168.
Ash-Shawa’iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar, halaman 148 dan 234, cet. Al-Muhammadiyah; halaman 111 dan 140, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.
Nurul Abshar, oleh Asy-Syablanji, halaman 104, cet. As-Sa’idiyah.
Manaqib Al-Imam Ali bin Abi Thalib, oleh Al-Maghazili Asy-Syafi’I, halaman 132, hadis ke: 174,175,176 dan 177, cet. Pertama, Teheran.
‘Uyunul Akhbar, oleh Ibnu Qutaibah, jilid 1, halaman 211, cet. Darul Kutub Al-Mishriyah, Kairo.
Al-Fathul Kabir, oleh An-Nabhani, jilid 1, halaman 414; jilid 2, halaman 113.
Ihyaul Mayyit, oleh As-Suyuthi (catatan pinggir) Al-Ittihaf, halaman 113.
Muntakhab Kanzul ‘Ummal (catatan pinggir) Musnad Ahmad, jilid 5, halaman 95.
Syarh Nahjul Balghah, oleh Ibnu Abil Hadid, jilid 1, halaman 73, cet. Pertama, Mesir; jilid 1, halaman 218, cet. Mesir, dengan Tahqiq Muhammad Abul Fadhl.
Kunuzul Haqaiq, oleh Al-Mannawi, halaman 119, tanpa menyebutkan cetakan; halaman 141, cet. Bulaq.
Yanabi’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, halaman: 27,28,181,183,193,261 dan 298, cet. Islambul; halaman 30,31,213,217,228,312 dan 375. cet. Al-Haidariyah.
Ihqaqul Haqq, oleh At-Tustari, jilid 9, halaman 270-293, cet. Teheran.
Muhammad wa li wa banuhu Al-Awshiya’, oleh Al-‘Askari, jilid 1, halaman 239-282, cet. Al-Adab.
Faraid As-Samthin, jilid 2, halaman 244, hadis 517.
PENEMUAN PLAT KAPAL NABI NUH
Pada bulan Juli tahun 1951 sebuah tim berisikan para ahli arkeologi dari Rusia meneliti sebuah tempat yang dicurigai sebagai sebuah situs bersejarah. Tempat itu terletak di lembah Kaaf. Orang-orang yang melihat mereka pada waktu itu pastilah mengira kalau para ahli itu sedang mencari sebuah lokasi pertambangan di sana. Rombongan itu tiba di suatu tempat dan mereka menemukan beberapa potongan kayu yang telah membusuk. Kemudian mereka mulai melakukan penggalian di tempat itu.
Alangkah terkejutnya mereka ketika melihat ada tumpukan-tumpukan kayu yang tersusun di bawah permukaan bumi. Para ahli arkeologi ini segera menyadari bahwa tumpukan kayu ini bukanlah tumpukan kayu biasa. Kayu-kayu ini mungkin menyimpan rahasia yang sangat besar. Mereka akhirnya menggali lagi lebih dalam dan sekarang dengan semangat tinggi dan penuh antusias.
Di dalam bumi mereka menemukan kayu-kayu lebih banyak lagi beserta barang-barang lainnya. Mereka juga menemukan sebuah potongan plat kayu yang berbentuk persegi panjang. Para ahli arkeologi ini terkejut ketika mereka meneliti plat kayu (yang berukuran 14 x 10 inci itu) tampak kondisinya sangat jauh lebih terawat dibandingkan potongan kayu lainnya yang kondisinya hampir semuanya lapuk. Setelah penyelidikan yang dilakukan pada akhir tahun 1952, para ahli sampai pada suatu kesimpulan bahwa plat kayu tersebut berasal dari perahu Nabi Nuh yang terdampar di puncak bukit (atau gunung) Judy (Mount Calff). Dan plat—yang di permukaannya terdapat beberapa tulisan yang menggunakan bahasa kuno—dulunya terpasang kuat di perahu Nabi Nuh itu.
Setelah terbukti bahwa kayu yang diketemukan dalam ekskavasi itu memang berasal dari perahu Nabi Nuh, maka sekarang timbul keingin-tahuan orang terhadap tulisan-tulisan yang terdapat di plat kapal yang diketemukan masih utuh itu. Sekelompok ahli yang ditunjuk oleh pemerintah Rusia di bawah bagian riset pemerintah untuk menyelidiki bahasa dan tulisan yang terdapat di plat kayu Nabi Nuh itu. Tim penyelidik itu memulai pekerjaannya dari tanggal 27 Februari 1953. Berikut adalah nama-nama peneliti yang tergabung kedalam tim penyelidik itu:
Prof. Solomon (Sula Nouf), Professor of Languages, Moscow University
Prof. Ifahan Kheeno, scholar in ancient languages, Luluhan College, China
Mr. Mishaou Lu Farug. Officer I/c fossils, manager of ancient monuments
Mr. Taumol Goru, Professor of Languages, Cafezud/Kivzo College
Prof. De Pakan, Professor of ancient monuments, Lenin Institute
Mr. M. Ahmad Colad, Manager of general excavations and discoveries, Zitcomen Research Association
Major Cottor/Kolotov, Head of Stalin University
Jadi ketujuh orang ahli ini (sesudah melakukan riset selama 8 bulan lamanya) sampai pada sebuah kesimpulan bahwa plat kapal dari kayu itu berasal dari kayu yang memang digunakan dalam pembuatan kapal Nabi Nuh dan bahwa Nabi Nuh sendirilah yang telah menempatkan plat kapal ini untuk keselamatan kapal yang ditumpanginya dan untuk mengharapkan keridhoan Allah.
Di tengah-tengah plat kapal ini ada sebuah lukisan berbentuk pohon palem dimana di setiap lembar daunnya itu ada tulisan dari bahasa Saamaani. Mr. N. F. Max—seorang ahli bahasa kuno dari Inggris (Manchester)—menerjemahkan kata-kata yang tertulis di plat kapal kayu itu kedalam bahasa Inggris yang terjemahannya kurang lebih sebagai berikut:
"O my Lord, my helper! In your kindness and mercy help me, and for the sake of these holy names, Mohammed, Alia, Fatima, Shabbar (Hassan), and Shabbir (Hussain) who are all biggest and honorable. The universe exists for their sake. Only YOU can lead us on the straight path.”
“Ya Allah, pelindungku! Berilah aku pertolongan dengan hak orang-orang yang engkau sucikan, Muhammad, Alia, Fatima, Shabbar (Hasan), dan Shabbir (Husein). Mereka adalah manusia-manusia agung dan mulia. Alam semesta tercipta untuk mereka. Hanya ENGKAU-lah yang bisa menunjukiku jalan yang lurus”
Tentu saja orang-orang terkejut demi mengetahui tulisan yang ada pada plat kapal itu. Sebelumnya mereka sudah terkejut dengan kondisi dari plat kapal itu yang masih dalam keadaan yang sangat baik walaupun sudah ribuan tahun lamanya terkubur di dalam tanah. Sekarang plat kapal kayu itu masih tersimpan dengan baik di CENTER OF FOSSILS RESEARCH, Moscow, Rusia. Kalau anda memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Rusia, mungkin anda bisa melihat plat kapal itu dan itu akan menambahkan keimanan anda kepada keyakinan terhadap Ahlul Bayt Nabi.
Shalawat!!!
Allahumma Shali ‘Ala Muhammad wa Aali Muhammad.
REF:
· Weekly - Mirror: U.K., December 28,1953.
· Star of Britain: London, Manchester, January 23,1954.
· Manchester Sunlight: January 23,1954.
· London Weekly Mirror: February 01,1954.
· Bathrah Najaf: Iraq, February 02,1954.
· AI-Huda: Cairo, March 31,1954.
· Ellia - Light, Knowledge, & Truth, Lahore, July 10,1969
Bung cahyono,saya jadi bingung.... sebenarnya kapal nabi nuh itu terdampar di gunung ararat apa gunung judy ? kalau di al Qur'an sih disebutkan di gunung judy tapi koq versi lain mengatakan di gunung ararat?
ReplyDeletejudy adalah nama gunungnya ararat adalah nama kawasan perbukitan yang di dalamnya ada gunung judi terletak di negara turki waAllah allam bisawab...
ReplyDelete“Perumpamaan Ahlul baitku seperti bahtera Nuh, barangsiapa yang menaikinya ia akan selamat, dan barangsiapa yang tertinggal ia akan tenggelam.
ReplyDelete“Ya Allah, pelindungku! Berilah aku pertolongan dengan hak orang-orang yang engkau sucikan, Muhammad, Alia, Fatima, Shabbar (Hasan), dan Shabbir (Husein). Mereka adalah manusia-manusia agung dan mulia. Alam semesta tercipta untuk mereka. Hanya ENGKAU-lah yang bisa menunjukiku jalan yang lurus”
adakah ini doa tawassul kepada ahlulbait nabi menunjukkan nama mereka telah dikenali sebelum nabi muhamad as menjadi bukti tak terbantahkan,,,alam semesta tercipta untuk mereka ,,adanya manusia agung dan mulia bukan untuk diagungkan bagai raja dan mereka menjadi teladan sebagai imam membawa petunjuk dan syiah-syiah mereka pengikut setia dalam perjalanan apabila dibanjiri,diuji limpahan air dari atas bawah kiri dan kanan kepada siapakah perlindungan dipinta,melalui bahtera inilah -dari ledakan maklumat pro kontra media kawan dan lawan- tempat berlindung -bahtera nabi nuh,
“Dan sesungguhnya Ibrahim benar-benar termasuk golongannya (Nuh)” (QS. Ash-Shaaffaat: 83)
Dan Muhamad saw beasal dari Ibrahim as,,,maka lengkaplah mata rantai kaum nabi
sebagimana sabda nabi
Rasulullah telah berkata kepada Imam Ali:
“Kesejahteraan dan kebahagiaan bersamamu, ya Ali! Sesungguhnya engkau dan Syi’ahmu (pengikutmu) semuanya akan masuk surga”
maka lengkaplah pejalanan bersama kaum kebenaran setelah terbunuhnya Ammar..ternyata itulah keutamaan ahlullbait mereka tidak dapat disamakan dengan orang lain, sedeqah haram kepada mereka
Terima kasih berkongsi artikel ini.
ReplyDeleteMaksimumkan Peluang Anda Untuk Hamil.