Pengantar blogger:
Ketinggian ilmu Ali bin Abi Thalib sudah sangatlah masyur. Meski para pendengki "ahlul bait Nabi" berusaha mengecilkan keilmuannya dengan membesar-besarkan ketinggian ilmu orang-orang selain Ali, namun bagaimana pun upaya itu tidak pernah bisa berhasil. Tidak lain karena ketinggian ilmu Ali didukung oleh dalil-dalil yang sangat kuat.
Semua ahli sejarah Islam sepakat bahwa Ali merupakan penasihat dari para khalifah pendahulu beliau: Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Usman bin Affan. Kitab-kitab hadits shahih juga banyak meriwayatkan kelebihan ilmu Ali dibanding para khalifah tersebut.
Salah satu riwayat misalnya menyebutkan bahwa suatu hari ada seorang badui yang menanyakan sesuatu kepada khalifah Umar bin Khattab, namun beliau tidak bisa memberikan jawabannya. Maka oleh Umar orang itu diajak untuk menemui Ali demi mendapatkan jawaban yang memuaskan. Orang itu pun mengeluh kepada Umar bin Khattab: "Saya datang kapada Anda dan Anda membawa saya ke orang itu?" kata orang badui itu menunjuk Ali. Maka Umar pun marah kepadanya. Kata Umar: "Tahukah kamu siapa dia? Ia adalah Ali bin Abi Thalib!"
Namun tidak ada nash yang paling kuat yang mendukung ketinggian ilmu Ali selain hadits Nabi yang sangat terkenal: "Aku adalah kota ilmu, sedangkan Ali adalah pintunya!".
Sehubungan dengan peringatan hari Idhul Ghadir (peristiwa pembaiat'an Ali sebagai pemimpin Umat Islam sesudah pelaksanaan Haji Wada), berikut ini adalah artikel yang saya copaskan dari akun facebook milik Ramlee Nooh:
KESEMPURNAAN KECERDASAN IMAM ALI AS " SANG PINTU KOTA ILMU NABI SAWW " AMIRUL MUKMININ IMAM ALI BIN ABI THALIB AS
Umar bin Khatab ra bertanya kepada Ali bin Abi Thalib as, "Aku heran kepadamu wahai Ali! Karena setiap kesulitan yang aku tanyakan kepadamu, engkau tidak pernah mengatakan `tidak tahu` dan menjawabnya langsung, bahkan tanpa berpikir sejenak pun."
Lalu Ali bin Abi Thalib as menunjukan lima jarinya ke hadapan Umar bin Khatab seraya berkata, "Wahai Umar, berapakah ini?"
Seketika itu juga Umar bin Khatab menjawab, "Lima!"
Imam Ali bin Abi Thalib berkata, "Ketahuilah wahai umar! Sesungguhnya bagiku, semua ilmu pengetahuan dan jawaban dari segala masalah adalah semudah engkau menjawab pertanyaanku tadi."
Komentar :
Rasulullah saw bersabda, "Aku adalah Kota Ilmu, sedangkan Ali adalah pintunya."
Dalam keyakinan kaum syiah, tiada jalan keselamatan kecuali berwilayah kepada Ali bin Abi Thalib, yang memiliki pengetahuan sempurna setelah Nabi Muhammad. Mereka meyakni, dalam Ali bin Abi Thalib memiliki kwalitas keilmuan yang sebanding dengan Rasulullah, yakni yang mengetahui segala pengetahuan. Tidak ada sahabat lain yang memiliki pengetahuan sebanding dengan Nabi saw kecuali Ali bin Abi Thalib.
Bila kita menelurusi seluruh riwayat dalam literatur sunni maupun syiah, dapat kita temukan banyak riwayat di mana Abu Bakar dan Umar kesulitan menjawab suatu pertanyaan, tapi tidak dengan Ali bin Abi Thalib. Tidak dapat ditemukan di dalam literatur mazhab manapun, dimana terdapat riwayat bahwa Ali bin Abi Thalib tidak dapat menjawab pertanyaan siapa saja tentang apa saja. Bahkan ketika ada seseorang yang bertanya ,â€Siapa yang mengetahui jumlah semut yang ada di sebuah padang rumput?†Ali bin Abi Thalib langsung menunjukan bahwa dirinyalah yang mengetahui jumlah semut itu.
Tampaknya keyakinan kaum syiah terhadap kesempurnaan pengetahuan Ali bin Abi Thalib terlaul ekstrem. Hal itu tampak sangat kontras atau bahkan bertolak belakang dengan keyakinan mazhab non syiah yang bahkan menganggap Nabi itu seorang manusia biasa yang jangankan sempurna kecerdasannya, bahkan dalam keyakinan mazhab ini, untuk baca dan tulis pun Nabi saw tidak mampu. Bagi mereka inilah makna dari sebutan Nabi Umy, yaitu Nabi yang Umy. Sementara kaum syiah meyakininya sebagai Nabi Kaum Umy, yakni kaumnyalah yang Umi, tak bisa baca tulis, bukan Nabinya.
Pertentangan keyakinan tentang kesemperunaan kecerdasan Ali bin Abi Thalib dan Muhammad saw ini tidaklah perlu menjadi bahan perselisihan. Tapi, marilah kita dengarkan kedua belah pihak dengan segenap argumentasinya. Selanjutnya, berilah kebebasan kepada diri kita sendiri dan orang lain untuk meyakini argumentasi yang terbaik menurut penilaian masing-masing...
Karena Keturunannnya Banyak Di Negara Islam Iran, Maka Dijamin " IRAN Akan Menjadi Pelopor Ilmu Pengetahuan & Teknologi Tinggi Bagi Seluruh Negara - Negara Islam Di Dunia
ReplyDelete